Para wanita sedang duduk di luar, Ruqaiya cemas melihat
Hamida murung, ia bekata :” Ibu, mengapa kau menyusahkan dirimu sendiri? Itu
adalah kesalahan Ratu Jodha! Dia
menyembunyikan kebenaran dari Jalal. Dia berbohong, dan dia akan di hukum
karena itu.”
Hamida :” tidak peduli apapun itu, tapi aku tidak percaya
Ratu Jodha bisa melakukan itu.” wajahnya menjadi lembut ketika membicarakan Jodha,
:” Ratu Jodha adalah kebanggaan dari Kerajaan Mughal. Dia itu pembawa kebaikan
bagi Jalal, dia selalu melaksanakan kewajibannya. Aku yakin pasti ada
kesalahpahaman.”
Ruqaiya :” Ibu.. lihatlah suasana di istana, begitu
banyak prajurit kita yang mati karena pria Rajput itu. Namun kau berfikir Ratu Jodha tidak bersalah
sama sekali?”
Hamida :” Ya Allah, aku hanya bisa berdoa untuk Jalal dan
Ratu Jodha.”
Ruqaiya tidak senang karena Hamida masih saja membela
Jodha. Salima kemudian berusaha menenangkan Hamida, :” Jangan khawatir, ibu.
Raja dan Ratu Jodha adalah orang-orang pintar, aku yakin mereka akan menemukan
jalan keluar dari masalah ini. semua orang
akan tahu kebenaran dari masalah ini”
Ruqaiya menyahut, :’ Yang Mulia telah pergi menangkap
pria Rajput itu, setelah dia menangkapnya maka semua orang akan tahu yang sebenarnya tentang Ratu Jodha.”
Jiji Anga dan Gulbadan saling pandang melihat Ruqaiya yg
begitu yakin dan berpuas diri.
Jalal terus memacu kudanya mengejar Sujamal, setelah beberapa saat Jalal berhasil
mengejarnya, Jalal mencambuk Sujamal hingga terjatuh dari kuda. Jalal turun
dari kuda, ia meletakkan mahkotanya di atas punggung kuda, dengan geram ia
berkata :” Aku tidak akan melawan buronan sepertimu sebagai seorang raja, selamatkan
dirimu jika bisa” Jalal menyabetkan pedangnya pada Sujamal yg sudah berdiri
menunggu, namun Sujamal berhasil menghindar. Ia mengambil pedang dari punggung
kuda, mereka bertarung menggunakan
pedang selama beberapa waktu. Hingga akhirnya Jalal berhasil menjatuhkan
Sujamal, selain menyarangkan pedang di leher Sujamal, Jalal jg menginjak
dadanya, :” dengan berpura-pura menjadi seorang kasim, kau telah kehilangan
harga dirimu.”
Jalal terus menghina Sujamal, :” Seorang Rajput tidak
akan pernah bertarung sepertimu!”
Sujamal menjawab :” itu karena aku tidak sungguh-sungguh
bertarung melawanmu, aku hanya bertahan”
Jalal marah mendengarnya, ia menebaskan pedangnya sekuat
tenaga, Sujamal kembali berhasil menghindar, ia menggulingkan tubuhnya
kesamping hingga pedang Jalal hanya menebas tanah.”
Mereka berdua terus beradu pedang dengan sengitnya, tanpa
menyadari jika Sharifudin berada di atas pohon menggunakan cadar untuk menutupi
wajahnya. Sharifudin membidikkan panahnya, menunggu kesempatan untuk menyerang
Jalal.
Dalam hatinya, Sharifudin berkata :” ini adalah kesempatan
bagus, aku akan bisa mengenai Jalal, dan Sujamal yang akan di salahkan untuk
itu. “
Jalal kembali berhasil menyarangkan pedang di leher
Sujamal, ia menggertakan giginya untuk menahan amarahnya, :’ dengan memasuki
harem, berarti kau telah menghinaku. Tapi kau tidak akan mati dengan mudah. Kau
sudah tidak bersenjata..” Jalal melempar pedangnya ke tanah, ia jg melepas
jubahnya, Jalal meneruskan ucapannya “ jadi aku akan membunuhmu tanpa senjata!”
Jalal menerjang Sujamal, mereka kembali bertarung dengan
cara bergulat. Jalal berkali-kali memukul dan melempar Sujamal, namun Sujamal
tidak melawan. Sujamal yg sudah berdarah-darah, tanpa sengaja melihat ke atas
pohon. Ia melihat seorang lelaki melesatkan anak panah nya ke arah Jalal,
Sujamal berteriak memperingatkan, Ia mendorong Jalal sehingga anak panah justru
mengenai dadanya, Ia pun terjatuh.
Sharifudin yg sadar sasarannya meleset, segera berlari
kabur. Jalal menghadang pedang Adham Khan yg hendak menebas Sujamal dengan
tangannya. Ia masih tidak percaya dan jg tidak mengerti mengapa pria rajput tersebut menyelamatkannya. Athgah
dan pasukannya berlari mendekat. Pd Adham, Jalal berkata :” tidak, Adham!”
tangan Jalal masih terus menggenggam mata pedang Adham.
pada Athgah dan pasukannya, Jalal memerintahkan agar
mereka mengejar penyerang tadi. Adham,
Athgah dan para prajurit mematuhinya, mereka berlari mengejar si penyerang.
Jalal bertanya pada Sujamal, “ mengapa kau menyelamatkan
nyawaku? padahal aku ingin membunuhmu!”
dengan tersedat-sedat, Sujamal menjawab :” aku sudah
berjanji pada adikku, Jodha.” Jalal terkejut mendengarnya.
Sujamal meneruskan perkataan nya :” bahwa aku akan selalu
melindungi suaminya.”
Jalal bertanya :” siapa kau?” melihat Sujamal hampir ilang
kesadaran, Jalal membentak :’ katakan padaku, siapa kau?!”
Dengan terputus-putus, Sujamal menjawab :” Su-ja-mal”
setelah mengatakan iapun jatuh pingsan
Jalal belum pulih dari kagetnya, :’ Sujamal? kakaknya
Ratu Jodha”
Jalal langsung shock begitu teringat semua tuduhan yg
telah ia lontarkan pada Jodha, ia teringat saat memergoki Jodha dan Sujamal
bertemu dengan sembunyi-sembunyi di hutan, jg semua tuduhan serta hinaannya
pada Jodha. jalal menjadi sedih saat teringat jika ia sudah mengusir Jodha dari
istana.
Jalal duduk di tepi sungai, ia memukul bayangannya di
air. Jalal menyesali dirinya sendiri, dalam hatinya :’ aku telah membuat
kesalahan besar. Ratu Jodha pergi
menemui kakaknya, tapi aku sudah salah paham mengenai itu, Ya Allah.”
Jalal kembali memukul bayangannya di air, ia berlatih
untuk meminta maaf pada Jodha:” Kumohon maafkan aku, Ratu Jodha. Aku telah membuat
kesalahan besar, aku telah menyalahkanmu. Kau boleh menghukumku jika kau mau.
Tapi aku mohon maafkan aku. Aku berharap,
kau bisa memberitahuku sekali saja, kau seharusnya bisa mempercayai aku.”
Adham berjalan mendekati Jalal, namun Atghah mencegahnya,
ia menyuruh Adham membiarkan raja sendirian. Namun Adham bersikeras.
“ Yang Mulia”
Jalal menoleh
Adham melanjutkan ucapannya :” aku tidak mengerti dengan
tindakan mu. Sujamal adalah orang yg telah menyerang orang-orang kita di Mewar.
Bukannya menghukumnya, kau malah merawatnya”
Sujamal yg berbaring di tenda dekat situ, mulai sadarkan diri, ia bs
mendengar percakapan Jalal dan Adham.
Jalal :” dia akan membayar atas penyerangan di Mewar,
Tapi tidak di sini dan seperti ini. Aku tidak bisa seperti orang pengecut,
dengan menyerang seorang pria yg sedang terluka.”
Sujamal yg sudah
duduk di matras, tersenyum mendengar kebesaran hati Jalal.
Adham masih merasa tidak puas, ia kembali meyakinkan
Jalal, “ Sujamal telah mencoba membunuhmu di perayaan.”
Jalal :” jika dia ingin membunuhku, hari ini dia tidak
akan menyelamatkan aku. masalah ini berbeda, aku ingin mencari akar masalah yg
sebenarnya”
Atghah datang mendekat, Jalal bertanya :” bagaimana
keadaan Sujamal?”
Athgah :” Tabib sudah merawatnya. Sebentar lagi dia akan
sadar”
Sharifudin datang tergesa-gesa, :’ bisakah kau menangkap
pria rajput itu?”
Jalal menatapnya dengan curiga, :” iya, dan aku jg di
serang pada saat itu. kemana saja kau selama kejadian itu?”
Sharifudin gugup, ia menjawab :” aku.. aku tadi sedang
mencari orang itu. tapi di bagian hutan yg lain, aku pikir jika aku
menghadangnya dari sana maka aku akan bs menangkapnya.”
Jalal terus menatap Sharifudin, Adham Khan tertawa sinis
mendengar alibi Shariudin.
Penjaga datang memberitahu Jalal jika Sujamal sudah
sadar. Sharifudin langsunng kettakutan, dalam hatinya :” aku tidak tahu
seberapa besar Sujamal mengetahui konspirasiku. aku penasaran apa yg akan dia
katakan pada raja” Sharifudin mengusap keningnya.
Di dalam tenda, tabib sedang menyuruh Sujamal meminum
obatnya, namun Sujamal menolak, :” aku tidak membutuhkannya”
Jalal yg baru tiba, berkata :” setiap orang yg terluka
membutuhkan obat dan doa, silakan meminumnya”
Sujamal bangkit dari tidurnya, Jalal memberi isyarat pada
tabib agar menyerahkan gelasnya, Sujamal dengan patuh meminum obatnya.
Sujamal :” baik”
Jalal duduk di tepi ranjang, :’ aku tidak mengerti satu
hal, kau ini seorang rajput, namun kau datang ke istanaku sebagai seorang
kasim. tidakkah kau merasa aneh ketika melakukan itu?”
Sujamal :” Aku merasa aneh, tapi aku seorang Rajvanshi.
Kami menganggap janji kami lebih penting. itulah alasan aku terpaksa ke
istanamu.”
Jalal :” aku tidak mengerti”
Sujamal :” aku sudah berjanji pada Jodha bahwa aku akan
selalu melindungi suaminya”
Adham dan Sharifudin mendekat
Sujamal meneruskan penjelasannya :” ketika aku tahu dia
terkena racun, aku datang ke Agra untuk
menemuinya. aku hendak meninggalkan Agra setelah bertemu dengannya di kuil.
Tapi aku mendengar Abu Mali dan seorang pria dari istana membuat konspirasi
untuk membunuhmu.”
Sharifudin semakin gugup,
Sujamal :” mereka berencana membunuhmu saat perayaan.
jadi aku datang ke sana. Aku sudah mengirim pesan pada pengawalmu, Athgah Khan.
melalui seorang anak kecil, bahwa
nyawamu sedang dalam bahaya” himeaime.blogspot.com
Athgah nimbrung :” Jadi kau yang telah mengirim pesan?”
Sujamal :” benar. aku yg mengirimkannya padamu. saat
perayaan, aku telah membunuh orang yg di tugasi untuk membunuh mu, Yang mulia.
namun sayangnya aku malah di anggap bersalah, untuk mencoba membunuhmu. aku
datang ke Agra untuk mencari tahu orang di balik konspirasi ini. aku menyamar
menjadi seorang kasim” jalal menatap
Sharifudin
Sujamal melanjutkan :” tapi sebelum aku bisa mengetahui
orang itu, kau sudah mencurigaiku. dank au sudah tahu apa yg terjadi setelah
itu. aku tidak akan membuat alasan
apapun, tapi aku bs pastikan niatku bersih. aku tidak punya niat jahat pada wanita mana pun yg ada di harem.”
Sujamal tersenyum saat menambahkan :” satu hal lagi, kau
beruntung memiliki seorang adik seperti Bhaksi Banu. kapanpun aku merindukan
Jodha, aku jg akan merindukannya.”
Jalal hanya terdiam, Adham yg berbicara :” kau adalah
musuh Kerajaan Mughal, lalu kenapa kau
menyelamatkan Yang Mulia?” by hime
Sujamal menjawab cepat :” kerajaan mughal masih menjadi
musuhku.” jalal dan yg lainnya terkejut mendengar kejujuran Sujamal.
Sujamal menambahkan :” Rajvanshi membunuh musuh mereka di
medan perang.” Sujamal diam sejenak “ yg kedua, Raja adalah suami adikku, jadi
aku tidak bs membunuh suami adikku”
Jalal menghela nafas, :’ seperti yg kau katakan, aku masih
musuhmu. apa yg akan kau lakukan jika kita bertemu di medan perang?”
dengan tegas, Sujamal menjawab :” semua orang yg ada di
medan perang adalah musuh yg haru kau kalahkan, untuk bs memenangkan peperangan”
sesudahnya, Sujamal berkata akan segera pergi dr sana,
karena ia tidak ingin tinggal terlalu lama dan berhutang budi pada mughal. himeaime.blogspot.com
Sujamal bangkit :’ entah kau memenjarakan aku, atau aku
akan pergi dari sini”
Sujamal menyampirkan selimut sebagai pengganti pakaian,
ia bersiap keluar tenda. namun Adham dan Sharifusin pasang badan untuk
menghalalanginya.
Jalal bertanya :” mengapa kau berfikir kalau aku akan
membiarkanmu pergi?”
Sujamal berbalik, dengan yakin dia menjawab :” karena kau
belum memenjarakan aku. yang kedua, kau adalah seorang prajurit. ini tidaklah
cocok untukmu, menangkap musuhmu semudah ini, ataupun menyerang musuhmu dari
belakang. aku akan pergi sekarang. ketika kita bertemu di medan peering, kita
akan berhadapan sebagai musuh. ”
Jalal berdiri, :’ aku ingin bertanya 1 hal lagi, ketika
aku bertanya pada ratu jodha, mengapa dia tidak memberitahuku yg sebenarnya?” himeaime.blogspot.com
Sujamal :” itu karena dia seorang wanita rajput. aku
telah membuatya berjanji padaku, bahwa dia tidak akan memberitahumu tentang
aku.” by hime
Jalal sedih ketika teringat perlakuannya pada Jodha hanya
karena Jodha tidak mau menjawab. Sujamal membuyarkan lamunan Jalal, ia berkata
akan pergi dr sana.
Namun Adham dan Sharifudin masih memblokir jalan nya,
mereka baru memberi jalan setelah mendapat isyarat dari Jalal. Sujamal langsung
jalan melewati mereka.
Sharifudin bertanya, :’ Yang Mulia, kenapa kau mengampuni
seorang musuh?”
Jalal :” itu karena dia benar-benar seorang prajurit
sejati.” Sharifudin tidak puas mendengarnya
dengan tegas Jalal berkata :” aku akan menangkap orang yg
mengaku setia padaku, tetapi membuat konspirasi untuk membunuhku. aku tidak
akan mengampuninya”
Jalal menyuruh Athgah Khan dan Adham Khan utnuk mencari
tahu siapa pengkhianatnya. ia berpesan agar mereka melakukannya dengan hati-hati,
tidak membuat tudduhan apabila buktinya tidak cukup.
Setelah sendirian, Jalal berkata :’ aku harus segera
menemui ratu Jodha”
Di istana, Jodha sedang melamun di kamarnya. di saat yg
sama, Jalal bergegas menemuinya, dalam hatinya, ia berfikir “ bagaimana bs aku
salah paham pada Ratu Jodha? aku telah mengenalnya begitu lama, seharusnya aku
mempercayainya. aku akan menemuinya dan meminta maaf padanya. aku akan terima
jika dia meneriaki ku ataupun menghina ku, tapi aku tidak akan pergi sebelum
dia memaafkan aku.”
Jalal terus melangkah, bergegas ke kamar Jodha.
Di kamarnya Jodha masih duduk melamun, melihat Moti
datang, Jodha segera berdiri, ia bertanya :” Moti, apa kau sudah mendapat kabar
tentang Kak Sujamal? bagaimana keadaannya?”
moti tersenyum, menenangkan Jodha, :’ Semuanya baik—baik saja
Jodha. sekarang Pangeran (Rajkumar) Sujamal sudah baik-baik saja. Raja sudah
tahu yg sebenarnya, dia sudah tahu kalau Dilawar Khan adalah Pangeran Sujamal. “ Jodha menghela nafas
lega.
Moti melanjutkan :” dia sudah melepaskan Pangeran
Sujamal. kau tidak harus melanggar janji mu, Namun Pangeran Sujamal tetap aman.”
Jodha menangis haru, Moti berusaha membujuk Jodha, :”
Jodha, Raja tidak akan membuang-buang
waktu lagi sekarang, sejauh yg aku tahu tentang dirinya, dia pasti akan datang
kesini untuk minta maaf padamu. Maafkan lah dia, jangan marah padanya”
Jodha hanya mengangguk, ia berpaling pada patung Khrisna,
dengan air mata haru di pipi, ia berdoa, :” Aku berterimakasih pada-Mu, Khana. Kau telah
melindungi kakakku,”
Jalal masih terus berjalan (jauh banget ya istananya,
lama amat Jalal gak nyampe-nyampe). Jalal akhirnya sampai jg di ruangan Jodha,
setelah menyibakkan tirai, ia melihat Jodha sedang berdiri menunggunya.
PS: percuma saya bilang jangan copaste, jadi, mohon kesadarannya, jika mengcopy artikel di blog ini, mohon cantumkan link Blog ini. mari kita saling menghargai :)
8 Komentar untuk " JODHA AKBAR EPISODE 212"
Say, masih diperbolehkan mengcopy ta?
boleh lah.. seperti biasa
aku suka episode ini, Jalal sedih banget dan merasa bersalah ama Jodha, tapi Jodha sudah pergi.... :(
jalal nya suka ngehayal yaaa
suka banget mulai episode 211 ini... makin seruuuu...
Terima kasih, moga sehat selalu dan Allah melancarkan segala urusan.. Amiiin.... ^_^
waaaaaaaaaaaaaaaaaaa makasih mbak... kereeeen ada sinopnya.... maksih buanyak mbak....
Sukriya.....
Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih