Jodha Akbar Episode 287



Jodha melihat  tanah tempat abulmali berbaring tadi sudah kosong, Jodha melihat ke sekeliling untuk mencari Abulmali, namun yg dia lihat hanyalah pemandangan dari tentara musuh yg sedang membakar tenda-tenda mughal. Jodha menjadi gelisah, ia melihat Nigaar sedang bertarung melawan salah seorang wanita, Jodha bergegas berlari kesana, ia berhasil menangkis pedang Nigaar.

Jodha berkata :” aku selalu menghormatimu karena kau adalah adik dari kaisar. Tapi hari ini aku harus angkat pedang melawanmu. Karena kau bersama dengan mereka yg berusaha menodai kehormatan  wanita di harem”.  Jodha kembali menyerang Nigaar, ia lalu berkata :” bukannya membantu wanita menjaga kehormatan mereka, kau malah membantu pria yg ingin menodai mereka. Jadi, aku tidak akan ragu-ragu untuk menyerangmu.  Kau telah mengkhianati kami semua, kau tidak pantas di maafkan” jodha terus menyerang Nigaar, hingga berhasil menjatuhkannya. Jodha memberi kesempatan Nigaar untuk berdiri, pada saat itu Atgah dan pasukannya kembali ke perkemahan. Perhatian Jodha menjadi terpecah, Nigaar lalu memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur. Atgah melihatnya, ia menyuruh prajuritnya menangkap Nigaar.

Abulmali terseok-seok mendatangi jalal yg masih menjadi tawanan. Ia hendak melampiaskan kekesalannya pada Jalal, Abulmali menggeram :”  cukup sudah! Kami sudah menyiksamu selama 30 jam sesuai perintah ratu Mahachucak.  Sekarang kami tidak akan membiarkan kau hidup”  abulmali menghunus pedangnya.

Jalal malah tertawa   :”  memangnya  kau siapa mau membunuhku?    Semuanya ada di tangan Tuhan”
Abulmali semakin marah :” Jalal! Seharusnya aku membunuhmu saat aku membawamu kesini. Tapi sekarang belum terlambat”  abulmali melayangkan pedangnya untuk menebas Jalal, namun sebuah panah menjatuhkan pedangnya.  Hujan Panah mengenai para  pasukan Kabul yg ada di sana. Jalal heran melihatnya, ia melihat ke sekeliling mencari-cari penolongnya.

Abumali kebingungan, ia menggunakan seorang prajurit sebagai tameng. Ia berteriak  :” keluar dan hadapi aku!”

Maansing berdiri di kegelapan, ia menjawab “ prajurit Rajput tidak pernah menyerang dari belakang”  Jalal seketika tersenyum lega ketika mengenali suara Maansingh.


Maansingh meneruskan ucapannya :” kau tak bisa melihatku saat aku menyerangmu”

Abulmali :” kau curang!”
Maansingh keluar dari persembunyiannya, dengan busur  panah di tangan  :” kau menangkap kaisar dengan cara licik, jadi kau tidak pantas mengeluh. Kau selalu berbuat licik, jangan bergerak atau aku akan membunuhmu dengan panahku”  maansingh memanah prajurit yg ada di dekatnya, abulmali melempar tameng hidupnya yg kini sudah tidak bernyawa, ia berteriak memberi perintah agar prajuritnya menangkap Maansingh.

Para prajurit mughal di bawah pimpinan maansigh memasuki goa, mereka melawan para prajurit Kabul. Maansigh sendiri melawan abulmali, ia berhasil menebas tangannya.   Abulmali tersungkur di tanah, ia menggunakan taktik yg sama saat melawan Jodha, abulmali meraup tanah lalu melemparnya ke wajah maansigh.

Jalal melihat abulmali kabur, ia berteriak :” kejar  dia!  Jangan sampai Abulmali kabur”
Maansigh jg memerintahkan hal yg sama :” tangkap Abulmali! Aku tidak bs membiarkan kaisar sendirian!”

Abulmali kabur ke hutan menaiki kuda, todarmal menghadangnya, ia menatap abulmali dengan sorot wajah yg bengis.  Mereka berputar-putar mengelilingi 1 sama lain.

Di goa, Maansingh menebas rantai jalal menggunakan pedangnya, jalal sempoyongan setelah rantai tidak lagi menyangga tubuhnya. Maansingh merasa khawatir, ia berkata :” Yang Mulia, anda  terluka parah. aku sudah menyiapkan kuda untuk anda”

Jalal :” apa yg membuatmu berfikir begitu, Maansingh? Kau pikir aku tidak cukup kuat untuk bertarung ?  harimau yg sedang terrluka adalah yg paling berbahaya”

jalal membuktikan ucapannya, ia melompat dengan gesit menebas pasukan musuh. Ia terus membunuh prajurit lainnya dengan tangan kosong. Maasingh berlari menghentikannya, ia berusakan meredakan amarah jalal dengan cara menyanjungnya :” anda benar, anda cukup kuat melawan ribuan musuh”

Jalal menatap maansingh, ia bertanya :” bagaimana kau bs tahu aku di bawa kemari”

Maansingh :” aku mendapat pesan dr raja Ramchandra di rewa, kalau di Agra saat ini sedang terjadi perang. Saat aku menuju medan perang ini…”
Maansingh meneruskan ceritanya,  saat itu, ia berkuda dengan membawa pasukan mughal. Ia menghentikan pasukannya saat melihat prajurit  berkeliaran. Maansingh mengendap-endap dan membekap salah satu prajurit Kabul dari belakang.  Dari prajurit itu, maasingh mendapat informasi jika Raja sedang di tawan oleh Abulmali.  Setelah selesai bercerita, maansing  berkata :” aku sembunyi di sini untuk menunggu kesempatan yg tepat.  Aku tidak mau sampai terjadi kesalahan. Kalau tidak, dia bs saja membunuh anda. Aku menyerang saat ku pikir waktunya sudah tepat. Kita sudah menang perang di rewa, dan anda jg sudah bebas.  Dhazl Khan jg sudah di bunuh”

Jalal :” bagus sekali, Maansingh” jalal menepuk dada maansingh :”  Kau salah seorang prajurit pemberani yg kita miliki. Tapi aku harus pergi. Aku harus menangkap abulmali dan membuat dia membayar semua yg telah dia lakukan padaku”

Di hutan, Todarmal dan Abulmali sudah bertarung.  Abulmali berhasil mengalahkan  todarmal,  abulmali hendak membunuhnya,  untunglah jalal dan maan datang tepat waktu.  Abulmali mengurungkan niatnya dan langsung kabur saat melihat  mereka. Maan berlari mengejarnya.

Todarmal melihat sekujur tubuh  jalal berdarah, namun ia tetap memanjatkan syukur karena jalal selamat. Todarmal memeluk jalal. Maan kembali, ia gagal mengejar abulmali.

Jalal berkata pd todarmal :” tidak ada yg bs membunuhku selama kau dan Maan Singh bersamaku. “

Todarmal menundukkan kepalanya, :” maaf, Yang Mulia. Aku terlalu bahagia melihatmu” todarmal kembali menatap luka-luka Jalal, ia berkata :” astaga, mereka membuatmu terluka parah”

Jalal tidak mengacuhkannya, ia bertanya :”  siapa yg menjaga harem? Bukankah abulmali menyerang harem?”

Todarmal :” maaf Yang Mulia. Musuh menyerang kita dan memaksaku kesini. “

Jalal dan maan langsung merasa khawatir, dalam hati jalal :” Nigaar, aku bs memaafkanmu atas perbuatanmu padaku. Tapi kalau kau melukai siapapun di harem, aku tidak akan mengampunimu! Begitu jg dengan Aamijan Mahachucak dan Abulmali!”

“ artinya tidak ada yg menjaga harem. Kita harus segera kesana, ayo!” jalal mengajak maan dan todarmal kembali ke perkemahan.

Jalal sampai di perkemahan. Ia melihat tenda sudah luluh lantak karena terbakar. Para prajurit terkapar tidak bernyawa. Prajurit yg tersisa menggotong teman mereka yg tewas atau terluka menggunakan tandu. Jalal merasa sedih saat tidak melihat 1 pun dari para ratunya ada disana.   Dalam hatinya ia berkata  :” abulmali telah menghancurkan haremku. Beraninya  dia menyerang wanita! Kuharap ibuku dan para istriku tidak apa-apa”

Atgah di temani raja bharmal, memberi perintah :’ tinggal kan semua yg sudah hancur.  Prajurit yg selamat harus di kirim kembali ke keluarga mereka”
Jalal menghampiri mereka, di sana jg ada para pangeran amer dan jg adham. Adham menyeringai melihat kondisi Jalal. Sedang raja bharmal merasa khawatir, ia berkata :” aku akan memanggi tabib agar mengobatimu”

Jalal :” terimakasih”
Atgah :” syukurlah, anda selamat”
Jalal kembali melihat ke sekeliling nya mencari para wanita.

Jodha dan yg lainnya sedang mengobati yg terluka. Pelayan datang memberi kabar jika raja selamat.  Jodha dan yg laiinya langsung tersenyum mendengarnya. Jalal berjalan mendekat dengan langkah pincangnya, hamida langsung mengecup kening jalal.  Jalal terus menatap jodha, jodha tersenyum dan mengelus perutnya, dalam hatinya :”  aku tahu dewa akan menjawab doaku. Dan aku yakin raja akan kembali dengan selamat. Dia kembali untuk anak kami yg akan lahir di dunia ini”

Hamida menangis karena terharu, ia berkata  :”  aku sudah hampir putus asa kalau kau tidak akan kembali. Tapi Jodha percaya kau akan kembali”
Jalal :’ bagaimana mungkin aku tidak kembali?  Aku sudah berjanji akan kembali dengan selamat. Aku selalu menepati janjiku.”

Salima menyela :” yang mulia, kau harus istirahat.  Dan kau harus segera di obati”
Jalal :’ bukankah kita semua terluka? Aku bersyukur pd Allah karena kalian semua baik-baik saja. “

Ruqaiya menjawab :” benar, hari ini kami selamat karena ratu  rajput melindungi kami. Kau harus berterimakasih pada Ratu Jodha.”

Jalal terus menatap Jodha yg tersipu malu, membuat maham anga kesal melihatnya.

Ruqaiya :” hari ini kami selamat karena dia. Kami semua sudah memutuskan akan meminum racun daripada di nodai. Kami bahkan berfikir kalau kau sudah tewas. Tapi ratu jodha tidak hilang harapan. Dia mendorong kami untuk membela diri kami sendiri. Kami bersemangat karena dia. Aku harus bilang, dia adalah wanita paling pemberani yg pernah aku temui. Dia membuat ku sadar bahwa tidak ada yg bs memaksakan kehendaknya pd wanita. Dia memberi kami harapan untuk melawan musuh kita. Aku bersyukur pada Tuhan karena dia ada bersama kita”  maham tampak tidak senang mendengar ruqaiya menyanjung jodha.

Ruqaiya :” aku ratu ruqaiya, aku takjub pada keberanian ratu dari rajput”  ruqaiya menundukkan kepalanya memberi salam, ratu-ratu yg  lain mengikuti.

Hamida melihat Mirza hakim berdiri tidak jauh dr situ, hamida menghampirinya.
Hamida :” aku bgga karena kau sudah membuktikan dirimu sebagai bagian  penting dr kerajaan  Mughal”
Mirza dengan sedih menjawab :’ aku senang karena kakak selamat, aku malu menjadi putra dr ratu mahachucak. Aku tidak tahu bagaimana caranya menatap jalal”

Hamida :’ jalal adalah kakakmu. Kau sangat penting baginya. Kau harus menemuinya dan memberitahu dia kalau kau sudah memenangkan perang”

Jalal menghampiri mereka,  mirza menundukkan kepalanya :” aku tidak tahu bagaimana cara menatapmu karena perbuatan ratu mahachuchak padamu”

Jalal meletakkan kedua tangannya di lengan mirza :” ku bangga karena kau adalah adikku, mirza”

Maham mengucapkan selamat atas kemenangan jalal. Ia langsung pergi karena jalal mengabaikannya.  Jalal memeluk mirza.

Di tenda, tabib berkata pada Jodha :” aku senang karena bayimu tidak apa-apa. Aku takut kalau..”
Jodha menyela :’ jangan bicara begitu. Aku tidak mau mendengar hal yg buruk. Sudah mennjadi tugasku melahirkan pewaris kerajaan mughal kedunia ini, dan itu jg adalah tanggung jawabku. Tidak ada yg bs berikan kebahagian pd raja selain menjadi ayah”

Jalal memasuki ruangan, :” kebahagian apa yg kau maksudkan, ratu jodha?”

Tabib menjawab :” ratu jodha baik-baik saja.  Dan yg lebih penting dr itu, dia hanya mengalami sedikit memar kecil. Dia akan segera pulih setelah cukup istirahat” tabib dan moti pamit pergi.

Jalal berjalan mendekati jodha, jodha mau berdiri tp jalal melarangnya, jalal lalu duduk di sebelah jodha. Jodha menangis, ia lalu meletakkan kepalanya di pundak jalal.

Jalal memeluk jodha, ia berkata :” kau sangat aneh, ratu jodha. Kau bertempur melawan musuh kita saat aku tidak ada. Dan sekarang, saat aku sudah bersamamu kau malah menangis.  Berhentilah menangis, aku tidak tahan melihat air mata keluar dr matamu”

Jodha mengusap airmatanya,  sambil terisak, ia berkata:” abulmali bilang padaku, tapi aku percaya pada dewa.  Kau pasti kembali dengan selamat kepadaku”

Jalal :” aku harus kembali demi dirimu, ratu jodha. Aku tidak bisa meninggalkan kau sendirian. Aku akan mengalahkan kematian dan kembali padamu. Aku akan katakana pada kematian kalau hanya Jodha-lah yg berhak mendapatkan nyawaku. Dan kematian tidak bs mengambil nyawaku tanpa izin darimu”

Jodha kesal mendengarnya, ia bangun dari pelukan jalal :” aku sudah bilang padamu jgn mengatakan hal-hal yg aneh”

Jalal :” maafkan aku, ratu jodha. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku minta maaf karena kau harus mengalami banyak situasi berat karena aku. Akulah yg memutuskan  untuk mengajak semua wanita di harem ikut bersamaku ke medan perang. Tapi aku gagal melindungimu. Aku tak bs memenuhi tanggung jawabku. Kalau terjadi sesuatu padamu, aku tidak akan bs memaafkan diriku. Dan sejujurnya, keberanianmu lah yg membuat kita memenangkan perang ini. Kita pasti kalah kalau tanpa dirimu.  Bagaimana kalau terjadi sesuatu padamu”

Jodha :” bagaimana mungkin terjadi sesuatu padaku? Aku adalah istri kaisar dan cintamu membuatku berani”

Jalal :” meskipun aku raja, tapi sejarah akan mengingatmu sebgai prajurit hebat yg memenangkan perang. Tiap kali generasi mendatang membicarkan perang ini, keberanianmu dalam cerita inilah yg akan mereka ingat. Pewaris kerajaan mughal akan bangga memiliki kau sebagai ibunya. Dan kau adalah bagian dr kerajaan mughal”

Jodha :” nigaar jg bagian dr perang ini. Tapi aku berhati-hati untuk tidak melukai dia dengan pedangku”

Jalal :” kau sangat baik hati. Kau orang yg sangat baik dan prajurit yg pemberani”

Jodha :” kau pasti sangat kesakitan, yang mulia”

Jalal :” aku tahu kalau kau jg terluka, ratu jodha. “ jalal menggenggam tangan jodha, melihat banyak memar ada di sana

Jodha menghibur jalal :” yang mulia, aku adalah wanita rajput. Jangan khawatirkan diriku”
Jalal :” kau masih belum menjawab pertanyaanku.  Kebahagiaan apa yg kau maksud?” jodha hanya tersenyum, jalal menarik jodha kembali ke pelukannya.





Bagikan :
+
Previous
Next Post »
1 Komentar untuk "Jodha Akbar Episode 287"

Trmks..sgt melegakan utk mlihat nya nanti mlm..

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top