Malam harinya, Sujamal sedang harap-harap cemas, ia
bertanya-tanya apakah Jodha sudah menerima pesannya ataukah blum.
Tentara Mughal yg di kerahkan untuk mncari Sujamal tiba di sana. mereka bertanya apa yg dia lakukan di sana? Sujamal mengaku jika ia seorang pengemis. para tentara pergi, mereka tidak mengenali jika itulah pria yg mereka cari.
Jodha bersiap pergi ke
kuil, Moti mengingatkan jka Jalal sampai
tahu, ia akan sangat marah. Lagipula Jodha adalah menantu kerajaan Mughal,
tidak pantas baginya pergi saat larut malam.
Namun Jodha tetap pergi,
Ia menyuruh Moti tetap tinggal di istana. sebelum pergi, moti memakaikan Jodha
Mantel.
Jodha tiba di kuil, ia
melihat sekeliling mencari sujamal, dalam hatinya :”aku sudah sampai di kuil, tapi bagaimana aku bisa menemukannya?
bagaimana dia bisa tahu kalau aku sudah datang?”
Sujamal menempuk bahu Jodha, :” ini aku,
Sujamal. tidak aman bicara di sini, nanti ada yg melihat kita. ayo ikut aku
belakang kuil”
Jodha mengikuti Sujamal,.
Maham yg diam-diam sudah mengikuti Jodha, kaget saat melihat Jodha menangis dan memeluk sujamal.
Sujamal menyuruh Jodha berhenti
menangis, Jodha menjawab :” lalu aku harus bagaimana? di satu sisi adalah
suamiku, dan di sisi lainnya ada kakakku. yg mana yg harus kupilih? semua orang
berrfikir kau sudah menyerang raja. beritahu aku kau tidak melakukannya”
Bukannya menjawab, Sujamal
malah mengajak Jodha masuk ke dalam gubuk yg ada di belakang kuil. Maham
berusaha mendengar percakapan mereka.
Jodha kembali bertanya :”
kakak, apa kau telah menyerang raja?”
Sujamal :” aku tahu kau
dalam posisi yg sulit. aku memanggilmu kesini untuk menjelaskan. aku tidak
menyerang kaisar” Jodha menghela nafas lega.
Sujamal :” aku tahu aku
memberontak pada Mughal. aku bisa membunuh orang mughal manapun di medan
perang, tapi aku tidak akan bisa
membunuh raja. aku tidak akan mengingkari janjiku padamu, untuk menjaga
suamimu”
Jodha :” lalu apa yg kau
lakukan di perayaan? kau berjanji akan segera pegi setelah bertemu aku”
Sujamal lalu menceritakan
alasannya. pada saat itu, setelah ia
bertemu dengan Jodha di kuil, ia bersiap meninggalkan Agra. malam harinya ia
beristirahat di sumur yg menjadi makam Benazir. ia duduk di atas pohon, lalu
abu mali dan sekutunya datang. mereka membahas rencana untuk membunuh Jalal di perayaan. Sujamal tidak bisa melihat wajah sekutu Abu
Mali, karena dia membelakanginya. namun dia tahu jika nyawa jalal terancam.
jadi dia datang ke perayaan dan membunuh
orang yg di perintahkan abumali menyerang Jalal. namun sialnya, Jalal
dan yg lainnya malah mengira ia lah yg ingin membunuh raja.
Jodha :” raja harus tahu
tentang masalah ini, ia harus mencabut perintah mencarimu”
Sujamal menjawab :” situasi saat ini membuat dia tidak akan bisa mempercayaimu. menurutnya, saat ini akulah musuh terbesarnya.’
Sujamal menjawab :” situasi saat ini membuat dia tidak akan bisa mempercayaimu. menurutnya, saat ini akulah musuh terbesarnya.’
Jodha teringat betapa marahnya Jalal saat memberritahunya jika sujamal telah
menyerang Mewar yg mengakibatkan banyak tentara terbunuh, bahkan 2 sepupunya jg
menjadi korban.
Sujamal tersenyum getir,
ia memberitahu Jodha jika sekarang ini
raja bukanlah satu-satunya musuhnya. Abu mali, sharifudin, bahkan
pamannya sendiri yaitu raja bharmal memusuhinya namun ia tidak takut sebab ia
seorang rajput. ia telah berjanji
melindungi suami Jodha, jadi ia akan
menepatinya walau nyawa sebagai taruhan.
Sujamal :” aku memanggilmu
untuk memberitahu jika seseorang dalam istana lah yg menjadi sekutu abu mali.
aku ingin kau mencarinya”
Jodha :” siapa orang itu?”
Sujamal :” aku tidak tahu.
aku ingin kau berjanji tidak akan memberitahu raja tentang pertemuan
kita.” Sujamal meminta jodha menggenggam
tangan nya untuk berjanji, jodha mengulurkan tangannya. Maham melihatnya dari
balik semak-semak.
Sujamal :” hati-hati”
Jodha :” aku lebih
mengkhawatirkanmu kak sujamal”
maham terkejut mendengar nama
sujamal.
dalam hati Maham :” rupanya itu kakak ratu jodha, sujamal. aku
harus memberitahu raja” maham lalu
mendapat ide lainnya :” tidak.. kalau aku
beritahu tentang sujamal, itu tidak akan ada untungnya untukku. aku harus
lakukan sesuatu tentang sujamal yg melibatkan Jodha dan menjatuhkan dia bersama
sujamal”
Maham menyunggingkan
senyum liciknya.
Pagi harinya, moti
bertanya apakah jodha akan memebritahu raja tentang sujamal?
Jodha menjawab dengan
sendu :’ tidak moti, aku sudah berrjanji pada kak sujamal untuk tidak
memberitahu raja tentangnya”
Penjaga mengumumkan
kedatangan raja, Jodha menghapus air matanya.
Sebelum memasuki kamar,
jalal melepas sepatunya terlebih dahulu.
Jodha mengajal Jalal
duduk. setelahnya, Jalal bertanya :” kau pergi kemana semalam? kemarin aku
pergi ke kamarmu, tapi kau tidak ada. kau pergi kemana, ratu jodha?”
Jodha :” aku tidak di
istana, aku pergi ke kuil untuk mendoakan rakyat kita”
Jalal :” di malam hari?”
Jodha gugup :” aku tidak
bisa pergi siangnya. malamnya aku merasa tidak tenang, jadi aku ke kuil”
Jalal tersenyum :’ tidak masalah. aku sudah memberitahumu
jika tidak mudah mengelola harem. kadang untuk menolong orang lain, seseorang
melupakan dirinya sendiri. kau mungkin sibuk karena mengurus harem, itu
sebabnya aku datang menemuimu. aku ingin main catur denganmu.”
Jodha :” maafkan aku, yang
mulia. kemarin aku kurang tidur, aku merasa kurang enak badan. aku tidak bisa
main catur denganmu hari ini”
Jalal :” baiklah, kita
bisa main lain kali”
Jalal lalu pergi
Javeda sedang berulah
lagi, pagi-pagi ia datang ke kamar ruqaiya. pelayan sudah melarangnya karena
Ruqaiya masih tidur, tapi Javeda berhasil menyelinap saat pelayan lengah. ia
mengendap-ngendap memasuki kamar, tanpa sengaja ia menjatuhkan barang. Javeda melihat
hookah, ia ingin mencobanya. waalau dengan mata terpejam, ruqaiya bisa tahu
jika ada orang yg menyentuh hookahnya. ia mengancam :” kau akan di hukum jika berani memindahkannya”
Javeda :” jadi kau sudah
bangun”
Ruqaiya tersentak kaget
mendengar suara Javeda.
Javeda menjawab :” aku
datang karena masalah penting”
Javeda memuji permainan
Chaughan ruqaiya, ia meminta ruqaiya mengajarinya.
Ruqaiya kesal “ banyak
orang yg ingin belajar dariku, apa menurutmu aku tidak punya kegiatan lain?”himeaime.blogspot.com
dengan polos Javeda
menjawab :” benar, kau kan sudah bukan kepala harem”
Ruqaiya semakin kesal
karena di ingatkan begitu, ia mengancam akan memotong-motong tubuh javeda, jika
dia berani datang lagi. Ruqaiya kembali tidur
Javeda menggumam kesal :’
ia terrlalu membanggakan dirinya sendiri, itulah sebabnya ia di turunkan dari
posisinya. andai saja ratu kepala, ratu Jodha bisa memainkan caughan.”
Maham menemui Jalal, ia
minta ijin untuk bicara berrdua saja. maham mulai meracuni pikiran Jalal,
setelah pendahuluan yg bertele-tele, maham akhirnya bertanya :” Jalal apa kau
tahu ratu jodha kemarin malam keluar istana?”
Jalal :” aku tahu, dia
bilang padaku dia pegi ke kuil”himeaime.blogspot.com
Maham :” apa dia bilang
alasannya?”
Jalal :” dia merasa tidak tenang, jadi dia pergi ke kuil untuk berdoa”
Maham :” bukan urusanku jika dia mau pergi ke kuil. tapi tidak aman bagi ratu jodha malam-malam pergi sendiri. jadi aku mengikutinya. aku tahu dia jujur padamu. tapi jalal, aku mengikuti ratu jodha. aku melihat ratu jodha perrgi kesana untuk menemui pria asing” himeaime.blogspot.com
Jalal :” dia merasa tidak tenang, jadi dia pergi ke kuil untuk berdoa”
Maham :” bukan urusanku jika dia mau pergi ke kuil. tapi tidak aman bagi ratu jodha malam-malam pergi sendiri. jadi aku mengikutinya. aku tahu dia jujur padamu. tapi jalal, aku mengikuti ratu jodha. aku melihat ratu jodha perrgi kesana untuk menemui pria asing” himeaime.blogspot.com
Jalal terkejut
mendengarnya, Maham melanjutkan :” dia adalah istri raja mughal, dia tidakk
bisa seenaknya. itu bisa menjatuhkan nama baiknya sendiri. beritahu aku jalal,
apa dia memberitahumu jika dia ke kuil untuk menemui orang asing?”
jalal hanya diam membeku,
Maham meneruskan :” aku
punya alasan lain mengapa mengikutinya. kemarin pagi, ratu jodha menerima surat
di sebuah daun.”
Jalal teringat ekspresi
ketakutan Jodha saat ia memungut daun di lantai.
maham :’ pesan itu untuk
ratu jodha. pengirim pesan itu ingin bertemu dengannya di kuil, dia di minta
datang kesana untuk mengenang kenangan mereka saat di amer”
melihat jalal hanya diam
memikirkan ucapannya, maham tersenyum licik, dalam hatinya :” aku sudah melakukan tugasku. aku akan
melihat apa yg akan di lakukan jalal. jodha, kau sudah melihat kepercayaan
jalal padamu, sudah waktunya kau melihat
kemarahannya jg”

Jalal :” jangan khawatir
ibu (badiami)’
Di kamar atgah, atgah sudah
berpakaian, bersiap-siap kembali bertugas.
jiji anga, istrinya
bertanya :” kau mau kemana?” himeaime.blogspot.com
Atgah :” tugasku adalah
melindungi raja. aku sudah terlalu lama istirahat”
Jiji melarang nya, ia
menyuruh atgah duduk
Jiji :” aku tahu kau
mencemaskan raja. tapi raja adalah pria yg kuat dan pemberani, dia bisa menjaga
dirinya sendiri. kau harus menjaga
tubuhmu jg”
Atgah :’ aku tahu kau
mencemasskanku, tapi tugasku adalah melindungi raja. aku adalah pelayannya, aku
mendedikasikan hidupku untuk melindunginya”himeaime.blogspot.com
Jiji berdiri, :” aku jg
menyukai raja, dia sudah seperti anakku
sendiri. aku tidak akan pernah ingin dia mendapat masalah. kau akan dapat
melakukan tugasmu jika kau sudah sehat”
Atgah :’ benar, dan
sekarang aku sudah sehat. kau tidak lihat betapa sedihnya raja ketika melihat
aku terrbaring? dia hanya akan tenang setelah tahu kalaua kau baik-baik saja”
jiji :” anak kita, aziz
kokaitash sudah menjalankan tugasnya melayani kerajaan mughal.”
atgah :’ aku bangga anak
kita dan jg dirimu telah di percaya melayani kerajaan mughal”
(jiji anga adalah dayang
atau pengiring ratu bersama gulbadan)
Jalal masih memikirkan
perkataan maham, ia jg teringat percakapannya dengan jodha.
“ aku sangat mengenak
jodha, pastia ada alasan kenapa dia berbohong. dia pasti akan memberitahuku
jika saatnya tepat. tidak aman baginya untuk pergi malam-malam sendirian. aku harus pastikan kalau dia aman”

0 Komentar untuk "JODHA AKBAR EPISODE 197"
Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih