Di ruang sidang dewan, Adham menyuruh ibu nya berhenti
memohon pada Jalal, Adham jg mengancam akan membunuh Jalal. Adham menghunus
pedangnya, semua menteri Jalal serentak melakukan hal yg sama. Semua itu hanya
khayalan Maham ia tersadarkan oleh pertanyaan Jalal pada Nigar :” Mengapa kau
diam? katakan padaku siapa yg memberitahumu kalau aku menawan Ratu Chand?”
Maham benar-benar ketakutan, matanya sembab.
Nigar menjawab :” Aku diberitahu oleh musuhmu, mereka
telah merracuni pikiranku. merreka bilang kau melakukan itu aku bodoh karena
telah mempercayainya. Sekarang aku tahu itu tidak benar, tapi aku yakin ibuku
masih di penjara. Aku yakin ada alasan tertentu mereka menawan ibuku.”
Maham merasa lega karena Nigar tidak menyebutkan
keterlibatannya
Jalal bertanya :” Kau tahu letak tempat rahasia ini?”
Nigar :” aku mencoba melacak tempatnya, tapi aku tidak
bisa menemukan rutenya. Yang Mulia, aku memohon padamu agar menyelamatkan
ibuku. Keadaannya sangat menderita”
Maham sudah bisa tersenyim licik kembali, ia bertukar
pandangan dengan anaknya.
Jalal menghampiri Nigar, ia menyentuh kepala Nigar,
dengan lembut ia berkata :” jangan khawatir, aku akan menemukan Ratu Chand dan beliau
akan mendapakat semua yang menjadi haknya”
jalal memluk Nigar
Malam harinya, Jalal dan Jodha santai di tempat tidur.
Jodha memilin-milin rambutnya, Jalal berbaring santai dengan kepala bertatakan
siku, ia berkata :” kau benar, mimpi di pagi hari ternyata memang bisa jadi
kenyataan. Aku pernah bermimpi kau akan menjadi ibu, dan ternyata benar”
Jodha tersenyum geli mendengarnya, Jalal menatap jodha
dengan sangat lembut, ia menggoda Jodha:” ternyata kau bisa meramal masa depan”
Jodha membantah :” tidak, aku tidak bs meramal masa depan”
Jalal :” berarti kau seorang pesulap”
Jodha :” apa?”
Jodha :” apa?”
Jalal :” bukankah ini ajaib? dulu kita tidak bisa
bersama-sama dalam satu ruangan. tapi kini, berpisah sebentar saja kita tidak
bisa. ”
Jodha tersenyum, ia ikut berbaring seperti Jalal, hingga
wajah mereka sejajar.
Jodha :” Yang Mulia,”
Jalal :” hmm”
Jalal :” hmm”
Jodha :” seharusnya kau tidak menjadi raja, seharusnya
kau menjadi penyair”
Jalal :’ itu sebabnya aku bilang kau seorang pesulap. kau
bs mengubah raja menjadi penyair.”
Jodha hanya tersenyum.
tiba-tiba Jodha
merasa mual, Jalal langsung panik :” kenapa? kau tidak apa-apa?”
Jalal berteriak memanggil Moti,. Moti segera datang,
Jalal menyuruhnya memanggil tabib.Namun Jodha melarang :” Jangan Moti, tidak
usah. Kau boleh pergi.” Moti mengangguk, walau wajahnya jg terlihat cemas.
himeaime.blogspot.com
Pada Jalal, Jodha berkata :” Yang Mulia, jangan cemas.
keadaan seperti ini normal tenanglah” Jodha mengambil manisan mangga yg dia
letakkan di meja dekat tempat tidur, :” ibu memberikanku ini, aku lebih baik
setelah memakannya.”
Jodha menjatuhkan obatnya ke tangan, ia langsung bergidik
setelah memakannya “hiii.. pahit sekali”
Jalal tertawa melihat tingkah Jodha. Jodha kesal :”
menurutmu ini lucu?” Jodha memasukkan 1 ke mulut Jalal, Jalal langsung
melepehkannya, ia jg berrgidik sama seperti Jodha tadi, :” pahit sekali!
bagaimana kau tahan untuk memakannya?”
sekarang giliran Jodha yg tertawa.
Pagi harinya, Todar Mal dan Athgah Khan meng-inspeksi
dapur penjara. Athgah bertanya “siapa orang yg bertanggung jawab mengawasi
makanan yg di bawa ke penjara?”
seorang pria menjawab :” aku tuan”
Todar Mal bertanya :” kapan dan bagaimana makanan itu di
bawa ke penjara?”
Pelayan :” kami mengirimnya di malam hari menggunakan
rute yg sama”
Athgah :” apa makanan itu pernah di kirim ke tempat lain?”
Pelayan :” tidak pernah”
Todar Mal :” baiklah, beritahu aku jika kau akan mengirim
makanan”
Athgah menimpali :” aku jg ingin melihat rute nya”
Athgah menyuruh mereka semua kembali bekerja. ia berkata
pada Todar mal, :” ini mencurigakan, Nigar bilang dia sembunyi di dalam tong saat dibawa
ke tempat rahasia.”
Todar Mal :’ pelakunya pasti orang yg memliki jabatan.
sehingga bs memindahkan makanan dari penjara.”
Athgah :” siapa yg mmenkhianati kita? kita belum
menemukan petunjuk apapun yg mengarah pada pelakunya.”
Todar mal :” kita akan berusaha menemukannya”
Ia lalu mengajak Athgah pergi dari situ.
Di kamarnya, dengan panik Maham melihat ke sekeliling,
setelah di rasa aman, dia membuka kaca besar yg merupakan sebuah pintu rahasia
(pintu yg sama saat menyembunyikan Adham pada saat kasus Tasneem).
Maham masuk ke ruang rahasia, di sana Ratu Chand
terbaring di lantai. Maham menyuruh Ratu Chand mengingatnya , karena jika tidak,
maka ia tidak akan bertemu putrinya sebelum mati. mendengar ‘putri mu’ membuat
Ratu Chand gelisah mencari-cari anaknya. Maham menatap ratu Chand dengan
tatapan kejinya, ia menyuruh ratu Chand mengingat nya jika ingin bertemu
anaknya.
Maham ketakutan ketika mendengar suara langkah kaki, ia
pun sembunyi, namun ia keluar kembali setelah mengetahui bahwa yg datang adalah
Adham Khan.
Maham :” Adham Khan, apa yg kau lakukan di sini?”
Adham :” aku mencari ibu di istana, tapi ibu tidak ada. jadi
ibu pasti di sini, menghibur diri. suatu hari nanti, ibu akan menanggung
akibatnya”
Maham :” omong kosong”
Adham :’ aku bicara yg sebenarnya. aku melihat betapa
pucatnya wajah ibu saat di ruang dewan. Ibu tahu jika Jalal tidak akan berhenti
sebelum dia menemukan Ratu Chand. ”
Adham menunjuk Ratu Chand :” pikiran dia sudah tidak waras,
dia takkan bs memberitahu orang lain jika selama ini ibu sudah menawannya.
maham :’ aku menahannya bukan untuk menghibur diriku,
obat dari tabib menyembuhkannya. tak lama lagi ia akan memberitahuku, jadi
usahaku tidak sia-sia”
Adham menjadi tidak sabar :” keadaannya sangat parah,
jika ada yg menemukannya, keadaan ibu jg akan berbahaya. ibu harus melepaskannya,
ibu bermain api, itu bs membahayakan ibu. bagaimana jika Nigar mengatakan..”
Maham menyela :” sebelum kau melanjutkan ucapanmu, aku
ingin kau berfikir. Nigar tidak tahu kalau aku menawan ibunya”
Adham :” Nigar bs memberitahu Jalal. pikirlah, mengapa dia tidak
memberritahu jalal masalah ini?”
Maham terpaku mendengar uucapan Adham, Adham meneruskan :”
apakah dia merencanakan sesuatu? atau dia ingin menjebak ibu? percayalah, ibu
tidak boleh ikut campur dalam masalah ini. jika tidak, kita akan tinggal di
penjara seumur hidup”
Maham hanya terdiam memikirkan ucapan Adham
Nigar sedang berbaring di kamarnya, Rahim datang
menjenguk, ia bertanya :” Shenaz, kapan kau akan sembuh?”
Salima meralat nya:” Namanya bukan Shenaz, tapi Nigar.
dia adalah bibi mu, kau harus bicara dengan sopan.”
Rahim menjawab :” aku baru tahu jika dia bibiku,
sebelumnya dia adalah temanku. dulu aku memanggilnya Shenaz, sekarang pun aku
akan memanggilnya Shenaz.”
Nigar tersenyum, :” benar. kau boleh tetap memanggilku
dengan nama itu. aku akan senan sekali”
Maham datang ke kamar Nigar, ia memberi salam :’ salam, Putri
Nigar , salam Ratu Salima. Salam, Rahim” mereka semua membalas salam Maham.
sesdahnya, Maham berkata :” aku kesini untuk melihat keadaan putri Nigar. aku
akan kembali lagi nanti”
Salima mencegahnya :” tidak, kami baru saja akan pergi.
sudah waktunya Rahim belajar”
Sesudah Salima pergi, Maham mendekati Nigar.setelah cukup
berbasa-basi, maham hendak mengatakan tujuan kedatangannya. Namun Nigar menyela,
ia bilang ia sudah tahu maksud Maham. Ia tidak akan melaporkan maham ke Jalal,
sebab ini salahnya sendiri, ia yg mengira Jalal yg menawan ibunya. dan Maham
selama ini sudah sangat membantu, maham telah setia pada ibunya.
Dengan liciknya, maham memuji kebaikan Nigar sama dengan
ibu nya.
Jalal menemani Jodha yg
sedang di periksa tabib, Jalal menanyakan keadaan jodha pd tabib.
tabib:’
pertama-tama, aku ingin memberi selamat, anak-anak anda sangat beruntung.”
Jodha terlihat bingung, Jalal pun sama :’ anak-anakku?”
Tabib tersenyum :” iya, Ratu Jodha mengandung anak
kembar.” Jalal terbelalak kaget, ia sangat senang.
Tabib menggoda Jodha, :” seorang ibu pasti akan kerepotan
menjaga anak kembar, Ratu Jodha, si kembar pasti akan sangat merepotkan mu” Jalal tersenyum lebar
tabib permisi, karena harus menyiapkan obat untuk Jodha.
Jalal yg duduk di ranjang, mendekati Jodha, ia menyentuh
kepala Jodha :’ Tuhan telah memberikanku karunia, tapi hari ini Tuhan memberikan
ku karunia dua kali dengan memberikan kebahagian ini” Jalal tersenyum lebar,
sedang Jodha hanya tersipu. Jalal :’ ratu Jodha, kau sudah melakukan yg
terbaik, terimakasih untuk hadiah yg sangat berharga ini” Jalal mencium kening
Jodha
Ruqaiya sedang duduk melamun di kamarnya, jalal datang
menemuinya. Ruqaiya terlihat salah tingkah
Jalal :” sudah beberapa hari aku tidak melihatmu, apakah
kau baik-baik saja?”
Ruqaiya :’ iya Jalal, iya aku baik-baik saja. silakan
duduk”, apakah kau mau minum?”
Jalal :” iya, aku mau kau menemaniku minum”
Jalal duduk di sisi ranjang, Ruqaiya menuang minuman
untuk diri nya dan Jalal. ia menyerahkan 1 cangkir pada jalal.
Ruqaiya :” maaf karena telah menyakiti perasaan mu tempo
hari, aku tak tahu apa yg terjadi pada
diri ku, sikapku tidak terkendali. aku tidak tahu kalau kau belum tahu tentang kehamilan Ratu Jodha.”
Jalal :’ tidak apa, sebagai temanku kau berhak mengeluh
jk ada yg mengganngu mu. aku akan ikut senang jk kau mau ikut dalam perayaan
ini”
Ruqaiya :’ aku sudah perintahkan pelayan untuk menyiapkan
semuanya, jangan khawatir” Ruqaiya masih terus berwajah muram.
Jalal :’ kau selalu bertanggung jawab dengan melakukan
semuannya dengan caramu sendiri. aku tak
ingin berubah. aku percaya padamu, kau tahu kalau aku sudah banyak kehilangan
orang yg ku sayang, aku selalu merasa kesepian. aku tak ingin kau pergi dari
ku.”
Ruqaiya tersenyum, :’ mengapa kau cemas? aku tak kan
pergi dari mu. sudah malam, sebaiknya kau temani ratu Jodha, dia sangat
membutuhkan mu saat ini. dia akan melahirkan pewaris Mughal, pergilah”
Jalal :’ aku tahu, aku datang untuk membicarakan perayaan
besok. jangan cemas, aku merawat ratu Jodha dan anak kami, tapi aku tidak akan
bs selalu bersama mereka. itulah sebabnya aku ingin bertanya pada mu, apakah
kau mau merawat Ratu Jodha”
Ruqaiya kaget, dengan wajah tersenyum ia menjawab :”
jalal, aku senang kau akan menjadi ayah. tapi Ratu Jodha mungkin tidak mau aku
ikut campur”
Jalal :’ kau keliru. Ratu Jodha akan senang melihatmu,
dan aku akan senang melihat kalian bersama-sama. ingatlah, anakku jg akan
memnaggilmu ibu”
Ruqaiya terdiam mendengar ucapan Jalal,
Jalal :’kau benar, memang sudah larut” jalal menepuk
kepala ruqaiya “ tidurlah” ia meminum isi gelasnya lalu pergi
(tanpa pelukan, tanpa ciuman, duduknya aja masih bs nyempil
orang ketiga di tengah-tengah, poor ruqaiya :LOL)
Di tenda Mahachucak, mata-matanya datang melaporkan kalau
akan ada perayaan besok di agra. setelah si mata-mata pergi, Abu Mali mengatakan itu merupakan berita
bagus. namun penasehat mahachucak menyanggahnya. menurutnya, selama ini Jalal selalu
melakukan perayaan bersama rakyat, tapi kali ini mengapa jalal melakukannya di
istana? pasti ada alasannya.
Mahachucak menebak Nigar sudah memberitahu Jalal, karena
itulah Jalal mengantisipasi nya dengan membuat perayaan di istana. Machucak menyuruh
Abu Mali menyiapkan pasukan, besok mereka akan menyerang Agra, karena besok Agra di sibukkan oleh perayaan,
jd penjagaan nya pasti longgar.
machucak berkata
jika ia tidak sabar merayakan kemenangan atas Jalal.
Jalal menyambut Raja Bharmal dan para pangeran dari Amer,
mereka berjalan di iringi taburan bunga . istana pun sudah di hias untuk
perayaan.
Jalal :’ semoga anda suka dengan persiapan untuk perayaan
ini”
Bharmal :” tentu saja.”
Bharmal :” tentu saja.”
Bharmal kemudian memuji Jalal “ aku senang kau menghargai agama yg berbeda,
ini adalah cirri-ciri pemimpin yg baik. kau adalah pemimpin yg baik.”
Jalal :” ini semua berkat putri anda. Ia membuatku
memahami perbedaan di setiap agama. Orang-orang menganut agama karena tradisi,
namun Ratu Jodha menganutnya karena dia percaya. saat dia
menjelaskannya padaku, mustahil untuk tidak mempercayainya”
Raja Bharmal :’ Aku bangga karena putri ku menikah dengan
anda, ini memang pernikahan yg bagus
bagi kita. pernikahan ini menjadi alasan kebahagiaan ku hari ini. semenjak dia
pergi ke agra, setiap hari aku selalu merindukannya, dia sangat berharga
bagiku, dan selamanya akan seperti itu.”
by hime
Hoshiyar membawakan pakaian Ruqaiya, Ruqaiya tampak
melamun sambil melepas perhiasannya.
Hoshiyar khawatir :” Yang Mulia, wajah anda terlihat
pucat dan mata anda sembab. sebaiknya anda tidak peegi, orang-orang akan tahu
jika anda habis menangis.”
Ruqaiya dengan air mata yg masih menetes menjawab pelan :”
itu sebabnya aku memanggilmu, aku ingin kau meriasku agar kesedihan dan
penderitaan tidak terlihat di wajahku. rias mataku dengan Kohl, hingga air mata
sebanyak apapun tidak bs menghapusnya. pastikan tidak ada yg tahu apa yg aku
alami. aku ingin kau mematuhi perintahku”
Hoshiyar :’ jika anda tidak datang ke perayaan, raja akan
tahu kalau anda kesal”
Ruqaiya berdiri, dengan tegas ia berkata :” aku harus melakukan
tugasku sebgai ratu kepala, aku harus turut serta dalam perayaan ini, meskipun
hatiku sakit. aku ingin hadir di sana dan aku tak ingin ada yg bs melihat air
mata di balik senyumku. aku harus terus tersenyum”
4 Komentar untuk "JODHA AKBAR EPISODE 292"
kasian juga ruqaiyah...
iya melas banget mukanya, tapi kalo inget gmana jahatnya dia sm jodha, jd ilang kasiannya
Tp ruqaiya jahat bnget kan mbk..udh mempengaruhi pangeran salim biar membenci ibunya..jd kesel liat nya
Siapapun kalo ada ditempat ratu Ruq pasti akan bertindak sama. Dia cuma berusaha mempertahankan apa yg selama ini dia punya... mana ada sih yg rela suami dibagi2?
Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih