Jodha Akbar Episode 252


Maham memperhatikan peta di tangannya dengan seksama, ia duduk dengan rasa kesal, :” aku tidak mengerti dengan isi peta ini. dia menolak memberitahuku, bagaimana aku bisa memahaminya? bagaimana caranya? “ maham meremas lalu melemparnya :” percuma saja memilikinya, aku tidak bisa mengerti isinya. apa yg harus kulakukan? itu merupakan satu-satunya harapan ku, sialan! aku harus mencari jalan lain, tapi apa yg harus…”
maham terdiam ia melihat peta yg dia lempar td jatuh di tempat lilin. maham bergegas mengambilnya. tanpa sengaja, ia malah mendapat petunjuk cara memecahkannya, jika di dekatkan ke api, maka gambarnya akan terlihat dengan jelas. dengan riang ia berkata :” sekarang aku sudah tahu apa tujuanku. aku harus pergi ke sana untk mencari tahu. aku akhirnya bisa memahami isi peta ini, Alhamdulilah. aku harus segera kesana. benar, aku tidak boleh menundanya”

di halaman, Javeda sedang mengejar Rahim. javeda berrhasil mengejar rahim. javeda :” berhenti rahim, ratu salima bs memarahiku”
rahim :” aku tidak punya teman main”
Javeda :” sebentar lg kau akan punya teman bermain”
rahim :” tapi dimana dia? aku tidak menemukan siapapun”
Javeda :” temanmu akan segera datang”
Rahim :” kapan dia datang?”
Javeda :” tidak lama lagi. dia ada di kandungan ratu ruqaiya dan kau jg akan bermain dengan anaknya Bhaksi Bano” hime
Rahim :” dalam kandungan? aku tidak tahu itu dimana”
Javeda kesulitan menjelaskan, rahim mellihat jalal lewat, ia lalu berlari menghampirinya.
Rahim :” Assalamualaikum, Yang Mulia”
Jalal :” Walaikumsalam, rahim. ada apa?”
Rahim :” aku sedang bingung Yang mulia. “
Jalal menyuruh yg lain pergi dulu, ia akan menyusul.
Javeda datang mendekat, ia memberi salam pd jalal. pada rahim, jalal bertanya :” apa yg ingin kau katakan?”
Rahim :” javeda bilang temanku ada didalam kandungan ratu ruqaiya. dimana dia berada?”
javeda menjelaskan pada jalal jika saat ini rahim ingin punya teman bermain.
Rahim kembali bertanya :” dimana dia berada, yang mulia?”
Jalal :” kau harus sabar, khanikhana”
Rahim :” tidak, aku sudah bosan. aku akan bertanya pada ratu jodha”
Rahim lalu berlari pergi. Javeda memberi selamat pada jalal karena akan mendapat anak pertama. jalal :” terimakasih javeda. Adham khan sungguh beruntung mempunyai istri yg baik sepertimu” javeda pergi mencari Rahim.

di kamar hamida, hamida memerintahkan para pelayan membawa makanan ke kamar Ruqaiya. setelah para pelayan pergi, hamoda mengajak salima duduk.
Salima :” ibu, aku senang sekali raja sedang merasa sangat bahagia. “
Hamida :” itu karena dia sudah semakin dekat dengan ratu jodha”
Salima :” iya, meski dia harus melayani ratu ruqaiya.”
hamida :” suasana istana sedang di penuhi kebahagiaan”
Salima :” tapi aku tidak mengerti. begitu banyak pelayan, mengapa ratu ru
aiya ingin agar ratu jodha yg melayaninya? apakah dia sengaja melakukannya?”
hamida :” aku jg tidak mengerti. padahal mereka br saja dekat”
Salima :” sepertinya ratu ruqaiya tidak ingin agar mereka menjadi dekat. meski begitu, ratu jodha melayaninya dengan ikhlas. “
Hamida :” ratu ruqaiya sekarang sudah berubah, ia sudah bs menerima ratu jodha. “
Salima masih tidak yakin :” semoga saja itu benar, ibu”. dalam hatinya, salima berkata :” aku yakin ada sesuatu mengapa ratu ruqaiya melakukan ini pada ratu jodha”

di kamarnya, ruqaiya sedang mengagumi lukisan anak hadiah dari Bhaksi bano. tabib datang ke kamar. setelah tabib berdiri di sebelahnya, ruqaiya berkata :” bukankah lukisan ini indah?”
tabib :” benar “
Ruqaiya :” jika aku memandangi lukisan ini, anakku akan sehat bukan?”
tabib :” iya”
ruqaiya menyuruh pelayannya meletakkan lukisan.
Ruqaiya duduk dengan gembira :” tak lama lg aku akan merasakan anakku menendang perutku. itu petanda yg baik, bukan?”
tabib :” benar. karena itu aku bawakan obat ini untuk anda” tabib mengambil obat dr tas nya.
ruqaiya mengambilnya :” obat apa ini?”
tabib :’ itu obat agar kandungan anda terlihat”
ruqaiya kesal, ia melempar obatnya :” aku tidak butuh obat apapun! aku bohong kalau aku hamil, dan aku akan terus berbohong! aku tidak butuh apapun, raja percaya padaku. jika kau berani mengatakan sesuatu, aku tidak akan memaafkanmu. “
salah seorang pelayan mendengar ucapan ruqaiya, ia menutup mulut karena kaget
Ruqaiya mengancam tabib :” apa kau mengerti?!”
tabib :” iya, ratu ruqaiya”
ruqaiya menyuruh tabib pergi.

Jodha dan Jalal sedang duduk berdua di luar, jalal terus menatap Jodha.
Jodha :” mengapa kau tidak mengatakan apapun?”
Jalal :” aku tidak bs mengatakan apapun karena matamu melarangnya. “
jodha tersipu malu, ia memalingkan wajahnya hingga membelakangi jalal
jalal tersenyum jail, :” awas, ratu jodha. ada semut!”
jodha memekik, ia memalingkan wajahnya hingga begitu dekat dengan wajah jalal, tangannya di letakkan di pundak jalal. jodha bertanya:” dimana?”
Jalal :” kurasa sudah pergi. “
Jodha akhirnya sadar jika jalal hanya menggodanya, jalal menggenggam tangan jodha :” aku jg ingin merawatmu seperti kau merawat ruqaiya. aku ingin merawatmu saat kau mengandung anakku”
jodha tersentuh mendengar kata-kata jalal.
Jodha :’ kerajaan mughal akan bangga memilik putra dari ratu ruqaiya”
Jalal :” kau bersamaku menemaniku. hatimu yg mulia akan selalu menuntunku, ratu jodha”
Jodha :” kerajaan mughal akan segera memiliki pewaris tahta”
jalal menatap jodha penuh cinta :’ aku ingin kau dan ratu salima selalu bersamaku. kalian sangat pintar. ratu salima selalu membantuku memecahkan masalah. kalian berdua akan selalu memberkati anakku.”
jalal merangkul jodha, jodha melihat sekeliling lalu meletakkan kepalanya di bahu jalal.

pelayan ruqaiya melaporkan apa yg di dengarnya tdi pada maham. maham terkejut mendengarnya, dalam hatinya :” wow, ratu ruqaiya. kau memang luar biasa. ternyata masih ada yg lebih jahat dariku.”
maham bertanya apa pelayan memberitahu orang lain? pelayan menjawab tidak.
maham :” bagus. kemarilah, aku akan memberimu hadiah. “
maham pergi menemui ruqaiya. ruqaiya sedang berbaring di kasur.
maham :” aku hanya perlu bicara sebentar denganmu”
Ruqaiya :’ cepatlah, aku ingin istirahat”
maham menyuruh semua pelayan pergi.
ruqaiya :” apa yg mau kau katakan?”
maham tersenyum sinis, ia mengambil cawan lalu menuangkan racun ke dalamnya. ruqaiya menghampiri :” apa yg kau lakukan?”
maham :” lihat saja, nanti kau akan segera mengetahuinya”

maham menyuruh masuk pelayan yg melapor td, lalu menyuruhnya minum air dalam cawan, maham berkata :’ minumlah, itu hadiah dariku. minumlah, itu perintah dariku. cepat minum!” pelayan dengan takut-takut, akhirnya mau jg meminumnya. dia langsung jatuh terkapar karena keracunan setelahnya.
Ruqaiya menutup mulutnya saking shockny :” Ya Allah, apa yg kau lakukan? aku akan mengadukan nya ke jalal”
dengan santai maham menjawab :” kau tidak akan melakukannya jika tahu alasanku. kau boleh memanggil raja jika kau mau”
Ruqaiya :” tapi, maham anga….”
maham :’ ssssttt… kau tidak boleh berteriak, itu tidak baik untuk kandunganmu. meski aku tahu kau sedang tidak mengandung” ruqaiya kaget, maham meneruskan :” bukankah kau tidak hamil?”
Ruqaiya :” apa maksud semua ini, maham anga?”
maham menyeringai :” jika kau mengadukan hal ini pada Jalal, kau tahu apa yg akan terjadi. aku tahu kau melakukan semua ini untuk mendekati jalal. kau tidak ingin melihat Jalal bersama ratu jodha. masalahnya, sekarang jalal mulai menyukai ratu jodha. sekarang jalal hanya memperhatikan dirinya, sehingga kau cemburu.” ruqaiya membuang muka
maham :” kita mempunyai musuh yg sama, ratu ruqaiya. kau tidak bisa menyembunyikan ini selamanya dari jalal. jika dia mengetahuinya, dia akan semakin menyayangi ratu jodha. percayalah, aku jg ingin menyingkirkan ratu jodha”
ruqaiya :” aku sangat membencinya! aku tidak ingin dia merebut jalal dariku. aku tidak akan berikan jalal padanya”
maham :” karena kita punya tujuan yg sama. aku menawarkan bantuan karena kita punya tujuan yg sama. jangan khawatir, aku akan menyingkirkan mayatnya. aku akui kau memang luar biasa. aku bahkan tidak menyangka kau punya rencana seperti ini.”
ruqaiya :” bagaimana jika ada yg tahu tentang pelayan ini?”
maham :” aku akan mengurusnya. aku jamin jalal akan kembali dekat dengan mu”


di halaman, jalal dan jodha masih berpelukan, jalal mengelus lengan jodha, ia berkata :” ratu jodha, anakku akan memanggilmu Chotti Aami”
jodha :” kalau begitu, aku akan memberitahu ratu ruqaiya jika nanti aku akan memandikan anaknya.”
Jalal :” tapi kau akan tidak punya waktu lagi untukku.”
Jodha cemberut, :” yang mulia!” jodha lalu tertawa begitu sadar jika jalal hanya menggodanya”
peelayan menyela mereka, pelayan melapor pd jalal jika ada orang yg mencoba meracuni ruqaiya. jalal dan jodha tersentak, mereka lari ke kamar ruqaiya
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Jodha Akbar Episode 252"

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top