Jodha Akbar Episode 439



Recap Jodha Akbar episode 439 Zee TV 11 Feb, 2015 - Bahasa Indonesia by Kembang Tanjoeng

Scene 1
Kamera menayangkan lanjutan adegan episode kemarin. Ruqaiya masih dikamar Jodha berbincang. Ia mengatakan bahwa Jodha tak perlu cemas biarpun ada perempuan lain dalam kehidupan Salim. Bukankan selama ini para Raja sudah biasa begitu, memiliki banyak istri. Jalal menikahi Ruks lalu Salima dan Jodha. Mungkin mereka berdua sedang ada pertengkaran kecil, bukankah hal itu biasa terjadi pada sepasang kekasih. Jodha mengiyakan Ruqaiya. Seorang pelayan mengabari bahwa Jalal sudah kembali dari Kabul. Berita itu membuat keduanya tersenyum bahagia. (Hemm tumben Ruks ada modus apa baik-baikin Jodha).

Adegan pindah ke Jalal yang sedang berjalan bersama Man Singh, ia bilang kepadanya agar tidak memberitahu Jodha mengenai masalah dengan Mirza. Jalal takut ia akan bersedih mendengar hal ini.

Adegan berpindah lagi ke kamar Jalal, Ibu Suri Hamida, Jodha, dan Ruqaiya memberi selamat datang kembali kepada Jalal. Jalal senang karena ia telah kembali pulang dan bisa melanjutkan persiapan perayaan besar pernikahan Salim. Perayaan ini akan sangat berkesan dan menjadi kenangan tak terlupakan bagi semua orang. Hamida berkata benar karena Salim amat disayangi di Agra dan Jodha menimpali bahwa Mann Bai juga amat disayangi di Amer. Tak mau kalah Ruqaiya menimpali bahwa Mann Bai memiliki kecantikan dan dikagumi banyak orang mirip seperti Jodha bibinya. (Hem Tante Ruks carmuk pasti modus nih) Jalal tersenyum bahagia. Adegan memperlihatkan si Cantik manis Aram Banu berlenggok memasuki kamar Jalal. Ia ngomel bahwa dirinya sedang kesal. Jalal bertanya kenapa? Sambil cemberut lucu dia berkata: “Aku kesal dengan Ibu Jodha karena menyuruh aku memakai baju yang tak kusukai”. Jodha menjawab bahwa kan semua baju-baju Aram Banu dibuatkan sesuai permintaannya. Si centil Aram menjawab dengan gayanya yang menggemaskan:”Tapi kan Ibu lupa membuatkan baju favorit ku. Kalau Ayah tak ada dirumah Ibu jadi pelupa. Ayo Ayah tolong marahi Ibu”. “Jika putri ku yang cantik ini menginginkan sesuatu maka aku akan mengabulkannya. “Ayo Jodha kau harus minta maaf pada Aram Banu dan jangan sampai kau ulangi lagi ya kesalahan ini. Aram Banu akan menghukum mu 10 kali sit-up” ujar Jalal sambil menggoda. Jodha pun membalas
dengan pura-pura kaget. Jalal pun menggoda Aram Banu dan memintanya agar memaafkan Ibu nya kai ini: “Maafkan Ibu mu ya untuk kali ini saja. Lagi pula ini kan kesalahan pertamanya. Laik kali kita hukum dia kalau mengulang kesalahannya”. Aram Banu pun tersenyum manis dan memaafkan Jodha.



Scene 2
Kamera menyorot Mann Bai yang sedang berdandan duduk di meja rias dikelilingi saudara-saudaranya. Mereka menggoda Mann Bai berdandan cantik karena ingin berduaan dengan Salim. Tetapi Mann Bai menjawab bahwa ia sedang bersiap untuk berdoa syukur ke kuil. Tiba-tiba Ruqaiya masuk kedalam kamar Mann Bai dan memuji kecantikan Mann Bai mirip dengan Jodha. (Hemm lagi-lagi modus mencurigakan karena Tante Ruks nyaris tak pernah memuji orang lain kecuali dirinya sendiri. Pasti ada udang dibalik bakwan eh di batu maksudnya) Ruqaiya melihat perhiasan Burung Merak yang sama dimeja rias Mann Bai. Ruqaiya berkata dalam hati bahwa Mann Bai boleh saja cantik mirip Jodha akan tetapi hubungan mu dengan Salim tak akan berhasil seperti Jalal dan Jodha. (Hem tuh kan emang modus aja si Tante. Ia pasti mau sabotase. Siti Sirik deh kamu)

Jalal berjalan mendekati taman dimana Jodha, Ruqaiya dan beberapa wanita lain sedang duduk berbincang-bincang. Ia memandang bahagia kearah Jodha. Aram Banu duduk disamping Jodha dan melihat Ayahnya dari jauh memanggilnya. Ia pun berlari mendatangi Ayahnya. Jalal bilang:”Aram Banu kau harus memberikan sebuah pesan khusus ku kepada seseorang yang istimewa. Ayo tuliskan pesan ini untuk Ayah.” Aram Banu mulai menulis. Jalal meminta Aram menulis:” Kau terlihat sangat cantik. Aku bingung apakah kau lebih cantik dari pada bulan?” Aram menulis surat itu dengan huruf
Arab. Banu bertanya:” surat ini untuk siapa sih Ayah? Jalal menyuruhnya memberikan kepada Jodha. Berlarilah Aram kearah Ibunya yang sedang serius ngobrol dengan Ruqaiya. “Ibu Jodha ada surat untuk mu Ibu” begitu teriak aram Banu. Tetapi Ruqaiya bilang agar surat diberikan kepadanya saja dan sambil bercanda ia bilang akan membacakan apa sih yang diinginkan Jalal sampai harus tulis surat segala. (ah Tente Ruks kepo nih. Ruqaiya pun membaca surat itu sambil tertawa. Jodha mengambil surat itu dan membacanya keras-keras dan semua pun tertawa terpingkal-pingkal. Begini bunyi surat yang ditulis Aram:”Kau teramat pintar tetapi aku bingung memilih yang mana kamu pintar atau seperti kera dikandang?” rupanya isi surat tak sesuai antara maksud Jalal dan apa yg ditulis si Centil Aram Banu. Maka Jodha pun menghampiri Jalal yang senyum-senyum dari jauh. Dia pikir Jodha senang baca isi surat itu. “Kau sudah baca pesan dari ku?” Jalal bertanya dengan senyum tersipu. Eh malah Jodha ngomelin Jalal: ”Oh sekarang kau menyamakan aku dengan Kera?” Jalal terbengong dan salah tingkah:” Tidak aku tak pernah mengatakan itu. Ya ampun itu pasti ulah Aram Banu. Aku menyuruhnya menuliskan bahwa kau terlihat semakin lebih cantik dibanding bulan”. Jodha menimpali dan berkata jangan salahkan Aram Banu dong. Jalal salah tingkah karena merasa malu menggoda Jodha lewat surat tetapi gagal. Ia memohon maaf ke istrinya tercinta. Sementara Jodha tetap pura-pura ngambek. Jalal pun mengeluarkan jurus rayuan gombalnya "siaran langsung" dihadapan istri tercinta. Jalal lalu berkata:”Aku ingin menaruh mu di langit dan memandang mu eh malah Aram menjatuhkan reputasi ku. Aku serius nih. Kau adalah segenap hidup ku, wanita yang tercantik, bahkan bulan pun akan iri hati pada mu”. Jodha pun tersipu malu kena rayuan gombal Jalal.

Adegan pun berganti ke salim dan Mann Bai yang sedang berjalan ke Mandir. Mann Bai bilang ia lupa menaruh bunga di Mandir. Salim menjawab tak apa dan agar dia pergi saja untuk Pooja (berdoa) dan Salim akan mengambilnya. Salim meninggalkan Mann Bai. Anarkali lewat dan ditegur Mann Bai. Anarkali kaget dipanggil Mann Bai. Mereka berbicara. Anarkali memberi salam ke Mann Bai dan bilang ia ke masjid. Mann Bai bilang kenapa dia berbicara formal begitu padahal mereka berteman. Anarkali berkata pada diri sendiri bagaiamana caranya mengatakan pada Mann Bai bahwa calon suami Mann adalah lelaki yang menghancurkan hidup Anarkali. (hem lagi-lagi lebay nih. Emangnya hidup cuma mikirin Salim aja. Maaf admin nya jadi jutek bosan sih sama Anarkali dan Salim. Keduanya lebay). Anarkali dengan terpaksa memberi selamat atas pertunangan Mann Bai. Dan Mann Bai menjawab bahwa Salim sangat baik dan ia memang sejak dulu ingin menikah dengannya dan sekarang keinginannya terkabul. Anarkali dengan wajah getir mendoakan selamat sejahtera selamanya. (pemeran tokoh Anarkali ini selalu tampil dengan raut muka cemberut sedih yang itu-itu aja. Ngak spt pemeran Ruqaiya yang bisa pasang raut wajah sedihnya dgn berbagai ekspresi lebih kreatif. jadi kita tdk bosan lihat Ruks. Casting pemeran Salim dan Anarkali tidak cocok karena keduanya ngak bisa menginterpretasikan esensi tokoh yg mrk lakoni dgn baik.)

Salim datang dan menatap Anarkali dengan teramat kesal. Mann Bai menyebutkan ini Anarkali temannya. Salim bertanya dengan ketus kenapa bisa punya teman seorang penari dari Raqasas? Mann Bai bilang dia bukan penari tetapi Anarkali dulu suka merias untuk nya di Amer. Dan ia tak tahu
kenapa tiba-tiba Anarkali jadi penari. Mann Bai meminta Salim menolong Anarkali. Salim menjawab ya akan menolongnya karena dia kan teman Mann Bai dan rakyatnya. Mann Bai bilang bahwa jangan khawatir Salim akan membantu. Mann Bai memeluk Anarkali dan pergi untuk berdoa di kuil. Salim memandang Anarkali dan terbayang kebersamaannya dengannya. Anarkali berkata pada dirinya sendiri bagaimana mengatakan sebenarnya pada Mann bahwa hatinya akan terluka karena Mann akan terluka. Salim hanya tahu bagaimana melukai hati dan ia adalah orang paling kejam sedunia. (pemeran Salim sama aja Cuma punya satu tampilan raut wajah kesal atau sedih sama aja. Bikin boring)


Scene 3
Lagi-lagi kita disuguhi adegan Haidar yang agak-agak “weirdo” alias terganggu jiwanya. Haidar sedang bersama salah seorang Pamannya dan marah-marah. Ia berkata Anarkali punya 2 kesempatan dimana dia bisa curhat ke Jalal tentang kelakuan Salim. Kenapa dia diam saja? Pamannya berkata bagaimana kalau rencana mereka gagal. Haidar meyakinkan bahwa ia punya cadangan rencana lainnya. Kali ini nasib akan memainkan perannya. Anarkali sekarang menjadi penari istana dan ia akan sering berkunjung ke istana. Salim akan sering melihatnya dan akan semakin jatuh hati maka nanti Haidar sendiri yang akan mengadukannya kepada Jalal tentang hal ini.

Adegan berpindah ke kamar Salim ketika Jalal datang menghampiri. Jalal menanyakan kesiapan Salim. Ia bersyukur Tuhan telah membuat segalanya baik untuknya. Sekarang Jalal membantu Salim bersiap-siap.

Salim dengan raut wajah datar bertanya untuk apa Ayahnya membantu. (eh kurang ajar to the max nih anak) Jalal mengatakan bahwa seorang Ibu punya banyak kesempatan untuk mengurus anaknya. Sedangkan seorang Ayah hampir tak pernah mendapat kesempatan bahagia itu. (Aduh Oom Jalal sayang anak so touching jadi terharu). Salim menganggukan kepalanya masih dengan raut wajah datar yang sama. Tuh kan ini pemeran Salim hanya punya satu “look” kalau istilah org barat. Apa ya istilah yg tepat di Bhs Indonesia? Tampilan raut muka mungkin tepatnya. Nah kalau begini kan penonton jadi tdk bisa merasakan terhubung secara batin dgn peran yg dilakoninya. Makanya jadi bosan lihat dia). Jalal memakaikan jubah Salim dan berkata betapa bangganya dia. Jalal mendengar bahwa Salim kemarin menyelamatkan seorang perempuan yang mau disakiti penjahat. (jalal ngak tahu itu Anarkali) Salim menjawab itu tugasnya membela rakyat. Sambil mengenakan Turban dikepala Salim, Jalal berkata saat nanti akan tiba dimana Salim pun akan mengenakan Mahkota Kekaisaran Mughal dikepalanya. Jalal lanjut berkata semoga Salim menyukai hadiahnya. Mann Bai adalah hadiahnya untuk Salim. Sesuai keinginan Salim waktu itu. Salim memandang Jalal lagi-lagi dengan raut wajah datarnya.


PRECAP- Cuplikan episode 439 Anarkali berada di Istana, Salim and Anarkali saling berpegangan tangan dan saling memandang penuh amarah. Jodha melihat ini dan wajahnya tegang karena marah.

Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Jodha Akbar Episode 439"

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top