Jodha Akbar Episode 221 part 2





note : episode ini durasi nya panjang, jd saya bagi  jdi 2 bagian
part 1 

sinopsis jodha akbar part 2 by hime
Jodha mengajak Shehnaz untuk kembali ke pertapaan.   Shehnaz menolak, dia masih ingin menikmati suasana perayaan  di sini.
Jodha berkata :” kalau kau  tidak mau pergi tidak apa, aku akan pergi sendiri” Shehnaz makhirnya mau, "jangan. Aku tidak mau di tinggal sendirian disini. Aku ingin bersamamu."

Jodha berkata :”  aku mengerti karena itu aku mengajak mu pergi sekarang “.

Jodha dan Shehnaz berjalan bersama, mereka akan kembali ke pertapaan. jodha  mendengar para wanita membicarakan tentang pria malang yang menolong janda. wanita A berkata : "iya, kudengar dia meninggal. Lukanya terlalu parah." Jodha terkejut dan mendekati mereka. para  laki-laki  juga mengatakan hal yang sama.

Jodha mendekati mereka dan bertanya :, "permisi, siapa yang sedang kalian bicarakan?"
seorang wanita menjawab :” kami  sedang membicarakan tentang pria yang telah menolong seorang janda dan 2 wanita lainnya dari lemparan  batu semalam, pria itu sudah meninggal”
Jodha shock,  Shehnaz juga terkejut, dia menutup mulutnya tak percaya. Shehnaz menyentuh tangan jodha.  Jodha menyuruh Shehnaz menunggu, dia akan segera kembali. Jodha  segera pergi mencari Jalal, sepanjang jalan ia menggumam : "ini tidak mungkin. Ini tidak mungkin! khana jangan biarkan dia celaka, jangan sampai dia celaka. "
jodha tiba di tempat jalal, ia sangat sedih melihat kain putih sudah menutupi tubuh jalal. sesaat dia hanya diam terpaku.
 Todar Mal melihat Jodha, ia tersenyum lega karena jodha sudah datang.

jodha terus memandang ke bawah, ia tidak berani menyingkapnya,
angin bertiup menyingkap kain putih yang menutupi wajah jalal.  dunianya langsung berputar, dengan sedih jodha memanggil jalal , "yang mulia..."

Jalal yg hanya pura-pura mati mendengar suara jodha,  dalam hati Jalal berkata, "dia langsung kesini begitu mendengar berita kematianku. Aku tahu kau akan datang. kau sangat mencintaiku, bukan?"

 Jodha hampir jatuh pingsan,  tapi tidak jdi setelah menyadari siapa yg menangkap nya agar tidak terjatuh.  Jodha perlahan mengangkat wajahnya ,  ia terus menatap wajah jalal.
 Jalal berkata, "aku tahu kau akan datang. Maafkan aku, ratu Jodha. Aku terpaksa pura-pura agar kau mau datang." Jodha berdiri, ia sangat marah pada jalal, hingga badannya gemetar, jodha lalu berlari pergi.

Jalal mengejarnya "ratu Jodha!"  Pengawal Jalal bermaksud ikut  mengejar Jodha tapi Todar Mal melarangnya. Todar mal :” kita jangan mengejar mereka. biarkan mereka sendiri yg  mengatasi masalahnya”

jodha terus berlari, jalal mengejar di belakangnya sambil terus meneriakkan namanya. ia ingat bagaimana jalal sudah mengusirnya, ia lalu menyeka air mata nya sambil terus berlari.  Jalal terus berteriak agar jodha berhenti.

 Jalal berhasil menangkap Jodha. Dia meraih tangan Jodha dan memintanya agar jangan lari lagi darinya. Jodha menatap Jalal dengan marah. Dia mendorong Jalal hingga terjatuh lalu berlari ke dalam sungai. Jalal melihat itu segera berdiri, dia teringat saat ia imengusir Jodha.

Jodha berjalan ketengah sungai, semakin lama semakin dalam. Jalal segera menyusul masuk  ke sungai dan mendekati Jodha yang hampir sampai ketengah. Jalal berhasil meraih tangan.
 Jalal berkata, "ratu Jodha, apa yang kau lakukan? apa kau sudah gila? kau boleh marahi aku, maki aku. kumohon jangan lakukan ini”
jalal menarik jodha ke tepian, namun jodha terus meronta. setelah mereka sampai di tepi, jalal menarik jodha hingga badan mereka bersentuhan. mereka terpaku selama sejenak.
"sadarlah!" Jodha menepis tangan Jalal. Jalal berkata, "apa kau sangat marah padaku? Kau tak pernah sangat marah padaku meski saat kau membenciku. Kau masih akan hadapi aku. Hari ini kau ingin pergi menjauh dariku. Aku akui kalau aku melakukan kesalahan. Aku berbuat dosa karena salah paham. Tapi aku menyadari kesalahanku. Dan seperti kau bilang, kalau seseorang menyadari kesalahannya, dia harus di berikan kesempatan lagi. Aku hanya ingin satu kesempatan lagi. Aku sudah mencarimu selama berhari-hari. Aku hanya ingin minta maaf padamu. Aku hanya ingin membawamu kembali ke Agra”

jalal mengambil tangan jodha, meletakkan nya di leherrnya sendiri “ Kalau kau mau kau boleh membunuhku, ratu Jodha! Tapi kumohon jangan tinggalkan aku seorang diri, agar aku menderita sumur hidupku. Janganlah pergi dariku. Aku tak bisa hidup tanpamu meski hanya sebentar. Aku tahu kau peduli padaku. AKu tahu kalau kau mencintaiku. Itu alasannya kau bawakan obat itu untukku. Kau langsung menghampiriku begitu kau mendengar kematianku. Aku benarkan? Aku mohon, jawab aku, ratu Jodha! Jawab aku!"


Jodha menatap mata Jalal dengan marah "kau bertanya padaku lagi?”  Jodha mendorong dada Jalal   “Benar! Aku peduli padamu! Benar! Aku merasa bersalah saat melihatmu sedih! Benar! Aku tidak  akan  bisa menahan rasa sakit atas kematianmu! Dan mungkin aku akan bunuh diri karena kehilangan dirimu! Selama aku masih hidup, aku akan menjadi istrimu. Aku akan lakukan kewajibanku sebagai istrimu!"

Jalal memegang tangan Jodha, "aku tahu, ratu Jodha! aku tahu aku berbuat salah. Tapi aku menyesali semua yang telah aku lakukan! Kau tidak tahu kalau di hari kau pergi, aku juga sangat tidak tenang.” jalal mengatupkan tangan di dada, :” Aku mohon pengampunanmu! Kembalilah bersamaku."

Jodha menatap Jalal dan bertanya, "kenapa? Aku tak ingin kembali ke Agra, mengapa kau ingin membawaku bersamamu? Kau pikir kau bisa marah dan senang semaumu? Kau bisa mengusir dan menerimaku kembali sesukamu? Kau bahkan tidak peduli dengan harga diriku. Dan kau di sini untuk minta maaf?! Siapa aku? Apa pentingnya aku? Apakah aku tidak punya kehormatan dan harga diri? Apakah aku tidak punya perasaan? Apa aku tidak bisa sakit hati? Aku adalah wanita rajput. Kami selalu memuja suami kami, memikirkan pria lain saja sudah dianggap dosa. Tapi kau menuduhku dan meragukan moralku. Aku lebih baik bunuh diri daripada seseorang menuduhku melakukan tindak asusila. Aku lebih baik bakar diri sebelum pria lain menyentuhku, tapi kau..kau telah menyakiti harga diri dan kehormatanku, yang mulia. Kata-katamu masih terdengar di telingaku, tuduhanmu yang keji itu. Aku masih tidak percaya, pria yang melakukan sumpah pernikahan denganku bisa sekejam itu padaku. Aku tidak percaya, kau janji akan selalu mendampingiku selamanya, mengapa kau  meninggalkan aku begitu saja? Apa kejahatanku? Kejahatanku adalah memikirkan untuk menyelamatkan nyawamu! Aku tidak memberitahumu soal Sujamal karena aku sudah berjanji padanya. Saudara mempunyai ikatan yang suci. Kau juga tidak menghormati itu. Mengapa ini selalu terjadi? Mengapa wanita selalu mendapat hukuman? Mengapa dia selalu berkorban? Mengapa dia selalu menanggung semua perbuatan yang pria lakukan? Mengapa dia selalu memaafkan semua kesalahan pria? Kami wanita meninggalkan seluruh keluarga kami, ibu, ayah dan saudara kami. Kami lakukan ini dengan ikhlas meski bertentangan dengan keinginan kami. Seorang wanita mengorbankan keinginannya demi ayahnya. Dia mengorbankan mimpinya demi suaminya. Dia meninggalkan tempat di mana dia tumbuh atas dasar kepercayaan dan pergi bersama suaminya. Dia meninggalkan keluarganya dan menerima keluarga suaminya bagaikan keluarganya sendiri. Tapi seorang suami bisa memutus hubungan denganya kapan saja, dia menolaknya. Seorang wanita bisa mengorbankan apapun. Tapi dia takkan mengorbankan harga dirinya. Wanita bisa mengemban berbagai penderitaan, tapi dia takkan biarkan seseorang meragukan moral dan harga dirinya. Wanita menjaga kehormatan selamanya, dan pria di ijinkan untuk menginjak kehormatannya kapanpun."

Jalal :  "aku tahu kau marah, ratu Jodha. Itulah sebabnya aku katakan kau boleh menghukumku, tapi setelah itu, maafkanlah aku. Kumohon kembalilah ke Agra bersamaku setelah itu."
 Jodha menggeleng dan berkata, 'tidak, yang mulia. Hukuman tidak akan cukup untuk kejahatan tertentu. Dan penebusan dosa tidak akan cukup bagi dosa tertentu. Aku tak ingin kembali ke Agra bersamamu. Maafkan aku.  AKu tidak akan ikut denganmu. Aku senang, aku telah menyelamatkan kehormatan dan harga diriku. Dan jika kau peduli dengan kebahagiaanku, kau takkan mengikutiku. Butuh kekuatan bagiku untuk meninggalkan semuanya, kumohon jangan ikuti aku. Kumohon jangan membuat perjalananku semakin sulit."
Jodha pergi meninggalkan Jalal yg bersedih. jalal diam saja melihat jodha pergi, setelah beberapa lama barulah jalal  pergi.


Di Agra, Sharifudin mondar mandir dengan belati di tangan.  dia menancapkan belati nya di meja,   dalam hatinya :  "kenapa semua terjadi padaku? Yang mulia memiliki semua yang kuinginkan. Memiliki tahta Agra dan ratu Jodha. Kurasa Jodha bukan milik yang mulia dan bukan juga milikku. Dia dalah putri yang manja, aku tidak menyangka dia bisa bertahan selama ini. AKu yakin dia pasti sekarang sudah mati. Ya tuhan, kenapa engkau biarkan wanita cantik mati begitu cepat. Dia seharusnya bersamaku. Tapi aku berterima kasih padamu Ratu Jodha, kau membantuku meski dengan kematianmu. Yang Mulia hampir gila karena kehilanganmu. Ini kesempatan untuk merebut tahta. Sudah waktunya aku menaklukan Agra atau Delhi. Tapi aku akan merindukanmu ratu Jodha. Aku akan melupakanmu setelah aku menjadi Raja. Kau mungkin tak bisa jadi milikku, tapi aku akan menguasai kerajaan mughal, Ratu Jodha!
Sharifudin tertawa terbahak-bahak.

di Mewar, Baz Bahadur menghasut Pratap Singh agar menyerang Jalal sekarang. dengan begitu pratap akan bs menguasai Hindustan dan bahadur kembali menguasai Malwa.
Tapi pratap menolak :” jalal adalah musuhku, dan aku tidak akan meremehkan kemampuannya. dia bukanlah sapi yg bisa ku ikat. dia sangat pintar dan kuat. kita tidak akan bs mengalahkannya dengan mudah. dan itu bukanlah karakter kami, menyerang musuh dengan diam-diam.  dia menjaga rakyatnya dengan baik. dia bahkan memiliki hubungan yg baik dengan kerajaan tetangga. mengapa kita harus menyerangnya?  menguasai seluruh wilayah dalam satu kerajaan itu tidaklah benar.  aku selalu menentang itu. aku akan menghadapinya   di medan perang,  aku tidak akan menyerang dia secara diam-diam.”

 Jodha memasuki pondoknya,   ia sudah berganti pakaian, ia menutup pintu lalu bersandar di sana sambil menangis. Jodha teringat ucapan  Jalal tadi. Jodha berpikir, "aku sudah tidak bisa tinggal di sini." Jodha mendekati patung krishna dan duduk dihadapannya, "engkaulah yang bertanggung jawab atas semuanya. Sebelumnya yang mulia menuduhku dan mengusirku dari Agra. Sekarang dia di sini untuk menerimaku kembali. Mengapa? Mengapa dia selalu dekat dan pergi dariku? mengapa? Mengapa aku sering mengalami cobaan yang berat, mengapa? Mengapa aku harus malu? Apakah aku belum cukup di permalukan? Bukankah aku selalu berdoa padamu  dengan tulus? Mengapa aku alami penderitaan ini? Mengapa kau selalu menempatkan aku pada situasi yang aneh? Mengapa? Mengapa? Mengapa engkau melakukan ini?" Jodha menangis terisak, ia kemudian mengusap air matanya  : "aku harus pergi dari sini. Aku akan pergi dari sini."
terdengar ketukkan di pintu. Jodha menjadi panik. :” itu pasti Yang mulia. Khana, yang mulia ada  di sini, apa yg harus aku lakukan?”
 Jodha  berusaha sembunyi, Lalu pintu terbuka, raja Bharmal berdiri di sanan. Jodha kaget melihat ayahnya,  Jodha segera berlari memeluk Bharmal. Bharmal memeluj Jodha, ia menangis terharu "Jodha..anakku!"
Jodha jg menangis,   bharmal berkata : ' tidak jodha. kau gadis pemberani, kau tak boleh menangis. lihatlah, aku datang menjemputmu. Ayahmu ada di sini. Semuanya akan baik-baik saja."

Jalal berdiri di luar pintu, menatap dari kejauhan

Bagikan :
+
Previous
Next Post »
1 Komentar untuk "Jodha Akbar Episode 221 part 2"

menantikan episode ke 222,penasaran bgt ni min...

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top