Jodha Akbar episode 192



By : elis

Setelah bicara dengan anak itu, Jalal lalu menemui Jodha 
Jalal :”aku sangat terkejut setelah bicara dengan anak itu. Aku tidak tahu kejadian yang seperti itu bisa terjadi di istana ini..”
Jodha :”itu karena kebenaran di sembunyikan darimu yang mulia. Kau banyak memenangkan peperangan tapi kau tidak melihat apa yang terjadi pada orang-orang yang kau menangkan. Beberapa di bawa kesini dan beberapa lagi di jual. Aku pernah bertemu dengan mereka saat pergi ke mandir. Mereka di perlakukan lebih buruk dari binatang”
Jalal : ”bagaimana kau tahu semua itu Ratu Jodha? ”
Jodha : ”Aku melihat nya ketika dipasar. Disanalah aku bertemu anak itu. Aku melihat orang-orang di jual di pasar. Mereka kelaparan dan tidak berdaya. Mereka terus menerus mengeluh dan meratapi nasib mereka. Anak itu berhasil kabur. Kita tidak bisa merubah apa yang terjadi di luar yang mulia, tapi kita bisa kendalikan di hareem. Dan kitalah yang harus membawa perubahan itu pada orang lain. Itulah sebabya kenapa aku mau para pelayan di hareem bekerja dengan niat yang tulus. Mereka harus bekerja dengan bahagia. Hanya dengan cara itu mereka bisa melakukan pekerjaan dengan baik”
Jalal : ”kau memang benar, Ratu Jodha. Aku seharusnya tahu, selain memberikan perintah langsung untuk menghentikan perbudakan, aku tidak tahu kalau perbudakan masih ada di kerajaanku”
Jodha :”ini karena hukum di sini tidak di jalankan dengan baik. Atau rakyat tidak akan tahu tentang bagaimana hukum itu seharusnya. Tidak ada hukuman yang jelas bagi orang yang memiliki budak. Itulah kenapa orang tidak takut memiliki budak. Yang Mulia, niat yang buruk itu tidak akan menghasilkan apa-apa. Tapi sudah menjadi tugas kita untuk menghentikan kejahatan seperti itu. Kita harus membela orang yang lemah ”
Jalal : ”aku setuju denganmu, Ratu Jodha. Aku berjanji, aku akan menyelesaikan semua masalah ini. Aku akan membuat hukum baru untuk para pembantu dan pelayan. Aku memberimu kebebasan untuk mengambil semua keputusan yang berhubungan dengan hareem. Aku minta datanglah padaku saat kau membutuhkan bantuanku di hareem. Tidak perduli seberapa berat atau gentingnya situasi, aku berjanji padamu, Ratu Jodha. Aku akan mendukung semua usaha baikmu dalam situasi ini. Kau selalu memberikan harapan kepada semua anggota kerajaan ini padahal aku sendiri tidak menyadarinya. Ratu Jodha, aku mohon tolong akhiri semua hal yang buruk di hareem, aku akan menghapuskan semua itu. Terima kasih Ratu Jodha..”
Jalal lalu pergi meninggalkan Jodha, Jodha hanya terdiam terpaku karena Jalal begitu mempercayainya

Sujamal sedang berjalan jalan di pasar, keamanan di pasar sangat ketat. Setiap orang yang mencurigakan akan di periksa prajurit. Beberapa prajurit menyuruh Sujamal minggir. Sujamal lalu berbicara pada dirinyaa, ”keamanannya sangat ketat. Aku harus waspada. Aku harus bisa bertemu Jodha. Aku harus memberitahu Jodha, jika Abu mali bekerjasama dengan seseorang dari istana dan berencana untuk membunuh Raja. Aku berharap, Jodha mengunjungi kuil hari ini. Kuil itu satu-satunya tempat di mana aku bisa bertemu dengan dia. Jodha satu-satunya orang yang bisa mengenali orang dalam yang ingin membunuh Raja Jalal.”

Jalal dan Atgah menyamar datang ke pasar. Jalal berkata, dia ingin menyelidiki sesuatu..
Jalal : ”Atgah khan, aku telah di beritahu jika perbudakan masih ada di Agra dan di seluruh kerajaan Mughal. Kenapa praktek perbudakan ini masih ada padhal aku sudah membuat hukum untuk menghapuskan ini? Untuk itu, aku ingin menyelidikinya sendiri”
Atgah : ” Yang Mulia, itu bertentangan dengan kemanusiaan dengan menjadikan mereka budak. Tapi yang mulia, memang perbudakan masih ada di masyarakat. Dan aku tahu kau akan segera menghapuskan perbudakan itu”
Mereka pun tiba di pasar, Jalal dan Atgah berhenti untuk menyaksikan praktek penjualan budak. Seorang pedagang budak menjual seorang budak wanita yang memiliki anak. Si budak wanita di jual dengna harga 20 koin sedangkan budak anak-anak hanya 10 koin. Seorang pria membeli budak wanita itu dengan harga 17 koin. Dan si Pedagang akhirnya setuju memberikannya. Begitu jual beli sah, si budak wanita menarik tangan seorang anak kecil dan berkata pada tuan yg baru membelinya ”tuan.. Aku mohon bolehkah aku membawa anakku?”Si tuan pun menolaknya dia lalu bicara ”aku ingin pelayan yang melayaniku. Jika kau membawa dia, kau pasti sibuk mengurus nya”
Jalal lalu menatap kejadian itu dengan marah. Si budak wanita itu kembali memohon, ”tidak, tuan. Dia tidak akan mengganggu pekerjaanku” tuan barunya pun menjawab, ”bukankah kau harus memberi dia makan dan membelikanya baju?Pelayan itu hanya melayani tuannya saja” Setelah berkata begitu, si majikan langsung menarik tangan budak wanita yang di belinya tadi dan meninggalkan anak itu. Tadinya Jalal hendak campur tangan, tapi Atgah khan melarangnya..
Atgah :” Yang mulia ini bukanlah saat yang tepat untuk menghentikan nya” 
Jalal :”aku sangat terkejut Atgah khan dengan kenyataan dsni. Jika perbudakan itu masih ada maka sangat bertentangan dengan hukum Mughal ”
Atgah : ”tapi, jelas ini tidak ada hukumannya. Itulah kenapa orang-orang lalu memanfaakannya. Hukuman reformasi tidak bisa membantu merubah sistemnya. Kita harus memberikan perubahan pada rakyat”
Jalal : ”kita harus menghapuskan praktek perbudakan ini Atgah, tidak perduli apapun yang terjadi. Dan kita harus menentukan hukuman bagi yang melanggarnya”
Atgah : ” yaa ,yang mulia..”
Lalu mereka pergi dari pasar. Dan kembali berkeliling pasar sebelum kembali ke istana

Di hareem para Ratu, dua orang Ratu mendatangi Jodha untuk mengadu. Ratu nafisa mengadu pada Jodha kalau cincin yang akan di pakainya dalam perayaan nanti malam hilang, ketika dia sedang mencarinya, dia melihat cincin itu sedang di pakai Ratu Nazima. Ratu Nazima membantah dengan mengatakan Ratu Nafisa berbohong, cincin itu adalah miliknya dan Ratu Nafisa hanya mengaku saja
Jodha :”bagaimana mungkin cincin itu milik kalian berdua?”
Ratu Nafisa dan Ratu Nazima meminta Jodha percaya padanya. Melihat suasana tegang begitu, Jodha meminta cincin itu 
Jodha : ”baiklah, yang aku tahu setiap perhiasan akan meninggalkan bekas dari pemiliknya. Aku akan memberikan cincin ini kepada pemilik yang sesungguhnya setelah aku menemukan siapa pemilik sebenarnya, sekarang Kalian boleh pergi aku akan menyelidikinya”
Sebelum Ratu Nafisa dan Ratu Nazima pergi, Hamidah dan Ratu Salima datang. Jodha memberi salam.
Hamidah : ”hari ini adalah hari perayaan untukmu Ratu Jodha. Dan kau masih saja dsni sibuk mengurusi hareem. Jika kau tidak beristirahat, kau tidak bisa menikmati perayaan malam ini”
lalu Ratu Hamidah berkata pada Nazima dan Nafisa ”apa kalian berdua bisa melupakan dulu masalahnya dan berisap-siap untuk perayaannya?” Nafisa dan Nazima segera memberi salam dan lalu merekapun pergi. Hamidah :” Jodha, Jalal sudah menyiapkan sebuah perayaan untukmu” 
Jodha : ” yaa Ibu, aku merasa terhormat yang Mulia sudah membuat perayaan untukku. Tapi dia juga memberikan aku tanggung jawab mengurus harem ini. Itulah kenapa aku harus melaksanakan semua tugasku. Aku akan bersiap-siap untuk perayaan itu sebentar lagi”
Hamidah : ”aku senang melihat dedikasimu pada pekerjaan Jodha. Ratu salima telah memberitahuku tentang keputusanmu yang membantu para pelayan itu. Dan aku senang Jalal juga mendukungmu ”
Salima : ”itulah kenapa Ibu punya hadiah atas kebaikanmu,Ratu Jodha”
Jodha : ”Ibu, kenapa kau membawakan hadiah untukku?”
Hamidah : ”Jodha, kau itu sudah menganggapku sebagai Ibumu dan juga menganggap Ratu Salima sebagai kakakmu. Kau tidak boleh menolak hadiah yang di berikan Ibu dan kakakmu Nak, saat pertama kali kau datang ke Agra, situasinya sangat tidak biasa bagimu. Banyak orang yang keberatan dengan pernikahanmu dengan Jalal. Tapi aku senang melihat bagaimana caramu memenangkan hati mereka, dengan perbuatan mulia mu itu. Dan aku juga senang melihat Jalal sangat mempercayaimu. Aku selalu berfikir jika Jalal itu selalu kesepian walaupun banyak Ratu yang ada di sekitarnya. Tapi sekarang aku merasa dia punya teman hidup di dalam dirimu. Aku punya perasaan jika Jalal selalu senang jika dia bersamamu. Aku bisa melihat kebahagiaan di mata Jalal. Aku juga berharap kau selalu bahagia bersama Jalal. Apakah ada sesuatu tentang Jalal yang mengganggumu?”
Jodha : ”tidak Ibu, yang mulia tidak pernah lagi menggodaku ”
Salima : ”Ratu Jodha, Ibu juga telah membuatkan baju untukmu semuanya sesuai warna kesukaanmu. Dan dia akan merasa senang jika kau mau memakainya untuk perayaannya malam ini” 
Jodha : ” baiklah ”
Hamida tersenyum bahagia, lalu mengelus pipi Jodha dengan penuh kasih sayang.mereka pun pergi dari sana

Atgah sedang melihat2 persiapan pesta untuk perayaan nanti malam.dia bertanya pada seorang pelayan
Atgah : ”bagaimana persiapan untuk perayaan nanti malam ?”
Pelayan : ” semua persiapan sudah siap, makanan untuk rakyat juga sudah di siapkan. Banyak seniman akan tampil untuk menghibur rakyat”
Atgah :”bagus, aku ingin persiapannya sempurna.. Setelah dia yakin persiapannya sudah dilaksanankan dengan baik, Atgah pun kemudian melangkah pergi.

Sujamal bersembunyi di balik tiang sambil melihat Atgah. Sujamal lalu bicara pada dirinya sendiri ”dia sepertinya menteri yang sangat penting. Aku akan memberitahu dia tentang penyerangan Abu mali kepada Raja Jalal malam ini” Sujamal pun kemudian menulis surat di selembar kain dan menyuruh anak kecil memberikannya pada Atgah. Atgah sedang bicara pada Shahabuddin, 
Atgah : ”apa yang kau lakukan kepada orang yang menjual budak dipasar?”
Shahabuddin :” aku sudah menangkap mereka semua,tuan,tapi mereka itu sepertinya hanya perantara saja”
Atgah : ” Raja Jalal telah memerintahkan kita untuk menyelidiki masalah ini”
Shahabuddin : ”baiklah tuan ”
Anak kecil utusan Sujamal medekati Atgah dan memberikan pesannya. Atgah segera membaca pesan itu. Sujamal melihatny dari kejauhan sambil berpikir ”siapa yang bersekutu dengan Abu Mali? Siapa pengkhianat yang ingin membunuh Raja Jalal? Siapa yang ingin menghancurkan kehidupan Jodha? Aku tidak akan membiarkan Raja di serang. Aku tidak akan membiarkan kehidupan Jodha hancur”

Setelah membaca pesan itu, Atgah melihat2 ke sekeliling lalu Atgah bertanya pada anak itu siapa yang mengirim pesan. anak itu menunjuk kearah Sujamal tapi sujamal sudah tidak ada. Atgah kemudian menyuruh pengawal memeriksa tempat yang di tunjuk anak itu . Atgah menyuruh mereka menemukan si pengirim pesan itu. Shabuddin penasaran dengan isi pesan itu , tapi Atgah tidak mengatakan isi pesannya, Atgah lalu meminta pengawal agar memperketat keamanan dan menangkap semua orang yang mencurigakan. Para prajurit pun lalu pergi menjalankan perintah Atgah. Sharifudin lalu datang dan dia kaget melihat ketatnya penjagaan. Sharifudin menghampiri Atgah.
Atgah : ” ada apa Sharifuddin, kenapa kau ada di sini?”
Sharif : ” aku dengar di sinilah tempat perayaan. Jadi aku pikir aku akan datang untuk membantumu dengan untuk menyiapkannya”
Atgah : ”tau ada satu hal yang ingin aku bicarakan denganmu denganmu”
Sharif : ” baiklah ”
Atgah lalu mengajak Sharifuddin mencari tempat yang aman.
Atgah : ”Syarifuddaku menerima pesan dr seseorang kalau Abu mali akan menyerang Raja saat perayaan” 
Sharif : ”apa itu benar?”
Atgah : ”ya, itu benar”
Sharif :” darimana anda mendapat kabar itu?”
Atgah :” mendapat kabar itu dari orang yang tidak di kenal”
Syarif : ”apa dia memberitahumu siapa saja yang terlibat penyerangan ini?”
Atgah :”tidak. Aku hanya mendapatkan pesan itu tentang Abu mali saja. Tapi aku curiga sekutunya akan datang juga ke tempat ini”
Sharif terlihat lega mendengarnya. Diaa khawatir ada yg membocorkannya kalau dia sekutu Abul mali
Atgah :”aku senang kau menawarkan bantuan, aku rasa aku butuh bantuanmu. Aku ingin menugaskanmu untuk selalu menjaga Raja”
Sharif : ”aku senang bisa menjaga keselamtan Raja”
Atgah lalu pergi meninggalkan Sharifudin.. Syafifuddin pun yang tersenyum licik dan berpikir ”kau sudah membuat kesalahan Atgah Khan. Kau sudah menugaskan pencuri untuk menjaga emasnya” Sambil tertawa Sharifuddin mengucap syukur pada tuhan. Tapi sharifuddin sangat penasaran siapa orang yang mengirim Atgah pesan itu.

Di kamarnya Maham sedang bicara dengan Resham.
Resham : ”perdana menteri, kalau ratu Ruqaiya sudah rela melihat Ratu Jodha menjadi kapala harem, kenapa kau jadi khawatir?” 
Maham :”Resham, kau masih saja bodoh! Aku tidak mengkhawatirkantentang Ruqaiya. Aku mengkhawatirkandiriku sendiri. Itu karena ratu Jodha sudah mulai menentang aku. Apa kau tidak melihat ratu Jodha sudah menolak pendapatku saat aku memberikan saran padanya? lalu dia mengajak jalal pergi saat Jalal sedang bersamaku. AKu tidak tahu apa yang dia tunjukan kepada Jalal di harem,Resham
jika Ratu Jodha menolak pendapatku, aku kan kehilangan martabat jabatanku. Aku pikir Ratu Ruqaiya akan membantuku melawan Ratu Jodha. Tapi ternyata dia tidak membantuku sama sekali. Bahkan perayaan untuk Ratu Jodha itu tidak dipedulikannya. Dia bahkan bersiap-siap untuk hadir di perayaan Ratu Jodha. lalu bagaimana dia akan membantuku? Ratu Ruqaiya sepertinya tidak berguna lagi untukku” 
Lalu Tiba-tiba Javeda muncul menghampiri mereka
Javeda : ”aku butuh bantuanmu, ibu”
Maham memegang keningnya dia pura-pura pusing
Maham : ”oh tidak, kenapa dia selalu datang padaku saat aku sedang marah? Javeda, kenapa kau berpikir kalau aku bisa membantuku?”
Javeda : ”aku belum merias diriku sendiri. Aku belum siap untuk perayaan itu, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Dan aku harus terlihat yang terbaik untuk perayaannya malam ini. Bukankah begitu ibu?” 
Maham : ”cukup..cukup Javeda! Aku akan membantumu
javeda pun tersenyum senang.lalu Maham berkata pada Resham,
Maham : ”Resham, suruh pelayan untuk membantunya”
Maham kemudian berkata pada Javeda.
Maham : ”pelayan akan membantumu untuk bersiap-siap untuk perayaan malam ini. Tentu saja Javeda, kau akan terlihat sangat cantik malam ini”
javeda :”apakah aku boleh mengatakan sesuatu, ibu? Kau itu selalu iri kepada orang lain. Tapi kadang kau itu sangat baik padaku” 
Maham pun kesal mendengarnya
Maham : ”berani-beraninya kau! Berkata begitu padaku Javeda? Apa kau tidak tahu aku ini perdana menteri dari kerajaan Mughal?”
Resham trus memanggil Maham
Resham : ” perdana menteri..”
Maham menengok ke arah Resham sambil membentak
Maham : ”apa lagi ?”
Resham memberi isyarat dengan matanya meminta Maham untuk tenang. Maham kemudian tertawa di buat-buat. Javeda melihat Maham ketakutan Maham.sambil tertawa Maham berkata,
Maham : ”kau tahu Javeda, itu hanya lelucon saja. Kau tidak boleh mempermainkan orang lain. AKu akan bicara denganmu lagi nanti, dan sekarang kau boleh pergi”
Javeda : ”kenapa ibu? Aku tidak bermaksud begitu”
Maham : ”sebaiknya kau jangan ulangi itu lagi, kau harus menjaga sikapmu Javeda. Sekarang pergilah, siapkan dirimu agar terlihat cantik pada perayaan nanti”
Javeda : ”tentu saja Ibu. Orang-orang akan berpikir jika menantunya Maham Anga itu cantik sekali. Sekarang Aku akan bersiap-siap dulu”
Javeda pun pergi, Resham tertawa melihat javeda. Maham melotot marah pada Resham. Resham pun langsung terdiam 

Dikamarnya Jodha bersama Moti sedang memilih baju untuk di pakai ke perayaan nanti malam.
Jodha : ”Moti, baju mana yang harus aku pakai?”
Moti : ”semua bajunya bagus-bagus Jodha. Kau harus menentukan baju yang mana yang akan kau pakai”
Jodha : ”kalau aku tahu baju yang mana yang akan ku pakai, kenapa aku harus bertanya padamu Moti?”
Tiba-tiba Jalal datang dia menghampiri mereka..
Jalal : ”pakai saja baju yang berwarna hijau, Ratu Jodha." Jalal melepas sepatunya didepan kamar dan masuk kekamar Jodha. Moti memberi salam dan bergegas berdiri.
Jalal : ”kau sangat cantik saat kau memakai baju berwarna hijau”
Jodha :”kenapa kau datang ke sini yang mulia? Kau bisa memanggil aku jika kau mau bertemu denganku”
Jalal : ”aku bisa saja memanggilmu Ratu Jodha tapi tidak baik mengganggu istri saat dia sedang berisap-siap. Karena perayaan ini untukmu aku pikir aku yang akan datang menemuimu”
Jodha : ”kau itu Raja, kau boleh menemuiku kapan saja”
Jalal : ”aku butuh ijin darimu untuk bisa bertemu denganmu. Ratu Jodha, aku lupa jika aku ini selalu memaksa dan melakukan sesuatu tanpa seizinmu”
Jodha pura-pura kesal. Karena Jalal menggodanya. Tapi Jalal malah tertawa
Jalal : ”ngomong-ngomong, aku datang kesini hanya ingin tahu apa kau mau datang ke perayaannya bersamaku Ratu Jodha?”
Jodha : ”aku merasa terhormat bisa menemanimu yang mulia”
Jalal : ”terima kasih, Ratu Jodha. kau harus tahu sesuatu Ratu Jodha, aku sangat takut sekali saat kau meminum racun itu. Dan aku masih belum menemukan jawabannya kenapa kau meminum racun itu?”
Jodha diam sambil menatap Jalal, lalu dengan sedikit gugup dia menjawabnya
Jodha : ”aku ingin menyelamatkan nyawamu yang mulia”
Jalal : ”itu pertanyaanku, ratu Jodha. kenapa kau mempertaruhkan nyawamu untuk menyelamatkan aku?”
Jodha : ”aku selalu memberitahumu jika aku hanya ingin menyelamatkan nyawamu yang mulia”
Jalal : ”Ratu Jodha, kau tahu jawaban itu tidak benar kalau kau menyelamatkan aku hanya kerana aku ini suamimu. Aku minta padamu, Ratu Jodha. Berikan aku jawaban yang sebenarnya” 
Jodha : ”aku menyelamatkan mu karena...” Jalal menunggu kelanjutannya lagi dengan penuh harapan
Jodha : ”....Karena itu semua sudah tugasku yang mulia”
Jalal : ”kau itu menghindar dari jawaban yang sebenarnya. tapi aku tidak akan pergi dari kamarmu ini sebelum kau mengatakan jawaban yang sejujurnya Ratu Jodha”
Jalal dan Jodha masih saling menatap ketika tiba-tiba seorang pelayan masuk dan memberitahu kalau Raja Bharmal dari Amer ingin bertemu denganya.
Jalal lalu tertawa dan bicara pada pelayan, ”suruh Mirza hakim dan Maan Singh untuk menyambutnya, aku akan segera kesana”

Jalal kembali memandang Jodha sambil tertawa kecil ”kau sunggu beruntung, Ratu Jodha. Tapi aku akan datang menemuimu lagi untuk meminta jawaban yang sejujurnya. Dan kau tahu betapa keras kepalanya aku” Jodha menatap Jalal, Jalal balas menatapnya. Mereka saling berpandangan lalu keduanya pun saling tersenyum ..


Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Jodha Akbar episode 192"

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top