
Moti :” tapi kau haus
segera kembali, karena kau belum makan apa-apa”
Jodha menggeleng :” moti,
akku sedang berpuasa”
moti tidak mengerti, jadi
Jodha menjelaskan :” sekarang bulan puasa, jadi aku berpuasa. kau berikan saja
aku air pada sore hari”
Moti tersenyum, :’ Baiklah”
di kamarnya, Jalal sedang
melukis, ia mencoba meniru lukisan Jodha yg ada di sana. Jalal menggumam :” sangat
sulit sekali melukis dirinya. tapi aku harus berusaha”
jodha tiba di sana, Jalal
bertanya :” ada apa, ratu Jodha?”
Jodha :” aku membawakan Aarti”
Jodha :” aku membawakan Aarti”
Jalal melakukan Aarti.
setelahnya, Jodha bertanya :” Yang Mulia, apa yg sedang kau lakukan?”
Jalal :” aku ingin
melukis, tapi aku tidak sanggup melakukannya.”
Jodha :” mungkin kau lelah karena berpuasa”
jalal tersenyum :’ tidak, ratu
Jodha. Jika kau berpuasa untuk karwachaut, kau akan mendapatkan kekuatan.
begitu jg dengan puasa di bulan Ramadhan.”
Jodha mengangguk, mengerti. Jodha menghampiri kanvas :” apa yg sedang
kau lukis? jika di lihat dari perutnya, …” Jodha tersenyum senang ketika
menyadari Jalal membuat lukisan dirinya. Jalal mendekat :” kau benar,
aku membuat lukisanmu. tapi aku tak bisa, aku belum memahami dirimu sepenuhnya.”
Jodha berbalik kearah Jalal, ia bertanya :” Yang Mulia, apakah aku
boleh berpuasa?”
Jalal :” tidak bisa”
Jalal :” tidak bisa”
Jodha :” kenapa? jika kau bisa, maka aku jg bisa”
Jalal mengambil nampan aarti dari tangan Jodha lalu meletakkannya di meja, ia bertanya sambil meletakkan tangannya di perut Jodha :” Jika kau berpuasa, siapa yg akan memberi makan pada anak kita?"
Jalal mengambil nampan aarti dari tangan Jodha lalu meletakkannya di meja, ia bertanya sambil meletakkan tangannya di perut Jodha :” Jika kau berpuasa, siapa yg akan memberi makan pada anak kita?"
Jodha masih tetap membantah, :” tapi..”
Jalal menyela :” ratu Jodha,
dalam agama kami, wanita hamil dilarang berpuasa.
aku janji, tahun depan kita akan berpuasa bersama-sama”
Jodha tertawa senang mendengar janji jalal, :” baiklah” Jodha kemudian
mengubah topic pembicaraan, ia berterimakasih kasih karena jalal tidak
menghukum Khaibar.
Jalal tidak suka, ia memalingkan wajahnya :” mengapa kita membicarakan dia? kita bisa membicarakan
malaikat dan anak kita”
Jodha mengangguk. himeaime.blogspot.com
pengawal masuk, ia berkata jika athgah Khan minta ijin bertemu. Jalal
menjawab jika ia akan segera menemui nya.
pada jodha, ia berkata :” Ratu
Jodha, aku harus segera pergi. kau harus merawat calon anak kita sendirian.”
Jodha tersenyum dan mengangguk.
setelah Jalal pergi, Jodha ngomong dalam hati :” aku ingin berpuasa
untukmu, tapi menjaga anak kita adalah tanggung jawabku”
Jodha mau pergi, namun tiba-tiba ia teringat pd lukisan Jalal. ia
membandingkan dengan lukisan yg tergantung di sana lalu tertawa geli. jodha
mengambil kembali nampan aarti nya sebelum pergi.
Jodha mendengar suara teriakan, dia lalu bertanya pada moti :” moti,
suara apa itu?”
Moti :” aku jg tidak tahu, jodha”
himeaime.blogspot.com
Moti :” aku jg tidak tahu, jodha”
himeaime.blogspot.com
Moti lalu bertanya pada penjaga :” ratu jodha ingin tahu suara apa itu?”
penjaga berlari mendekat, setelah memberi hormat, ia menjawab :’ suara
itu berasal dari penjara.”
setelah penjaga perrgi, Jodha berkata :” apa? raja berjanji tidak akan
menghukumnya. mengapa skrg dia menghukumnya?”
di penjara, sharifudin sedang mencambuk Khaibar seperti orang
kesetanan, Khaibar menjerit kesakitan. sharifudin menjambak rambut khaibar :” dasar
bodoh! beraninya kau menculik ratu jodha! beraninya kau menyentuh ratu jodha” sharifudin
mencambuk.
“ beraninya kau membawa ratu jodha “ cambuk
“ mungkin jalal memaafkanmu, tapi aku tidak akan memaafkanmu” cambuk
lagi.
sharifudin terus mencambuk khaibar, jodha berteriak menghentikan :’
sharifudin!” khaibar berhenti berterriak ketika mendengar suara jodha, ia terus
memandangi Jodha.
Jodha mendekat :” apa yg sudah kau lakukan?”
sharifudin :” dia telah menyentuh anda, ratu jodha. oleh kaena itu ia harus di hukum” sharifudin menjambak khaibar, ia melayangkan cambuknya kembali, namun jodha menghentikannya.
sharifudin :” dia telah menyentuh anda, ratu jodha. oleh kaena itu ia harus di hukum” sharifudin menjambak khaibar, ia melayangkan cambuknya kembali, namun jodha menghentikannya.
Jodha :” jika raja telah melarang menghukumnya, mengapa kau
mencambuknya? Jika raja tahu, dia tidak akan senang. khaibar jg manusia”
Sharifudin balik mengancam :” raja jg tidak akan suka jika tahu kau datang
kesini untuk menemuinya” sharifudin melempar cambuknya ke lantai lalu pergi.
Jodha melihat khaibar terluka, dengan hati-hati ia mendekatinya.
hamida marah mendengar laporan ruqaiaya :” aku tidak menyangka jodha
akan melakukan ini. bagaimana jika terjadi sesuatu? apakah dia tidak memikirkan
itu?”
ruqaiya mengompori :” ibu benar. dia adalah binatang, dia membahayakan
pewaris tahta mughal. jika aku adalah jodha, aku tidak akan melakukan itu”
Hamida semakin marah, ruqaiya terus menghasutnya :” pertama, dia ikut
berrperrang, syukur dia tidak apaapa. apakah dia tidak peduli pada anaknya? itu
bisa berbahaya untuk anaknya” ruqaiya tersenyum sinis melihat hamida termakan
hasutannya. hamida pergi mencari Jodha
di penjara, jodha menyuruh penjaga mengobati khaibar. namun penjaga
menolak karena tidak berani mendekatinya. jodha memutuskan akan mengobatinya sendiri.
penjaga mencoba mencegahnya :” jangan mendekatinya, ratu”
dengan angkuh, jodha berkata :” kau ingin memerintah seorang ratu?”
penjaga diam tidak berani bicara lagi.
Hamida datang ketika Jodha tengah menmbasuh luka khaibar dengan lap, ia
menghentikan jodha.
Jodha :” ibu, aku sedang..”
Hamida menarik tangan jodha, :’ cepat pergi dari sini”
Khaibar meraung marah, karena jodha di bawa pergi
Hamida membawa jodha ke kamar lalu memarahinya di depan ruqaiya. “ kau
punya tanggung jawab menjaga pewaris mughal. kau tidak bisa seenaknya melanggar
peraturan” ruqaiya senyum-senyum melihat jodha di marrah
Hamida :” dia sangat jahat. dia ingin membunuh Jalal, dia jg sudah
menculikmu. mengapa kau berbaik hati padanya? dia telah melukai jalal dan
menyerang kerajaan kita. ini bulan ramadhan, kami berdoa untuk anakmu, tapi
mengapa kau malah bertindak sangat gegabah?”
Jodha menjawab :” Raja memerintahkan untuk tidak menghukumnya, tapi
sharifudin tetap menghukumnya.”
Jalal yg baru datang membentak :” cukup ratu jodha! ini sudah cukup!”
0 Komentar untuk "SINOPSIS JODHA AKBAR 295 PART 2"
Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih