SINOPSIS JODHA AKBAR EPISODE 168
suara Jiwa Jalal : “Saat malam itu berakhir, dan aku melihatmu bergerak keesokan harinya, rasanya seperti seseorang telah menghidupkan ku kembali. itu seperti alam semesta ingin kita menghabiskan hidup bersama-sama. “
jalal merasakan tangan jodha bergerak, ia memanggil jodha dengan pelan, Jalal berseru memanggil hamida dan ruqaiya, semua orang masuk, mereka sangat ketakutan ,ruqaiya dengan panik bertanya “ ada apa, jalal? apa yang terjadi?”
Jodha perlahan membuka matanya, semua yg melihatnya, termasuk maham, seketika merasa lega, mereka sangat bersyukur karena Jodha sudah sadar. Jodha membuka mata nya perrlahan-lahan, setelah merasa focus, ia ingin bangun, namun Jalal melarang “ Kau seharusnya tidak boleh bangun, ratu jodha.”
dengan suara parau, jodha berkata “ Benazir”
jalal memberitahu jodha agar tidak khawatir, sebab Benazir sudah mati. Jalal menyuruh jodha istirahat, dan tidak mengkhawatirkan apapun.
tabib berkata “ Yang Mulia, ini sebuah keajaiban, beberapa waktu yg lalu, tubuh ratu jodha menolak melawan racun, iniseperti ia sudah mendapat alasan untuk tetap hidup. Atau mungkin Tuhan telah menjawab doa seseorang, lalu Tuhan memutuskan untuk menyelamatkan hidupnya.”
tabib lalu berkata jika ia akan menyiapkan obat untuk jodha, dan jodha butuh istirahat yg banyak.
jalal setuju, ia menyuruh semua orang agar pergi, setelah semua orang sudah pergi, jodha memejamkan matanya kembali. Jalal memperhatikan wajah jodha dengan raut sedih, ia hendak pergi, namun jodha menahannya, ia menggenggam erat tangan jalal. akhirnya jalal kembali duduk, perlahan, ia melepas genggaman jodha.dengan enggan, dia berdiri, jodha membuka mata perlahan, melihat keperrgian jalal, pada saat yg sama jalal menoleh ke belakang, pandangan mereka bertemu. walau merasa enggan, namun jalal tetap keluar kamar.
jalal bersama hamida, maham, athgah, dll berjalan kaki menuju dargah. rakyat berjejer di sepanjang jalan mengelu-elukan nama sang raja. sesampainya di dargah, jalal dan yg lainnya berdoa mengucap syukur atas kesembuhan Jodha, di depan makam (gak tau makam siapa). setelah selesai, jalal menemui rakyatnya, ia berdiri di atas balkon istana. rakyat menyerukan nama jalal danjuga nama jodha.
riuhnya suara rakyat terdengar hingga ke kamar jodha, membuat jodha terbangun. jodha bertanya “ mengapa ribut sekali di luar?” jodha ingin turun dr tempat tidur,namun moti melarang. jodha tidak menghiraukan larangan moti, ia memaksa turun,baru berdiri sebentar jodha sudah sempoyongan, moti lalu menegurnya “ mengapa kau tidak mendengarkan ku? kau butuh istirahat, Jodha.” karena jodha tetap memaksa,moti dan seorang pelayan lain membantu memapah jodha ke jendela, hingga ia bs menyaksikan kejadian di luar.
dibalkon, jalal melepas mahkotanya, semua orang yg ikut mendampinginya keheranan,mereka tidak mengerti maksud tindakan jalal.
dikamarnya, jodha terengah-engah, ia masih belum sehat, namun tetap memaksa melihat. dari kamarnya, jodha menyaksikan semua yg di lakukan jalal.
dibalkon, jalal tak hanya melepas mahkotanya, ia jg menaruh belati serta melepasjubahnya, hamida dan maham yg membantu melepas jubahnya, hamida khawatir, iabertanya “ apa kau yakin akan melakukan semua ini, Jalal?” jalal mengangguk.
rakyat kasak-kusuk, mereka bertanya-tanya mengapa rajanya melepas jubah, padahal dengan begitu, ia akan mudah di serang. jalal berseru “ aku tahu kalian semua pasti bertanya-tanya mengapa aku melepas perisai, perhiasan serta mahkota ku ” jalal tersenyum, “ aku yakin beberapa dari kalian pasti berfikir aku sudah hilang akal. seorang raja hanya melepaskan mahkotanya saat dia akan meninggalkan tahtanya, atau saat dia mati. tapi aku akan memberitahu kalian bukan itu alasan ku melepas nya, kalian tidak perlu khawatir. hari ini aku merasa tidak membutuhkan semua itu, aku tidak takut pada kematian. hari ini aku datang sebagai saudara, putra atau ayah bagi kalian” jalal berterimakasih karena berkat doa rakyatnya maka racun Benazir tidak bs membunuhjodha, ia berjanji sejak saat ini akan selalu memperhatikan keluhan rakyatnya,karena rakyat begitu peduli padanya. jalal jg berjanji akan mengadakan perayaan untuk kesembuhan jodha bersama rakyat, semua orang terharu mendengar kesungguhan jalal.
javeda bernyanyi dan menari dengan riang karena jodha sudah sembuh. adham yg sedang lewat pura-pura tidak melihat, namun javeda mencegatnya. “ kau mau kemana? aku tahu apa yg kau rasakan”
adham menghela nafas “ apa yg kau katakan?”
javeda:” aku tahu kau senang karena Yang Mulia selamat dr racun Benazir, dan aku tahu kau sedih karena melihat kondisi ratu jodha . raja hanya saudara angkat mu,tapi kau mencintai nya melebihi saudara kandung. Ya Allah, aku sangat beruntung punya suami seperti mu. kamu pasti merasa bangga karena orang yg sangat dihormati oleh semua orang adalah adik angkat mu.” javeda jg berkata ia jg akan seperrti jodha, rela meminum racun demi menyelamatkan adham, jika suatu saat nanti ada orang yg menaruh racun disusu nya atau jika ada orang yg menodongkan pisau di lehernya. adham kesal, ia menarik belatinya lalu mengeluskannya di pipi javeda, ia berrtanya siapa yg akan berani berbuat begitu padanya? sebelum itu terjadi ia akan membunuh orang itu terlebih dahulu. javeda yg lugu kesal mendengarnya, sebab ia tidak akan punya kesempatan untuk menyelamatkan adham, ia menyuruh adham berjanji akan memberikan nya kesempatan untuk menyelamatkan adham. adham yg kesal menusukkan belati keperutnya sendiri, ke ikat pinggangnya jd dia tidak terluka, namun javeda yg sedang sibuk ngoceh tidak menyadarinya. adham pergi dari situ dengan dongkol.
dikamar jodha, moti sedang merawat jodha, ia mengganti kompres di kening jodha. moti menceritakan kejadian setelah jodha minum racun “apakah kau tahu bagaimana raja memohon pada tabib untuk menyelamatkan mu? ia berkata akan melakukan apapun asalkan kau bs selamat”
dengan lemah jodha bertanya “lalu?” by hime
moti “ lalu Benazir menyandera ratu ruqaiya. namun raja menyuruh athgah menyelamatkan ratu ruqaiya. raja duduk disisi mu dan tidak melepaskan tangan mu sampai kau sadar kembali”
Jodha“ benarkah? apakah raja benar-benar memegang tanganku saat aku tidak sadar?”
salima yg baru datang yg menjawab “ benar, ratu jodha. dia tidak pernah pergi dari sisi mu, dia jg terus berdoa untuk mu”
jodha ingin bangun, namun moti mendorongnya kembali
salima : “ raja mendesak semua orang untuk mendoakan mu”
salima sampai di sisi tempat tidur jodha, ia memberi salam pada jodha. setelah duduk di ranjang, salima berkata “ aku tidak perrnah melihat raja begitu peduli pada keselamatan seseorang, hingga sekarang.” salima terus bercerita. sesudahnya, jodha bertanya “ benarkah raja telah melakukan banyak hal untukku?”
salima hendak menjawab, namun penjaga mengumumkan kedatangan ruqaiya. salima berdiri menyambut ruqaiya, merreka saling memberi salam. ruqaiya mendekati jodha.
Ruqaiya“ adab jodha begum”
jodha yg tetap berbaring membalas “ prenam, ruqaiya begum”
Ruqaiya“ bagaimana keadaan mu sekarang?”
Jodha“ aku dalam masa penyembuhan, aku sudah lebih baik. aku berterimakasih pada kalian semua”
ruqaiya“ tidak, ratu jodha. akulah yg seharusnya berterimakasih pada mu. kamu telah menyelamatkan nyawa raja, karena mu aku tidak menjadi janda. aku sangat berterimakasih pada mu. kamu bisa meminta apapun padaku sebgai balasan bantuan besar yg telah kau berikan pada ku. aku tidak akan menolak, kamu bs meminta apapun” jodha hanya diam memandangi ruqaiya.
ruqaiya melanjutkan ucapannya “ kecuali Jalal, tentu saja” jodha terkejut
ruqaiya kemudian berpamitan. setelah ruqaiya pergi, jodha menghapus air matanya.
jodha berbaring di kursi, moti memijat kepala nya. jodha bertanya “ beritahu aku moti, apa lagi yg di lakukan raja?”
moti tersenyum, “ aku sudah memberitahu mu berkali-kali jodha. apa kau mau aku mengatakan hal sama berulangkali lagi?”
jodha merajuk “ aku hanya ingin tahu apa yg terjadi saat aku tidak sadar”
moti menggodanya “ tidak. sebenarnya, kau hanya ingin tahu apa yg di lakukan raja.kau suka membicarakan dia, bukan?”
jodha kesal, ia lalu duduk, dengan kesal ia berdalih “ aku hanya ingin tahu apa yg membuat raja tiba-tiba menjadi sangat baik. jika ia mulai membual apa yg telah dia lakukan demi aku, setidaknya aku sudah tahu apa yg dia lakukan untukku” moti hanya menanggapi dengan senyuman
jodha dan moti menoleh ke pintu, mereka melihat jalal datang. jalal merasa ragu saat akan masuk, ia ingat pernah bilang tdak akan masuk lagi ke kamar ini, walaupun jodha mati sekalipun, ia tetap tidak akan datang. jodha pun teringat hal yg sama, ia terus menatap jalal, dalam hati nya ia berfikir, “ raja telah mengatakan padaku bahwa dia tidak akan menginjakkan kakidi ruangan ini, lalu mengapa dia datang kemari?”
jalal salah tingkah, ia berkata “ ini aneh, karena aku pernah berkata tak akan pernah lagi masuk ke ruangan ini” jalal berbalik keluar, jodha merasa kecewa karna mengira jalal pergi. ternyata jalal hanya melepas sandal nya sebelum masuk, ia bertanya“ jika kau mengijinkan, bolehkah aku memasuki ruangan mu?”
jodha menjawab “ iya, Yang mulia. silahkan masuk”
jalal masuk, jodha memberi salam. awalnya jalal sedikit salah tingkah,tidak berani menatap jodha secara langsung. ia memandang sekeliling, saat pandangan nyajatuh pd patung dewa khrisna, ia kemudian berjalan menuju patung. jalal berlutut di depan patung khrisna. jodha tersenyum melihat jalal mengambil nampan untuk puja. jalal membawa nya ke depan jodha, ia berkata “ aku tahu aku telah bersumpah tidak akan pernah masuk keruangan ini lagi. tapi terkadang,kita sebgai manusia tidak berdaya di hadapan kehendak Tuhan, jadi sebaiknya yg berlalu biarlah berlalu.” jalal menyuruh jodha melakukan aarti, ia kemudian memberikan jodha parsad. ia jg menyuruh moti melakukan aarti dan memberinya parsad. setelahnya, ia sendiri jg melakukan hal yg sama.
jalal menyerahkan nampan puja kepada moti.
jalal bertanya pada jodha “ bagaimana keadaan mu sekarang?”
jodha tersenyum “ aku merasa lebih baik”
jalal melihat nampan obat, ia memarahi moti “ mengapa kau belum memberinya obat?”
moti menjawab :” saya sudah memberinya obat, Yang mulia. obat itu akan di berikan lagi nanti”
sepertinya jalal gugup, ia mencari-cari alasan untuk melakukan sesuatu, ia hendak menutup obat jodha, namun moti melarang nya sebab tabib menyuruh membiarkan obatnya tetap terbuka. moti kemudian pamit, jika jalal memerlukannya, ia ada di luar. moti sudah akan berjalan keluar, namun jalal memanggilnya, “ moti.. aku ingin bicara berdua dengan ratu jodha, jadi pastikan tidak ada yg boleh masuk”
moti “ baik yang mulia” ia lalu keluar
jodha bertanya “ apa yg ingin kau bicarakan dengan ku?” jalal menoleh,
0 Komentar untuk "SINOPSIS JODHA AKBAR EPISODE 168"
Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih