Di ruang sidang dewan, jalal menyampaikan rasa senangnya akan kemenangan Maansingh dan Mirza di pertempuran Chanden
Maansingh berrdiri, ia memuji Mirza :” Yang Mulia, Mirza telah menunjukkan keberaniannya di pertempuran dengan caranya dalam memimpin dan mengendalikan pasukan
Mirza tidak mau kalah, ia
jg berdiri dan balas memuji Maan :” Maansingh jg merupakan prajurit
yg berani dan juga kompeeten Yang Mulia,
dia bahkan menyelamatkan nyawaku. ia mempertaruhkan nyawanya sendiri dalam pertempuran.”
Jalal dany yg lainnya senang mendengarnya. Jalal:”
Maansingh, jika ayahmu di sini, dia pasti akan bangga padamu” Jalal memberitahu semua orang jika dulu ayah
maan sudah menyelamatkan nyawanya, dan kini Maan jg telah menyelamatkan nyawa
adikknya.
“ Maansingh kau sudah
membuktikan kesetiaanmu pada kerajaan”
Maan menjawab :” itu sudah
menjadi tugasku, yang Mulia. seorang rajput akan selalu menyelesaikan tugasnya,
walau nyawa sebagai taruhan”
Jalal mengumumkan akan
memberikan wilayah Chanden kepada Ruqaiya, karena Ruqaiya sudah menghukum
Benazir dengan benar.
Ruqaiya berterimakasih, namun ia tidak mau
menerrimanya. karena itu dulunya adalah wilayah milik bhairam khan. rqaiya
mengusulkan agar jalal memberikannya pada salima.
Salima terharu
mendengarnya. Jalal senang, ia memuji Ruqaiya sebagai ratu yg adil dan berkualitas.
Pada Jodha, Jalal berkata
:” aku tidak akan memberikan sesuatu padamu, namun aku malah akan meminta dari
mu” semua orang bingung mendengarnya.
Jalal meneruskan :” aku
ingin minta maaf padamu. aku telah menolak untuk mempercayaimu, walaupun kau
sudah memberitahuku. sikap keras
kepalaku membuatmu dalam bahaya. aku sudah bersikap tidak adil padamu, karena
itu aku ingin minta maaf padamu.
maafkanlah aku”
“ kau sudah menunjukkan
kesetiaanmu padaku. dan aku tahu prajurit rajput selalu menyelesaikan tugas
mereka. jika aku memberrimu sesuatu kaena itu, berarti aku menghina pengorbananmu. kau telah menyelamatkanku dari kematian.
karena itu aku akan membangun sebuah kota berdasarkan rancanganmu. kota ini
akan melambangkan kemmenanganmu melawan kematian. kaena itu, kota ini akan
berrnama ‘FATEHPUR SIKRI’ ”
Jodha yg masih lemas
berdiri “ terimakasih, Yang mulia. kau tidak hanya menghargaiku, kau jg telah
memberiku hadiah yg tidak ternilai
Maham mengompori ruqaiya :”
kau lihat itu , ratu ruqaiya? ratu jodha semakin dekat dengan Jalal.”
Ruqaiya :” itu hanya cara
Jalal membalas kebaikanRatu Jodha. ratu jodha tidak akan pernah bisa menggantikan tempatku”
Maham geram :” aku ingin
tahu kapan akan sadar”
Jalal berkata :” aku ingin
mengumumkan 1 hal lagi. aku sudah bersumpah jika ratu jodha sadar, aku akan
menemui Hazrat Salim Cristi di Sikri dengan berjalan kaki. terakhir kali aku kesana, aku tidak sampai
tujuan karena di serang” jalal menatap Jodha saat mengucapkannya, jodha
menunduk tersenyum malu.
Jalal tersenyum:” ada yg bilang, jika perjalanan
tidak selesai maka harus di hentikan. tapi
perjalanan ku kali ini pasti akan selesai”
Hamida menyarankan jalal
membawa ratu istimewa untuk menemani.
setelah sidang, Ruqaiya
marah-marah di kamarnya. ia sedang menghisap hookah, ia kesal Karena
Hoshiyar ingin mengganti Hookahnya.
Hoshiyar :” aku mengkhawatirkanmu, Yang Mulia. aku tidak
ingin kau sakit tenggorokan”
Ruqaiya membentak :” diam!
aku sedang mengkhawatirkan posisi dan masa depanku di harem. dan kau hanya
mengkhawatirkan tenggorokanku? Ibu ratu hanya peduli pada ratu jodha, dan kau hanya
mengkhawatirkan Hookah ini!”
Hoshiyar menjawab :” siapa
yg bisa membantah perintah ibu ratu? jika kau mengikuti perintahnya, posisimu
akan aman”
Ruqaiya :” tidak. aku
tidak mau posisi ratu Jodha naik. dia bisa perrgi bersama raja jika dia mau,
tapi aku tidak akan pergi jika dia ikut”
Adham sedang berjalan
bersama para sekutunya. mereka mengeluhkan gagalnya rencana Adham, setelah Benazir,
raja kini semakin mengetakan penjagaan.
bahkan rakyat kini mendukungnya.
Adham menjawab :” rakyat
memang selalu mendukungnya. rakyat selalu mendukung siapapun yg duduk di kursi
tahta. walaupun rencanaku gagal, tapi seseorang hanya akan bisa menang jika
berusaha”
Salima dan Hamida sedang berbincang-bincang . Hamida menyampaikan keinginannya agar ketiga ratu menemani Jalal, sehingga jalal tidak akan kesepian.
Javeda datang, dia memberitahu jika Ruqaiya tidak akan ikut. Salima tersenyum, ia mendapat ide untuk mendekatkan Jalal dan Jodha. salima lalu berpura-pura sakit pinggang. Hamida melarang salima pergi jika dia sedang sakit
Setelah Javeda pergi, hamida tersenyum, ia
membongkar kebohongan Salima.
“ kau sudah membuat alasan
yg bagus agar tidak pergi bersama Jalal dan jodha”
Salima tersenyum karena
ketahuan :” kau memergoki ku, ibu. saat
aku mencoba untuk menyembunyikan
sesuatu, kau bisa mengetahuinya dengan mudah. maafkan aku, ibu. menurutku mereka
butuh waktu bersama-sama”
Di kamar Jalal, Atgah,
maan dan Mirza sedang mencoba mencegah Jalal pergi. Musuh-musuh jalal akan memanfaatkan kesempatan
itu untuk meyerangnya di jalan. Maham yg baru datang setuju, ia jg melarang
Jalal pergi.
Jalal menolak, jika meraka
melarang pergi, maka ia tidak akan dapat menyelesaikan sumpahnya. maham
menjelaskan, mereka bukannya melarang hanya meminta supaya hal itu di
laksanakan saat keadaan sudah terkendali.
Jalal tetap menolak, ia
tidak akan perrgi sebagai seorang raja, dia akan menyamar sebagai rakyat jelata.
Jalal tetap menolak, ia tidak akan perrgi sebagai seorang raja, dia akan menyamar sebagai rakyat jelata.
Moti dan jodha sedang berdiri
di jendela, jodha memuji malam ini bulan tampak indah. moti menjawab :” bulan
selalu tampak indah setiap hari. kau lah yg berubah, kau tampak senang hari
ini. ada apa?” himeaime.blogspot.com
Jodha menyuruhh moti diam.
Jalal datang, ia bersama 2
orang pelayan yg membawa baki berisi pakaian menyamarnya.
Jalal : “ aku datang ntuk
memberitahumu jika aku akan segera berrangkat. kuharap kau gembira mendengar
apa yg akan aku beritahukan padamu. aku tidak akan perrgi sebagai raja,
melainkan sebagai orang biasa”
Jalal :” aku akan
menggunakan pakaian ini”
Jodha :” kalau begitu,
kita harus segera berangkat”
Jalal :” beritahu aku,
kenapa kau ingin buru-buru pergi?”
Jodha :” kau bilang, para
ratu mu akan pergi bersamamu”
Jalal :” aku setuju dengan ibu. tapi ratu ruqaiya dan ratu salima tidak ikut. dank au baru pulih, jadi aku akan pergi sendiri”
himeaime.blogspot.com
Jalal :” aku setuju dengan ibu. tapi ratu ruqaiya dan ratu salima tidak ikut. dank au baru pulih, jadi aku akan pergi sendiri”
himeaime.blogspot.com
J
alal dan Jodha terus berdebat, Jalal tidak ingin jodha perrgi namun jodha bersikeras pergi. mereka diam saat melihat Hamida datang.
Hamida :” seperrtinya aku
datang di saat yg tidak tepat”
Jodha mengadu :” tidak ibu, kau datang di saat yg tepat. yang mulia tidak mau mengikuti perintahmu. kau memintaku menemaninya, dan aku bersedia ikut, tapi raja tidak mau membawaku”
Jodha mengadu :” tidak ibu, kau datang di saat yg tepat. yang mulia tidak mau mengikuti perintahmu. kau memintaku menemaninya, dan aku bersedia ikut, tapi raja tidak mau membawaku”
Hamida menyuruh Jalal
mengajak Jodha. Jalal menolak Karena ia akan beperrgian sebagai orang biasa,
dengan cara orang biasa. jalal menantang jodha :” apa kau siap melakukannya?”
Jodha :” tentu saja”
Hamida :” anggap saja ini
tantangan bagi kalian berdua. siapa diantara kalian yg melakukan tanggung
jawabnya dengan lebih baik.”
Jalal :” kenapa aku merasa
kalian berdua sekongkol untuk memojokkanku?
lebih baik aku segera pergi dari sini”
Jodha dan hamida tertawa.
himeaime.blogspot.com
Pagi harinya, maham
buru-buru ke kamar ruqaiya. namun ruqaiya masih tidur. maham memanggil-manggil
ruqaiya, namun ia tidak mau bangun. maham kemudian mengambil gelas lalu
memercikan airnya di wajah ruqaiya. maham memberritahu jika jalal dan jodha
pergi ziarah berdua.
himeaime.blogspot.com |
HIME
0 Komentar untuk "JODHA AKBAR EPISODE 170"
Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih