JODHA AKBAR EPISODE 169






Jalal duduk di hadapan  Jodha.  Jalal bertanya, :aku ingin berrtanya, apakah kau pernah merasa takut, Ratu Jodha? meskipun tahu cangkir itu ada racunnya, kamu tetap meminumnya. bagaimana jika terjadi sesuatu padamu?

Jodha menjawab : aku hanya ingin memastikan keselamatanmu, hanya itu yg penting bagiku.

Jalal : tapi kamu tidak harus mempertaruhkan nyawamu untuk membuktikannya

Jodha, " aku  sudah coba beberapa kali menjelaskan kebenarannya padamu,  tapi saat seseorang sudah menutup diri dari  kebenaran, maka itu satu-satunya jalan yg bisa di lakukan. aku pikir daripada kehilangan dirimu, lebih baik untuk membahayakan nyawaku"

Jalal : kau itu seperti sebuah teka-teki, Ratu Jodha. Jika kau ingat, aku pernah datang ke kamarmu, dan ketika aku mendekatimu, kau mendorongku. Lagipula,  aku tahu sangat sulit mengerti apa yg ada di dalam pikiran wanita.  kamu selalu bicara menggunakan teka-teki.  aku merasa, untuk mengeti dirimu, sama seperti memenangkan sebuah perang

Jodha membantah : itu tidak benar!  dalam kasus Benazir, aku sudah memberitahumu secara jelas jika dia wanita beracun, tapi kau tidak mau mendengarku

Jalal membela diri : itu karena aku mengira kau mengatakannya karena cemburu.  cemburu karena Benazir semakin dekat denganku, dan kamu takut kehilangan posisimu di istana ini, karena dia telah menjadi spesial bagiku

Jodha : Tidak, kau salah. aku tidak takut akan kehilangan posisiku di istana ini, ataupun cemburu karena meningkatnya posisi Benazir.

Jalal : kalau begitu, bisakah kau beritahu aku sesuatu, Ratu Jodha? mengapa kau menyelamatkan nyawaku?


jika kau tanyakan pada dirimu sendiri, kau akan tahu mengapa aku melakukan itu.  Jodha menunduk saat menjawabnya

Jalal : jika aku menanyakan pertanyaan yg sama pada diriku, aku akan mengira kau melakukan ini untukku,  karena kau mulai menyukaiku

Ruqaiya datang, namun Moti mencegahnya. Ruqaiya marah  karena Moti berani menghentikannya, ia mengancam akan menghukum moti.  Moti memberitahu kalau itu perintah Raja,  sebagai ratu, ruqaiya bisa menghukumnya, tapi dia hanya melaksanakan perintah raja.
Ruqaiya pergi dengan marah

di dalam kamar,  Jalal bertanya. "apa yang membuatmu tidak menyukai Benazir?"

 Jodha :aku membencinya karena dia wanita beracun

Jalal : itu memang benar, tapi kamu baru mengetahuinya belakangan ini. kamu membenci Benazir sejak awal, apa alasannmu membencinya?

Jodha : " aku membencinya karena aku tisak suka  cara berpakaiannya."  Jodha sedikit kesal saat memaparkan alasannya : apa kau liat pakaian seperti apa yg dia kenakan? dan itu jg di depan suami orang!
Jalal hanya diam saja, Jodha lalu bertanya : boleh aku bertanya?

Jalal : iya

Jodha : kenapa kau begitu tertarik pada Benazir? apa yg membuatmu begitu menyukainya? di sana  ada wanita lain yg jauh lebih cantik dari Benazir

Jalal :itu benar, Benazir memang cantik. Dia begitu cantik, hingaa memnuat wanita lainnya merasa iri.

Jodha kesal : apa yg kau katakan Yang Mulia? dia tidak secantik itu

Jalal : aku bicara yg sebenarnya, Ratu Jodha. jika kau tidak percaya, aku akan bersumpah dengan nyawaku.
Jalal meletakkan tangannya di kepala, Jodha lalu menarik tangan Jalal

Jodha : itu bukan sesuatu yg bisa di pakai bercanda, Yang Mulia

Jalal : aku tidak bercanda. aku tahu dia wanita beracun dan dia  berniat membunuhku. tapi kita tidak bisa menyangkal kebenarannya, dia memang cantik.

Jodha kesal, : bagaimana jika dia berhasil membunuhmu?

Jalal tertawa : dia tidak akan bisa melakukan itu. Hanya seorang Rajput tertentu yg punya keberanian dan keyakinan untuk membunuhku
Jalal menatap Jodha, Jodha menunduk malu karena Jalal terus memandanginya. Saat Jodha mengangkat wajahnya, Jalal msih tettap menatapnya, Jodha lalu tertawa, Jalal ikut tersenyum melihat Jodha tertawa.

Setelah beberapa saat, Jalal berrkata : ini sudah larut, aku pikir  aku harus pergijalal lalu berdiri


Jodha : tidak.. aku ingin keluar ke Angoon Bag

Jalal melarangnya : kau tidak boleh pergi kesana sekarang, ratu jodha.  tabib menyarankan agar kau beristirahat.  

Jodha bersikeras : aku merasa tidak nyaman di dalam terus. aku ingin pergi keluar untuk jalan-jalan.

Jalal : tapi kau tidak bisa pergi keluar pada jam seperti ini. kenapa kau begitu keras kepala?

Jodha : karena aku seorang rajput. aku selalu teguh akan keinginanku, aku ingin pergi keluar

Jalal : tapi kenapa?

Jodha merajuk : karena aku bosan mendengar seseorang memuji-muji  wanita beracun. karena itulah aku ingin keluar. katakan padaku, kau adalah suamiku. tidak bisakah kau menemaniku keluar? Jalal sedikit terpana mendengar kata suamiku keluar dari bibir Jodha

Jodha : jika kau tidak mau menemaniku, aku akan pergi sendiri
Jodha berdiri, namun dia sempoyongan hingga vas yg ada di dekatnya terjatuh. untunglah Jalal memegangnya, 1 tangan menggenggam tangan dan tangan lainnya di letakkan di bahu jodha.


Jalal : bukankah aku sudah bilang padamu, ratu jodha? kau masih belum sepenuhnya sembuh. jika aku tinggal terrus di dalam, aku tidak akan bisa sembuh, aku butuh udara segar

Moti berlari mendatangi Jodha,  : apa kau baik-baik saja? kau mau kemana?

Jalal : dia ingin pergi keluar

Moti : baik, aku akan ikut menemanimu

Jalal : aku yg akan menemaninya, jangan khawatir.

Jalal memapah Jodha, ia sedikit canggung saat menggenggam tangan Jodha
(jalal nya gak macho, masa cuma di papah, gendong dong.. )


di kamar Maham, Resham memberitahu Maham kalau Jalal melepas sandal sebelum memasuki kamar Jodha, selain itu raja jg menemaninya jalan-jalan di taman.


Ruqaiya datang dengan marah-marah,  Resham segera pergi. Ruqaiya berkata, "aku
seharusnya tidak mendengarkan dirimu, Maham Anga."
Maham : mengapa kau  marah padaku, ratu ruqaiya?
Ruqaiya kesal karena  Jodha berrhasil mengalahakannya lagi, lain kali ruqaiya tidak akan mau lagi mendengar saran Maham.



Maham sengaja  memberitahu Ruqaiya , kalau Jalal melepas sandal saat masuk ke kamar Jodha.  Jalal banyak menghabiskan waktu dikamar Jodha.  selain tu, Jalal jg menemani jodha jalan-jalan.
Ruqaiya menjadi  semakin marah dan berteriak, "cukup! aku tidak ingin mendengar mu lagi. dan lain kali, simpan saja semua saranmu, aku tidak akan mau melakukannya"
Ruqaiya lalu  pergi. Resham masuk dan bertanya mengapa  Ruqaiya dengan terburu-buru?
Maham  berdiri : kau salah Resham. dia sedang terbakar rasa iri. aku tahu jika dia mencintai raja. namun pada saat yg sama, dia bersyukur karena ratu Jodha sudah menyelamatkan nyawa raja. namun dia jg tidak mau kehilangan jalal karena ratu jodha.
maham tertawa : inilah apa yg dilakukan oleh kekeuatan dan posisi seseorang, resham. selama kau memiliki 2 hal itu, kau akan berada di langit ketujuh, namun jika hal itu di rebut, orang tsb akan menjadi debu


Jalal menuntun Jodha ketaman, Jalal mendudukan Jodha lalu ia duduk di depan Jodha. suasana menjadi  canggung,

mereka hanya saling tatap. Jodha lalu berkata : Yang Mulia, aku ingin bertanya. kumohon jawabkah dengan sebenarnya, jangan menjawabnya sebgai seorang raja, jawab sebagai seorang pria. apa kau benar-benar menganggap Benazir cantik?
(aduhhh masih aja jodha penasaran, mungkin dia berharap jalal akan menjawab tidak ratu Jodha, kau jauh lebih cantik dari Benazir, ckckk)

Jalal tersenyum : aku rasa, kau sudah terobsesi pada Benazir, kau seperti tidak bisa mengeluarkan dia dari pikiranmu.

Jodha : itu bukan jawaban dari pertanyaanku.

Jalal: jika kau ingin aku menjawab yg sejujurnya, maka aku akan mengatakan ..”  jalal diam sejenak
Jodha mulai senang, ia memperbaiki letak selendangnya

jodha kecewa  saat mendengar jalal berkata : aku rasa dia memang cantik
Jalal tersenyum melihat reaksi Jodha.

Jalal melihat Jodha mulai kedinginan,, ia  mengambil bejana berisi api lalu meletakkan di dekat kaki jodha. mereka lalu menghangatkan tangan di perapian.


Jodha menatap Jalal, dalam hatinya  : aku harap kau berfikir yg sama tentangku. jika saja kau mengatakan aku jauh lebih cantik daripada Benazir

Dalam hati Jalal :aku harap aku bisa memberitahumu apa yg benar-benar ada di dalam hatiku. jika saja Benazir tidak muncul di dalam hidup kita, aku berharap kau tidak membiarkan siapapun menghalangi hubungan kita.

Jalal menarik tangannya dari perapian lalu pergi. Jodha melihat ke sekeliling mencari Jalal. Jalal muncul dari belakang Jodha membawa sebuah selimut lalu menyelimuti pundak Jodha, lalu kembali duduk di tempatnya semula. Jodha senang dengan perhatian Jalal.

Ratu Hamida dan Jiji Anga sedang berjalan-jalan di balkon, mereka melihat Jalal dan Jodha sedang berduaan. hamida menjadi senang : lihatlah, Jiji Anga, badai sudah berlalu. aku sangat senang melihat Jalal dan Jodha bersama-sama.

Jiji : akupun sangat senang melihat mereka. raja mulai peduli terhadap ratu jodha.

Hamida : benar, sebelumnya  mereka bersama-sama, tapi mereka tidak dekat 1 sama lain, jarak diantara mereka mulai menghilang. setiap harinya mereka menjadi semakin dekat.

Ruqaiya yg kebetulan melintas, pergi dengan wajah cemburu melihat kedekatan Jodha dan Jalal.

Di penjara Sharifudin tertawa mendengar laporan dr anak buahnya . Sharifudin menyuruh mengirim pesan pada sekutunya, mengabarkan jika sebentar lg ia akan bebas.
Pengawal bertanya, "bagaimana bisa, tuan ?"
 Sharifudin menjelaskan,  sekarang ratu Jodha telah selamat, benazir telah  dihukum.  maka kini jodha akan membebaskannya

di ruang dewan, Jalal marah karena Abu Mali berhasil melarikan diri. Atgah melapor jika dia sudah menyebarkan mata-mata di kota untuk menangkap Abu mali.
Jalal meneruskan rapatnya..


pengawal masuk melaporkan jika Mirza Hakim sudah kembali  membawa kemenangan.

Jalal menjadi senang, para menteri mengucapkan selamat. Jalal menyuruh pengawal memanggil Mirza.

Pengawal memberitahu Jalal jika mirza hakim sedang menjenguk jodha di temani hamida.  Jalal tidak marah, ia malah terkesan dengan tindakan Mirza.


Di kamar Jodha, Maansingh menyesal karena tidak ada saat Jodha mendapat musibah : Bibi Jodha, aku sudah berjanji pada kakek untuk selalu melindungimu. tapi aku gagal memenuhi janjiku

Jodha menghiburnya : tp kau jg membuat janji yg lain, Maansingh. kau sudah berjanji untuk selalu membela raja. dank au talah memenuhi janji itu.

Mirza yg berdiri di dekat tempat tidur berkata : aku sudah menduga jika seorang wanita beracun sudah memasuki istana. ular-ular memasuki istana, dan saat maksood khan meninggal, aku sudah berfikir ada hal yg terlewatkan. aku sudah mencurigai Benazir, dia itu sangat cantik sekali. tapi kepribadiannya menggangguku. dan jg saat menemukan surat yg di tulis mengandung kode. tapi dia berhasil lolos dari masalah itu. bagaimanapun aku meras lega karena sekarang dia tidak bisa lagi membahayakan kita

Jodha menyahut : dan aku sangat senang mendengar kalian berdua memenangkan pertermpuran di Chanden.. aku sangat bangga pada kalian berdua

Maansingh berdiri saat melihat Jalal memasuki kamar.

Jalal memuji maansingh dan mirza hakim : aku sangat bangga pada kalian berdua.
pada Mirza Hakim, jalal berkata : saat aku mendengar kedatanganmu, aku tidak sabar untuk segera bertemu

Mirza hakim : aku minta maaf, yang mulia. kami seharusnya menemuimu lebih dulu. tapi saat kami mendengar tentang kondisi ratu jodha, kami tidak bisa menghentikan diri untuk datang menemuinya. aku tahu jika pria dilarang memasuki harem

Hamida menyela : Mirza, aku memberimu ijin untuk datang kemari. seorang kakak ipar atau bibi itu sama seperti seoran g ibu. siapa yg bisa menghemtikan seseorang menemui ibunya? kamu datang kemari untuk melihat keadaan ratu jodha, dan aku ikut menemani. siapa yg bisa menyalahkanmu? kau tidak melanggar peraturan harem.

Jalal tersenyum : ibu, kita semua keluarga. maansing datang untuk menemui bibinya dan mirza datang untuk menemui kakak iparnya. mereka berdua sangat peduli pada Ratu jodha.  aku sangat bangga mereka menunjukkan keberaniannya di Chanden, dan ratu jodha menunjukkan nya di agra. aku sangat senang semuanya sudah membaik. pada hari yg berbahagia ini, aku ingin mengumumkan sesuatu. aku meminta kalian semua menemuiku di persidangan.

Pada Jodha, Jalal berkata : jika mungkin, aku ingin kau jg pergi  kesana.
Jodha mengangguk.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
1 Komentar untuk "JODHA AKBAR EPISODE 169"

Anda butuh angka 4d 5d 6d silahkan tlpon eyang woro manggolo di 0823,9177,2208.trimakasih

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top