Kumud berdiri
di depan patung Khrisna dan Radha yg ada di kuil dalam rumahnya. ia melihat huruf
S di tangannya. Kumud,
dengan Sindoor di dahinyanya, ia teringat saat Saras menulis huruf S di telapak tangannya.., saat Saras mengatakan ia adalah
miliknya. Kumud menangis bahagia, ia saat-saat menyenangkan yang dilalui dengan Saras. semua moment indah mereka. Di tempat lain, Saras
juga memikirkan
hal yg sama dan tersenyum
.
Dugba terlihat tegang dan khawatir, ia memegang surat yg di kirim ayah kumara. Vidyachatur datang ada meminta sesuatu. melihat wajah Dugba, Dia bertanya apa yang terjadi.?
Dugba terlihat tegang dan khawatir, ia memegang surat yg di kirim ayah kumara. Vidyachatur datang ada meminta sesuatu. melihat wajah Dugba, Dia bertanya apa yang terjadi.?
Dugba mengelak :” aku telah menua, jdi aku mudah lelah”
Vidya tertawa :” jika ada perrayaan menyenangkan di rumah, tidak
mungkin kau akan merasa lelah. kau bs mengatur 10 pernikahan tapi tidak lelah”
Dugba terisak :” aku
selalu memenuhhi tanggung jawabku, vidya. tapi hari ini aku tidak bisa melakukannya. jika ada yg membawa kumara dari
ku, aku tak akan bs hidup”
Vidya tidak mengerti :”
apa maksudmu, Dugba? tidak aka nada yg mengambil Kumari dari mu”
Dugba berkata :” dia telah
bebas dari penjara”
Vidya terkejut setelah mendengarnya :” bagaimana kau bisa
tahu?”
Dugba menunjukka surat yg
di terimanya, vidya merampas lalu membacanya.
Vidya:” aku pasti
mengambil..”
Dugba melanjutkan isi
surat :” apa yg menjadi milikku.”
Dugba panik, ia takut kumari
akan di ambil darinya. vidya lalu menenangkan, Ia berjanji akan menjaga Dugba
dan Kumari. ia meyuruh Dugba melupakan surat itu.
Vidya lalu menyuruh Dugba kebawah membuat pengaturan pernikahan lainnya.
Di gerbang rumah, banyak orang
keluar masuk. namun ada seorang pria yg hanya berdiri memegang terali pagar,
pandangannya terarah ke dalam rumah.
Umesh dan Kumari sedang
bersama. Umesh memeluk kumari dari belakang serta merayu nya. Kumari
memebritahu Umesh jika sekarang dia tidak akn mudah menemui umesh, ia curiga
ibu nya sudah tahu hubungan mereka. Kumari meminta umesh segera menikahinya. umesh
menolak dengan lihainya, ia menyentuh pipi kumari saat berkata :” kita akan
menjadi suami istri seumur hidup kita. jadi setidaknya biarkan aku menjadi
pacarmu sedikit lebih lama” ia lalu memeluk kumari dengan erat, lalu tersenyum
culas, dalam hatinya :” ibu mu memang
mengkhawatirkan sesuatu, dan hanya aku yg tahu apa, bukan kau” kumara melepas pelukan umesh lalu pergi. umesh menatap punggung kumari yg semakin menjauh, ia tersenyum senang :” kau
gadis yg lugu, kau telah jatuh pada pesonaku, sebentar lg kau akan jadi
milikku, inspektur umesh”
di aula, saras dan kumud
sedang mencari satu sm lain, mereka memegang tongkat dadiya di tangan. mereka
tersenyum ketika akhirnya melihat 1 sm lain dr kejauhan. Saras membuat
isyarat dengan stick dandiya, ia menantang kumud. kumud membalas, ia
mengacungkan ibu jari ke bawah, lalu melambaikan tangan, bye..
Kumud berjalan menuju
barisan para wanita, sedang saras menuju barisan pria, sepanjang waktu mereka
terus saling menatap, dan melontarkan tantangan2 lucu 1 sama lain.
Vidya memulai acara, musik
di mainkan. saras dan vidya menari dengan lincahnya. saras bermain dandiya
dengan lincah dan lancar, ia berrpasangan dengan kumud.
Seorang pria tampak
menyelinap ke aula, pria itu mendekati dugba lalu menghilang. dugba
bertanya-tanya dalam hati, apakah itu pria yg dia maksud.. dugba lalu pergi ke
kamarny, ia panik dan khawatir, ia menyentuh sindoor di keningnya, ia berfikir,
mungkinkah itu suaminya? atau hanya khayalannya saja.
Dugba teringat
saat dulu melaporkan suaminya hingga di penjara. suaminya marah dan berjanji
akan kembali serta mengambil kumari.
Di aula, para wanita
sedang berkumpul, merka membantu menyiapkan baju pengantin Sejal. Sejal sedih,
ia mengatakan baju nya tidak akan bs selesai, ia tidak akan medapat berrkat
dari pamannya karena sang paman sudah meninggal, suasana menjadi sedih.
Vidya dan Nandu mendekat,
mereka membawa kotak kain, dan mengatakan bhwa pakaian nya akan selesai, karena
mereka yg akan jd paman sejal. orang tua sejal menjadi terharu.
Ghuman berdiri di depan pintu
kamar Kumud, tiba-tiba ibu yash datang. Ghuman kaget dan menyembunyikan dompet
yg di bawanya di balik pakaian. ibu yash meminta ghuman turun. Ghuman menyuruh
ibu yash turun duluan, ia lalu menyeringai licik setelah ibu yash pergi.
para wanita sedang
melakukan rasam haldi pada Sejal, mereka meluluri wajah dan badan Sejal dengan
lulur yg terbuat dari campuran susu untuk membuat kulitnya bercahaya.
Saras memperhatikan dari
jauh, seorang wanita masuk membawa nampan yg berisi haldi (lulur) . saras
mengambil 1 mangkuk lulur . ia berjalan
mencari kumud, ia tersenyum senang, dalam hatinya :” kumud, aku ingin melihat wajahmu bersinar karena cintaku”
Kumud sedang duduk di
pinggir kolam, tangan nya berada di dalam air. saras mendekat, lalu bertanya :”
sedang apa kau?”
Kumud, :” cincinku jatuh
ke dalam air” kumud menunjukan cincinnya pd Saras lalu memakainya di jari. Kumud melihat mangkuk lulur yg di bawa saras, ia bertanya :” apa yg sedang
kau lakukan? ini upacara untuk wanita, bukan untuk pria”
saras mengambil mangkuk, :”
aku membawa ini untukmu” Saras berdiri , namun kumud mencegah, :” tunggu! aku
peringkatkan jangan”
Saras kecewa, ia duduk
kembali di tepi kolam :” aku sudah menyentuhnya, wajah mu jg akan bersinar
karena cintaku.”
Kumud menggodanya :”
benarkah? apa kau mempelaiku? jangan berani mencoba menyentuhku” kumud memainkan tangannya di dalam air.
Saras berkacak pinggang, :”
bagaimana aku memakaikannya, jika tidak boleh menyentuhmu?”
Kumud :” gunakan saja jari
mu, tapi kau tidak boleh mendekat”
Saras berfikir bagaimana
caranya memakaikan lulur tanpa menyentuh kumud secara langsung. ia melihat tangan
kumud di dalam air, ia tersenyum karena mendapat ide bagaimana caranya.
Saras bertanya :”
bagaimana jika aku bisa melakukannya tanpa menyentuhmu? kau mau memakainya?”
Kumud :” apa yg akan kau
lakukan? jangan mendekat”
saras pelan-pelan
mengambil segenggam lulur dan menghayutkannya ke dalam air, ia berkata :” aku
menyetujui syaratmu, jdi kau harus mau memakainya”
kumud heran :” apa maksudmu?
apa yg kau lakukan? beritahu aku apa yg akan aku lakukan?”
dengan tampang innocent,
saras menjawab :” aku bs bilang apa? liat saja sendiri”
Kumud :” sungguh? aku
tidak akan membiarkan kau melakukannya” tangan kumud msh di dalam air. saras diam, ia memperhatikan haldi sudah
mengenai tangan kumud, saras berkata :”
nona kumud, kau sudah memakainya”
kumud heran :” apa?”
kumud heran :” apa?”
Saras :’ lihat tangan mu”
kumud tercengang melihat tangannya kuning karena lulur
1 Komentar untuk "SARASWATICHANDRA 65"
Update dunk tiap hri ni mah udh ketinggalan bgt heheh
Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih