Jodha melihat tanah tempat abulmali berbaring tadi sudah
kosong, Jodha melihat ke sekeliling untuk mencari Abulmali, namun yg dia lihat
hanyalah pemandangan dari tentara musuh yg sedang membakar tenda-tenda mughal. Jodha
menjadi gelisah, ia melihat Nigaar sedang bertarung melawan salah seorang
wanita, Jodha bergegas berlari kesana, ia berhasil menangkis pedang Nigaar.
Jodha berkata :” aku
selalu menghormatimu karena kau adalah adik dari kaisar. Tapi hari ini aku
harus angkat pedang melawanmu. Karena kau bersama dengan mereka yg berusaha
menodai kehormatan wanita di
harem”. Jodha kembali menyerang Nigaar,
ia lalu berkata :” bukannya membantu wanita menjaga kehormatan mereka, kau
malah membantu pria yg ingin menodai mereka. Jadi, aku tidak akan ragu-ragu
untuk menyerangmu. Kau telah
mengkhianati kami semua, kau tidak pantas di maafkan” jodha terus menyerang
Nigaar, hingga berhasil menjatuhkannya. Jodha memberi kesempatan Nigaar untuk
berdiri, pada saat itu Atgah dan pasukannya kembali ke perkemahan. Perhatian
Jodha menjadi terpecah, Nigaar lalu memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur.
Atgah melihatnya, ia menyuruh prajuritnya menangkap Nigaar.
Abulmali terseok-seok
mendatangi jalal yg masih menjadi tawanan. Ia hendak melampiaskan kekesalannya
pada Jalal, Abulmali menggeram :” cukup
sudah! Kami sudah menyiksamu selama 30 jam sesuai perintah ratu
Mahachucak. Sekarang kami tidak akan
membiarkan kau hidup” abulmali menghunus
pedangnya.
Jalal malah tertawa :”
memangnya kau siapa mau
membunuhku? Semuanya ada di tangan Tuhan”
Abulmali semakin marah :”
Jalal! Seharusnya aku membunuhmu saat aku membawamu kesini. Tapi sekarang belum
terlambat” abulmali melayangkan
pedangnya untuk menebas Jalal, namun sebuah panah menjatuhkan pedangnya. Hujan Panah mengenai para pasukan Kabul yg ada di sana. Jalal heran
melihatnya, ia melihat ke sekeliling mencari-cari penolongnya.
Abumali kebingungan, ia
menggunakan seorang prajurit sebagai tameng. Ia berteriak :” keluar dan hadapi aku!”
Maansing berdiri di kegelapan,
ia menjawab “ prajurit Rajput tidak pernah menyerang dari belakang” Jalal seketika tersenyum lega ketika
mengenali suara Maansingh.
Maansingh meneruskan
ucapannya :” kau tak bisa melihatku saat aku menyerangmu”
Abulmali :” kau curang!”
Maansingh keluar dari
persembunyiannya, dengan busur panah di
tangan :” kau menangkap kaisar dengan
cara licik, jadi kau tidak pantas mengeluh. Kau selalu berbuat licik, jangan
bergerak atau aku akan membunuhmu dengan panahku” maansingh memanah prajurit yg ada di
dekatnya, abulmali melempar tameng hidupnya yg kini sudah tidak bernyawa, ia
berteriak memberi perintah agar prajuritnya menangkap Maansingh.
Para prajurit mughal di
bawah pimpinan maansigh memasuki goa, mereka melawan para prajurit Kabul.
Maansigh sendiri melawan abulmali, ia berhasil menebas tangannya. Abulmali tersungkur di tanah, ia menggunakan
taktik yg sama saat melawan Jodha, abulmali meraup tanah lalu melemparnya ke
wajah maansigh.
Jalal melihat abulmali
kabur, ia berteriak :” kejar dia! Jangan sampai Abulmali kabur”
Maansigh jg memerintahkan
hal yg sama :” tangkap Abulmali! Aku tidak bs membiarkan kaisar sendirian!”
Abulmali kabur ke hutan
menaiki kuda, todarmal menghadangnya, ia menatap abulmali dengan sorot wajah yg
bengis. Mereka berputar-putar
mengelilingi 1 sama lain.
Di goa, Maansingh menebas
rantai jalal menggunakan pedangnya, jalal sempoyongan setelah rantai tidak lagi
menyangga tubuhnya. Maansingh merasa khawatir, ia berkata :” Yang Mulia, anda terluka parah. aku sudah menyiapkan kuda untuk
anda”
Jalal :” apa yg membuatmu
berfikir begitu, Maansingh? Kau pikir aku tidak cukup kuat untuk bertarung
? harimau yg sedang terrluka adalah yg
paling berbahaya”
jalal membuktikan
ucapannya, ia melompat dengan gesit menebas pasukan musuh. Ia terus membunuh
prajurit lainnya dengan tangan kosong. Maasingh berlari menghentikannya, ia
berusakan meredakan amarah jalal dengan cara menyanjungnya :” anda benar, anda cukup
kuat melawan ribuan musuh”
Jalal menatap maansingh,
ia bertanya :” bagaimana kau bs tahu aku di bawa kemari”
Maansingh :” aku mendapat
pesan dr raja Ramchandra di rewa, kalau di Agra saat ini sedang terjadi perang.
Saat aku menuju medan perang ini…”
Maansingh meneruskan
ceritanya, saat itu, ia berkuda dengan
membawa pasukan mughal. Ia menghentikan pasukannya saat melihat prajurit berkeliaran. Maansingh mengendap-endap dan
membekap salah satu prajurit Kabul dari belakang. Dari prajurit itu, maasingh mendapat
informasi jika Raja sedang di tawan oleh Abulmali. Setelah selesai bercerita, maansing berkata :” aku sembunyi di sini untuk
menunggu kesempatan yg tepat. Aku tidak
mau sampai terjadi kesalahan. Kalau tidak, dia bs saja membunuh anda. Aku
menyerang saat ku pikir waktunya sudah tepat. Kita sudah menang perang di rewa,
dan anda jg sudah bebas. Dhazl Khan jg
sudah di bunuh”
Jalal :” bagus sekali,
Maansingh” jalal menepuk dada maansingh :”
Kau salah seorang prajurit pemberani yg kita miliki. Tapi aku harus
pergi. Aku harus menangkap abulmali dan membuat dia membayar semua yg telah dia
lakukan padaku”
Di hutan, Todarmal dan
Abulmali sudah bertarung. Abulmali berhasil
mengalahkan todarmal, abulmali hendak membunuhnya, untunglah jalal dan maan datang tepat
waktu. Abulmali mengurungkan niatnya dan
langsung kabur saat melihat mereka. Maan
berlari mengejarnya.
Todarmal melihat sekujur
tubuh jalal berdarah, namun ia tetap
memanjatkan syukur karena jalal selamat. Todarmal memeluk jalal. Maan kembali,
ia gagal mengejar abulmali.
Jalal berkata pd todarmal
:” tidak ada yg bs membunuhku selama kau dan Maan Singh bersamaku. “
Todarmal menundukkan
kepalanya, :” maaf, Yang Mulia. Aku terlalu bahagia melihatmu” todarmal kembali
menatap luka-luka Jalal, ia berkata :” astaga, mereka membuatmu terluka parah”
Jalal tidak
mengacuhkannya, ia bertanya :” siapa yg
menjaga harem? Bukankah abulmali menyerang harem?”
Todarmal :” maaf Yang Mulia.
Musuh menyerang kita dan memaksaku kesini. “
Jalal dan maan langsung
merasa khawatir, dalam hati jalal :” Nigaar,
aku bs memaafkanmu atas perbuatanmu padaku. Tapi kalau kau melukai siapapun di
harem, aku tidak akan mengampunimu! Begitu jg dengan Aamijan Mahachucak dan
Abulmali!”
“ artinya tidak ada yg
menjaga harem. Kita harus segera kesana, ayo!” jalal mengajak maan dan todarmal
kembali ke perkemahan.
Jalal sampai di
perkemahan. Ia melihat tenda sudah luluh lantak karena terbakar. Para prajurit
terkapar tidak bernyawa. Prajurit yg tersisa menggotong teman mereka yg tewas atau
terluka menggunakan tandu. Jalal merasa sedih saat tidak melihat 1 pun dari
para ratunya ada disana. Dalam hatinya
ia berkata :” abulmali telah menghancurkan haremku. Beraninya dia
menyerang wanita! Kuharap ibuku dan para istriku tidak apa-apa”
Atgah di temani raja
bharmal, memberi perintah :’ tinggal kan semua yg sudah hancur. Prajurit yg selamat harus di kirim kembali ke
keluarga mereka”
Jalal menghampiri mereka,
di sana jg ada para pangeran amer dan jg adham. Adham menyeringai melihat
kondisi Jalal. Sedang raja bharmal merasa khawatir, ia berkata :” aku akan
memanggi tabib agar mengobatimu”
Jalal :” terimakasih”
Atgah :” syukurlah, anda
selamat”
Jalal kembali melihat ke
sekeliling nya mencari para wanita.
Jodha dan yg lainnya
sedang mengobati yg terluka. Pelayan datang memberi kabar jika raja selamat. Jodha dan yg laiinya langsung tersenyum
mendengarnya. Jalal berjalan mendekat dengan langkah pincangnya, hamida
langsung mengecup kening jalal. Jalal terus
menatap jodha, jodha tersenyum dan mengelus perutnya, dalam hatinya :” aku
tahu dewa akan menjawab doaku. Dan aku yakin raja akan kembali dengan selamat. Dia
kembali untuk anak kami yg akan lahir di dunia ini”
Hamida menangis karena
terharu, ia berkata :” aku sudah hampir putus asa kalau kau tidak
akan kembali. Tapi Jodha percaya kau akan kembali”
Jalal :’ bagaimana mungkin
aku tidak kembali? Aku sudah berjanji
akan kembali dengan selamat. Aku selalu menepati janjiku.”
Salima menyela :” yang
mulia, kau harus istirahat. Dan kau
harus segera di obati”
Jalal :’ bukankah kita
semua terluka? Aku bersyukur pd Allah karena kalian semua baik-baik saja. “
Ruqaiya menjawab :” benar,
hari ini kami selamat karena ratu rajput
melindungi kami. Kau harus berterimakasih pada Ratu Jodha.”
Jalal terus menatap Jodha
yg tersipu malu, membuat maham anga kesal melihatnya.
Ruqaiya :” hari ini kami
selamat karena dia. Kami semua sudah memutuskan akan meminum racun daripada di
nodai. Kami bahkan berfikir kalau kau sudah tewas. Tapi ratu jodha tidak hilang
harapan. Dia mendorong kami untuk membela diri kami sendiri. Kami bersemangat
karena dia. Aku harus bilang, dia adalah wanita paling pemberani yg pernah aku
temui. Dia membuat ku sadar bahwa tidak ada yg bs memaksakan kehendaknya pd
wanita. Dia memberi kami harapan untuk melawan musuh kita. Aku bersyukur pada
Tuhan karena dia ada bersama kita” maham
tampak tidak senang mendengar ruqaiya menyanjung jodha.
Ruqaiya :” aku ratu
ruqaiya, aku takjub pada keberanian ratu dari rajput” ruqaiya menundukkan kepalanya memberi salam,
ratu-ratu yg lain mengikuti.
Hamida melihat Mirza hakim
berdiri tidak jauh dr situ, hamida menghampirinya.
Hamida :” aku bgga karena
kau sudah membuktikan dirimu sebagai bagian penting dr kerajaan Mughal”
Mirza dengan sedih
menjawab :’ aku senang karena kakak selamat, aku malu menjadi putra dr ratu
mahachucak. Aku tidak tahu bagaimana caranya menatap jalal”
Hamida :’ jalal adalah
kakakmu. Kau sangat penting baginya. Kau harus menemuinya dan memberitahu dia
kalau kau sudah memenangkan perang”
Jalal menghampiri mereka, mirza menundukkan kepalanya :” aku tidak tahu
bagaimana cara menatapmu karena perbuatan ratu mahachuchak padamu”
Jalal meletakkan kedua
tangannya di lengan mirza :” ku bangga karena kau adalah adikku, mirza”
Maham mengucapkan selamat
atas kemenangan jalal. Ia langsung pergi karena jalal mengabaikannya. Jalal memeluk mirza.
Di tenda, tabib berkata
pada Jodha :” aku senang karena bayimu tidak apa-apa. Aku takut kalau..”
Jodha menyela :’ jangan
bicara begitu. Aku tidak mau mendengar hal yg buruk. Sudah mennjadi tugasku
melahirkan pewaris kerajaan mughal kedunia ini, dan itu jg adalah tanggung
jawabku. Tidak ada yg bs berikan kebahagian pd raja selain menjadi ayah”
Jalal memasuki ruangan, :”
kebahagian apa yg kau maksudkan, ratu jodha?”
Tabib menjawab :” ratu
jodha baik-baik saja. Dan yg lebih
penting dr itu, dia hanya mengalami sedikit memar kecil. Dia akan segera pulih
setelah cukup istirahat” tabib dan moti pamit pergi.
Jalal berjalan mendekati
jodha, jodha mau berdiri tp jalal melarangnya, jalal lalu duduk di sebelah
jodha. Jodha menangis, ia lalu meletakkan kepalanya di pundak jalal.
Jalal memeluk jodha, ia
berkata :” kau sangat aneh, ratu jodha. Kau bertempur melawan musuh kita saat
aku tidak ada. Dan sekarang, saat aku sudah bersamamu kau malah menangis. Berhentilah menangis, aku tidak tahan melihat
air mata keluar dr matamu”
Jodha mengusap airmatanya,
sambil terisak, ia berkata:” abulmali
bilang padaku, tapi aku percaya pada dewa. Kau pasti kembali dengan selamat kepadaku”
Jalal :” aku harus kembali
demi dirimu, ratu jodha. Aku tidak bisa meninggalkan kau sendirian. Aku akan
mengalahkan kematian dan kembali padamu. Aku akan katakana pada kematian kalau
hanya Jodha-lah yg berhak mendapatkan nyawaku. Dan kematian tidak bs mengambil
nyawaku tanpa izin darimu”
Jodha kesal mendengarnya,
ia bangun dari pelukan jalal :” aku sudah bilang padamu jgn mengatakan hal-hal
yg aneh”
Jalal :” maafkan aku, ratu
jodha. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku minta maaf karena kau harus
mengalami banyak situasi berat karena aku. Akulah yg memutuskan untuk mengajak semua wanita di harem ikut
bersamaku ke medan perang. Tapi aku gagal melindungimu. Aku tak bs memenuhi
tanggung jawabku. Kalau terjadi sesuatu padamu, aku tidak akan bs memaafkan
diriku. Dan sejujurnya, keberanianmu lah yg membuat kita memenangkan perang
ini. Kita pasti kalah kalau tanpa dirimu.
Bagaimana kalau terjadi sesuatu padamu”
Jodha :” bagaimana mungkin
terjadi sesuatu padaku? Aku adalah istri kaisar dan cintamu membuatku berani”
Jalal :” meskipun aku
raja, tapi sejarah akan mengingatmu sebgai prajurit hebat yg memenangkan
perang. Tiap kali generasi mendatang membicarkan perang ini, keberanianmu dalam
cerita inilah yg akan mereka ingat. Pewaris kerajaan mughal akan bangga
memiliki kau sebagai ibunya. Dan kau adalah bagian dr kerajaan mughal”
Jodha :” nigaar jg bagian
dr perang ini. Tapi aku berhati-hati untuk tidak melukai dia dengan pedangku”
Jalal :” kau sangat baik
hati. Kau orang yg sangat baik dan prajurit yg pemberani”
Jodha :” kau pasti sangat
kesakitan, yang mulia”
Jalal :” aku tahu kalau
kau jg terluka, ratu jodha. “ jalal menggenggam tangan jodha, melihat banyak
memar ada di sana
Jodha menghibur jalal :”
yang mulia, aku adalah wanita rajput. Jangan khawatirkan diriku”
Jalal :” kau masih belum
menjawab pertanyaanku. Kebahagiaan apa
yg kau maksud?” jodha hanya tersenyum, jalal menarik jodha kembali ke
pelukannya.
1 Komentar untuk "Jodha Akbar Episode 287"
Trmks..sgt melegakan utk mlihat nya nanti mlm..
Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih