Jodha Akbar Episode 207

 By Yuliska
Grup Sinopsis Jodha Akbar


Scene 1
perayaan dimulai, resham menari, jalal dan jodha tersenyum, ruks terlihat tidak senang.
Ruks berkata pada jalal :”hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Apa pentingnya hal ini? Dia hanya seorang pelayan”
Jalal :”aku terkejut kau bicara seperti itu ruqaiya. Hoshiyar sudah lama melayanimu”

Ruks :”ya, tapi dia bukan temanku. Hoshiyar memang sudah lama melayaniku, tapi aku tidak bisa mengenyampingkan hal bahwa dia hanyalah seorang pelayan, dia harusnya tetap pada tempat dan batasanya”
Jalal melihat jodha sambil berkata pada ruks :”kau, dan semua orang harus tetap pada tempat batasannya, tapi aku pikir pelayan juga memiliki perasaan dan emosi”
Ruks :”ayo kita pergi makan malam”
Jalal :”aku hanya akan makan di sini”

Ruks :”bagaimana bisa kau makan di sini?”
Jalal :”aku sudah datang kemari, jadi aku akan makan di sini”, jalal bertanya pada resham :”Maham anga di mana?”

Resham :”dia pergi ke dargah untuk berdoa untukmu”
Ruks :”dia memperlakukanmu seperti putranya sendiri”
Grup Sinopsis Jodha Akbar

Scene 2

maham sampai di dargah, dia berdoa. Dia melihat sekelilingnya dan pergi ke tempat gelap. Dia menarik selendangnya dan keluar di sisi lain dargah, dia masuk ke dalam hutan. Dia bertemu dengan beberapa laki-laki dan memerintahkan mereka sesuatu, laki-laki itu membuka gerbang sebuah gubuk, maham pun masuk ke dalamnya.

Scene 3

dilawar mencuci tangannya dengan cara menggosoknya, jalal melihatnya dan berpikir :”caranya mencuci tangannya seperti orang hindu, sementara dia adalah seorang muslim”

Dilawar duduk untuk makan malam dan ternyata makan malamnya adalah ayam, dilawar terlihat ragu untuk makan, jalal terus memperhatikannya. Ruks bertanya :”kau melamunkan apa jalal? Ayo kita makan”
Resham mengajak dilawar untuk makan, namun dilawar menolak dan berkata :”aku harus kembali untuk melihat nona bakshi”
Resham :”setidaknya makanlah dulu sesuatu”. Dilawar mengambil makanan manis, jalal masih memperhatikannya dan berkata dalam hati :”ada sesuatu yang salah padanya”

Maham keluar dari gubuk dengan beberapa catatan di tanganya. Maham kembali ke istana, maham menyalakan api, javeda datang dan bertanya :”apa yang sedang kau lakukan? Apa yang kau bakar ammi jan?”
Maham :”surat cinta”
Javeda :”kau mencintai seseorang di umurmu yang sudah seperti ini?”
Maham :”ya”
Javeda :”siapa yang mengirimmu surat cinta?”
Maham :”ini dikirim dari surga”
Javeda :”ternyata inilah alasannya mengapa kau sering ke pasar akhir-akhir ini”
Javeda lalu memberi tahu maham tentang perayaan ulang tahun hoshiyar.
Maham :”aku adalah seorang perdana mentri, dan aku tidak serendah itu untuk datang ke sana”
Javeda :”aku akan datang, jadi ruks mungkin saja akan menyukaiku”
Maham :”ya pergilah. Kau sudah terlihat seperti seorang pelayan”
Javeda :”apa?”
Maham :”kau adalah menantuku, jadi kau tidak boleh pergi ke sana”

Javeda :”semua orang mempunyai pelayan pribadi, tapi kau tidak mengizinkanku untuk mempunyai pelayan seorangpun”
Maham :”sekarang aku tahu bahwa aku sudah sangat bodoh telah menjawab pertanyaanmu”
Maham pergi, javeda berkata :”dia tidak seharusnya berkata bahwa dirinya bodoh”

Scene 4

Maham menemui jalal, jalal bertanya :”bari ammi, apa seorang muslim bisa melakukan kesalahan pada saat dia sholat atau dalam cara dia mensucikan diri?”

Maham :”seorang muslim sejati tidak akan pernah melakukan kesalahan di dalam sholatnya”
Jalal :”aku harus mengetahui sesuatu tentang dilawar khan”


Dilawar dibawa masuk menemui jalal oleh prajurit. Jalal bertanya :”siapa kau?”
Dilawar :”aku dilawar khan”
Jalal :”apa kau muslim?”
Dilawar :”agamaku bukan islam saat aku lahir, itu adalah masa laluku, aku sudah mengganti agamaku”
Jalal :”mengapa kau tidak mengatakannya padaku?”
Dilawar :”aku masuk islam untuk mempelajarinya lebih dalam, itulah mengapa aku tidak memberitahumu”
Maham :”dengan siapa kau bekerja sebelumnya?”
Dilawar :”dengan seorang saudagar. Maafkan aku, aku harus pergi untuk mengurus nona bakshi karena dia sangat lemah sekarang”
Jalal :”pergilah”
Dilawarpun pergi, jalal berkata pada maham :”terus awasi dia bari ammi”, 
maham :”baiklah”

Scene 5

Jalal sedang berdiri di dekat papan timbangan, jodha datang menemuinya.
Jalal :”aku sedang ingin sendiri sekarang, jadi pergilah”
Namun jodha tetap berdiri di tempatnya.
Jalal :”aku berkata padamu sekali lagi ratu jodha, tinggalkan aku sendiri”
Jodha :”saat aku bingung untuk mengambil tanggung atas harem kau mendukungku dan membantuku, kau membuatku percaya diri karena aku berpikir bahwa yang mulia ada di sisiku, suamiku ada bersamaku, kau membantuku menyelesaikan masalahku”

Jalal :”aku akan menemukan caraku sendiri untuk menyelesaikan masalahku”
Jodha :”rasa sakit berkurang jika kau membaginya, aku adalah istrimu, maka ceritakanlah masalahmu padaku”
Jalal :”ini bukan masalah penting sehingga aku harus menceritakannyapadamu”
Jodha :”kalau begitu tidak ada rasa saling percaya antara kita berdua”
Jalal lalu ingat bagaimana jodha menemui laki-laki itu(sujamal).
Jodha :”ceritakanlah masalahmu”
Jalal :”aku tidak apa apa”
Jodha :”aku mungkin bisa saja salah, tapi ammi jan juga berkata bahwa kau terlihat tegang, dia memintaku untuk menanyakannya padamu”
Jalal :”jadi kau datang kemari karena permintaannya?”
Jodha :”mengapa kau selalu saja salah paham padaku?”
Jalal :”kalau begitu tinggalkan aku”, jalal pergi.
Jodha merasa sedih dengan perlakuan jalal.

Scene 6

di pagi hari, jalal datang untuk menemui adham, adham memberitahunya bahwa ia telah memenangkan malwa,
Jalal :”bagaimana dengan pir mohammad?”

Atgah :”dia wafat demi kemenangan malwa”
Adham :”sehari setelah perang, seorang laki-laki dari baaj bahadur menyerang kami, aku mencoba menyelamatkannya, tapi aku tidak bisa”, adham lalu teringat bagaimana ia membunuh pir Muhammad.
Jalal :”kita harus membalas dendam, mengapa orang-orang ku yang loyal terhadapku pergi meninggalkanku?”, jalal lalu mendoakan pir mohammad.

Adham menemui maham,
Maham :”kau menggunakan otakmu akhir-akhir ini adham khan. Ambillah beberapa langkah setelah kau memikirkannya”
Javeda datang ke sana dan memeluk adham di depan maham. Javeda meminta adham untuk pergi dengannya, javedapun menyeret adham pergi bersamanya.
Maham tertawa dan berkata :”adham sudah melakukan kerja yang hebat, aku ingin jalal mengusir pergi ratu jodha. Aku harus menumbuhkan rasa benci di dalam hati jalal terhadap ratu jodha”
episode selanjutnya
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Jodha Akbar Episode 207 "

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top