Jodha Akbar episode 221






Di pondok Jalal,  setelah membalurkan obat, tabib berkata :” biarkan dia istirahat, besok pagi dia akan pulih” tabib lalu pamit pergi. Jodha yg sedari tdi berdiri di luar pondok, pergi setelah merasa yakin Jalal akan baik-baik saja. saat akan kembali ke pondoknya, ibu asrama mencegatnya, :” Lakshmi, kau dari mana? di sana adalah bagian para pria”
Jodha menjawab dengan gugup :” aku…” Jodha memutuskan untuk berkata jujur :”  pria yg menyelamatkan kami terluka parah. aku pergi kesana untuk memberikan obat. obat itu akan membuatnya sembuh dengan lebih cepat”
tidak jauh dari situ, shenaz berrdiri mengawasi Jodha.

ibu asrama :” itu bagus. kenapa kau tidak memberitahu kami lebih awal jika kau tahu tentang pengobatan? dia pria pemberani, aku sudah mendengar semuanya. dia jelaskan betapa pentingnya cinta kepada semua orang. dia memberitahu semua orang jika wanita harus di hormati, sepertinya dia pria yg baik. istrinya pasti sangat beruntung. dia sangat menghormati wanita aku yakin wanita di keluarganya pasti aman dan bahagia” hime
jodha menghela nafas lalu tersenyum  sedih mendengar ucapan ibu asrama, dalam hatinya, ia berkata : "aku tak tahu sebesar apa dia mencintaiku, aku tak pernah merasakan cinta nya terhadapku."

Seorang wanita  lewat didepan mereka, ibu asrama  bertanya :” juru masak,  apakah kau sudah masak untuk para tamu?  Pria pemberani itu dan rombongannya akan menginap selama 4-5 hari. Jadi masaklah sesuatu yang sesuai denga selera mereka."
 Jodha ingin membantu,  dia lalu bertanya : "kalau kau tidak keberatan, boleh aku membantu menyiapkan makanannya?"
 ibu asrama mengijinkan :"kenapa tidak? Tentu saja." pada juru masak, ibu asrama berkata :” ajak Lakshmi jg, juru masak”
jodha mengikuti juru masak ke dapur, shenaz yg dari td berdiri mengawai mendesah lega.

Di dapur, para wanita sedaang sibuk memasak. Jodhamembantu membuat roti. Jodha teringat saat melakukan perjalanan ziarah dengan Jalal, saat itu  dia membuatkan roti yang sama untuk Jalal. Jodha tersenyum,  tapi hanya sebentar. dia kembali murung saat  teringat Jalal  marah dan mengusirnya dari Agra.

Jodha melihat seorang jwanita  memasukkan cabe  cabe ke dalam masakan. dia mendekati juru masak itu dan memintanya agar menambahkan cabe lebih banyak lagi, karena orang-orang itu suka masakan pedas.  wanita itu  bertanya dari mana dia tahu mereka suka masakan pedas?  Jodha terdiam,  sesaat kemudian dia berkata :”   kudengar kalau  pria pemberani suka makanan pedas”
wanita td akhirnya mau menambahkan  cabe lagi  ke dalam masakan.

Jodha kembali membuat roti sambil melamun. Dalam hati dia berkata, "kehadiran raja  membuat ketetapan hatiku melemah. Aku tak bisa tetap di sini selama dia ada di sini. Dia menginap di pertapaan sekarang. Besok ritual holi akan di rayakan di kuil krisna. Aku akan pergi dari sini setelahnya."

Jodha kembali mengintip jalal di pondoknya. . Jodha menangis melihat keadaan Jalal. Dia ingat bagaimana Jalal telah menolong mereka hingga terluka.

jalal sendiri sedang berbaring sambil melamun. kenangan baik dan buruk silih berganti di benaknya.  saat mereka bermain pedang bersama, saat ia mengusir jodha, dan saat mereka mengelilingi api suci.
Jodha terus berdiri di luar pondok memandangi jalal yg sedang terbaring. jodha lalu menyeka air matanya.

Di Agra, Adham mengumpulkan para sekutunya.
adham :”  raja  tidak di agra,  Dia sedang pergi tak tentu arah untuk mencari istrinya. Ini kesempatan yg tepat untuk membunuh shamsudin  atgah khan  dan orang-orang yang setia pda raja “
menteri A (gak tau namanya, jd saya panggil menteri A) menjawab :”  menurutku kau harus ikuti saran ibu mu  mengenai hal ini. menjauhlah dari atgah, kau  tidak akan mendapatkan apapun”.
 Adham si pendek akal marah :” kau menyuruhku menjauh dari tujuanku!”

menteri A :”  maafkan aku, adham khan. kurasa tujuan mu  adalah merebut tahta Agra.  membunuh pelayan biasa bukanlah tujuanmu. mereka yang ingin berburu macan, tidak boleh teralihkan oleh kelinci. Kalau tidak macannya akan kabur. siapa Atgah  memangnya? dia hanya pelayan biasa. jalal adalah raja saat ini, jd dia mengikuti perintah jalal.  ksaat kau menjadi raja , dia  akan melayanimu. kudengar raja jauh dari para pengawalnya. kurasa ini kesempatan yg bagus untuk menyingkirkan raja. “

 Adham :” aku tidak suka ada yg menyelaku saat aku bicara. tapi kau benar jg. kita harus membuat rencana untuk membunuh jalal. jalal tidak boleh kembali ke agra”

Di persembunyiannya, Abu mali  dan bawahannya sedang menyusun rencana untuk menyerang jalal. mereka akan menyerang jalal saat dia melintasi daerah itu. salah seorang bawahannya melaporkan jika saat ini jalal sedang di Mathura, namun mereka tidak tahu keberadaannya.  karena kemungkinan jalal sedang menyamar sehingga tidak ada yg mengenali. abu mali kesal, entah bagaimana caranya mereka harus bs menemukan dan membunuh jalal!”



Di Agra, Maham menemui hamida. ia memberitahu Hamida kalau Farhad Khan mengirim surat. maham :” Ratu  Jodha tidak ada di Amer” hamida dan salima kecewa mendengarnya.
 maham meneruskan :”  raja pergi ke tempat lain untuk mencarinya.  raja sudah mengirim pesan kalau dia  tidak akan kembali ke Agra tanpa Ratu Jodha”.

 Ruqaiya kesal :”  itu sudah kelewat batas!  apa raja akan  mencari  ratu jodha seumur hidupnya?   kalau dia meninggalkan agra tapi tidak kembali ke Amer, lalu dia pergi kemana? Aku hanya mencemaskan Jalal. Dia dalam perjalanan panjang. Aku ingin tahu keadaan dia. Ya Allah, ampunilah dia."

Hamida marah : "kenapa dia harus di ampuni? Jalal berdosa karena meragukan Jodha. Dia harus menerima hukumannya. Jalal harus membawa Jodha kembali."

Maham :  "Yang mulia ratu benar. Tapi boleh aku mengatakan sesuatu? Maaf karena aku mengatakan ini. Tapi aku takut musuh kita akan memanfaatkan kesempatan dalam situasi seperti ini. raja  bisa jadi berada di luar wilayah mughal. Ada banyak masalah yang harus segera di perhatikan raja."

Ruqaiya setuju : "betul. Aku sependapat dengan maham. Sampai kapan raja akan buang-buang waktu untuk mencari  ratu Jodha?  ratu Jodha pergi dengan sendirinya, kenapa raja  harus mencari dia?"

Salima yg dr td hanya diam saja, ikut bicara : "tidak ratu  Ruqaiya. Yang mulia yang menyuruh ratu Jodha meninggalkan Agra. Itu alasannya ratu Jodha meninggalkan Agra."

 Ruqaiya :  "kalau begitu kenapa dia tidak berada di Amer? Dia pergi kemana? Tidak ada raja Rajput yang mau menampung dia. Bagaimana kalau dia tak bisa menahan rasa malu lalu bunuh diri?"

hamida berdiri saking marahnya  , "Cukup, ratu  Ruqaiya! kau adalah wanita Mughal. Bagaimana kau bisa berpikir seperti itu? bagaimana kau bisa berpikir begitu tentang  ratu Jodha?  ratu Jodha bukanlah wanita lemah atau pengecut. Dia tidak akan bertindak sejauh itu! Aku yakin dia ada di suatu tempat di mana tak ada yang bisa menemukan dia. Tapi aku yakin kalau Jalal akan temukan dia tak peduli dimana dia berada."

 Ruqaiya kesal karena hamida memarahinya  : "aku permisi dulu. Sudah waktunya aku tidur. Selamat malam."

Maham juga pamit :”  kalau anda  tidak keberatan, boleh saya permisi jg?”  Hamida mengangguk. Maham menyerahkan surat Farhad pada hamida.

hamida duduk dengan lesu, Salima  berusaha menghiburnya, :  "jangan hilang harapan, ibu. Aku yakin raja  akan menemukan ratu Jodha. kau hanya perlu terus berharap. Saat tergelap adalah sebelum petang. Dan pagi hari selalu muncul setelah malam. percayalah padaku, Insya allah, yang mulia dan Jodha akan kembali dengan selamat. jangan hilang harapan, Amin"
 Hamida jg  mengamini kata-kata Salima.

Keesokan harinya, jalal sudah terlihat baikan.  Todar mal datang  membawakan air minum. Jalal menerima gelas itu dan meminum isinya. Todar Mal berkata, "Kau sudah siap untuk pergi. Meski kurasa kau masih harus istirahat. Kau butuh istirahat."

 Jalal berkata :”  sekarang yang lebih penting adalah menemukan  ratu Jodha. aku tak bisa tenang sampai aku temukan dia."  hime
Todar Mal :”  hari ini ada perayaan holi di halaman kuil krisna, semua pengikut krisna di mathura pasti akan kesana, aku yakin istrimu akan menghadiri perayaan itu."

jalal :  "kalau begitu, kita jangan buang waktu dan cepat kesana. Terima kasih Todar Mal. kau sangat membantuku."

Todar mal :” aku  hanya perantara. Sebenarnya dewa yang menolong semua orang. Dan mereka yang memahami pentingnya cinta sejati, akan langsung memahami kesedihan mu.”
Todar Mal mengajak Jalal segera pergi ke kuil krisna.

todar mal berjalan bersama pendeta.   pendeta  mengucapkan terima kasih karena Todar mal telah mengadakan perayaan holi yg megah.  hime
Todar mal berkata :” aku  hanyalah koordinator, kalian semua pemilik pertapaan ini  dan menjadikannya  layak huni. kudoakan Holi yg  semarak untukmu  dan yang lainnya. kuharap kalian semua merayakan  Holi dengan suka cita. jangan anggap ini pertapaan, tapi sebuah keluarga besar. dan libatkan semua orang agar kau tak kan melupakan perayaan ini.   jangan lupa kalau kita harus  berkumpul di kuil krisna, tidak semua orang bisa merayakan holi di sini."

Shehnaz berteriak-teriak mengajak orang-orang bermain Holi tapi tak ada yang mau bermain dengannya. Setiap orang yang didekati Shehnaz berlari  menjauh.

shenaz :” tidak ada yg mau bermain denganku, lalu kenapa? aku akan bermain sendri”  Akhirnya dia mewarnai dirinya sendiri. Beberapa wanita yang melihat Shehnaz mewarnai dirinya sendiri.  Seorang wanita memujinya , : " bagus, shehnaz. Sekarang kau terlihat cantik”
Shehnaz sangat senang. tapi teman si wanita berkata : "ya persis seperti monyet." Shehnaz marah, mereka semua lari meninggalkannya.

Jodha  berjalan sendirian.   Beberapa orang ingin  mewarnainya, tapi Jodha menolak. Jodha melihat shehnaz sedang duduk sambil mewarnai diri sendiri. Dia mendekat dan bertanya, "kau sedang apa?"  hime
Shehnaz  berdiri  lalu tertawa, ia berkata : "aku mengoleskan holi ketubuhku sendiri."
 Jodha bertanya, "kenapa?"
 Shehnaz menjawab, "aku tidak mau orang lain mengoleskan warna di diriku. Aku mau oleskan warna di hidupku sendiri. tapi kenapa dengan dirimu? Siapa yang menghilangkan semua warna dalam hidupmu? kenapa kau tidak bermain holi?"

Jodha tidak menyahut. Shehnaz mengambil segenggam holi :” permohonan holi” ia lalu mengoleskannya di pipi Jodha.  Jodha kaget, ia  menyentuh pipinya, melihat warna di tangannya, dia tersenyum dan balik mengoleskan warna ke wajah Shehnaz sambil mengucapkan selamat  holi. ia lalu memeluk shenaz . Shehnaz mengajak jodha pergi ke kuil krisna untuk bermain holi.

dengan riang shehnaz berkata, "aku yakin kau takkan merindukan keluargamu disana dan juga suamimu." Mendengar kata suami, mata Jodha langsung berkaca-kaca. Shehnaz :  " jangan menangis lakshmi. lihat, aku sudah mengoleskan warna yang indah di tubuhmu. ini bisa cepat di cuci. jangan menangis." Jodha tersenyum mendengarnya.

Para wanita di pertapaan melihat mereka.  wanita A berkata : , "lakshmi selalu sedih”
Wanita B :”  tapi  dia sedang di temani shehnaz. Mereka berdua  senang saling di temani"

Jodha dan Shehnaz pergi ke kuil Krisna. Disana sangat ramai, ada sepasang anak-anak yg berperan sebagai khrisna dan radha.
Jodha dan Shehnaz memasang tilak di patung radha-khrisna. jalal dan rombongan muncul. jalal menyuruh rombongannya menyebar agar lebih mudah menemukan Jodha.

 Shehnaz berlari kesana kemari, Jodha memanggilnya, tapi shehnaz  terus berlari . Jodha mengejar shehnaz.  Jalal dan jodha lagi-lagi selisih jalan.

Jodha kebingungan mencari shenaz. Tiba-tiba shehnaz muncul dan mengagetkan Jodha. Shehnaz tertawa, "kenapa? Semua orang bermain sari warna. Kenapa kau takut?" Shehnaz mengoleskan holi ke pipi Jodha lagi. Jodha segera mengambil pewarna dan  mengejar shehnaz. Tapi shehnaz berlari menghindar, memohon agar Jodha tidak mewarnainya. Jodha tetap mengejarnya. Sambil berlari shehnaz berlata, 'jangan! Tunggu! jangan taburi warna ke diriku. Tunggu, tunggu! Aku tak mau terlihat seperti monyet!" Jodha tertawa mengejeknya, " sekarang giliranmu yang bikin alasan. Ini tidak adil."   hime
 Jodha melemparkan warna kearah shehnaz, tapi warna itu mengenai wajah jalal yang saat itu sedang berjalan di belakang Shehnaz. Jodha tidak mengenali jalal karena wajahnya tertutup pewarna, ia  meminta maaf, "maafkan aku. Aku tidak sengaja melempar sari warna kearahmu. Aku ingin melempar dia."

jalal  mengenali suara Jodha, dalam hati dia berkata, "ini ratu jodha”  Jalal segera membersihkan  matanya yang terkena sari warna. Tapi begitu dia membuka mata, Jodha sudah tidak ada. Jalal tertegun., "dia di sini. Aku bisa mengenali suaranya. Dimana dia?"

 Jalal segera mencari Jodha.  Jalal berpapasan dengan Todar Mal. Todar Mal bertanya, "kenapa yang mulia?"
Jalal menjawab :”  todarmal, aku mendengar suara  ratu Jodha, kau benar. Dia ada di sini, diperayaan ini. Tapi kemana dia pergi? kau benar kalau aku akan temukan ratu Jodha hari ini. Terima kasih. tolong cari di sana, aku mencari kesitu " jalal menunjuk arah yg akan menjadi tujuan mereka masing-masing.

jalal kembali mencari jodha,  Dalam hati dia berkata, "aku tahu kau ada di sini, Jodha. Aku bisa mengenali suaramu, meski di tengah keramaian.  ratu jodha, dimana kau? kau ada di sini. Kau pergi kemana?"

 Jalal menjadi gelisah,  Todar mal yang melihat itu segera mendekatinya :” yang mulia, kendalikan dirimu.  tenanglah. lukamu belum pulih."
Jalal :  "Aku tak bisa menunggu, Todar Mal. Kalau aku tak temukan dia hari ini, aku akan kehilangan dia selamanya. kalau aku gagal temukan dia hari ini, aku tidak akan pernah bisa bertemu dia. Tolong tinggalkan aku sendiri."

Todar Mal  menyemangati :  "kau tak boleh menyerah, yang mulia. Dewa telah berikan kau kesempatan. Setidaknya kau melihat dia di sini. Dia akan bertemu kau. Itu sebabnya dia muncul di depanmu."

Jalal duduk di kursi :  "tapi apa alasan dia kabur dariku lagi? Akan kukatakan alasannya. Aku telah sangat melukai perasaannya sampai dia tidak mau bertemu aku lagi. Aku orang yang sangat jahat, Todar Mal. Dia selalu benar."
Todar Mal jongkok didepan jalal dan berkata, "kau sungguh mencintai dia. Kau pasti akan menemukan dia. Dan kalau dia terluka karena perkataanmu padanya, artinya dia juga mencintaimu."


Pendeta datang menghampiri Todar Mal dan memberi salam. Todar mal membalas salamnya. Pendeta berkata, "sesuai keinginanmu, kami sudah berkumpul di kuil. Kami juga sudah berikan persembahan untuk para pendeta." Todar mal mengangguk .
pendeta mengenali jalal : "bukankah kau pria yang datang ke pertapaan kami beberpa hari lalu untuk mencari seorang wanita? Kau sudah temukan dia?"
Jalal menggeleng "aku belum beruntung."
Pendeta :” tapi bagaimana kau  bisa terluka?”

 Todar Mal yg menjawab :” semalam beberapa orang berusaha membunuh seorang janda dan dia menyelamatkan janda itu”
 Pendeta :  "aneh sekali. Semua sifat wanita yang kauceritakan pada kami, mirip dengan sifat lakshmi yang tinggal di pertapaan kami. Dia juga membawa patung dewa krisna. lalu aku diberitahu kalau saat kau menemui dia di pondoknya, dia tidak ada di sana, yang ada hanya shehnaz.  Aneh sekali, karena kau juga telah menyelamatkan Lakshmi dan shehnaz semalam bersama janda itu. Dia bahkan mengirim obat untukmu."

Jalal kaget mendengarnya, ia  teringat kembali peristiwa semalam ketika dia menolong tiga wanita yang di lempar batu. Pendeta melanjutkan kata-katanya :”  lakshmi adalah wanita yang hebat”. hime
Jalal berdiri  : "apa lakshmi yang mengirim obat itu?" Pendeta menjawab benar. jalal berkata :” aku  punya firasat yang kuat kalau  ratu Jodha yang mengirimkan obat itu untukku”
Todar Mal berkata, "kalau begitu, kau harus segera temui dia." Jalal menolak, "tidak, Todar Mal. Dia tahu kalau aku disini, tapi dia tidak menampakan dirinya. Artinya dia tidak mau bertemu aku. Kalau aku salah langkah, aku bisa kehilangan dia selamanya. Aku butuh bantuan kalian."  hime
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Jodha Akbar episode 221"

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top