Jodha Akbar Episode 242



Sinopsis jodha akbar episode 242 by Ellis


Jodha masih berbicara dengan Maham anga.

Jodha : ”seorang anak mungkin akan khianati Ibunya, tapi seorang Ibu takkan menghianati anaknya”

Maham : ”jaga bicaramu, Ratu jodha. Aku masih perdana menteri, dan kau tetap wanita rajput. Kau mungkin berhasil mendapatkan Jalal, tapi aku takkan pernah menerimamu! Aku tidak akan pernah tunduk didepan orang hindu, dan itu takkan terjadi. Ya..., aku tidak malu dengan perbuatanku!. Kau mungkin bisa adukan ini pada Jalal tapi aku tidak perduli”  Maham anga berbicara dengan penuh amarah

Maham : ”Kerajaan mughal tdk akan pernah menerima Ratu hindu seperti dirimu...

Kau tahu aku sudah beritahu Jalal soal Sujamal, dan aku tidak malu dengan perbuatanku!. Aku tidak akan membiarkanmu meracuni pikirannya, meski aku tahu Jalal sudah mulai patuh padamu. Jika kau menyerangku, maka aku akan menyerangmu kembali.

Aku sudah tidak pedulikan apapun jika menyangkut tentang kedudukanku. Kau pikir aku akan mundur setelah apa yg terjadi?. Aku tidak akan membiarkan kau merusak harga diri kerajaan ini, itu takkan terjadi. Aku tidak takut meski jalal akan selalu membelamu. Aku senang saat kau diusir dari sini dan kembali ke amer. Kau tidak pantas berada dsni, tempatmu di Amer, dan akan selalu seperti itu!”

Jodha : ”kau tau apa yg telah hilang dari hidupmu, Maham anga? Saat yang mulia memutus ikatan denganmu, dia sudah tidak menanggapmu sebagai Ibu kau telah kehilangan segalanya....”

Jodha membalas menatap Maham anga, kemudian dia beranjak pergi meninggalkan nya. Maham yang dari tadi tidak berhenti menatap Jodha dengan penuh kebencian. Dia lalu berteriak pada Jodha

Maham: ”Ratu jodha, aku masih perdana menteri dikerajaan ini. Tunggu pembalasanku dan kau akan menyesalinya.”

Maham anga lalu meninggalkan tempat itu, Dia berjalan tergesa2 dengan perasaan sangat marah, dia teringat ketika Jalal berkata kalau dia memutuskan dengannya, dan Jalal sudah tdk punya ikatan istimewa dengannya. Maham juga teringat kata2 Jodha kalau maham sudah kehilangan segalanya saat yang mulia memutus hubungan dengannya. Maham terus berjalan dan dia sampai kekeluar gerbang istana

Sedangkan di istana, di diwan e khass. Jalal sedang berkumpul dengan para menteri2nya

Atgah : ”yang mulia, semua berterima kasih karena anda sudah mencabut pajak berziarah, mereka semua berterimakasih pada anda”

Jalal : ”baiklah, aku hanya menjalankan kewajibanku. Aku senang rakyatku bahagia.”

Atgah : ”saudara Ratu Jodha, Sujamal juga mengucapkan terimakasih. Dia juga ingin berterimakasih atau perbuatan baik anda”

Jalal : ”Pesan dari sujamal! aku senang mendengarnya”

sedangkan Dikamar Jodha, Moti sedang memasang tirai. Ketika Jodha melihatnya, Moti mau terjatuh dari kursi, dan Jodha segera menolongnya


Jodha : ”Moti hati hati.. Biar aku bantu.” Jodha lalu memegang tirai itu tapi ketika dia melihat pergelangan tangannya. Dia baru tersadar permata di cincinnya hilang. Jodha pun mulai mencari2 permata itu

Moti :” ada apa Jodha, apa ada yg tidak beres dengan gelangmu?”

Jodha : ”tidak Moti, gelang ini tidak apa2.”

Tetapi Mata Jodha terus saja mencari2 ke bawah, tak lama Moti melihat permata itu

Moti : ”ini dia permatanya ”

Jodha : ”aku tidak bisa memperbaikinya,  moti”

Moti : ” biarkan aku membantumu memperbaikinya”

Jodha : ”tidak, Moti aku tidak ingin melepaskannya, ini pemberian yang Mulia. Aku ingin kau menyimpan permata ini dengan aman”

Moti : ” aku tau, ini adalah tanda cintamu pada yg Mulia” Moti mengejek Jodha

Jodha : ”jangan sembarangan, ini adalah hadiah pemberian dari yang Mulia”

Moti : ” aku tau, mungkin aku bisa membantumu memperbaikinya.”

Jodha : ” aku tidak ingin melepasnya ....

Tiba2 Jodha menghentikan ucapannya dan teringat sesuatu

Moti : ” ada apa, Jodha?”

Jodha teringat ketika Jalal memberikan gelang itu kepadanya. Moti yg dari tadi bertanya makin penasaran pada Jodha

Moti : ”Jodha, ada apa?”

Jodha : ” Moti, tak terasa sudah setahun berlalu”

Jodha tersenyum bahagia pada Moti, dia baru tersadar karena pernikahannya dengan Jalal sudah berjalan 1 tahun

(Ellis himeaime.blospot.com)

Kembali ke Di diwan e khass Jalal sedang memberi perintah pada Atgah khan

Jalal : ” Atgah Khan, jangan lupa kirim surat untuk Sujamal, dia pejuang yang baik.aku ingin kita memperlakukannnya dengan baik, karena pengabdian yg dia berikan”

Atgah : ”masih ada satu surat lagi, aku yakin anda ingin mendengarnya ”

Jalal : ” dari siapa ?”

Atgah : ”dari pangeran Pratap

Jalal : ” dari pangeran Pratap ? Bacakan padaku suratnya Atgah khan. Aku ingin membacanya”

Atgah : ” baik, yang mulia ”


Atgah mengambil suratnya dan membacakannya ” untuk Raja Jalaluddin muhammad. Aku dengar kau mencabut pajak berziarah. Aku tidak tahu apakah kau telah berubah atau ini salah satu rencanamu.yang pasti kami msih tetap menentang kepemimpinanmu. Ini tidak akan merubah apa-apa diantara kita, kau masih tetap musuh kami. Perseteruan kita tidak akan berakhir sampai dsni. Pangeran mewar Pratap”

Jalal : ” aku suka dengan Pratap, dia mempunyai kepribadian yang menarik. Baik, apakah masih ada lagi?”

Atgah : ” ya, yang Mulia, ada kiriman hadiah dari Ameer. Raja bharmal mengirimkan hadiah untuk merayakan setahun hubungan yg telah terjalin dengan kita . Dia ingin hubungan ini semakin erat ”

Jalal : ”Raja Bharmal masih mengingatnya . Waktu telah berlalu begitu cepat” Jalal lalu teringat pertama kali melihat Jodha didlam tandu ketika di Ameer

Jalal : ” tak terasa sudah setahun ”

Dikamar Jodha dia berbicara pada Dewa Krisna

” Khana, sudah setahun pernikahannku dengan Jalal. Begitu banyak yang telah kita lewati” Jodha langsung teringat sesuatu dan dia berannjak pergi . Tetapi Moti menghentikannya

Moti : ” Jodha, kau mau kemana ?”

Jodha keluar dari kamar nya dan dia mau berdoa di dargah.. Jodha teringat setahun yang lalu ketika dia melaksanakan pernikahan dengan Jalal, dia teringat berbagai upacara pernikahannya disaat itu .. Disaat yg sama Jalal pun ternyata menuju dargah

Di dargah,  Jodha akan mengikat benang.. dia melihat Jalal dibalik tembok itu. Jodha dan Jalal saling tersenyum. Mereka pun mengikat tali ditembok itu dan berdoa

Jalal telah selesai berdoa. Dia melihat Jodha masih khusuk berdoa. Jalal menatap wajah Jodha kemudian dia tersenyum. Jalal lalu menghampiri Jodha dan berdiri dibelakangnya (ellishimeaime.blogspot.com)

Jodha masih berdoa dengan khusuk. Dia teringat ketika pertama kali mengikat benang bersama Jalal ketika di Ajmer syarif. Ketika Jodha selesai berdoa matanya terbuka. Dia kaget melihat Jalal tidak ada didepannya . Jodha mencari cari Jalal. Tapi Jalal ada dibelakangnya dan Jalal menyapanya

Jalal : ” Ratu Jodha.”

Jodha kaget melihat Jalal ada dibelakangnya. Mereka pun saling bertatapan dan sama2 tersipu malu

Jodha : ” yang Mulia, apa yang kau minta ?”

Jalal : ” aku tidak bisa memberitahumu, Ratu Jodha. Kau sendiri yang bilang kita tidak boleh memberitahu apa yg kita minta. Aku tidak akan memberitahu apa yg kuminta ”

Jodha : ”tapi saat itu keadaannya berbeda”

Jalal : ”aku takkan memberitahumu”

Jodha : ” baik, aku takkan bertanya kepadamu”

Jalal : ” kenapa kau tidak memaksaku, lagipula, aku adalah suamimu”

Jodha : ” lalu, mengapa kau marah?”

Jalal : ” aku tidak marah Ratu Jodha, aku hanya suka menggodamu”

Jodha : ” mengapa kau selalu menggodaku ”

Jalal : ” mengapa kau selalu menganggapku Jahat, Ratu Jodha ”

Jodha : ” tidak, aku tidak bermaksud katakan itu yang Mulia, jangan marah padaku”

Jalal : ” aku tidak marah, aku hanya menggodamu ”

Jodha : ”apa?”

Jalal : ”kau tahu aku selalu menggodamu sejak dulu”

Mereka berdua pun tersenyum....

Jalal : ” mari, Ratu Jodha ” Jalal kemudian mengulurkan tangannya pada Jodha. Dengan malu2 jodha pun memegang tangan Jalal. Dan mereka berjalan sambil berpegangan tangan.

Di tempat rahhasia Maham anga terlihat tergesa gesa. Dia membawa obor ke dalam sebuat tempat persembunyian.

Maham menyuruh pengawalnya mengambil cambuk.

Maham : ” ambilkan cambuk !”

Pengawal : ” baik, Nyonya ”

Pengawalpun memberikan cambuknya. Dengan penuh amarah Maham mencambuk2 tawanannya.. Dia terlihat sangat marah. Maham pun berhenti, dia terbatuk dan kemudia duduk dilantai lalu dia tertawa. Maham lalu berbicara pada tawanannya

Maham : ”maafkan aku, aku tidak bisa mengendalikan diriku ketika sedang marah. Aku tidak bermaksud melakukan itu. Sekarang katakan rahasia itu padaku, jika tidak aku akan terus menyiksamu sampai kau buka mulut. Aku tidak akan membiarkanmu mati dengan mudah” maham mulai tidak sabar. Dia mulai berteriak2.tapi kemudia dia tertawa lagi

Maham : ”aku terus membiarkanmu hidup? Hingga aku mencapai tujuanku. Maaff jika aku melakukan ini padamu. Tidak, tidak, aku akan segera mengobatimu. Dan ini akan terus terulang. Kau paham? ”

Maham lalu bangun dan dia masih terus berbicara

Maham : ” jika kau tidak mau buka mulut, kau akan rasakan ini!”

Maham kembali mencambuk-cambuk tawanannya dan setelah dia puas dia pun segera pergi meninggalkan tempat itu.

Ketika sampai pintu dia menyuruh pengawalnya memanggil tabib untuk mengobati lukanya. Dia ingin tawanannya itu sembuh saat dia kembali kesni .

Semua orang di istana sibuk mempersiapkan perayaan satu tahun Jodha dan Jalal. Ibu Ratu Hamida datang untuk memastikan semua perlengkapan sudah siap

Pelayan : ” jangan kuatir ibu Ratu, semua sudah disiapkan.”

Hamida : ”aku tau, aku tetap harus periksa semuanya.”

Pelayan : ” baik, Nyonya”

Hamida : ” aku ingin semuanya sempurna, karena Maham anga tidak ada, aku harus periksa semuanya.”

Jiji angga tersenyum dari Jauh melihat perhatian Hamida

Dikamar, Jalal sedang duduk bersama Jalal. Rahim berlari masuk ke dalam kamar

Rahim : ” chotti aamijan . Salam ibu, salam yang Mulia. Lihat lah aku punya boneka seorang putri” Jodha pun tersenyum

Jodha : ”boneka apa ini ?”

Rahim : ” Yang ini yang Mulia dan yang ini Ratu Jodha.” Rahim menunjukan bonekanya

Jalal : ”boneka Ratumu terlihat cantik” Jalal melirik ke arah Jodha.

Jodha : ”boneka pangeranmu juga bagus Rahim”

Rahim : ”tidak, keduanya terlihat serasi. Mereka berdua memang cocok.”

Jodha menatap JaLal dan tersenyum, Jalal pun menatap Jodha. Mereka berdua tersenyum.

Lalu terdengar suara shehnaz yg memanggil Rahim

Shehnaz : ”Rahim, berikan bonekanya.”

Rahim : ”tidak, ini milikku” rahim menyembunyikan bonekanya dibelakangnya

Shehnaz : ” biarkan aku meminjamnya.”

Rahim : ” aku takkan memberikan bonekanya”

Shehnaz : ” Rahim! Rahim, tunggu! ”

Rahim lalu berlalu dan shehnaz mengejarnya

Jodha tersenyum melihat tingkah Rahim dan Shehnaz

Jalal : ” Ratu Jodha, kenapa kau tak memuji boneka pangeran milik Rahim?”

Jodha : ”ya, menurutku boneka itu terlihat sangat tampan.”

Jalal : ” ayolah, aku tahu kau tidak mengatakan itu”

Jodha : ” benarkah?”

Jalal : ” apakah menurutmu aku tidak tampan?”

Jodha : ” tidak, aku tidak bermaksud katakan itu”

Jalal tersenyum melihat Jodha gugup.. Jodha segera menyadari kalau Jalal sedang menggodanya

Jodha : ”kau selalu mengolokku. Mengapa kau selalu lakukan ini. ”

Jalal : ” kau tahu kalau aku suka menggodamu. Kau bahkan terlihat cantik saat sedang marah”

Jodha semakin kesal karena Jalal terus2an menggodanya..

Jodha : ”baik, ada yg harus aku lakukan. Sampai jumpa ”

Jodha beranjak pergi dari kamar Jalal, Jalal hanya tersenyum melihat kepergian Jodha. Dia senang karena berhasil menggoda Jodha

Di luar Shehnaz masih berlari mengejar Rahim

Rahim :”aku takkan berikan padamu”

Shehnaz : ”berikan bonekanya padaku !”

Rahim : ” aku tdk akan memberikannya”

Shehnaz: ” cepat berikan padaku ”

Rahim : ”tidak!”

Mereka berdua berebut boneka sampai tidak sadar kalau mereka sudah ada di ujung balkon . Rahim pun terjatuh. Tapi dia berhasil memegang lantai balkon dan berteriak

”Ibu.... Tolong aku !” Shehnaz malah tidak peduli. Dia kelihatan senang karena bisa merebut boneka itu dari tangan Rahim

Jodha yg melihat itu sangat panik. Dia berlari sambil berteriak memanggil Rahim..

Jalal mendengar teriakan Jodha dan dia segera keluar. Jalal melihat Rahim hampir terjatuh dia berlari memanggil Rahim. Jalal meloncat dari atas balkon

Salima dan Ruqaiya ketika melihatnya langsung berlarian kesana.

Rahim berteriak ”ibu.. Tolong aku” Rahim pun terjatuh.. Jalal segera berlari sekuat tenaga dan akhirnya Rahim jatuh tepat dipangkuan Jalal. Jalal langsung memeluk Rahim

Semua orang merasa Lega setelah Jalal berhasil menyelamatkan Rahim. Tetapi shehnaz terlihat tidak peduli. Dia malah tertawa kegirangan sambil memegang bonekanya. Dari bawah balkon Jalal menatap shehnaz dengan sangat marah
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Jodha Akbar Episode 242"

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top