JODHA AKBAR EPISODE 296






Jalal memarahi  jodha :” ratu jodha, perbuatan mu ini tidak bisa di maafkan. kenapa kau menemui makhluk buas itu?”
Jodha membela diri :” Yang Mulia, kau tahu dia itu tidak buas. aku mendengar dia menjerit, karena itulah aku pergi kesana. sekarang ini bulan Ramadhan, kau tidak boleh menyiksa orang seperti itu.”
Jalal :” aku tidak tahu tentang penyiksaan itu, tapi aku tidak akan membiarkan kau melakukan itu. “
Jodha :” mengapa kau membiarkan dia di siksa seperti itu? dia tidak pantas di perlakukan seperti itu.”
Jalal :” kali ini aku tidak akan memaafkanmu, perbuatan mu membahayakan”
Jodha :” aku tidak berbuat apa-apa, aku hanya ingin menolongnya.”
Jalal :” tapi setidaknya kau beritahu aku dulu” pada ruqaiya, jalal berkata :” ratu ruqaiya, kau tangani dia.”
Jalal hendak pergi, namun Jodha mengaduh dan memegang perutnya, jalal panik :” ada apa?”
Ruqaiya :” dia sedang puasa”
Jalal semakin marah, :” aku tidak mengerti mengapa kau puasa. apa kau tidak peduli pada bayi dalam kandungan mu? “
Jalal menyuruh Hamida dan Ruqaiya menjaga serta merawat Jodha, ia perrgi dengan wajah kesal.

Hamida jg memarahi Jodha :” kau tahu, jalal tidak suka dengan perbuatanmu itu.” Hamida menyuruh pelayan mengantar jodha ke kamarnya.

malam harinya, jodha berbaring di kamarnya, ia melamun. Moti yg sedang mengupas buah-buahan menghiburnya :” Jodha, kau tahu raja marah padamu karena dia sangat peduli padamu” Moti mendekat, ia memaksa jodha makan.
moti berkata :” jodha, kau tahu raja dan ibu mertua mu sangat menyayangimu, mereka tidak ingin terjadi sesuatu padamu”
Jodha nangis  terisak :” moti, aku telah menyakiti mereka semua, tapi aku melakukan apa yg aku anggap benar,”
Moti :” aku mengerti maksudmu, jodha.  Raja peduli pada keselamatanmu, mereka tidak ingin hal yg buruk terjadi bayi mu.”
Jodha ngambek, :” aku tidak mau menemuinya,  padahal aku sedang mengandung anaknya”
moti menasehati :” suamimu itu sangat mencintaimu, jodha. lagipula sudah menjadi  tugas istri untuk menjaga anaknya. Raja tidak hanya menyayangimu, ia jg sayang pada anak yg ada dalam kandunganmu.”
Jodha masih kesal :” aku ini sedang hamil, moti. aku tidak mengerti mengapa dia memarahiku seperti itu”
Moti :” aku yakin dia melakukan itu karena sangat mencintaimu,”
Moti mengambil nampan yg berisi pakaian ganti Jodha karena Jodha akan mandi.

Ruqaiya menemui hamida dengan beberapa pelayan membawa nampan makanan
Ruqaiya :” salam, ibu. sekarang waktunya iftaar.”
Hamida diam tidak bergeming, ia tampak kesal sekaligus sedih. ruqaiya duduk di sebelahnya :” ibu, tidak  baik jika kita melakukan iftaar dalam keadaan sedih atau benci pada seseorang.  aku tahu ratu Jodha itu kesayangan mu. tapi dia telah melanggar peraturan, dia itu keras kepala. dan apa yg dia lakukan tidak pantas di lakukan oleh seorang ratu. aku tahu kenapa dia keras kepala, ibu.” Ruqaiya berdiri mengambil makanan untuk Hamida.
Hamida sibuk berfikir, dlm hatinya, ia berkata :”  aku tidak mengerti mengapa Jodha melakukan itu.  apa mungkin karena Jalal terlalu memanjakan dia?”

Jalal yg berjalan di koridor istana merasa menyesal karena telah memarahi Jodha, dalam hatinya ia berkata :”  seharusnya aku tidak memarahi dia seperti itu. pasti sekarng perasaannya sangat kacau. aku harus mencari ratu Jodha dan berbicara padanya.

Jalal tiba di depan kamar Jodha, namun pelayan memberitahu nya jika Jodha sedang mandi. Jalal melangkah menuju ke pemandian.

di pemandian, siluet seorang wanita tampak sedang berendam di bak dan bermain air. Jalal tersenyum melihatnya

Jodha dan moti sudah kembali ke kamar, Jodha sudah selesai mandi.  moti berkata :” aku yakin kau akan merasa lebih tenang jika raja datang”
Jodha menolak :” tidak moti, aku sedang tidak ingin bertemu Raja”

Jodha duduk di depan meja rias, moti membantu memakaikan perhiasan. Moti masih tetap berusaha meyakinkan Jodha agar menemui Jalal. Saat hendak mengibaskan rambut, manik -manik  
kalung jodha lepas berhamburan, Jodha menjadi panik :” moti, ini sebuah pertanda. pasti sesuatu yg buruk akan segera terjadi”
moti menenangkan :” jangan khawatir, jodha.. ini hanya sebuah kebetulan.”
Jodha :” aku yakin ini sebuah pertanda, aku takut sesuatu yg buruk akan segera terjadi.

Di pemandian, Jalal melepas pakaiaannya dan bergabung dengan wanita yg berada di dalam bak, ia tidak tahu jika wanita itu bukan Jodha.  ia memeluk wanita itu dari belakang :” aku sangat mencintaimu, ratu jodha”

Di kamar Jodha, pelayan memberitahu jodha jika tadi Jalal kesini, dan pelayan lainnya mengatakan jika saat itu jodha sedang mandi, sehingga jalal menyusul jodha ke pemandian.
Jodha pergi menyusul Jalal.

Di pemandian, Jalal sangat kaget ketika wanita itu berbalik menghadapnya. wanita itu orang lain, bukan Jodha.

jalal :” siapa kau? kenapa kau ada di sini?”
pada saat itu, Jodha masuk, dengan wajah tersenyum, jodha bertanya :” ada apa yang mulia?” Jodha langsung pucat begitu melihat  Jalal di dalam bak bersama wanita lain. jalal panik melihat Jodha.
dengan raut wajah sedih, jodha berkata :” sebaiknya aku datang lagi nanti, maaf telah mengganggumu.”

Jalal buru-buru keluar dari bak lalu memakai jubahnya, ia berusaha menjelaskan :” ini tidak seperti yg kau bayangkan, ratu Jodha. aku mengira dia itu adalah kau.”
Jalal lalu memanggil wanita itu, menyuruhnya menjelaskan pada Jodha.

Dengan terbata-bata, wanita itu berkata :” maaf, yang Mulia. bajuku sangat kotor, jadi aku datang kesini untuk membersihkan diriku, aku tidak tahu jika itu kau.” setelah berkata begitu, wanita itu lari pergi.

Jalal :” kau dengar itu ratu Jodha? aku tidak tahu..”
Jodha :” sudahlah,  yang mulia.  aku sangat percaya padamu.”
Jalal :” kau dengar, ratu Jodha? aku sangat mencintaimu, aku tidak akan berkhianat. ini hanya kesalahpahaman saja.”
Jodha menjawab pelan :” iya”
Jalal memeluk Jodha, namun pikirannya tertuju pada wanita tadi.

Wanita tadi terus berlari terengah-engah, setelah di rasa aman, ia berhenti. dalam hatinya :” Raja mengira aku adalah ratu jodha, Ya Allah.”

di ruangan lain, seseorang yg  menutupi wajahnya dengan sorban sedang mengamuk, ia menghancurkan seluruh ruangan dengan pedangnya. Resham khan datang mengendap-endap menangkapnya. resham berteriak memanggil maham, memberitahu maham jika ia telah menangkap seorang pencuri.


suara wanita berteriak minta di lepaskan, dia meronta-ronta. wanita itu membuka cadarnya, ternyata itu adalah javeda.
Resham kaget, :” Ya Allah, ternyata kau Javeda. kenapa kau berpakaian seperti itu?  maham anga pasti marah melihatmu seperti ini”
javeda menodongkan pedangnya ke leher
Resham, ia menjawab :” aku sedang berlatih agar bisa seperti ratu jodha. bukan hanya ratu jodha yg mahir berpedang, aku jg bisa.” javeda mendorong resham dengan pedang hingga tersungkur
Resham :” jangan Javeda begum, aku blum mau mati.”   himeaime.blogspot,com
javeda :’ lain kali, kau jangan ganggu jika aku sedang latihan. pergi dari sini atau kau akan merasakan pedang ku ini”
Resham mengangguk ketakutan. Javeda kembali berlatih, Resham mencemoohnya.



Di kamarnya, Jalal sedang resah, ia lalu melukis di kanvas.  setelah selesai, Jalal terkejut melihat hasilnya, bukannya melukis jodha, jalal malah melukis wanita di pemandian.

Jodha datang menemui Jalal, setelah jodha memberri salam, Jalal menegur Jodha :” ratu jodha, mengapa kau kemari? kau seharusnya istirahat”
Jodha :” aku kesini untuk minta maaf. aku telah menyakitimu dan ibu.”
Jalal :” aku jg minta maaf karena telah memarahimu, sebaiknya kau istirahat saja. aku minta kau jangan ulangi kesalahnmu itu. itu bisa membahayakan keselamatanmu.”
Jodha membela diri :” tapi aku hanya ingin menolong dia, Yang Mulia. aku tidak akan mengulanginya lagi.  aku akan pergi untuk minta maaf pada ibu, salam”
jodha berbalik pergi, namun tidak jadi. Ia melihat lukisan yg di buat jalal. jodha bertanya :” siapa dia? cantik sekali.”  jodha mendekati kanvas, senyumnya langsung menghilang begitu melihat wanita di lukisan, “ siapa dia? kenapa kau melukisnya?”
Jalal :’ dia adalah wanita di pemandian itu.” Jalal terpaku menatap lukisannya.
dengan suara bergetar, jodha bertanya :” apa dia wanita yg ada di pemandian?”
jalal mengangguk, Jodha memaksa dirinya tersenyum, :” sebaiknya aku perrgi saja”
jalal :’ selamat malam”
setelah jodha pergi, jalal kembali menatap lukisannya. ia teringat kembali kejadian di bak tadi, ia bertanya-tanya :” siapa dia? kenapa dia ada di sana?  aku harus mencari tahu siapa kau sebenarnya”

Ruqaiya :’ SubhanaAllah, siapa perempuan yg kau lukis itu?” jalal berbalik, ia sedikit kaget karena tidak mendengar ruqaiya masuk.”
jalal berbohong, :” itu adalah kau ratu ruqaiya” himeaime.blogspot.com
Ruqaiya mendekat :” ini aneh sekali, raja

jalalludin Muhammad kaget mendengar suaraku, apa yg kau sembunyikan?”
Jalal mengelak :” ratu ruqaiya, tidak ada yg kusembunyikan darimu, kau itu sangat tahu apa yg terjadi di dalam hidupku.’
Ruqaiya tersenyum senang :’ kau benar sekali”
Dengan bangganya, ia berkata :” aku ini teman mu dari kecil, tentu aku tahu siapa wanita di lukisan ini, sebaiknya kita main catur saja, kau mau?”
jalal setuju, ruqaiya lalu memanggil pelayan, menyuruh membawa masuk papan caturnya.  mata jalal tetap terpaku pada wanita di lukisan.

keesokan harinya di ruang sidang dewan, Todar mal melapor ada beberapa pengusngsi datang ke agra, Todar mal curiga itu suruhan mahachucak.  Jalal lalu menyuruh Athgah memeriksa mereka.  todar mal menyuruh membawa mereka masuk.

beberapa orang pria dan wanita pengungsi memasuki ruang dewan. mereka memberi salam pada jalal. jalal bertanya siapa mereka. seorang pria menjawab jika mereka hanya ingin tinggal di agra.  kerudung yg menutupi wajah seorang wanita yg ada dalam rombongan pengungsi tersingkap karena di terbangkan angin. jalal kaget melihatnya, wanita itu adalah wanita yg kemarin ada di bak mandi bersamanya.


melihat tatapan jalal, suami si wanita marah, ia menyuruh wanita itu memakai kerudungnya kembali.

Athgah mendekati para pengungsi untuk memerriksa barang bawaan mereka. jalal setuju :” bagus athagah khan, kau memang harus memeriksa mereka. aku tidak akan percaya kepada ppendatang baru. aku akan terus mengawasi mereka.”

jalal berdiri, ia mendekati para pengungsi :” jika kalian ingin tinggal di sini, kalian harus setia pada kerajaan dan mengikuti aturan yg ada.”

suami si wanita menjawab mewakili teman-temannya :” yang mulia, kami berjanji akan setia pada kerajaan ini”

Ruqaiya keluar dari balik tirai, ia menutupi wajahnya dengan cadar kuning. ia heran melihat jalal terus menatap wanita itu.


(sedikit bingung dengan jalan pikiran jodha, ia marah dan kesal karena jalal memarahinya. tapi pernahkah dia berfikir dari sisi jalal? sepengetahuan Jalal, khaibar adalah makhlik buas, namun Jodha malah mendekatinya. Jodha ngambek karena jalal memarahinya padahal dia sedang hamil, tapi dia gak sadar kalau dia sendiri yg membahayakan kandungannya.. jika di fikir lagi, rasanya pantas jika Jalal sedikit  mengacuhkan Jodha karena pedekate sama atifha, jadi dia sadar, hanya karena jalal mencintainya, bukan berarti ia jd bisa seenaknya.. jujur jd rada galau membayangkan nulis cinta-cintaan nya jalal dan atifha, bakalan menguras emosi..  )

HIME 

foto : elin



Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "JODHA AKBAR EPISODE 296"

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top