salima datang, Jodha
menyembunyikan kain yg di ambil dr boneka
Salima :” Terimakasih karena sudah menjaga Rahim, apa
dia merepotkanmu Ratu Jodha?”
Jodha :” Tidak Ratu
Salima, dia bahkan mau berbagi mainannya denganku. dia anak yg baik.”
Salima :’ Baik, Ratu
Jodha. sebaiknya kau beristirahat. aku
tahu kau pasti lelah karena menjaga Rahim”
Jodha mengangguk lalu
pergi.
Moti memanggil Jodha yg
baru keluar dari kamar. Jodha bertanya :” ada apa Moti?”
Moti :” Khaibar berteriak
lagi, aku yakin dia pasti sedang di siksa”
Jodha :” apa? benarkah?”
moti :” kau mau kemana, Jodha?”
Jodha :” apa? benarkah?”
moti :” kau mau kemana, Jodha?”
Jodha :” aku harus
menemuinya. aku tahu ini perintah raja, tapi ini sangat tidak pantas”
Jalal sedang berjalan
bersama Atghah Khan, Jalal melihat Tansen dan yg lainnya latihan. Jalal
terpesona melihat Atifa menyanyi. Jalal menyuruh Atghah menunggu, ia masuk
menemui Atifa.
Jalal kembali memuji suara atifa, ia memuiji Tansen krna sudah melatih Atifa dengan baik.
Suami Atifa datang untuk meyerahkan berkas pd Atgah, ia melihat perhatian Jalal pd istrinya. Atghah menyuruh suami Atifa pergi menemui Todar Mal.
Jalal mendekati Atghah, ia
bertanya tentang suami Atifa. Atgah memberritahu Jalal jika suami Atifa suka
menyiksa Atifa. Jalal tidak senang mendengarnya. Atghah mengingatkan Jalal jika
mereka tidak berhak ikut campur dalam masalah keluarga orang lain. Jalal tetap
meradang, ia berrkata tidak pantas seoarang laki-laki menyiksa perempuan. Jalal
menyuruh Atgah mengawasi Atifa lalu
melapor padanya jika dia kembali
menyiksa Atifa.
Pelatih Khaibar yg sedang
menyamar menjadi sipir penjara terus mencambuk Khaibar. Jodha datang
menghentikan :” tunggu!! berani-beraninya kau datang melakukan ini”
sipir :” ini perintah
raja”
Jodha marah :” ini
perintah ku, jika kau melakukan nya lagi, aku akan menghukum mu, pergi dari
sini!”
Jodha kasian melihat
khaibar, ia kembali mengancam sipir, :” jika kau berani melakukan ini lagi, aku
pastikan raja akan menghukummu”
Sipir menunduk:” maaf ratu”
Jodha keluar dr sel, ia kaget melihat Jalal sudah menunggunya. Jalal terlihat sangat marah, Jodha menyapa Jalal. namun Jalal menyuruh diam, ia membubarkan semua penjaga. jalal lalu menutup pintu penjara
Jalal :” aku sangat
mencintaimu, ratu jodha. tapi kenapa kau memanfaatkan rasa cintaku? kenapa kau
tidak menuruti perintahku? kenapa kau menemuinya lagi? apa kau tidak tahu tugas
seorang istri? kau sudah memanfaatkan kebaikanku. ”
Jodha menjawab :” Yang
Mulia, dia itu jg manusia, tidak pantas di siksa seperti itu”
Jalal membentak :” bukan
kau yg memutuskan itu ratu jodha. kau adalah istriku, kau harus mematuhi
perintahku. kau sudah memanfaatkan cintaku. aku tidak menyangka kau akan
memanfaatkan rasa cintaku. andai aku tidak punya hati seperti dulu, aku pasti
akan menghukummu. kau hanya memanfaatkan cintaku untuk mendapatkan apa yg kau
inginkan”
Jodha membantah, namun
Jalal tidak memberinya kesempatan untuk bicara “ aku tidak ingin mendengar
alasan mu lagi, ini kedua kalinya kau membantahku. aku tidak tahu kenapa kau
datang kesini, ayo kita pergi”
khaibar melihat mereka pergi, ia terlihat sedih
jodha duduk di kamarnya,
ia ngedumel dalam hati :” kenapa yang
mulia tidak mau mengerti dengan sikapku
ini? kenapa dia terus memarahiku? dia bilang dia mencintaiku, tapi dia tidak
pernah mengerti aku.”
jodha meraba pinggangnya,
ia teringat akan kain yg di ambilnya di boneka.
kain itu sebuah surat yg
di kirim oleh putri rajput yg akan di nikahkan dengan putra atghah.
isi suratnya
:” prenam, jodha begum. aku adalah putri dari
seorang raja. aku ingin menceritakan sesuatu padamu. raja jallaludin telah
mengatur pernikahanku dengan anak dari menteri
Atghah Khan, Aziz kokah. aku adalah orang Hindu, dan sebenarnya aku tidak ingin pernikahan ini
terjadi. lebih baik aku mati daripada
menikah dengan orang Mughal. kau jg orang Hindu, aku yakin kau akan membantuku.
aku tahu hidupmu selama ini sulit karena menikah dengan orang mughal. jadi aku
yakin kau pasti akan mengerti. kau adalah ratu hindu, jadi kau pasti akan
mengerti. besok penjual mainan akan datang lagi, dan aku menunggu jawabanmu.”
setelah selesai membaca surat, jodha bingung harus membantu atau tidak, ia teringat akan tuduhan jalal yg mengatakan jodha hanya memanfaatkan rasa cintanya
Jalal datang ke kamar
ruqaiya marah-marah, ia menendang vas bunga yg ada di meja. ruqaiya bertanya
mengapa jalal marah.
Jalal kesal :” aku tidak
tahu kenapa dia tidak mau menurutiku”
Ruqaiya tidak mengerti :”
jalal, siapa yg kau maksud? “
Jalal :” apa ratu jodha
tidak mengerti kalau sekarang dia harus menjaga kehidupan 2 orang? “
Ruqaiya menyuruh Jalal
duduk dan menenangkan diri.
jalal :” bagaimana aku
bisa tenang?”
Ruqaiya :” jalal, aku
mengerti perasaanmu, aku bisa merasakannya.”
Ruqaiya megambil minuman
lalu menuangkan nya untuk jalal.
jalal bertanya :” apa
ini?”
Ruqaiya :” ini tidak
beracun, ini akan bisa menenangkanmu, minumlah. “
Jalal mengambilnya lalu
mulai meminumnya. Ruqaiya senang, ia mengambil kembali gelasnya setelah Jalal
selesai minum.
Di kamar Atifa, suaminya
datang bertanya mengapa Atifa ada di harem? ada hubungan apa antara dia dan
raja?
Atifa menjawab tidak ada
hubungan apapun. Suami atifa tidak percaya, “kau bohong! aku bs melihat jika
raja sangat suka padamu. kau harus ingat siapa dirimu!” Suami atifa menyruhnya
meninggalkan harem.
Atifa lalu minta cerai, agar terbebas dari semua siksaan suaminya. si suami marah, ia memukuli atifa lagi.
Jalal sedang tidur di
kamar ruqaiya, pelayan datang memberitahu
jika suami atifa menyiksa atifa lagi. pengawal jg melaporkan hal yg sama pada
Jalal.
Jalal menemukan Atifa
menangis terbaring di lantai. Jalal menghampirinya lalu membantunya berdiri.
Jalal bertanya apa Atifa baik-baik saja? Atghah yg baru datang terpaku melihat
betapa perhatiannya Jalal kepada Atifa.
Atgah geleng-geleng kepala
melihat kelakuan Jalal, dalam hatinya :” Jalal
telah melakukan dosa besar, dia akan kehilangan mahkotanya, dia telah menyentuh
istri orang lain”
Jalal menggengam tangan
Atifa, Atghah masuk menyela, ia memberi salam pada Jalal. Atifa kaget, ia langsung
berdiri dan menurunkan kerudungnya menutupi wajah. (ishhh munafiknyooo)
Jalal menyuruh Atgah
pergi, tapi Atgah menolak ia balik menyuruh jalal pergi, biar ia yg mengurus
masalah ini. Jalal msih terus menatap atifa dengan wajah khawatir.
pagi harinya, jalal sedang
mengasah pedang. Atgah bertanya apa yg sedang jalal rencanakan? jalal menjawab
ia ingin pergi berburu untuk mendapatkan ketenangan. atgah berkata jika ia akan
mengatur persiapannya, ia jg bertanya apakah jalal akan mengajak jodha? .
Jalal tidak mengajak jodha
dengan alasan jodha sedang mengandung.
melihat jalal bicara dengan pandangan menerawang, dalam hati atgah :” sepertinya raja sedang memikirkan sesuatu”
Hoshiyar memberitahu
ruqaiya jika raja akan berburu, dan beliau tidak mengajak jodha.
Ruqaiya senang, ia
terrsenyum licik :” bagus hoshiyar, ini saat yg tepat untuk memberitahu ratu
jodha”
Hoshiyar mengompori :” aku
rasa raja mulai tidak peduli pada ratu jodha”
Ruqaiya kembali
menyunggingkan senyum liciknya :” kau benar Hoshiyar, raja sudah mulai tidak
peduli padanya, ini saat yg tepat untuk memberitahunya”
Ruqaiya menemui Jodha,
dengan sok penuh perhatian ia bertanya :” aku ingin bertanya, apa hubunganmu
dengan raja baik-baik saja?”
jodha menjawab :” tentu
saja”
Ruqaiya :” syukurlah, tapi
aku dengar raja akan berburu sendirian. aku rasa itu tidak adil, dia harus
mengajak salah satu di antara kita”
Jodha menunduk mendengar kabar itu, ia tersenyum
getir :” pasti ada yg sedang mengganggu pikirannya”
Ruqaiya membenarkan :” ya,
ratu jodha. ini tidak adil untuk kita berdua.”
Ruqaiya tersenyum puas melihat Jodha mulai resah
Ruqaiya :” ratu jodha,
sebaiknya kau jaga kesehatanmu, mungkin raja akan peduli pada kesehatanmu.”
Jodha :” aku rasa kau
benar”
Ruqaiya :” baguslah, aku
rasa dia sangat peduli padamu”
Ruqaiya pergi meninggalkan Jodha yg mulai resah, jodha
menggumam :” aku harus tahu apa yg ada di pikran raja. kami akan segera menjadi
orang tua, kami tidak boleh bertengkar karena masalah sepele.”
Di kamarnya, pelayan pria sedang membantu Jalal berpakaian. Jalal
memikirkan Atifa yg di siksa suaminya, ia berjanji tidak akan membiarkan hal
itu terjadi lagi. Jalal begitu larut
dalam pikirannya. ia bahkan tidak menyadari Jodha datang dan mengambilh alih
tugas pelayan membantunya berpakaian.
Jalal :” aku tidak tahu
kau datang”
Jodha meneruskan
pekerjaannya :” aku tidak minta maaf padamu, karena itukah kau melakukan ini?”
Jalal :” aku tidak
mengajakmu karena kau harus menjaga kesehatanmu”
Jodha :” ini tidak adil
bagiku”
pawang Khaibar yg menyamar menjadi sipir kembali menemui Khaibar
ia menyuruh khaibar membunuh Jodha
0 Komentar untuk "JODHA AKBAR 298"
Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih