Jodha Akbar Episode 433



Sinopsis Jodha Akbar Episode 433 by : Kembang Tandjoeng

Scene 1
Adegan ini dimulai dengan Anarkali (Nadira) meronta2 didorong masuk oleh Zohra dan dikunci disebuah ruangan di Shaitanpur atau semacam daerah “hitam”. Kedua tangannya masih dlm keadaan terikat dan mulupnya dibekap. Scene berikutnya Salim tiba di Shaitanpur dan mengumumkan didepan kaum Raqasas (penghibur) bhw mrk diperkenankan utk mempertunjukan kebolehan mrk menari. “Hanya 3 dari kalian akan diperkenankan menari dihadapan Kaisar & Mariam Uz Zamani pada saat perayaan nanti. Yang terpilih akan mendapatkan hadiah. Besok adalah penentuan siapa diantara kalian yg akan terpilih” begitu bunyi pengumuman Salim. Khalayak bersorak menyebutkan nama Salim. Anarkali bergegas melihat kejendela dan memandang keluar dengan penuh rasa marah atas perbuatan Salim yang menyekapnya disini. Sementara diruangan lain para Ragasas bersorak gembira atas pengumuman tsb.

Sementara itu adegan berpindah ke Shahenshah yg sedang gundah memikirkan Mirza Hakim. Jalal berdiri memandang keluar dari dekat jendela. (hem kayaknya hobby ya Oom Jalal berdiri dkt jendela kalau lagi mikir) Jalal berharap agar Mirza dapat menyadari bahwa bukanlah dia yang menyuruh membunuh Ratu Mahachuchak. Wajah Jalal cemberut krn serius sekali memikirkan masalah adiknya itu. Tiba2 Jodha masuk kedalam kamar Jalal dan menghampirinya. “Apa yg sedang kau pikirkan Shahenshah?” sapa Jodha sambil tersenyum. Wajah Jalal yg stadinya kelihatan edih langsung berubah menjadi sebuah senyuman lebar melihat kearah Jodha. Selanjutnya Jodha bertanya: “Apakah kau sedang berpikir ttg bagaimana caranya memenuhi janji mu bernyanyi utk ku di acara nanti? “ Lagi-lagi raut wajah Jodha senyum menggoda. Dengan tersenyum lebar Jalal menggoda balik: “Jangan kuatir tentang hadiah dari ku itu. Yg penting bagaimana dengan dirimu sendiri? Jodha hadiah apa nih yg akan kau berikan utk ku? Apakah cukup dengan dulu sudah bersedia menikah dgn ku aja? Ngak cukup itu aja dong. Sebagai istri kau kan juga berhutang hadiah utk ku”. Jalal lanjut
bertanya mendesak Jodha: “Ayo lah kau harus memberi tahukan apa hadiah utk ku nanti?” Adegan selanjutnya memperlihatkan wajah Jalal dan Jodha yg saling bergurau.  Jawab Jodha:“ Ya ya tentu kau akan dapat hadiah dari ku. Tetapi nanti aja ya biar jadi kejutan ku utk mu”. Sementara itu Jalal tetap ngotot mau tahu apa hadiah itu nanti: “Selama ini kau kan terkenal selalu berhasil memberikan hadiah2 yg unik dan tak terpikirkan oleh org lain. Ayo lah apa sih”. Kemudian adegan memperlihatkan wajah Jodha yg sedang berbicara dalam hati:”Apa ya yg akan ku hadiahkan utk Jalal nanti?” Tetapi Jodha segera mengalihkan pembicaraan dan menyampaikan berita bahwa Bhagwandas dan seluruh anggota keluarga sudah dlm perjalanan ke Agra utk menghadiri acara mereka nanti. Jalal tampak berhasil teralihkan dari soal hadiah. Ia tampak gembira mendengar berita baik itu. Jodha kemudian segera pamit karena masih ada urusan penting yg harus dia selesaikan sekarang.

Scene 2            
Adegan Anarkali berlanjut. Ia terbangun dan para penari diluar sedang berbincang ttg kesempatan menari di Pesta Ultah Perkawinan Shahensaha & Mariam Uz Zamani nanti. Anarkali berusaha mendapatkan perhatian mrk dgn menjatuhkan sebuah guci. Mereka terkaget menemukan Anarkali didalam ruangan tersebut dan segera menolong membukakan ikatannya. Tetapi kemudian Zohra muncul dan mengatakan bahwa Salim lah yg memerintahkan agar Anarkali disekap disini. Padahal sesungguhnya orang2 Haider lah yg membawa paksa Anarkali kesana. (Haidaer ini kok setali tiga uang ya jahatnya sama dgn Alm. Ayahnya si Adam. Juga sama dgn Alm. Maham Angga neneknya?) Tetapi karena merasa iba kpd Anarkali maka para penari lainnya membebaskan Anarkali.
Anarkali menangis sambil berjalan menyusuri jalan Shaitanpur sekelompok lelaki mengganggu, mencolek-colek, mendorong-dorong dan menghinanya. Saat kembali ke rumah ia mendapatkan kondisi kesehatan Ayahnya masih parah. Ia memutuskan kembali mencari bantuan uang utk pengobatan sang Ayah.

Scene 3
Bhagwan das tiba di Istana bersama keluarga besarnya. Rukaiya menyambut mereka sementara Jodha melakukan upacara Aarti penyambutan khas Rajour utk mrk. Jalal pun datang menyambut mereka disana. Kemenakan perempuan Jodha (putri dari Bhaqwan das) yg bernama Mann memberi hormat kepada Jodha dengan membungkuk menyentuh kaki Jodha. Jalal kemudian memeluk Bhagwan. Salim, Daniyal dan Murad pun hadir disana. Mann melihat kedatangan mereka dan memandang kearah Salim dengan wajah tersipu2 malu. (aduh keponakan Jodha geeran nih ye). Salim
mengucapkan terimkasih atas kesediaan mrk untuk datang dari jauh2 dari Amer. Istri Bhagwan das menyapa Daniyal dan bertanya ttg apakabar Daniyal skrg. Dengan berkelakar ia mengatakan: “Dahulu sewaktu kecil di Amer anak ini selalu berada dekat dengan ku. Tetapi kemarin saat ia mampir ke Amer, ia tak meyempatkan diri utk bertemu dengan ku”. Kemudian Mann menyeletuk: “Tetapi ketika ia mampir ke Amer pada waktu lalu ia juga tak menyempatkan berbincang2 dengan ku. Ia hanya sekedar mengucapkan salam saja”. Daniyal tersenyum dan berjanji pada kesempatan ini ia akan
meluangkan banyak waktu utk mrk. Jalal mengatakan bahwa Salim lah yang bertanggung jawab atas persiapan acara perayaan ini. Adegan beralih ke Jodha yg memeluk Mann sambil membisikan bhw:"Kali ini aku hanya melakukan Aarti ini kepada mu sendirian tetapi semoga tak lama lagi nanti Salim akan berdiri disamping mu". Wajah Mann berubah tersipu malu mendengarnya. Sementara Ruqaiya (spt biasanya si ratu dengki) memandang dgn sinis sambil berkata dalam hatinya: “Kau pikir bhw kau akan memberikannya sebagai hadiah utk Salim. Kau tak tahu apapun tentang hati Salim yg sebenarnya. Aku akan turut memainkan bermain dlm permainan ini dengan mu Jodha. Dan aku akan membuatnya menjadikan cerita yg seru” (ini org kalau ngak ngacak2 dan bikin rempong ngak senang ya?)

Adegan berpindah kembali pada Anarkali ygbaru kembali pulang. Ia datang bersama seorang tabib. Menurut sang tabib Rashid hrs segera diobati tapi krn mrk tak punya sepeserpun uang maka sang Tabib pun pergi.  Zil bertanya kemana saja Anarkali selama ini? Anarkali menjawab bhw ia pergi mencari uang utk pengobatan Rashid. Lalu Zil bertanya lagi:"Apakah kau berhasil mendapatkannya?" Dengan wajah sedih Anarkali menjawab bhw usahanya tak berhasil. Tetapi dia masih akan mengusahakan sesuatu lagi. Kemudian ia pun pergi.

Scene 4
Jodha sedang duduk dilantai sambil memangku dan merapihkan rambut Aram Banu. Aram Banu berceloteh dengan gaya yg lucu & lugu. Ia berkata kepada Jodha: “Ibu kau kelihatan bahagia dengan kedatangan keluarga dari Amer”. Jodha menjawab bhw setiap anak perempuan pasti senang jika keluarganya datang. Lanjutnya: “Jika kau kelak menikah dan Ibu datang menengok ke rumah mu, maka kau akan tahu sendiri perasaan itu. Si manis Aram Banu bilang:”Aku tak mau menikah. Aku baik2 saja begini”. Aram Banu berdiri dan terus berbicara dengan kedua lengannya dipinggang. Ia kemudian menanyakan warna favorit Jodha apa? Hijau atau merah?  Jodha bertanya kenapa kau menanyakan hal itu? Jawab Aram Banu bahwa salah seorang Bibinya akan memberikan Jodha hadiah gelang2 dgn warna favoritnya. Tetapi tak bisa menanyakan langsung, karena nanti saat diberikan tidak menjadi sebuah kejutan lagi bagi Jodha. Aram Banu kembali duduk dipangkuan Jodha lalu dengan lugu lanjut bertanya:” Ibu apa hadiah yg akan Ibu berikan kepada Ayah (Jalal). Jodha bilang bhw ia belum memikirkannya. Aram Banu lagi2 dgn wajah lucu berkata: “Oh Tuhan kenapa Ibu belum memikirkannya?” Jodha menjawab bhw dia masih belum tahu apa yang akan diberikannya. Aram Banu kemudian menasihati Jodha dengan wajah serius tapi lucu:”Tetapi Ayah kan sudah belajar bernyanyi siang-malam sebagai hadiah bagi Ibu? Ayo dong Ibu harus segera menentukan hadiahnya. Jika Ibu belum juga punya ide sebaiknya beritahukan Ayah secepatnya. Tapi bicaranya dgn Ayah berdua aja ya. Jangan sampai Ibu membuat malu di depan org banyak.” Jodha tersenyum2 sambil memeluk erat Aram Banu.

Adegan beralih kembali ke Anarkali yg pergi menemui Sakina dan berkata semalam ia menolak pemberian gelang darinya. Tetapi sekarang ia membutuhkannya utk mengobati ayahnya yg sakit keras. Usahanya mendatangi rumah Sakina sia-sia karena Ayah Sakina tak sudi menerimanya dan mengusirnya. Oleh Ayahnya Sakina ditarik kedalam rumah dan pintu rumah ditutupnya rapat2. Terpukul karena usaha2nya gagal maka Anarkali memutuskan utk kembali ke Shaitanpur dan memohon kepada para penari untuk diberi kesempatan agar bisa mencari uang utk pengobatan.

Adegan menampilkan Jalal yg sedang duduk2 dibawah tenda dihalaman berbincang politik dgn Birbal, Man shingh dan Bhagwan das. Jalal kmd  mempersilahkan kepada Bhagwan agar pergi beristirahat setelah perjalanan panjangnya. Man Singh diminta mengantar Bhagwan das. Jalal berdiri dan mereka pun berpisah. Adegan kemudian beralih kepada Jalal dan Birbal yg berbincang sambil berjalan santai. Birbal terlihat tersenyum2 jahil lalu bertanya:“Shahenshas bagaimana dengan pelajaran menyanyi mu?” Jalal menjawab bhw Tansen tengah berkerja keras dengan nya. Birbal masih tersenyum2 ketika ia mengatakan:” Shahenshah kau akan menyanyi dengan indah nanti” Kemudian Jalal menjawabnya dengan berkata bahwa ia akan bernyanyi apa adanya. Birbal kemudian berkata lagi bahwa Ratu Jodha pasti akan memberikan hadiah yg terbaik utk Shahenshah. Jalal menjawab bahwa Jodha pasti belum menentukan pilihan hadiah apa yg akan diberikan untuknya. Dia berkata:” Aku tahu benar dia. Aku kan suaminya. Ia tak akan bisa berbohong kpd ku, bahkan sekarang pun”. Birbal yakin bhw sebagaimana biasanya Jodha pasti akan memberikan sesuatu yg istimewa. Jalal lalu menjawab sambil bercanda:” Aku yakin hal itu. Tapi omong2 Birbal kau jangan sampai membantunya ya! Atau kau akan rasakan akibatnya dari ku”.  Dengan bergurau Birbal pun balik menjawab:”Shahenshah aku mencintai hidupku. Oleh karenanya aku tak akan membantunya”. Jalal pun tersenyum lega.

Anarkali tiba di Shaitanpur dan bertemu dengan manager tempat hiburan. Ia menyatakan keinginannya untuk berpartisipasi dalam menari di acara perayaan di Istana. Si manager berkata bahwa apakah Anarkali sadar akan apa yang ia katakan. Bahwa Anarkali akan membuat hidupnya sendiri bagaikan dalam neraka karena datang bergabung di tempat kotor macam ini. Anarkali bersiteguh dan memohon tetap diberi kesempatan. Ia berkata bahwa hidup nya sekarang ini pun sudah mirip di neraka, karena ayahnya sakit keras. Ayahku lah yang memberi ku kehidupan. Tetapi aku merusak hidupnya. Manger berkata apakah hanya demi uang semata kau datang kesini? Anarkali berkata bahwa ia telah mencoba kemana2 namun tak berhasil mendapatkan uang. Ia terus memohon pertolongan walaupun si Manager terus menasihati. Selanjutnya ut si Manager berkata bahwa jika ia dikenal sebagai penari maka dinamanya akan terus melekat dgn sesuatu yg kotor. Tetapi Anarkali berkata bhw ia tak punya pilihan lain. Maka si manager mengiyakan utk membantu Anarkali.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Jodha Akbar Episode 433"

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top