JODHA AKBAR EPISODE 292



Di ruang sidang dewan, Adham menyuruh ibu nya berhenti memohon pada Jalal, Adham jg mengancam akan membunuh Jalal. Adham menghunus pedangnya, semua menteri Jalal serentak melakukan hal yg sama. Semua itu hanya khayalan Maham ia tersadarkan oleh pertanyaan Jalal pada Nigar :” Mengapa kau diam? katakan padaku siapa yg memberitahumu kalau aku menawan Ratu Chand?”
Maham benar-benar ketakutan, matanya sembab.

Nigar menjawab :” Aku diberitahu oleh musuhmu, mereka telah merracuni pikiranku. merreka bilang kau melakukan itu aku bodoh karena telah mempercayainya. Sekarang aku tahu itu tidak benar, tapi aku yakin ibuku masih di penjara. Aku yakin ada alasan tertentu mereka menawan ibuku.”
Maham merasa lega karena Nigar tidak menyebutkan keterlibatannya
Jalal bertanya :” Kau tahu letak tempat rahasia ini?”
Nigar :” aku mencoba melacak tempatnya, tapi aku tidak bisa menemukan rutenya. Yang Mulia, aku memohon padamu agar menyelamatkan ibuku. Keadaannya sangat menderita”
Maham sudah bisa tersenyim licik kembali, ia bertukar pandangan dengan anaknya.

Jalal menghampiri Nigar, ia menyentuh kepala Nigar, dengan lembut ia berkata :” jangan khawatir, aku akan menemukan Ratu Chand dan beliau akan mendapakat semua yang menjadi haknya”
jalal memluk Nigar

Malam harinya, Jalal dan Jodha santai di tempat tidur. Jodha memilin-milin rambutnya, Jalal berbaring santai dengan kepala bertatakan siku, ia berkata :” kau benar, mimpi di pagi hari ternyata memang bisa jadi kenyataan. Aku pernah bermimpi kau akan menjadi ibu, dan ternyata benar”
Jodha tersenyum geli mendengarnya, Jalal menatap jodha dengan sangat lembut, ia menggoda Jodha:” ternyata kau bisa meramal masa depan”
Jodha membantah :” tidak, aku tidak bs meramal masa depan”
Jalal :” berarti kau seorang pesulap”
Jodha :” apa?”
Jalal :” bukankah ini ajaib? dulu kita tidak bisa bersama-sama dalam satu ruangan. tapi kini, berpisah sebentar saja kita tidak bisa. ”
Jodha tersenyum, ia ikut berbaring seperti Jalal, hingga wajah mereka sejajar.
Jodha :” Yang Mulia,”
Jalal :” hmm”  
Jodha :” seharusnya kau tidak menjadi raja, seharusnya kau menjadi penyair”
Jalal :’ itu sebabnya aku bilang kau seorang pesulap. kau bs mengubah  raja menjadi  penyair.”
Jodha hanya tersenyum.

 tiba-tiba Jodha merasa mual, Jalal langsung panik :” kenapa? kau tidak apa-apa?”
Jalal berteriak memanggil Moti,. Moti segera datang, Jalal menyuruhnya memanggil tabib.Namun Jodha melarang :” Jangan Moti, tidak usah. Kau boleh pergi.” Moti mengangguk, walau wajahnya jg terlihat cemas.

himeaime.blogspot.com

Pada Jalal, Jodha berkata :” Yang Mulia, jangan cemas. keadaan seperti ini normal tenanglah” Jodha mengambil manisan mangga yg dia letakkan di meja dekat tempat tidur, :” ibu memberikanku ini, aku lebih baik setelah memakannya.”
Jodha menjatuhkan obatnya ke tangan, ia langsung bergidik setelah memakannya “hiii.. pahit sekali”
Jalal tertawa melihat tingkah Jodha. Jodha kesal :” menurutmu ini lucu?” Jodha memasukkan 1 ke mulut Jalal, Jalal langsung melepehkannya, ia jg berrgidik sama seperti Jodha tadi, :” pahit sekali! bagaimana kau tahan untuk memakannya?”
sekarang giliran Jodha yg tertawa.

Pagi harinya, Todar Mal dan Athgah Khan meng-inspeksi dapur penjara. Athgah bertanya “siapa orang yg bertanggung jawab mengawasi makanan yg di bawa ke penjara?”
seorang pria menjawab :” aku tuan”
Todar Mal bertanya :” kapan dan bagaimana makanan itu di bawa ke penjara?”
Pelayan :” kami mengirimnya di malam hari menggunakan rute yg sama”
Athgah :” apa makanan itu pernah di kirim ke tempat lain?”
Pelayan :” tidak pernah”
Todar Mal :” baiklah, beritahu aku jika kau akan mengirim makanan”
Athgah menimpali :” aku jg ingin melihat rute nya”

Athgah menyuruh mereka semua kembali bekerja. ia berkata pada Todar mal, :” ini mencurigakan, Nigar  bilang dia sembunyi di dalam tong saat dibawa ke tempat rahasia.”
Todar Mal :’ pelakunya pasti orang yg memliki jabatan. sehingga bs memindahkan makanan dari penjara.”
Athgah :” siapa yg mmenkhianati kita? kita belum menemukan petunjuk apapun yg mengarah pada pelakunya.”
Todar mal :” kita akan berusaha menemukannya”
Ia lalu mengajak Athgah pergi dari situ. 

Di kamarnya, dengan panik Maham melihat ke sekeliling, setelah di rasa aman, dia membuka kaca besar yg merupakan sebuah pintu rahasia (pintu yg sama saat menyembunyikan Adham pada saat kasus Tasneem).
Maham masuk ke ruang rahasia, di sana Ratu Chand terbaring di lantai. Maham menyuruh Ratu Chand mengingatnya , karena jika tidak, maka ia tidak akan bertemu putrinya sebelum mati. mendengar ‘putri mu’ membuat Ratu Chand gelisah mencari-cari anaknya. Maham menatap ratu Chand dengan tatapan kejinya, ia menyuruh ratu Chand mengingat nya jika ingin bertemu anaknya.

Maham ketakutan ketika mendengar suara langkah kaki, ia pun sembunyi, namun ia keluar kembali setelah mengetahui bahwa yg datang adalah Adham Khan.

Maham :” Adham Khan, apa yg kau lakukan di sini?”
Adham :” aku mencari ibu di istana, tapi ibu tidak ada. jadi ibu pasti di sini, menghibur diri. suatu hari nanti, ibu akan menanggung akibatnya”
Maham :” omong kosong”
Adham :’ aku bicara yg sebenarnya. aku melihat betapa pucatnya wajah ibu saat di ruang dewan. Ibu tahu jika Jalal tidak akan berhenti sebelum dia menemukan Ratu Chand. ”
Adham menunjuk Ratu Chand :” pikiran dia sudah tidak waras, dia takkan bs memberitahu orang lain jika selama ini ibu sudah menawannya.
maham :’ aku menahannya bukan untuk menghibur diriku, obat dari tabib menyembuhkannya. tak lama lagi ia akan memberitahuku, jadi usahaku tidak sia-sia”
Adham menjadi tidak sabar :” keadaannya sangat parah, jika ada yg menemukannya, keadaan ibu jg akan berbahaya. ibu harus melepaskannya, ibu bermain api, itu bs membahayakan ibu. bagaimana jika Nigar mengatakan..”
Maham menyela :” sebelum kau melanjutkan ucapanmu, aku ingin kau berfikir. Nigar tidak tahu kalau aku menawan ibunya”
Adham :” Nigar bs memberitahu  Jalal. pikirlah, mengapa dia tidak memberritahu jalal masalah ini?”
Maham terpaku mendengar uucapan Adham, Adham meneruskan :” apakah dia merencanakan sesuatu? atau dia ingin menjebak ibu? percayalah, ibu tidak boleh ikut campur dalam masalah ini. jika tidak, kita akan tinggal di penjara seumur hidup”
Maham hanya terdiam memikirkan ucapan Adham

Nigar sedang berbaring di kamarnya, Rahim datang menjenguk, ia bertanya :” Shenaz, kapan kau akan sembuh?”
Salima meralat nya:” Namanya bukan Shenaz, tapi Nigar. dia adalah bibi mu, kau harus bicara dengan sopan.”
Rahim menjawab :” aku baru tahu jika dia bibiku, sebelumnya dia adalah temanku. dulu aku memanggilnya Shenaz, sekarang pun aku akan memanggilnya Shenaz.”
Nigar tersenyum, :” benar. kau boleh tetap memanggilku dengan nama itu. aku akan senan sekali”
Maham datang ke kamar Nigar, ia memberi salam :’ salam, Putri Nigar , salam Ratu Salima. Salam, Rahim” mereka semua membalas salam Maham. sesdahnya, Maham berkata :” aku kesini untuk melihat keadaan putri Nigar. aku akan kembali lagi nanti”
Salima mencegahnya :” tidak, kami baru saja akan pergi. sudah waktunya Rahim belajar”


Sesudah Salima pergi, Maham mendekati Nigar.setelah cukup berbasa-basi, maham hendak mengatakan tujuan kedatangannya. Namun Nigar menyela, ia bilang ia sudah tahu maksud Maham. Ia tidak akan melaporkan maham ke Jalal, sebab ini salahnya sendiri, ia yg mengira Jalal yg menawan ibunya. dan Maham selama ini sudah sangat membantu, maham telah setia pada ibunya.
Dengan liciknya, maham memuji kebaikan Nigar sama dengan ibu nya.

Jalal menemani Jodha yg  sedang di periksa tabib, Jalal menanyakan keadaan jodha pd tabib.
  tabib:’ pertama-tama, aku ingin memberi selamat, anak-anak  anda sangat beruntung.”
Jodha terlihat bingung, Jalal pun sama :’ anak-anakku?”
Tabib tersenyum :” iya, Ratu Jodha mengandung anak kembar.” Jalal terbelalak kaget, ia sangat senang.
Tabib menggoda Jodha, :” seorang ibu pasti akan kerepotan menjaga anak kembar, Ratu Jodha, si kembar pasti akan sangat merepotkan mu”  Jalal tersenyum lebar
tabib permisi, karena harus menyiapkan obat untuk Jodha.

Jalal yg duduk di ranjang, mendekati Jodha, ia menyentuh kepala Jodha :’ Tuhan telah memberikanku karunia, tapi hari ini Tuhan memberikan ku karunia dua kali dengan memberikan kebahagian ini” Jalal tersenyum lebar, sedang Jodha hanya tersipu. Jalal :’ ratu Jodha, kau sudah melakukan yg terbaik, terimakasih untuk hadiah yg sangat berharga ini” Jalal mencium kening Jodha

Ruqaiya sedang duduk melamun di kamarnya, jalal datang menemuinya. Ruqaiya terlihat salah tingkah
Jalal :” sudah beberapa hari aku tidak melihatmu, apakah kau baik-baik saja?”
Ruqaiya :’ iya Jalal, iya aku baik-baik saja. silakan duduk”, apakah kau mau minum?”
Jalal :” iya, aku mau kau menemaniku minum”
Jalal duduk di sisi ranjang, Ruqaiya menuang minuman untuk diri nya dan Jalal. ia menyerahkan 1 cangkir pada jalal.
Ruqaiya :” maaf karena telah menyakiti perasaan mu tempo hari, aku tak  tahu apa yg terjadi pada diri ku, sikapku tidak terkendali. aku tidak tahu kalau kau belum tahu tentang  kehamilan Ratu Jodha.”
Jalal :’ tidak apa, sebagai temanku kau berhak mengeluh jk ada yg mengganngu mu. aku akan ikut senang jk kau mau ikut dalam perayaan ini”
Ruqaiya :’ aku sudah perintahkan pelayan untuk menyiapkan semuanya, jangan khawatir” Ruqaiya masih terus berwajah muram.
Jalal :’ kau selalu bertanggung jawab dengan melakukan semuannya  dengan caramu sendiri. aku tak ingin berubah. aku percaya padamu, kau tahu kalau aku sudah banyak kehilangan orang yg ku sayang, aku selalu merasa kesepian. aku tak ingin kau pergi dari ku.”
Ruqaiya tersenyum, :’ mengapa kau cemas? aku tak kan pergi dari mu. sudah malam, sebaiknya kau temani ratu Jodha, dia sangat membutuhkan mu saat ini. dia akan melahirkan pewaris Mughal, pergilah”
Jalal :’ aku tahu, aku datang untuk membicarakan perayaan besok. jangan cemas, aku merawat ratu Jodha dan anak kami, tapi aku tidak akan bs selalu bersama mereka. itulah sebabnya aku ingin bertanya pada mu, apakah kau mau merawat Ratu Jodha”
Ruqaiya kaget, dengan wajah tersenyum ia menjawab :” jalal, aku senang kau akan menjadi ayah. tapi Ratu Jodha mungkin tidak mau aku ikut campur”
Jalal :’ kau keliru. Ratu Jodha akan senang melihatmu, dan aku akan senang melihat kalian bersama-sama. ingatlah, anakku jg akan memnaggilmu ibu”
Ruqaiya terdiam mendengar ucapan Jalal,

Jalal :’kau benar, memang sudah larut” jalal menepuk kepala ruqaiya “ tidurlah” ia meminum isi gelasnya lalu pergi
(tanpa pelukan, tanpa ciuman, duduknya aja masih bs nyempil orang ketiga di tengah-tengah, poor ruqaiya :LOL)

Di tenda Mahachucak, mata-matanya datang melaporkan kalau akan ada perayaan besok di agra. setelah si mata-mata pergi,  Abu Mali mengatakan itu merupakan berita bagus. namun penasehat mahachucak menyanggahnya. menurutnya, selama ini Jalal selalu melakukan perayaan bersama rakyat, tapi kali ini mengapa jalal melakukannya di istana? pasti ada alasannya.
Mahachucak menebak Nigar sudah memberitahu Jalal, karena itulah Jalal mengantisipasi nya dengan membuat perayaan di istana. Machucak menyuruh Abu Mali menyiapkan pasukan, besok mereka akan menyerang Agra,  karena besok Agra di sibukkan oleh perayaan, jd penjagaan nya pasti longgar.
 machucak berkata jika ia tidak sabar merayakan kemenangan atas Jalal.

Jalal menyambut Raja Bharmal dan para pangeran dari Amer, mereka berjalan di iringi taburan bunga . istana pun sudah di hias untuk perayaan.
Jalal :’ semoga anda suka dengan persiapan untuk perayaan ini”
Bharmal :” tentu saja.”
Bharmal kemudian memuji Jalal “  aku senang kau menghargai agama yg berbeda, ini adalah cirri-ciri pemimpin yg baik. kau adalah pemimpin yg baik.”
Jalal :” ini semua berkat putri anda. Ia membuatku memahami perbedaan di setiap agama. Orang-orang menganut agama karena tradisi, namun Ratu Jodha menganutnya karena dia percaya. saat dia menjelaskannya padaku, mustahil untuk tidak mempercayainya”
Raja Bharmal :’ Aku bangga karena putri ku menikah dengan anda, ini memang pernikahan  yg bagus bagi kita. pernikahan ini menjadi alasan kebahagiaan ku hari ini. semenjak dia pergi ke agra, setiap hari aku selalu merindukannya, dia sangat berharga bagiku, dan selamanya akan seperti itu.”

by hime
Hoshiyar membawakan pakaian Ruqaiya, Ruqaiya tampak melamun sambil melepas perhiasannya.
Hoshiyar khawatir :” Yang Mulia, wajah anda terlihat pucat dan mata anda sembab. sebaiknya anda tidak peegi, orang-orang akan tahu jika anda habis menangis.”
Ruqaiya dengan air mata yg masih menetes menjawab pelan :” itu sebabnya aku memanggilmu, aku ingin kau meriasku agar kesedihan dan penderitaan tidak terlihat di wajahku. rias mataku dengan Kohl, hingga air mata sebanyak apapun tidak bs menghapusnya. pastikan tidak ada yg tahu apa yg aku alami. aku ingin kau mematuhi perintahku”
Hoshiyar :’ jika anda tidak datang ke perayaan, raja akan tahu kalau anda kesal”
Ruqaiya berdiri, dengan tegas ia berkata :” aku harus melakukan tugasku sebgai ratu kepala, aku harus turut serta dalam perayaan ini, meskipun hatiku sakit. aku ingin hadir di sana dan aku tak ingin ada yg bs melihat air mata di balik senyumku. aku harus terus tersenyum”

Bagikan :
+
Previous
Next Post »
4 Komentar untuk "JODHA AKBAR EPISODE 292"

iya melas banget mukanya, tapi kalo inget gmana jahatnya dia sm jodha, jd ilang kasiannya

Tp ruqaiya jahat bnget kan mbk..udh mempengaruhi pangeran salim biar membenci ibunya..jd kesel liat nya

Siapapun kalo ada ditempat ratu Ruq pasti akan bertindak sama. Dia cuma berusaha mempertahankan apa yg selama ini dia punya... mana ada sih yg rela suami dibagi2?

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top