Di pondok Jalal, setelah membalurkan obat, tabib berkata :”
biarkan dia istirahat, besok pagi dia akan pulih” tabib lalu pamit pergi. Jodha
yg sedari tdi berdiri di luar pondok, pergi setelah merasa yakin Jalal akan
baik-baik saja. saat akan kembali ke pondoknya, ibu asrama mencegatnya, :”
Lakshmi, kau dari mana? di sana adalah bagian para pria”
Jodha menjawab dengan
gugup :” aku…” Jodha memutuskan untuk berkata jujur :” pria yg menyelamatkan kami terluka parah. aku
pergi kesana untuk memberikan obat. obat itu akan membuatnya sembuh dengan
lebih cepat”
tidak jauh dari situ,
shenaz berrdiri mengawasi Jodha.
ibu asrama :” itu bagus.
kenapa kau tidak memberitahu kami lebih awal jika kau tahu tentang pengobatan?
dia pria pemberani, aku sudah mendengar semuanya. dia jelaskan betapa pentingnya
cinta kepada semua orang. dia memberitahu semua orang jika wanita harus di
hormati, sepertinya dia pria yg baik. istrinya pasti sangat beruntung. dia
sangat menghormati wanita aku yakin wanita di keluarganya pasti aman dan
bahagia” hime
jodha menghela nafas lalu
tersenyum sedih mendengar ucapan ibu
asrama, dalam hatinya, ia berkata : "aku
tak tahu sebesar apa dia mencintaiku, aku tak pernah merasakan cinta nya
terhadapku."
Seorang wanita lewat didepan mereka, ibu asrama bertanya :” juru masak, apakah kau sudah masak untuk para tamu? Pria pemberani itu dan rombongannya akan
menginap selama 4-5 hari. Jadi masaklah sesuatu yang sesuai denga selera
mereka."
Jodha ingin membantu, dia lalu bertanya : "kalau kau tidak
keberatan, boleh aku membantu menyiapkan makanannya?"
ibu asrama mengijinkan :"kenapa tidak?
Tentu saja." pada juru masak, ibu asrama berkata :” ajak Lakshmi jg, juru
masak”
jodha mengikuti juru masak
ke dapur, shenaz yg dari td berdiri mengawai mendesah lega.
Di dapur, para wanita
sedaang sibuk memasak. Jodhamembantu membuat roti. Jodha teringat saat
melakukan perjalanan ziarah dengan Jalal, saat itu dia membuatkan roti yang sama untuk Jalal.
Jodha tersenyum, tapi hanya sebentar.
dia kembali murung saat teringat Jalal marah dan mengusirnya dari Agra.
Jodha melihat seorang jwanita memasukkan cabe cabe ke dalam masakan. dia mendekati juru
masak itu dan memintanya agar menambahkan cabe lebih banyak lagi, karena
orang-orang itu suka masakan pedas. wanita itu bertanya dari mana dia tahu mereka suka masakan
pedas? Jodha terdiam, sesaat kemudian dia berkata :” kudengar kalau pria pemberani suka makanan pedas”
wanita td akhirnya mau
menambahkan cabe lagi ke dalam masakan.
Jodha kembali membuat roti
sambil melamun. Dalam hati dia berkata, "kehadiran raja membuat ketetapan
hatiku melemah. Aku tak bisa tetap di sini selama dia ada di sini. Dia menginap
di pertapaan sekarang. Besok ritual holi akan di rayakan di kuil krisna. Aku
akan pergi dari sini setelahnya."
Jodha kembali mengintip jalal
di pondoknya. . Jodha menangis melihat keadaan Jalal. Dia ingat bagaimana Jalal
telah menolong mereka hingga terluka.
jalal sendiri sedang
berbaring sambil melamun. kenangan baik dan buruk silih berganti di benaknya. saat mereka bermain pedang bersama, saat ia
mengusir jodha, dan saat mereka mengelilingi api suci.
Jodha terus berdiri di
luar pondok memandangi jalal yg sedang terbaring. jodha lalu menyeka air
matanya.
Di Agra, Adham mengumpulkan
para sekutunya.
adham :” raja
tidak di agra, Dia sedang pergi
tak tentu arah untuk mencari istrinya. Ini kesempatan yg tepat untuk membunuh
shamsudin atgah khan dan orang-orang yang setia pda raja “
menteri A (gak tau
namanya, jd saya panggil menteri A) menjawab :”
menurutku kau harus ikuti saran ibu mu
mengenai hal ini. menjauhlah dari atgah, kau tidak akan mendapatkan apapun”.
Adham si pendek akal marah :” kau menyuruhku
menjauh dari tujuanku!”
menteri A :” maafkan aku, adham khan. kurasa tujuan mu adalah merebut tahta Agra. membunuh pelayan biasa bukanlah tujuanmu. mereka
yang ingin berburu macan, tidak boleh teralihkan oleh kelinci. Kalau tidak
macannya akan kabur. siapa Atgah memangnya? dia hanya pelayan biasa. jalal
adalah raja saat ini, jd dia mengikuti perintah jalal. ksaat kau menjadi raja , dia akan melayanimu. kudengar raja jauh dari para
pengawalnya. kurasa ini kesempatan yg bagus untuk menyingkirkan raja. “
Adham :” aku tidak suka ada yg menyelaku saat
aku bicara. tapi kau benar jg. kita harus membuat rencana untuk membunuh jalal.
jalal tidak boleh kembali ke agra”
Di persembunyiannya, Abu
mali dan bawahannya sedang menyusun
rencana untuk menyerang jalal. mereka akan menyerang jalal saat dia melintasi
daerah itu. salah seorang bawahannya melaporkan jika saat ini jalal sedang di Mathura,
namun mereka tidak tahu keberadaannya. karena kemungkinan jalal sedang menyamar
sehingga tidak ada yg mengenali. abu mali kesal, entah bagaimana caranya mereka
harus bs menemukan dan membunuh jalal!”
Di Agra, Maham menemui
hamida. ia memberitahu Hamida kalau Farhad Khan mengirim surat. maham :”
Ratu Jodha tidak ada di Amer” hamida dan
salima kecewa mendengarnya.
maham meneruskan :” raja pergi ke tempat lain untuk mencarinya. raja sudah mengirim pesan kalau dia tidak akan kembali ke Agra tanpa Ratu Jodha”.
Ruqaiya kesal :” itu sudah kelewat batas! apa raja akan mencari ratu jodha seumur hidupnya? kalau
dia meninggalkan agra tapi tidak kembali ke Amer, lalu dia pergi kemana? Aku
hanya mencemaskan Jalal. Dia dalam perjalanan panjang. Aku ingin tahu keadaan
dia. Ya Allah, ampunilah dia."
Hamida marah :
"kenapa dia harus di ampuni? Jalal berdosa karena meragukan Jodha. Dia
harus menerima hukumannya. Jalal harus membawa Jodha kembali."
Maham : "Yang mulia ratu benar. Tapi boleh aku
mengatakan sesuatu? Maaf karena aku mengatakan ini. Tapi aku takut musuh kita
akan memanfaatkan kesempatan dalam situasi seperti ini. raja bisa jadi berada di luar wilayah mughal. Ada
banyak masalah yang harus segera di perhatikan raja."
Ruqaiya setuju : "betul.
Aku sependapat dengan maham. Sampai kapan raja akan buang-buang waktu untuk
mencari ratu Jodha? ratu Jodha pergi dengan sendirinya, kenapa raja
harus mencari dia?"
Salima yg dr td hanya diam
saja, ikut bicara : "tidak ratu Ruqaiya. Yang mulia yang menyuruh ratu Jodha
meninggalkan Agra. Itu alasannya ratu Jodha meninggalkan Agra."
Ruqaiya : "kalau begitu kenapa dia tidak berada di
Amer? Dia pergi kemana? Tidak ada raja Rajput yang mau menampung dia. Bagaimana
kalau dia tak bisa menahan rasa malu lalu bunuh diri?"
hamida berdiri saking
marahnya , "Cukup, ratu Ruqaiya! kau adalah wanita Mughal. Bagaimana
kau bisa berpikir seperti itu? bagaimana kau bisa berpikir begitu tentang ratu Jodha?
ratu Jodha bukanlah wanita lemah atau pengecut. Dia tidak akan bertindak
sejauh itu! Aku yakin dia ada di suatu tempat di mana tak ada yang bisa
menemukan dia. Tapi aku yakin kalau Jalal akan temukan dia tak peduli dimana
dia berada."
Ruqaiya kesal karena hamida memarahinya : "aku permisi dulu. Sudah waktunya aku
tidur. Selamat malam."
Maham juga pamit :” kalau anda
tidak keberatan, boleh saya permisi jg?” Hamida mengangguk. Maham menyerahkan surat
Farhad pada hamida.
hamida duduk dengan lesu, Salima
berusaha menghiburnya, : "jangan hilang harapan, ibu. Aku yakin raja
akan menemukan ratu Jodha. kau hanya
perlu terus berharap. Saat tergelap adalah sebelum petang. Dan pagi hari selalu
muncul setelah malam. percayalah padaku, Insya allah, yang mulia dan Jodha akan
kembali dengan selamat. jangan hilang harapan, Amin"
Hamida jg mengamini kata-kata Salima.
Keesokan harinya, jalal
sudah terlihat baikan. Todar mal datang membawakan air minum. Jalal menerima gelas
itu dan meminum isinya. Todar Mal berkata, "Kau sudah siap untuk pergi.
Meski kurasa kau masih harus istirahat. Kau butuh istirahat."
Jalal berkata :” sekarang yang lebih penting adalah menemukan ratu Jodha. aku tak bisa tenang sampai aku temukan
dia." hime
Todar Mal :” hari ini ada perayaan holi di halaman kuil
krisna, semua pengikut krisna di mathura pasti akan kesana, aku yakin istrimu
akan menghadiri perayaan itu."
jalal : "kalau begitu, kita jangan buang waktu
dan cepat kesana. Terima kasih Todar Mal. kau sangat membantuku."
Todar mal :” aku hanya perantara. Sebenarnya dewa yang menolong
semua orang. Dan mereka yang memahami pentingnya cinta sejati, akan langsung
memahami kesedihan mu.”
Todar Mal mengajak Jalal
segera pergi ke kuil krisna.
todar mal berjalan bersama
pendeta. pendeta mengucapkan terima kasih karena Todar mal telah
mengadakan perayaan holi yg megah. hime
Todar mal berkata :” aku hanyalah koordinator, kalian semua pemilik
pertapaan ini dan menjadikannya layak huni. kudoakan Holi yg semarak untukmu dan yang lainnya. kuharap kalian semua
merayakan Holi dengan suka cita. jangan
anggap ini pertapaan, tapi sebuah keluarga besar. dan libatkan semua orang agar
kau tak kan melupakan perayaan ini. jangan lupa kalau kita harus berkumpul di kuil krisna, tidak semua orang
bisa merayakan holi di sini."
Shehnaz berteriak-teriak
mengajak orang-orang bermain Holi tapi tak ada yang mau bermain dengannya.
Setiap orang yang didekati Shehnaz berlari menjauh.
shenaz :” tidak ada yg mau
bermain denganku, lalu kenapa? aku akan bermain sendri” Akhirnya dia mewarnai dirinya sendiri.
Beberapa wanita yang melihat Shehnaz mewarnai dirinya sendiri. Seorang wanita memujinya , : " bagus,
shehnaz. Sekarang kau terlihat cantik”
Shehnaz sangat senang.
tapi teman si wanita berkata : "ya persis seperti monyet." Shehnaz
marah, mereka semua lari meninggalkannya.
Jodha berjalan sendirian. Beberapa
orang ingin mewarnainya, tapi Jodha
menolak. Jodha melihat shehnaz sedang duduk sambil mewarnai diri sendiri. Dia
mendekat dan bertanya, "kau sedang apa?" hime
Shehnaz berdiri
lalu tertawa, ia berkata : "aku mengoleskan holi ketubuhku
sendiri."
Jodha bertanya, "kenapa?"
Shehnaz menjawab, "aku tidak mau orang
lain mengoleskan warna di diriku. Aku mau oleskan warna di hidupku sendiri.
tapi kenapa dengan dirimu? Siapa yang menghilangkan semua warna dalam hidupmu?
kenapa kau tidak bermain holi?"
Jodha tidak menyahut.
Shehnaz mengambil segenggam holi :” permohonan holi” ia lalu mengoleskannya di
pipi Jodha. Jodha kaget, ia menyentuh pipinya, melihat warna di tangannya,
dia tersenyum dan balik mengoleskan warna ke wajah Shehnaz sambil mengucapkan
selamat holi. ia lalu memeluk shenaz .
Shehnaz mengajak jodha pergi ke kuil krisna untuk bermain holi.
dengan riang shehnaz berkata,
"aku yakin kau takkan merindukan keluargamu disana dan juga suamimu."
Mendengar kata suami, mata Jodha langsung berkaca-kaca. Shehnaz : " jangan menangis lakshmi. lihat, aku
sudah mengoleskan warna yang indah di tubuhmu. ini bisa cepat di cuci. jangan
menangis." Jodha tersenyum mendengarnya.
Para wanita di pertapaan
melihat mereka. wanita A berkata : ,
"lakshmi selalu sedih”
Wanita B :” tapi dia sedang di temani shehnaz. Mereka
berdua senang saling di temani"
Jodha dan Shehnaz pergi ke
kuil Krisna. Disana sangat ramai, ada sepasang anak-anak yg berperan sebagai
khrisna dan radha.
Jodha dan Shehnaz memasang
tilak di patung radha-khrisna. jalal dan rombongan muncul. jalal menyuruh
rombongannya menyebar agar lebih mudah menemukan Jodha.
Shehnaz berlari kesana kemari, Jodha memanggilnya,
tapi shehnaz terus berlari . Jodha
mengejar shehnaz. Jalal dan jodha
lagi-lagi selisih jalan.
Jodha kebingungan mencari
shenaz. Tiba-tiba shehnaz muncul dan mengagetkan Jodha. Shehnaz tertawa,
"kenapa? Semua orang bermain sari warna. Kenapa kau takut?" Shehnaz
mengoleskan holi ke pipi Jodha lagi. Jodha segera mengambil pewarna dan mengejar shehnaz. Tapi shehnaz berlari
menghindar, memohon agar Jodha tidak mewarnainya. Jodha tetap mengejarnya.
Sambil berlari shehnaz berlata, 'jangan! Tunggu! jangan taburi warna ke diriku.
Tunggu, tunggu! Aku tak mau terlihat seperti monyet!" Jodha tertawa
mengejeknya, " sekarang giliranmu yang bikin alasan. Ini tidak adil." hime
Jodha melemparkan warna kearah shehnaz, tapi warna
itu mengenai wajah jalal yang saat itu sedang berjalan di belakang Shehnaz. Jodha
tidak mengenali jalal karena wajahnya tertutup pewarna, ia meminta maaf, "maafkan aku. Aku tidak
sengaja melempar sari warna kearahmu. Aku ingin melempar dia."
jalal mengenali suara Jodha, dalam hati dia berkata,
"ini ratu jodha” Jalal segera membersihkan matanya yang terkena sari warna. Tapi begitu
dia membuka mata, Jodha sudah tidak ada. Jalal tertegun., "dia di sini.
Aku bisa mengenali suaranya. Dimana dia?"
Jalal segera mencari Jodha. Jalal berpapasan dengan Todar Mal. Todar Mal bertanya,
"kenapa yang mulia?"
Jalal menjawab :” todarmal, aku mendengar suara ratu Jodha, kau benar. Dia ada di sini,
diperayaan ini. Tapi kemana dia pergi? kau benar kalau aku akan temukan ratu
Jodha hari ini. Terima kasih. tolong cari di sana, aku mencari kesitu " jalal
menunjuk arah yg akan menjadi tujuan mereka masing-masing.
jalal kembali mencari
jodha, Dalam hati dia berkata, "aku tahu kau ada di sini, Jodha. Aku bisa
mengenali suaramu, meski di tengah keramaian. ratu jodha, dimana kau? kau ada di sini. Kau
pergi kemana?"
Jalal menjadi gelisah, Todar mal yang melihat itu segera mendekatinya
:” yang mulia, kendalikan dirimu. tenanglah.
lukamu belum pulih."
Jalal : "Aku tak bisa menunggu, Todar Mal. Kalau
aku tak temukan dia hari ini, aku akan kehilangan dia selamanya. kalau aku
gagal temukan dia hari ini, aku tidak akan pernah bisa bertemu dia. Tolong
tinggalkan aku sendiri."
Todar Mal menyemangati : "kau tak boleh menyerah, yang mulia. Dewa
telah berikan kau kesempatan. Setidaknya kau melihat dia di sini. Dia akan
bertemu kau. Itu sebabnya dia muncul di depanmu."
Jalal duduk di kursi : "tapi apa alasan dia kabur dariku lagi?
Akan kukatakan alasannya. Aku telah sangat melukai perasaannya sampai dia tidak
mau bertemu aku lagi. Aku orang yang sangat jahat, Todar Mal. Dia selalu
benar."
Todar Mal jongkok didepan
jalal dan berkata, "kau sungguh mencintai dia. Kau pasti akan menemukan
dia. Dan kalau dia terluka karena perkataanmu padanya, artinya dia juga
mencintaimu."
Pendeta datang menghampiri
Todar Mal dan memberi salam. Todar mal membalas salamnya. Pendeta berkata,
"sesuai keinginanmu, kami sudah berkumpul di kuil. Kami juga sudah berikan
persembahan untuk para pendeta." Todar mal mengangguk .
pendeta mengenali jalal : "bukankah
kau pria yang datang ke pertapaan kami beberpa hari lalu untuk mencari seorang
wanita? Kau sudah temukan dia?"
Jalal menggeleng "aku
belum beruntung."
Pendeta :” tapi bagaimana
kau bisa terluka?”
Todar Mal yg menjawab :” semalam beberapa
orang berusaha membunuh seorang janda dan dia menyelamatkan janda itu”
Pendeta : "aneh sekali. Semua sifat wanita yang
kauceritakan pada kami, mirip dengan sifat lakshmi yang tinggal di pertapaan
kami. Dia juga membawa patung dewa krisna. lalu aku diberitahu kalau saat kau
menemui dia di pondoknya, dia tidak ada di sana, yang ada hanya shehnaz. Aneh sekali, karena kau juga telah
menyelamatkan Lakshmi dan shehnaz semalam bersama janda itu. Dia bahkan
mengirim obat untukmu."
Jalal kaget mendengarnya,
ia teringat kembali peristiwa semalam
ketika dia menolong tiga wanita yang di lempar batu. Pendeta melanjutkan
kata-katanya :” lakshmi adalah wanita
yang hebat”. hime
Jalal berdiri : "apa lakshmi yang mengirim obat
itu?" Pendeta menjawab benar. jalal berkata :” aku punya firasat yang kuat kalau ratu Jodha yang mengirimkan obat itu untukku”
Todar Mal berkata,
"kalau begitu, kau harus segera temui dia." Jalal menolak,
"tidak, Todar Mal. Dia tahu kalau aku disini, tapi dia tidak menampakan
dirinya. Artinya dia tidak mau bertemu aku. Kalau aku salah langkah, aku bisa
kehilangan dia selamanya. Aku butuh bantuan kalian." hime
0 Komentar untuk "Jodha Akbar episode 221"
Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih