JODHA AKBAR EPISODE 212




Para wanita sedang duduk di luar, Ruqaiya cemas melihat Hamida murung, ia bekata :” Ibu, mengapa kau menyusahkan dirimu sendiri? Itu adalah kesalahan Ratu Jodha!  Dia menyembunyikan kebenaran dari Jalal. Dia berbohong, dan dia akan di hukum karena itu.”

Hamida :” tidak peduli apapun itu, tapi aku tidak percaya Ratu Jodha bisa melakukan itu.” wajahnya menjadi lembut ketika membicarakan Jodha, :” Ratu Jodha adalah kebanggaan dari Kerajaan Mughal. Dia itu pembawa kebaikan bagi Jalal, dia selalu melaksanakan kewajibannya. Aku yakin pasti ada kesalahpahaman.”

Ruqaiya :” Ibu.. lihatlah suasana di istana, begitu banyak prajurit kita yang mati karena pria Rajput itu.  Namun kau berfikir Ratu Jodha tidak bersalah sama sekali?”

Hamida :” Ya Allah, aku hanya bisa berdoa untuk Jalal dan Ratu Jodha.”

Ruqaiya tidak senang karena Hamida masih saja membela Jodha. Salima  kemudian berusaha  menenangkan Hamida, :” Jangan khawatir, ibu. Raja dan Ratu Jodha adalah orang-orang pintar, aku yakin mereka akan menemukan jalan keluar dari masalah ini.  semua orang akan tahu kebenaran dari masalah ini”

Ruqaiya menyahut, :’ Yang Mulia telah pergi menangkap pria Rajput itu, setelah dia menangkapnya maka semua orang akan tahu yang  sebenarnya tentang Ratu Jodha.”
Jiji Anga dan Gulbadan saling pandang melihat Ruqaiya yg begitu yakin dan berpuas diri.

Jalal terus memacu kudanya mengejar Sujamal,  setelah beberapa saat Jalal berhasil mengejarnya, Jalal mencambuk Sujamal hingga terjatuh dari kuda. Jalal turun dari kuda, ia meletakkan mahkotanya di atas punggung kuda, dengan geram ia berkata :” Aku tidak akan melawan buronan sepertimu sebagai seorang raja, selamatkan dirimu jika bisa” Jalal menyabetkan pedangnya pada Sujamal yg sudah berdiri menunggu, namun Sujamal berhasil menghindar. Ia mengambil pedang dari punggung kuda,  mereka bertarung menggunakan pedang selama beberapa waktu. Hingga akhirnya Jalal berhasil menjatuhkan Sujamal, selain menyarangkan pedang di leher Sujamal, Jalal jg menginjak dadanya, :” dengan berpura-pura menjadi seorang kasim, kau telah kehilangan harga dirimu.”
Jalal terus menghina Sujamal, :” Seorang Rajput tidak akan pernah bertarung  sepertimu!”
 Sujamal menjawab :” itu karena aku tidak sungguh-sungguh bertarung melawanmu, aku hanya bertahan”
Jalal marah mendengarnya, ia menebaskan pedangnya sekuat tenaga, Sujamal kembali berhasil menghindar, ia menggulingkan tubuhnya kesamping hingga pedang Jalal hanya menebas tanah.”

Mereka berdua terus beradu pedang dengan sengitnya, tanpa menyadari jika Sharifudin berada di atas pohon menggunakan cadar untuk menutupi wajahnya. Sharifudin membidikkan panahnya, menunggu kesempatan untuk menyerang Jalal.
Dalam hatinya, Sharifudin berkata :” ini adalah kesempatan bagus, aku akan bisa mengenai Jalal, dan Sujamal yang akan di salahkan untuk itu. “

Jalal kembali berhasil menyarangkan pedang di leher Sujamal, ia menggertakan giginya untuk menahan amarahnya, :’ dengan memasuki harem, berarti kau telah menghinaku. Tapi kau tidak akan mati dengan mudah. Kau sudah tidak bersenjata..” Jalal melempar pedangnya ke tanah, ia jg melepas jubahnya, Jalal meneruskan ucapannya “ jadi aku akan membunuhmu tanpa senjata!”

Jalal menerjang Sujamal, mereka kembali bertarung dengan cara bergulat. Jalal berkali-kali memukul dan melempar Sujamal, namun Sujamal tidak melawan. Sujamal yg sudah berdarah-darah, tanpa sengaja melihat ke atas pohon. Ia melihat seorang lelaki melesatkan anak panah nya ke arah Jalal, Sujamal berteriak memperingatkan, Ia mendorong Jalal sehingga anak panah justru mengenai dadanya, Ia pun terjatuh.

Sharifudin yg sadar sasarannya meleset, segera berlari kabur. Jalal menghadang pedang Adham Khan yg hendak menebas Sujamal dengan tangannya. Ia masih tidak percaya dan jg tidak mengerti mengapa  pria rajput tersebut menyelamatkannya. Athgah dan pasukannya berlari mendekat. Pd Adham, Jalal berkata :” tidak, Adham!” tangan Jalal masih terus menggenggam mata pedang Adham.
pada Athgah dan pasukannya, Jalal memerintahkan agar mereka mengejar penyerang tadi.  Adham, Athgah dan para prajurit mematuhinya, mereka berlari mengejar si penyerang.

Jalal bertanya pada Sujamal, “ mengapa kau menyelamatkan nyawaku? padahal aku ingin membunuhmu!”
dengan tersedat-sedat, Sujamal menjawab :” aku sudah berjanji pada adikku, Jodha.” Jalal terkejut mendengarnya.
Sujamal meneruskan perkataan nya :” bahwa aku akan selalu melindungi suaminya.”
Jalal bertanya :” siapa kau?” melihat Sujamal hampir ilang kesadaran, Jalal membentak :’ katakan padaku, siapa kau?!”
Dengan terputus-putus, Sujamal menjawab :” Su-ja-mal” setelah mengatakan iapun jatuh pingsan

Jalal belum pulih dari kagetnya, :’ Sujamal? kakaknya Ratu Jodha”
Jalal langsung shock begitu teringat semua tuduhan yg telah ia lontarkan pada Jodha, ia teringat saat memergoki Jodha dan Sujamal bertemu dengan sembunyi-sembunyi di hutan, jg semua tuduhan serta hinaannya pada Jodha. jalal menjadi sedih saat teringat jika ia sudah mengusir Jodha dari istana.

Jalal duduk di tepi sungai, ia memukul bayangannya di air. Jalal menyesali dirinya sendiri, dalam hatinya :’ aku telah membuat kesalahan besar. Ratu Jodha  pergi menemui kakaknya, tapi aku sudah salah paham mengenai itu, Ya Allah.”
Jalal kembali memukul bayangannya di air, ia berlatih untuk  meminta maaf pada Jodha:” Kumohon  maafkan aku, Ratu Jodha. Aku telah membuat kesalahan besar, aku telah menyalahkanmu. Kau boleh menghukumku jika kau mau. Tapi aku mohon maafkan aku.  Aku berharap, kau bisa memberitahuku sekali saja, kau seharusnya bisa mempercayai aku.”

Adham berjalan mendekati Jalal, namun Atghah mencegahnya, ia menyuruh Adham membiarkan raja sendirian. Namun Adham bersikeras.
“ Yang Mulia”  Jalal menoleh
Adham melanjutkan ucapannya :” aku tidak mengerti dengan tindakan mu. Sujamal adalah orang yg telah menyerang orang-orang kita di Mewar. Bukannya menghukumnya, kau malah merawatnya”  Sujamal yg berbaring di tenda dekat situ, mulai sadarkan diri, ia bs mendengar percakapan Jalal dan Adham.

Jalal :” dia akan membayar atas penyerangan di Mewar, Tapi tidak di sini dan seperti ini. Aku tidak bisa seperti orang pengecut, dengan menyerang seorang pria yg sedang terluka.”
Sujamal  yg sudah duduk di matras, tersenyum mendengar kebesaran hati Jalal.

Adham masih merasa tidak puas, ia kembali meyakinkan Jalal, “ Sujamal telah mencoba membunuhmu di perayaan.”
Jalal :” jika dia ingin membunuhku, hari ini dia tidak akan menyelamatkan aku. masalah ini berbeda, aku ingin mencari akar masalah yg sebenarnya”

Atghah datang mendekat, Jalal bertanya :” bagaimana keadaan Sujamal?”
Athgah :” Tabib sudah merawatnya. Sebentar lagi dia akan sadar”

Sharifudin datang tergesa-gesa, :’ bisakah kau menangkap pria rajput itu?”
Jalal menatapnya dengan curiga, :” iya, dan aku jg di serang pada saat itu. kemana saja kau selama kejadian itu?”
Sharifudin gugup, ia menjawab :” aku.. aku tadi sedang mencari orang itu. tapi di bagian hutan yg lain, aku pikir jika aku menghadangnya dari sana maka aku akan bs menangkapnya.”
Jalal terus menatap Sharifudin, Adham Khan tertawa sinis mendengar alibi Shariudin.

Penjaga datang memberitahu Jalal jika Sujamal sudah sadar. Sharifudin langsunng kettakutan, dalam hatinya :” aku tidak tahu seberapa besar Sujamal mengetahui konspirasiku. aku penasaran apa yg akan dia katakan pada raja” Sharifudin mengusap keningnya.

Di dalam tenda, tabib sedang menyuruh Sujamal meminum obatnya, namun Sujamal menolak, :” aku tidak membutuhkannya”
Jalal yg baru tiba, berkata :” setiap orang yg terluka membutuhkan obat dan doa, silakan meminumnya”
Sujamal bangkit dari tidurnya, Jalal memberi isyarat pada tabib agar menyerahkan gelasnya, Sujamal dengan patuh meminum obatnya.

jalal :” bagaimana keadaan mu?”
Sujamal :” baik”
Jalal duduk di tepi ranjang, :’ aku tidak mengerti satu hal, kau ini seorang rajput, namun kau datang ke istanaku sebagai seorang kasim. tidakkah kau merasa aneh ketika melakukan itu?”
Sujamal :” Aku merasa aneh, tapi aku seorang Rajvanshi. Kami menganggap janji kami lebih penting. itulah alasan aku terpaksa ke istanamu.”
Jalal :” aku tidak mengerti”
Sujamal :” aku sudah berjanji pada Jodha bahwa aku akan selalu melindungi suaminya”
Adham dan Sharifudin mendekat
Sujamal meneruskan penjelasannya :” ketika aku tahu dia terkena racun, aku datang ke Agra  untuk menemuinya. aku hendak meninggalkan Agra setelah bertemu dengannya di kuil. Tapi aku mendengar Abu Mali dan seorang pria dari istana membuat konspirasi untuk membunuhmu.”
Sharifudin semakin gugup,
Sujamal :” mereka berencana membunuhmu saat perayaan. jadi aku datang ke sana. Aku sudah mengirim pesan pada pengawalmu, Athgah Khan.  melalui seorang anak kecil, bahwa nyawamu sedang dalam bahaya”  himeaime.blogspot.com
Athgah nimbrung :” Jadi kau yang telah mengirim pesan?”
Sujamal :” benar. aku yg mengirimkannya padamu. saat perayaan, aku telah membunuh orang yg di tugasi untuk membunuh mu, Yang mulia. namun sayangnya aku malah di anggap bersalah, untuk mencoba membunuhmu. aku datang ke Agra untuk mencari tahu orang di balik konspirasi ini. aku menyamar menjadi seorang kasim”  jalal menatap Sharifudin
Sujamal melanjutkan :” tapi sebelum aku bisa mengetahui orang itu, kau sudah mencurigaiku. dank au sudah tahu apa yg terjadi setelah itu.  aku tidak akan membuat alasan apapun, tapi aku bs pastikan niatku bersih. aku tidak punya niat jahat pada  wanita mana pun yg ada  di harem.”
Sujamal tersenyum saat menambahkan :” satu hal lagi, kau beruntung memiliki seorang adik seperti Bhaksi Banu. kapanpun aku merindukan Jodha, aku jg akan merindukannya.”

Jalal hanya terdiam, Adham yg berbicara :” kau adalah musuh Kerajaan  Mughal, lalu kenapa kau menyelamatkan Yang Mulia?”  by hime
Sujamal menjawab cepat :” kerajaan mughal masih menjadi musuhku.” jalal dan yg lainnya terkejut mendengar kejujuran Sujamal.
Sujamal menambahkan :” Rajvanshi membunuh musuh mereka di medan perang.” Sujamal diam sejenak “ yg kedua, Raja adalah suami adikku, jadi aku tidak bs membunuh suami adikku”
Jalal menghela nafas, :’ seperti yg kau katakan, aku masih musuhmu. apa yg akan kau lakukan jika kita bertemu di medan perang?”
dengan tegas, Sujamal menjawab :” semua orang yg ada di medan perang adalah musuh yg haru kau kalahkan, untuk bs memenangkan peperangan”
sesudahnya, Sujamal berkata akan segera pergi dr sana, karena ia tidak ingin tinggal terlalu lama dan berhutang budi pada mughal. himeaime.blogspot.com
Sujamal bangkit :’ entah kau memenjarakan aku, atau aku akan pergi dari sini”
Sujamal menyampirkan selimut sebagai pengganti pakaian, ia bersiap keluar tenda. namun Adham dan Sharifusin pasang badan untuk menghalalanginya.
Jalal bertanya :” mengapa kau berfikir kalau aku akan membiarkanmu pergi?”
Sujamal berbalik, dengan yakin dia menjawab :” karena kau belum memenjarakan aku. yang kedua, kau adalah seorang prajurit. ini tidaklah cocok untukmu, menangkap musuhmu semudah ini, ataupun menyerang musuhmu dari belakang. aku akan pergi sekarang. ketika kita bertemu di medan peering, kita akan berhadapan sebagai musuh. ”

Jalal berdiri, :’ aku ingin bertanya 1 hal lagi, ketika aku bertanya pada ratu jodha, mengapa dia tidak memberitahuku yg sebenarnya?”  himeaime.blogspot.com
Sujamal :” itu karena dia seorang wanita rajput. aku telah membuatya berjanji padaku, bahwa dia tidak akan memberitahumu tentang aku.”  by hime
Jalal sedih ketika teringat perlakuannya pada Jodha hanya karena Jodha tidak mau menjawab. Sujamal membuyarkan lamunan Jalal, ia berkata akan pergi dr sana.
Namun Adham dan Sharifudin masih memblokir jalan nya, mereka baru memberi jalan setelah mendapat isyarat dari Jalal. Sujamal langsung jalan melewati mereka.

Sharifudin bertanya, :’ Yang Mulia, kenapa kau mengampuni seorang musuh?”
Jalal :” itu karena dia benar-benar seorang prajurit sejati.” Sharifudin tidak puas mendengarnya
dengan tegas Jalal berkata :” aku akan menangkap orang yg mengaku setia padaku, tetapi membuat konspirasi untuk membunuhku. aku tidak akan mengampuninya”
Jalal menyuruh Athgah Khan dan Adham Khan utnuk mencari tahu siapa pengkhianatnya. ia berpesan agar mereka melakukannya dengan hati-hati, tidak membuat tudduhan apabila buktinya tidak cukup.
Setelah sendirian, Jalal berkata :’ aku harus segera menemui ratu Jodha”

Di istana, Jodha sedang melamun di kamarnya. di saat yg sama, Jalal bergegas menemuinya, dalam hatinya, ia berfikir “ bagaimana bs aku salah paham pada Ratu Jodha? aku telah mengenalnya begitu lama, seharusnya aku mempercayainya. aku akan menemuinya dan meminta maaf padanya. aku akan terima jika dia meneriaki ku ataupun menghina ku, tapi aku tidak akan pergi sebelum dia memaafkan aku.”

Jalal terus melangkah, bergegas ke kamar Jodha.
Di kamarnya Jodha masih duduk melamun, melihat Moti datang, Jodha segera berdiri, ia bertanya :” Moti, apa kau sudah mendapat kabar tentang Kak Sujamal? bagaimana keadaannya?”
moti tersenyum, menenangkan Jodha, :’ Semuanya baik—baik saja Jodha. sekarang Pangeran (Rajkumar) Sujamal sudah baik-baik saja. Raja sudah tahu yg sebenarnya, dia sudah tahu kalau Dilawar Khan adalah  Pangeran Sujamal. “ Jodha menghela nafas lega.
Moti melanjutkan :” dia sudah melepaskan Pangeran Sujamal. kau tidak harus melanggar janji mu, Namun Pangeran Sujamal tetap aman.”
Jodha menangis haru, Moti berusaha membujuk Jodha, :” Jodha,  Raja tidak akan membuang-buang waktu lagi sekarang, sejauh yg aku tahu tentang dirinya, dia pasti akan datang kesini untuk minta maaf padamu. Maafkan lah dia, jangan marah padanya”
Jodha hanya mengangguk, ia berpaling pada patung Khrisna, dengan air mata haru di pipi, ia berdoa, :”  Aku berterimakasih pada-Mu, Khana. Kau telah melindungi kakakku,”

Jalal masih terus berjalan (jauh banget ya istananya, lama amat Jalal gak nyampe-nyampe). Jalal akhirnya sampai jg di ruangan Jodha, setelah menyibakkan tirai, ia melihat Jodha sedang berdiri menunggunya.


PS: percuma saya bilang jangan copaste, jadi,  mohon kesadarannya, jika mengcopy artikel di blog ini, mohon cantumkan link Blog ini. mari kita saling menghargai :)

Bagikan :
+
Previous
Next Post »
8 Komentar untuk " JODHA AKBAR EPISODE 212"

Say, masih diperbolehkan mengcopy ta?

boleh lah.. seperti biasa

aku suka episode ini, Jalal sedih banget dan merasa bersalah ama Jodha, tapi Jodha sudah pergi.... :(

jalal nya suka ngehayal yaaa

suka banget mulai episode 211 ini... makin seruuuu...

Terima kasih, moga sehat selalu dan Allah melancarkan segala urusan.. Amiiin.... ^_^

waaaaaaaaaaaaaaaaaaa makasih mbak... kereeeen ada sinopnya.... maksih buanyak mbak....

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top