Jodha berjalan dengan
riang, ucapan rahim masih terngiang di
telinganya :” aku sangat rindu padanya, dia adalah ibu terbaik yg pernah aku
punya. aku ingin sekali bermain dengannya. aku ingin selalu bermain dengan nya
dan tidak jauh dariku”
di kamarnya, wajah jalal
jg sumringah, ia berkata pada pelayan :” panggil ratu jodha kemari. aku minta
kau memberikan semua yg dia butuhkan. “
setelah pelayan pergi,
jalal senyum-senyum sendiri, dalam hatinya :” ternyata aku tidak bisa jauh
darimu, ratu jodha. aku tidak akan membuat kesalahan yg sama”
Jodha berjalan menuju
kamar Jalal dengan membawa baki berisi parshad, dalam hatinya :” ternyata dia
mencintaikku, dan aku jg merasakan perasaan yg sama. ini sunguh aneh.
setidaknya sekarang dia sudah punya hati, dan hubungan kami akan semakin
membaik. kali aku akan semakin dekat dengannya”
Jalal mondar mandir di
kamarnya, dalam hatinya :” ratu jodha ternyata punya perasaan yg sama denganku,
aku tidak bisa jauh darinya. aku mencintainya.”
di kamarnya, ruqaiya
sedang santai menghisap hookah. hoshiyar datang, sertelah memberi salam, ia
bertanya mengapa ruqaiya tidak bersama raja? bersantai seperti ini tidak akan
menghasilkan apapun.
dengan santai, ruqaiya
menjawab :” jangan khawatir, Hoshiyar.
raja tidak akan kemana-mana.” hime
Hoshiyar melihat lukisan
Jalal dan ruqaiya, ia berseru :” SubhanaAllah,
lukisannya indah sekali. aku tidak menyangka akan sebagus ini”
Hoshiyar melanjutkan :”
tapi aku masih merasa ada hal yg aneh pada raja”
Ruqaiya kesal, ia
membentak Hoshiyar :” Cukup! jangan katakan itu lagi”
Hoshiyar minta maaf :” aku
tidak bermaksud begitu” Hoshiyar mulai menjilat
untuk menyenangkan ruqaiya :” kau itu sangat cantik, dan lagi kau adalah
Khaas begum” hime
Ruqaiya kembali tersenyum,
ia berdiri dan menatap lukisannya :” lihat lukisan ini. ini adalah sebuah
simbol. ratu jodha akan tahu sebenarnya raja itu lebih perhatian padaku. jalal
tidak akan bs jauh dariku. ratu jodha
akan tahu dengan sendirinya nanti” hime
Ruqaiya menyuruh hoshiyar
menyiapkan keperrluannya.
setelah sendirian, dengan
riang nya ruqaiya berkata :” ratu jodha, kali ini kau tidak akan bisa menang.
aku akan tetap menjadi kepala harem, dan jalal akan tetap menjadi milikku,
selamanya”
Jalal berdiri membelakangi
pintu, ia tidak melihat jodha datang. Jodha :” Yang mulia” hime
Jalal berbalik :” aku
ingin kau..” jalal terdiam ketika melihat jodha. jalal terpesona menatap jodha.
bukannya melakukan aarti, jalal malah mengusap wajah jodha, jodha jg tidak
keberatan dengan perlakuan jalal. jalal menurunkan tangannya. jodha bertanya “
mengapa kau tidak mengenakan mahkota?”.
Jalal menjawab :” aku sedang menunggumu, dan aku tidak ingin
ini menjadi pertemuan formal” Jalal memakan parsad yg di bawa jodha, ia jg
menyuapi jodha pelayan datang menyela
moment romantis mereka, pelayan membawakan
lukisan Jodha yg dulu di sita oleh hamida.
Jodha begitu senang sekaligus senang melihat lukisan wajahnya.
Jalal tersenyum :” maafkan aku sudah membuatnya tanpa ijin, aku hanya ingin
melihat wajahmu ada dimana-mana, aku ingin
kau tahu bahwa kau selalu ada di fikiranku”
ruqaiya tiba di d sana, ia
berhenti saat melihat Jalal dan jodha berdiri berdekatan dengan lukisan jodha
sebagai latar.
Jodha :” tapi apa ini
tidak berlebihan?”
Ruqaiya menyela :” salam
Yang mulia apa aku boleh masuk?”
Jalal dan jodha menoleh, Jalal mengijinkan Ruqaiaya masuk
Ruqaiya :” maaf jika aku
menggangu kalian, ada yg ingin aku tunjukkan pada mu” ruqaiya menyuruh pelayan
masuk. ruqaiya menunjukkan lukisan potret diri nya dan jalal. hime
Ruqaiya :” aku hanya ingin
menunjukkannya pada Jalal”
Jodha :” yang mulia,
sebaiknya aku pergi”
Jalal memegang lengan
jodha, mencegah nya pergi :” aku ingin
kau jg melihat hadiah yg di berikan ratu ruqaiya padaku”
Ruqaiya sebal, namun tidak
membantah.
Jalal membuka kain
penutup, ia lalu memuji ruqaiya. Ruqaiya :’ aku rasa kau harus menyimpannya di
kamarmu, agar kau selalu memikirkan aku”
Jalal :” baiklah, aku akan
menyimpannya di sini” ruqaiya girang, dia melirik jodha dengan tatapan angkuh
Ruqaiya memilih tempat
menggantung lukisan, ia memilih tempat
yg tinggi
Jalal :” baiklah, aku akui
hadiahmu membuatku terkesan. ratu jodha, bagaimana pendapatmu tentang hadiah yg di berikan ratu
ruqaiya?”
Ruqaiya tidak senang
mendengar jalal menanyakan pendapat jodha.
Jodha menjawab :”
menurutku hadiahnya sangat bagus, aku rasa lukisan itu pantas di simpan di
sini” hime
Jalal menyuruh pelayan
meletakkan lukisan jodha di depan nya. walau tidak senang, ruqaiya tetap
memujinya :” aku rasa ini bagus, semua ratu-ratu mu akan selalu berada di sisi
mu. dengan begitu kau bs melihat para ratu mu setiap hari”
jalal :” kau benar, ratu
ruqaiya. aku harap kalian berdua bs akur”
Jodha tersenyum lalu
pamit.
Ruqaiya :” jalal aku harap
aku bs menghabiskan lebih banyak waktu bersama mu”
Jalal mengusir secara
halus:” ratu ruqaiya, akusedikit pusing,
aku mau istirahat”
Ruqaiya :” baiklah, sampai
jumpa”
setelah ruqaiya pergi,
jalal terus memandangi lukisan Jodha di
letakkan tepat di depan sofa, sedang lukisan ruqaiya letaknya di belakang sofa,
jd untuk melihat nya susah, harus mendongak ke belakang. Jalal :” ini aneh mengapa ratu ruqaiya tahu aku menghadiahi ratu jodha lukisan ia memberiku lukisan, padahal aku hanya ingin melihat lukisan mu sekarang aku bisa selalu
memandangimu, kau tidak akan jauh lagi
dariku”
Jodha sedang memberi makan
merpati di taman, jodha memberitahu moti jika Jalal memberinya lukisan, moti
menggoda :” jarang sekali raja menghadiahi lukisan untuk ratu nya. aku merasa
aneh dengan hubungan mu dan raja”
Jodha kesal, ia berdiri :”
moti bai! kenapa kau selalu berkata begitu??”
moti :’ karena baru kali ini aku melihat kau begitu senang. sepertinya kau mulai memiliki perasaan pada raja dulu kau tidak seperti ini”
moti :’ karena baru kali ini aku melihat kau begitu senang. sepertinya kau mulai memiliki perasaan pada raja dulu kau tidak seperti ini”
“ ratu jodha!!” Moti dan Javeda terkejut mendengar teriakan
Javeda javeda berlari dengan riang menghampiri mereka. javeda mengutarakan rasa
senangnya karena kini Jodha sudah kembali ke Agra. Dengan polosnya ia memberitahu
Jodha jika mertuanya, yg jg merupakan perdana menteri mughal tidak senang dengan
kepulangannya. Jodha membantah menurutnya,
maham sudah seperti ibu bagi raja, jadi maham pasti senang melihat
kebahagiaan raja . Javeda meminta Jodha membawa raja menemui Jalal, lalu ia
pergi.
Jodha tidak mengerti
mengapa javeda meminta hal seperti itu, moti lalu menjelaskan. Moti memberitahu bahwa Maham lah otak dibalik itu semua nya
sehingga Jalal mencurigai hubungan Jodha dan sujamal,
sehingga akhirny amengusir Jodha. Jodha
tidak percaya dgn apa yg dikatakan Moti. Jodha menemui Salima :” salam ratu Salima"
“
salam ratu Jodha "jawab Salima. Salima menyuruh jodha duduk,
Melihat Jodha kebingungan, salima bertanya apakah Jodha ada masalah dgn Jalal?
Melihat Jodha kebingungan, salima bertanya apakah Jodha ada masalah dgn Jalal?
Jodha
menjawab tidak, ia ingin membicarakan tentang keadaan Jalal dan Maham. Salima
memberitahu bahwa hubungan Jalal dan Maham tidak baik, Maham telah kehilangan
kekuasaan dan kepercayaan Jalal. Jodha tidak percaya Jalal menghukum Maham,
namun ia bingung mengapa maham melakukan
konspirasi itu.
Salima menjelaskan bahwa Maham ingin
memisahkan Jalal dan Jodha itu sebabnya Maham melakukan itu, Salima menyuruh Jodha
jgn terlalu memikirkan hal itu karena jalal sekarang mencintai dan mempercayai Jodha.
saat akan kembali ke kamarnya, Jodha berpapasan dgn maham anga. "ternyata kaulah orangnya yg
menyebarkan berita itu" ujar Jodha.
Maham
menghentikan langkahnya. "bukan hanya
itu, aku bahkan telah membuatmu menderita “ maham dgn keji.
jodha
menoleh :"aku tdk pernah takut
padamu! walaupun kau dianggap ibu oleh raja. knapa kau melakukan itu? apa itu
pantas dilakukan seorang ibu pada anaknya? seorang anak mungkin bisa mengkhianati
ibunya, tapi seorang ibu tidak akan
mengkhianati anaknya! kau bukan ibu yg baik Maham anga!"
Maham
marah membentak :” jaga mulutmu Ratu Jodha!!
aku masih Perdana Menteri dan kau tetap
wanita Rajput"
0 Komentar untuk "Jodha Akbar Episode 241"
Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih