JODHA AKBAR EPISODE 199






Jodha kembali ke istana. Maham mencegatnya :" kau datang darimana di jam selarut ini?"
Jodha :" aku datang dari kuil"
Maham :" kau adalh kepala  istri raja Mughal. Kau bisa pergi kemana saja,  kau orang yg sangat cerdas. apa kau tidak tahu di luar sangat berbahaya?. Dan kau pergi tanpa pengawal, ada banyak musuh diluar sana."
Jodha :" kau benar. maaf aku ceroboh"


Maham :" lain kali jika kau mau pergi, bawa pengawal atau pelayan, setidaknya beritahu staffmu kau akan kemana.  atau kau bisa memberitahuku, aku akan menjamin keamanmu"
Jodha mengangguk :’ baik”



Setelah Jodha pergi, maham tersenyum sinis, dalam hatinya :” kau kira aku tidak tahu kau akan kemana? perjalananmu keluar istana sudah di ketahui olehku dan Jalal





Jodha sampai di kamarnya, ia duduk terengah-engah. ,moti mengambilkan minum, ia bertanya :” bagaimana? kau berrtemu dengan pangeran Sujamal?”
Jodha :" iya Moti, tapi aku tidak akan menemuinya lagi. perasaanku tidak enak, akku bahkan tidak bisa memberitahu raja jika nyawanya terancam.  bagaimana aku bisa memberritahunya jika aku menemui pria yg di anggap penjahat Mughal? hari ini maham anga melihatku memasuki istana, dan aku harus berbohong padanya jg"








maham dan resham  menertawakan Jodha.
Maham :” ratu Jodha kira aku percaya padanya, dia bilang pergi ke kuil. dia tidak tahu kalau aku tahu siapa yg dia temui”
Resham :" Ratu Jodha tidak pintar, jadi dia tidak mengerti tindakanmu. dia membohongi anda, dan anda sudah mengetahuinya"
Maham :" ratu jodha sudah membuat banayk kesalahan, dia berbohong pada jalal setiap hari.dan aku akan memastikan dia berada dalam bahaya”






Maham melihat Jalal Jalal datang dengan pakaian samarannya, ia menyeringai :”  Resham, aku kira Jalal tidak suka dengan  perjalanan Jalal di malam hari. apa kau tidak lihat? jalal baru saja masuk istana setelah ratu jodha,   itu berarti jalal sudah mulai meragukannya."
Resham :” itu berarti raja sudah tahu segalanya”


Di kamar Jodha, moti berkata :” raja tidak tahu kau pergi menemui  pangeran Sujamal. dan lebih baik begitu. aku senang kau berhenti menemui pangeran sujamal mulai sekarang”
Jodha menjawab :" tapi aku tidak senang dengan keputusanku. aku ingin menemukan orang yg ingin mencelakakan raja di istana ini. Sujamal sudah melihat ada orang yg berbicara dengan Abu mali. Bagaimana bisa aku memberitahu raja kecuali aku tahu siapa pengkhianatnya?"
Moti menjawab :" bersabarlah Jodha.  jika pangeran sujamal mendapatkan informasi, ia akan memberitahumu. lagipula maham anga sudah tahu kau sering keluar istana, ia sanggat pintar. ia pasti mengawasimu. aku harap maham anga tidak akan menyusahkanmu"






Di halaman, maham berkata pada resham :” aku akan membuat ratu jodha susah. jalal terlihat kesal, berarti jalal melihat jodha dengan orang asing itu lagi.” mereka tertawa terbahak-bahak.




pagi harinya, Jalal murung dikamarnya, ia teringat saat sujamal menyentuh Jodha. dalam hatinya, ia bertanya-tanya, :” siapa orang asing itu? kenapa ratu jodha bertemu dengannya? mengapa ratu jodha membohongiku? apa dia di ancam atau di tipu?”




Atgah datang melapor, :” Salam Yang Mulia. aku sudah mencaritahu tentang orang yg tinggal di kuil. ada seorang pengemis yg tinggal di sana, namun kemarin dia tidak ada”
Jalal hanya melamun, atgah sampai harus memanggilnya berkali-kali. ia kembali memberitahu jalal :’ tidak ada siapapun di pondok itu tadi malam”


Dalam hati Jalal menjawab :’ atgah khan, kau tidak menemukan siapapun di pondok tadi malam karena pengemis itu menemui ratu jodha di tepi hutan”
Jalal lalu berkata :’ hanya itu yg ingin aku ketahui, kau boleh pergi”
Setelah atgaha perrgi, jalal menghunus pedangnya”


Jodha dan moti melakukan tulsi puja, mereka melihat jalal berlatih pedang. setelah selesai melakukan puja, jodha menemui jalal untuk meberi parshad






Jodha :” yang mulia”
Jalal berbalik dan menyarangkan pedangnya di leher Jodha. Jodha hanya  diam tidak bergeming.


Jalal lalu menurunkan pedangnya dan menyerahkannya pada pengawal yg ada di dekatnya. setelah membasuh wajah,
  jalal melakukan aarti dan meminta parshad. berkali-kali Jodha menunduk saat jalal menatapnya.



jalal bertanya  :” wajahmu terlihat lelah, apa tidurmu tidak nyenyak jg tadi malam?”
Jodha :” aku memikirkanmu”
Jalal :” benarkah?”
Jodha :” aku pikir nyawa mu sedang dalam bahaya”
Jalal :” aku tahu  nyawaku dalam bahaya. kakakmu, sujamal sudah mencoba membunuhku.”



Jodha :” bukan itu maksudku. ada orang di istana yg ingin membunuhmu”
Jalal :” Benazir sudah mati, abu mali jg sudah meninggalkan agra. lalu siapa yg mau membunuhku?”
Jodha :” kau masih punya banyak musuh lainnya”
jalal :” apakah maksudmu ada orang yg dekat dengan ku yg mau membunuhku? ratu jodha, seorang raja selalu dalam ancaman. bahkan dari keluarganya sendiri. bukanlah hal yg baru bagiku jika orang yg dekat denganku menikamku dari belakang”



di pasar, sujamal sedang mendengarkan beberapa prajurit membicarakan tetang kondisi istana dan penyerangan yg sudah terjadi pada jalal. suajamal semakin bertekad menemukan pelakunya.


Di istana, Jodha memanggil pengurus harem. ia bertanya apa peraturan yg dia buat sudah di jalankan? pengurus harem menjawab sudah. ia lalu menunjukkan perhiasan pada jodha, ia meminta jodha melihatnya dan memilih ratu siapa yg mendapatkan perhiasan yg  mana.


namun jodha menolak, ketika  pengurus harem mengingatkan kewajiban jodha sebagai kepala harem, jodha memberitahu pengurus jika ia akan mengundurkan diri dari posisi nya sebagai kepala harem.




jodha menyuruh pengurus membuat daftar pekerjaan yg akan di berikan pada kepala harem baru. pengurus harem pergi melaksankan perintah jodha.




moti bertanya mengapa jodha mengundurkan diri. jodha menjawab itu karena ia memiliki banyak masalah pribadi, jadi dia tidak punya waktu untuk mengurus harem. jodha menyuruh moti meminta raja dan para ratu lainnya berkumpul di aula harem



Hamida sedang merajut,  ia sangat senang mendengar jalal datang menemuinya. hamida :’ masuklah jalal, aku senang kau datang. aku sedang menenun tapi aku tidak bs menyelesaikannya”

 
Jalal :” jika kau tidak suka menenun, mengapa kau melakukannya?”
hamida :” alat tenun ini warisan dari nenekku, dan aku ingin mewariskan keahlian menenun pada generasi yg akan datang”






Hamida melihat raut wajah jalal, ia bertanya :” kau kelihatan cemas, apa yg mengganggumu?”
Jalal bersimpuh di kaki hamida lalu  meletakkan kepalanya di pangkuan hamida.
Hamida semakin cemas :” kau tidak mau memberritahuku apa masalahnya? apa yg sangat mengganggumu?”
Jalal :” ibu mengapa sangat sulit mengerti wanita?”
hamida :” kenapa? apa yg terjadi?”





“ tidak ada, aku hanya ingin tahu..   jika kau percaya pada seseorang, bukankah sudah kewajiban orang itu untuk balas  percaya padamu jg?”

hamida :” benar”

“ apa yg bisa aku lakukan jika orang yg aku percaya mengkhianati aku?”





hamida mengelus kepala jalal :” mudah mempercayai  seseorang, tapi sulit mempertahankannya. ada kalanya orang yg kita percayai tidak bs menyampaikan yg sebenarnya meskipun mereka mau. jadi tugas kita untuk mencaritahu mengapa orang yg kita percayai tidak dapat mengatakan yg sebenarnya. ketika kita tidak bisa menemukan alasannya, kita harus bersabar. jika meeka menghormati kita, mereka pasti akan  memberitahu kita pada saat yg tepat. segala sesuatu ada imbalannya. sebagai imbalan atas kepercayaan, maka kita harus mempercayai. kau mau memberritahuku siapa yg sedang kita bicarakan? ”

Jalal :” ada seseorang yg dekat denganku yg sangat aku percayai. jika kau berkata aku harus menunggu, maka aku akan melakukannya. terimakasih atas saran mu ibu. sekarang aku merasa damai.”
Jalal pamit, hamida mengecup kening jalal.



sebelum jalal pergi, moti datang memberitahu mereka jika jodha meminta mereka berkumpul di aula harem.



setelah Jalal pergi, hamida bertanya dalam hati :” siapa yg di maksud oleh Jalal? Jalal dekat dengan ratu ruqaiya, maham anga, ratu salima dan ratu jodha. siapa diantara mereka yg menjadi penyebab kekhawatiran Jalal?”




Semua ratu memasuki aula, mereka bertanya-tanya mengapa jodha mengumpulkan mereka semua.

Ratu Tanaz yg duduk di sebelah jodha bertanya :” ratu Jodha, apa yg kau pikirkan?”
Jodha :’ aku akan memberitahumu nanti”




Jalal memasuki aula, setelah Jalal duduk, Jodha memulai mengutarakan maksudnya :” aku berterimaksih pada raja kaena mau menghadiri pertemuan ini”
Jalal :” apa maksud pertemuan ini, ratu Jodha?”




Jodha memberitahu semua orang jika ia ingin mengundurkan diri sebagai kepala harem. semua ratu serentak berdiri mendengar keputusan Jodha. hanya ruqaiya dan maham yg tetap duduk. ruqaiya berbisik pada maham :” bukankah sudah ku katakan padamu jika ratu jodha tidak akan tahan mengurus harem untuk waktu yg lama?"




semua ratu protes karena jodha mengundurkan diri. Jodha beralasan :” ratu ruqaiya lah orang terbaik yg bisa memimpin harem.  itu sebabnya aku meminta raja untuk mengangkat ratu ruqaiya sebagai kepala harem.”





Ruqaiya berdiri :” tunggu sebentar ratu jodha, harem adalah rumah bagi para ratu mughal. aku harap kau ingat aku telah memilihmu dalam pemilihan. mengapa aku memilihmu jika aku menginginkan tanggung jawab harem? aku sudah mengurus harem selama bertahun-tahun, aku tidak mau melakukannya lagi. ada banyak ratu di harem yg ingin kau yg mengurus harem, jadi kau lah yg harus mengurusnya”

Jodha :” aku punya masalah pribadi. karena itu aku tidak bisa mengurusnya”






Jalal terpancing :” semua orang punya masalah pribadi ratu jodha. jika kau tak mau mengurus harem, kenapa kau mencalonkan diri di pemilihan?  ini bukan lelucon, kau membuang-buang waktu kami dengan melakukan ini”

Jodha :” aku tidak bermaksud membuatmu kesal, maakan aku jika aku melukaimu”

Jalal :” aku tidak mau mendebat keputusanmu, aku menerima pengunduran dirimu. aku sudah pernah katakan jika ratu ruqaiya lebih baik darimu soal mengurus harem”
episode selanjutnya



Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "JODHA AKBAR EPISODE 199"

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top