Jodha bertanya :” mengapa
kau tidak mengajakku berburu?” Jalal murung, ia duduk di ranjang.
Jodha mendekat, ia duduk di sebelah Jalal :” Yang Mulia, aku memang tidak suka membunuh
binatang, tapi aku ingin menemanimu”
Jalal melihat lukisan
Atifa, ia beralasan :” jika aku mengajakmu, aku yakin ratu yg lainnya akan
cemburu padamu. jika aku mengajak seorang istri, maka waktunya akan lama
sekali. aku hanya tidak ingin kesehatanmu terganggu, karena kau sedang
mengandung”
Jodha tersenyum :”
baiklah, kalau begitu aku akan
menunggumu kembali.”
Jalal tersenyum :”
terimakasih”
Jodha pergi, ia melihat
lukisan atifa masih ada d kamar, ia
melirik Jalal sekilas. Jalal hanya bisa menunduk.
pelatih khaibar memegang
sebuah peta, ia menemukan sebuah goa rahasia. pawang begitu gembira karena
berhasil menemukan jalan rahasia yg tidak di ketahui siapapun, termasuk Jalal
jg tidak tahu. Pawang :” hanya ratu Mahachucak yg tahu, mereka harus mengakui
kehebatannya.
Jalal dan rombongan
memasuki hutan. rombongan Jalal terdiri dari para prajurit, tansen dan atifa.
Jalal menyuruh atghah memeriksa hutan.
Jalal bertanya kepada
Atifa :” mengapa kau selalu menutupi wajahmu dengan selendang?”
Atifa menjawab :” ini
perintah dari suami saya, saya harus mematuhinya”
Jalal :” suami mu tidak
ada di sini, jadi kau bisa melepasnya”
Atifa menaikkan
kerudungnya, Jalal terrsenyum melihatnya.
cuaca memburuk, jalal
menyuruh rombongan mendirikan tenda di sana.
Atifa bertanya pada tansen
:” apakah kita akan berhenti disini?”
tansen :” benar, itu perintah raja”
tansen :” benar, itu perintah raja”
Atifa memasang wajah
sedih, ia berkata jika ia ingin menikmati hujan di udara terbuka.
Tansen dan para prajurit pergi
mendirikan tenda.
Di istana, Jodha menemani
rahim bermain. salima datang :” Mengapa
kau membelikan rahim mainan lgi? kau tidak boleh terus memanjakan dia, ratu
jodha. itu tidak baik untuknya”
Jodha tersenyum :” aku harus
belajar bagaimana merawat anak karena sebentar lagi aku akan menjadi ibu. dia
anak yg baik dan penurut” jodha terus melirik pelayan rajput yg kemarin
mengantarkan mainan berisi surat.
Salima :” aku
berterimakasih padamu, tapi akan lebih baik jika kau tidak terlalu
memanjakannya.”
pelayan memberitahu Salima
jika ratu hamida memanggilnya.
Salima :” Ratu jodha, aku titip rahim, aku akan
menemui ibu”
Jodha :” baiklah ratu
salima”
setelah salima pergi,
pelayan memberikan rahim mainankuda-kudaan, sehingga rahim pergi bermain di luar.
pelayan lalu menghampiri Jodha :” Yang MUlia, aku harus mengambil pesanmu. dia
(putri rajput yg minta tolong jodha)
menunggu pesanmu”
Jodha menyerahkan gulungan
suat, jodha berpesan :” pastikan pesan ini sampai di tangannya. aku ingin dia
memikirkannya kembali”
Pelayan : “ dia tidak mau menikahi orang Mughal”
Jodha menghela nafas :”
jika begitu serahkan itu padanya”
Pelayan :” rajkumari akan
senang menerimanya”
rahim masuk kembali, ia
mengajak pelayan bermain bersamanya.
dalam hatinya, jodha
bertanya –tanya mengapa raja mengatur perjodohan itu.
Di hutan, Jalal membantu
Atifha naik ke tepi jembatan. Jalal :” lihatlah, pemandangannya indah sekali”
Jalal melepas jubahnya,
lalu menyerahkannya pada Atifa. Jalal pamer di depan atifa, ia mengambil tombak
lalu melemparnya. terdengar raungan kesakitan harimau yg kena tombak, dengan
centilnya, atifa berkata :” Ya Allah,
suaranya seram sekali”
Jalal :” kau belum pernah
berburu sebelumnya?”
Atifa :’ belum, ini adalah
pertama kali nya aku berburu”
Jalal :” kalau begitu, kau
harus lebih sering berburu denganku”
Jalal memerintahkan
prajuritnya mengambil binatang yg td di tombaknya. sesaat kemudian prajurit
datang melapor jika tombak jalal tepat mengenai tubuh binatang tadi, jalal
sangat puas mendengarnya.
para prajurit menggosipkan
mereka.
prajurit 1 :” aku rasa
raja suka padanya, tapi dia itu istri oang lain”
Prajurit 2 :” aku rasa
raja sudah tahu itu”
Jalal kembali menunjukkan
kemahirannya berburu di depan atifa, atgah
yg baru tiba termenung di atas kudanya menyaksikan kebersamaan jalal dan atifa.
Jalal sudah di tenda, tansen
dan atifa menghibur dengan nyanyian. atgah melihat jalal begitu terpesona
melihat atifa, dalam hatinya :” aku rasa aja sudah melakukan dosa besar”
Jalal menyuruh Tansen
behenti menyanyi, sebab ia hanya ingin mendengar suara atifa, Tansen
mengangguk, tapi sepertinya dia tersinggung, tansen pergi dari sana.
Jalal begitu terhanyut
mendengar suara Atifa, setelah selesai, jalal mendekati atifa untuk memujinya.
setelah semua orang pergi,
atghah menasehati jalal :’ Yang Mulia, tidak baik bergaul dengan wanita yg
sudah menikah”
Jalal :” jangan khawatir”
Atgah :” apa kau tahu jika
dia sudah memiliki suami?”
Jalal :” aku tahu”
Atgah :” ini bisa
mencoreng namamu sebagai raja mughal. karena itu adalah dosa besar”
jalal termenung sesaat, ia
lalu menjawab :” aku hanya ingin melindunginya. aku merasa kasihan kaena
suaminya sudah menyiksanya. aku tidak akan biarkan hal itu terjadi lagi. aku
tidak bisa membiarkannya, itu dosa besar. aku tahu jika ratu jodha pasti akan
cemburu, tapi suatu saat dia akan mengerti apa yg aku lakukan”
di Agra, pawang khaiba
sudah melepaskan khaiba dari belenggunya. penjaga melapo pada sharifudin jk
khaibar sudah kabur. sharifudin marah :” bagaimana dia bs kabur? apa kau tidak
menjaganya? cari dia!”
namun 2 orang penjaga itu
hanya diam saja, sharifudin membentak, :” cepat cari dia!”
sharifudin masuk ke dalam
penjara, sel nya berlapis-lapis hingga sharifudin heran bagaimana khaibar bisa kabur. ia lalu menanyakannya pada penjaga.
penjaga menjawab tidak tahu. sharifudin kesal, ia menampar penjaga.
sharifudin melihat
belenggu khaibar, ia murka, ia memanggil semua penjaga :” siapa yg sudah berani
melepaskannya? aku ingin kalian
mencarinya. cepat!!”
prajurit berlari mematuhi
perintah sharifudin.
sharifudin menggertakan
gigi :” kali ini aku tidak akan mengampuni mu. akku akan membunuhmu”
sharifudin memandang ke
sekeliling, pandangannya jatuh pada lubang di dinding penjara.
Jodha tidu dengan gelisah,
ia bermimpi bersama Jalal di tempat tidur. jalal mengelus wajahnya dan berkata
:” aku mencintaimu”
mimpinya berubah, kali ini
ia melihat jalal berdiri bersama atifa, jalal mengelus wajah atifa dengan lembut,
lalu menyatukan kening mereka.
jodha bangun bermandikan
keringat. ia menghela nafas lega saat sadar itu hanya mimpi. jodha mengusap
keringatnya :” Ya Khana, apa mimpi ini akan jadi kenyataan? kenapa aku terus
memikirkan wanita itu?”
di hutan, jalal berdiri di
luar tenda atifa, ia tersenyum melihat
atifa melepas perhiasan dan baju luarnya. atifa menyibakkan rambutnya hingga
punggungnya terlihat oleh jalal, perlahan ia melepaskan tali gaunnya.
di istana, 3 ratu utama sedang tertidur dengan pulasnya,
mereka tidak tahu khaibar sudah bebas. khaibar sudah tiba di kamar jodha,
menyaksikan jodha yg tertidur pulas.
(untuk foto akan saya lengkapi besok, karena saat ini signal nya jelek banget, susah sekali unggah foto)
2 Komentar untuk "Jodha Akbar Episode 299"
ceritanya sangat seru
Baca sinopsisnya bikin lupa waktu
Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih