Jodha kembali ke istana.
Maham mencegatnya :" kau datang darimana di jam selarut ini?"
Jodha :" aku datang dari kuil"
Maham :" kau adalh kepala istri raja Mughal. Kau bisa pergi kemana saja, kau orang yg sangat cerdas. apa kau tidak tahu di luar sangat berbahaya?. Dan kau pergi tanpa pengawal, ada banyak musuh diluar sana."
Jodha :" kau benar. maaf aku ceroboh"Jodha :" aku datang dari kuil"
Maham :" kau adalh kepala istri raja Mughal. Kau bisa pergi kemana saja, kau orang yg sangat cerdas. apa kau tidak tahu di luar sangat berbahaya?. Dan kau pergi tanpa pengawal, ada banyak musuh diluar sana."
Maham
:" lain kali jika kau mau pergi, bawa pengawal atau pelayan, setidaknya
beritahu staffmu kau akan kemana. atau
kau bisa memberitahuku, aku akan menjamin keamanmu"
Jodha mengangguk :’ baik”
Jodha mengangguk :’ baik”
Setelah Jodha pergi, maham tersenyum sinis, dalam hatinya :” kau kira aku tidak tahu kau akan kemana? perjalananmu keluar istana sudah di ketahui olehku dan Jalal
Jodha sampai di kamarnya,
ia duduk terengah-engah. ,moti mengambilkan minum, ia bertanya :” bagaimana?
kau berrtemu dengan pangeran Sujamal?”
Jodha :" iya Moti,
tapi aku tidak akan menemuinya lagi. perasaanku tidak enak, akku bahkan tidak
bisa memberitahu raja jika nyawanya terancam.
bagaimana aku bisa memberritahunya jika aku menemui pria yg di anggap
penjahat Mughal? hari ini maham anga melihatku memasuki istana, dan aku harus
berbohong padanya jg"
maham dan resham menertawakan Jodha.
Maham :” ratu Jodha kira
aku percaya padanya, dia bilang pergi ke kuil. dia tidak tahu kalau aku tahu
siapa yg dia temui”
Resham :" Ratu Jodha tidak pintar, jadi dia tidak mengerti tindakanmu. dia membohongi anda, dan anda sudah mengetahuinya"
Maham :" ratu jodha sudah membuat banayk kesalahan, dia berbohong pada jalal setiap hari.dan aku akan memastikan dia berada dalam bahaya”
Resham :" Ratu Jodha tidak pintar, jadi dia tidak mengerti tindakanmu. dia membohongi anda, dan anda sudah mengetahuinya"
Maham :" ratu jodha sudah membuat banayk kesalahan, dia berbohong pada jalal setiap hari.dan aku akan memastikan dia berada dalam bahaya”
Maham melihat Jalal Jalal datang
dengan pakaian samarannya, ia menyeringai :”
Resham, aku kira Jalal tidak suka dengan
perjalanan Jalal di malam hari. apa kau tidak lihat? jalal baru saja
masuk istana setelah ratu jodha, itu berarti jalal sudah mulai
meragukannya."
Resham :” itu berarti raja
sudah tahu segalanya”
Di kamar Jodha, moti berkata
:” raja tidak tahu kau pergi menemui
pangeran Sujamal. dan lebih baik begitu. aku senang kau berhenti menemui
pangeran sujamal mulai sekarang”
Jodha menjawab :" tapi
aku tidak senang dengan keputusanku. aku ingin menemukan orang yg ingin
mencelakakan raja di istana ini. Sujamal sudah melihat ada orang yg berbicara
dengan Abu mali. Bagaimana bisa aku memberitahu raja kecuali aku tahu siapa
pengkhianatnya?"
Moti menjawab :"
bersabarlah Jodha. jika pangeran sujamal
mendapatkan informasi, ia akan memberitahumu. lagipula maham anga sudah tahu
kau sering keluar istana, ia sanggat pintar. ia pasti mengawasimu. aku harap
maham anga tidak akan menyusahkanmu"
Di halaman, maham berkata
pada resham :” aku akan membuat ratu jodha susah. jalal terlihat kesal, berarti
jalal melihat jodha dengan orang asing itu lagi.” mereka tertawa
terbahak-bahak.
pagi harinya, Jalal murung
dikamarnya, ia teringat saat sujamal menyentuh Jodha. dalam hatinya, ia
bertanya-tanya, :” siapa orang asing itu? kenapa ratu jodha bertemu dengannya?
mengapa ratu jodha membohongiku? apa dia di ancam atau di tipu?”
Atgah datang melapor, :”
Salam Yang Mulia. aku sudah mencaritahu tentang orang yg tinggal di kuil. ada
seorang pengemis yg tinggal di sana, namun kemarin dia tidak ada”
Jalal hanya melamun, atgah sampai harus
memanggilnya berkali-kali. ia kembali memberitahu jalal :’ tidak ada siapapun
di pondok itu tadi malam”
Dalam hati Jalal menjawab
:’ atgah khan, kau tidak menemukan
siapapun di pondok tadi malam karena pengemis itu menemui ratu jodha di tepi
hutan”
Jalal lalu berkata :’
hanya itu yg ingin aku ketahui, kau boleh pergi”
Setelah atgaha perrgi,
jalal menghunus pedangnya”
Jodha dan moti melakukan tulsi puja, mereka melihat jalal berlatih pedang. setelah selesai melakukan puja, jodha menemui jalal untuk meberi parshad
Jodha :” yang mulia”
Jalal berbalik dan menyarangkan pedangnya di
leher Jodha. Jodha hanya diam tidak
bergeming.Jalal lalu menurunkan pedangnya dan menyerahkannya pada pengawal yg ada di dekatnya. setelah membasuh wajah,
jalal melakukan aarti dan meminta parshad. berkali-kali Jodha menunduk saat jalal menatapnya.
jalal bertanya :” wajahmu terlihat lelah, apa tidurmu tidak
nyenyak jg tadi malam?”
Jodha :” aku memikirkanmu”
Jalal :” benarkah?”
Jodha :” aku pikir nyawa
mu sedang dalam bahaya”
Jalal :” aku tahu nyawaku dalam bahaya. kakakmu, sujamal sudah mencoba
membunuhku.”
Jodha :” bukan itu
maksudku. ada orang di istana yg ingin membunuhmu”
Jalal :” Benazir sudah
mati, abu mali jg sudah meninggalkan agra. lalu siapa yg mau membunuhku?”
Jodha :” kau masih punya
banyak musuh lainnya”
jalal :” apakah maksudmu
ada orang yg dekat dengan ku yg mau membunuhku? ratu jodha, seorang raja selalu
dalam ancaman. bahkan dari keluarganya sendiri. bukanlah hal yg baru bagiku
jika orang yg dekat denganku menikamku dari belakang”
di pasar, sujamal sedang
mendengarkan beberapa prajurit membicarakan tetang kondisi istana dan
penyerangan yg sudah terjadi pada jalal. suajamal semakin bertekad menemukan
pelakunya.
Di istana, Jodha memanggil pengurus harem. ia bertanya apa peraturan yg dia buat sudah di jalankan? pengurus harem menjawab sudah. ia lalu menunjukkan perhiasan pada jodha, ia meminta jodha melihatnya dan memilih ratu siapa yg mendapatkan perhiasan yg mana.
namun jodha menolak, ketika pengurus harem mengingatkan kewajiban jodha sebagai kepala harem, jodha memberitahu pengurus jika ia akan mengundurkan diri dari posisi nya sebagai kepala harem.
jodha menyuruh pengurus
membuat daftar pekerjaan yg akan di berikan pada kepala harem baru. pengurus
harem pergi melaksankan perintah jodha.
moti bertanya mengapa
jodha mengundurkan diri. jodha menjawab itu karena ia memiliki banyak masalah
pribadi, jadi dia tidak punya waktu untuk mengurus harem. jodha menyuruh moti
meminta raja dan para ratu lainnya berkumpul di aula harem
Hamida
sedang merajut, ia sangat senang
mendengar jalal datang menemuinya. hamida :’ masuklah jalal, aku senang kau
datang. aku sedang menenun tapi aku tidak bs menyelesaikannya”
Jalal :” jika kau tidak
suka menenun, mengapa kau melakukannya?”
hamida :” alat tenun ini warisan dari nenekku, dan aku ingin mewariskan keahlian menenun pada generasi yg akan datang”
hamida :” alat tenun ini warisan dari nenekku, dan aku ingin mewariskan keahlian menenun pada generasi yg akan datang”
Hamida melihat raut wajah
jalal, ia bertanya :” kau kelihatan cemas, apa yg mengganggumu?”
Jalal bersimpuh di kaki
hamida lalu meletakkan kepalanya di
pangkuan hamida.
Hamida semakin cemas :”
kau tidak mau memberritahuku apa masalahnya? apa yg sangat mengganggumu?”
Jalal :” ibu mengapa
sangat sulit mengerti wanita?”
hamida :” kenapa? apa yg terjadi?”
hamida :” kenapa? apa yg terjadi?”
“ tidak ada, aku hanya
ingin tahu.. jika kau percaya pada
seseorang, bukankah sudah kewajiban orang itu untuk balas percaya padamu jg?”
hamida :” benar”
“ apa yg bisa aku lakukan
jika orang yg aku percaya mengkhianati aku?”
hamida mengelus kepala
jalal :” mudah mempercayai seseorang,
tapi sulit mempertahankannya. ada kalanya orang yg kita percayai tidak bs
menyampaikan yg sebenarnya meskipun mereka mau. jadi tugas kita untuk
mencaritahu mengapa orang yg kita percayai tidak dapat mengatakan yg sebenarnya.
ketika kita tidak bisa menemukan alasannya, kita harus bersabar. jika meeka
menghormati kita, mereka pasti akan memberitahu
kita pada saat yg tepat. segala sesuatu ada imbalannya. sebagai imbalan atas
kepercayaan, maka kita harus mempercayai. kau mau memberritahuku siapa yg
sedang kita bicarakan? ”
Jalal :” ada seseorang yg
dekat denganku yg sangat aku percayai. jika kau berkata aku harus menunggu,
maka aku akan melakukannya. terimakasih atas saran mu ibu. sekarang aku merasa
damai.”
Jalal pamit, hamida
mengecup kening jalal.
sebelum jalal pergi, moti
datang memberitahu mereka jika jodha meminta mereka berkumpul di aula harem.
setelah Jalal pergi,
hamida bertanya dalam hati :” siapa yg di
maksud oleh Jalal? Jalal dekat dengan ratu ruqaiya, maham anga, ratu salima dan
ratu jodha. siapa diantara mereka yg menjadi penyebab kekhawatiran Jalal?”
Semua ratu memasuki aula,
mereka bertanya-tanya mengapa jodha mengumpulkan mereka semua.
Ratu Tanaz yg duduk di
sebelah jodha bertanya :” ratu Jodha, apa yg kau pikirkan?”
Jodha :’ aku akan memberitahumu
nanti”
Jalal memasuki aula, setelah
Jalal duduk, Jodha memulai mengutarakan maksudnya :” aku berterimaksih pada
raja kaena mau menghadiri pertemuan ini”
Jalal :” apa maksud pertemuan ini, ratu Jodha?”
Jalal :” apa maksud pertemuan ini, ratu Jodha?”
Jodha memberitahu semua
orang jika ia ingin mengundurkan diri sebagai kepala harem. semua ratu serentak
berdiri mendengar keputusan Jodha. hanya ruqaiya dan maham yg tetap duduk.
ruqaiya berbisik pada maham :” bukankah sudah ku katakan padamu jika ratu jodha
tidak akan tahan mengurus harem untuk waktu yg lama?"
semua ratu protes karena
jodha mengundurkan diri. Jodha beralasan :” ratu ruqaiya lah orang terbaik yg
bisa memimpin harem. itu sebabnya aku
meminta raja untuk mengangkat ratu ruqaiya sebagai kepala harem.”
Ruqaiya berdiri :” tunggu
sebentar ratu jodha, harem adalah rumah bagi para ratu mughal. aku harap kau
ingat aku telah memilihmu dalam pemilihan. mengapa aku memilihmu jika aku
menginginkan tanggung jawab harem? aku sudah mengurus harem selama bertahun-tahun,
aku tidak mau melakukannya lagi. ada banyak ratu di harem yg ingin kau yg
mengurus harem, jadi kau lah yg harus mengurusnya”
Jodha :” aku punya masalah
pribadi. karena itu aku tidak bisa mengurusnya”
Jalal terpancing :” semua
orang punya masalah pribadi ratu jodha. jika kau tak mau mengurus harem, kenapa
kau mencalonkan diri di pemilihan? ini
bukan lelucon, kau membuang-buang waktu kami dengan melakukan ini”
Jodha :” aku tidak
bermaksud membuatmu kesal, maakan aku jika aku melukaimu”
Jalal :” aku tidak mau
mendebat keputusanmu, aku menerima pengunduran dirimu. aku sudah pernah katakan
jika ratu ruqaiya lebih baik darimu soal mengurus harem”
episode selanjutnya
episode selanjutnya
0 Komentar untuk "JODHA AKBAR EPISODE 199"
Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih