Jodha Akbar Episode 281


Sinopsis Jodha Akbar episode 281By :ellis


malam hari pun tiba, ketika semua berada dalam tenda, Jalal berada di luar sendirian, ia melihat tanah yg dia gengam ditangannya dengan sangat sedih tak terasa diapun meneteskan air mata. Kemudian Jodha melihatnya lalu menghampirinya. Jodha menyentuh pundak jalal, Jalal terkejut melihat Jodha. Dia buru2 menyeka air matanya. Jodha penasaran apa yg sedang di pikirkan suaminya.
Jodha :”Yang Mulia,apa yang terjadi? Apakah kau baik-baik saja?”
Jalal :” tidak ada apa-apa Ratu Jodha”
Jodha :” Katakan padaku, ada apa?”
Jalal berusaha menutupinya tetapi Jodha masih saja tidak percaya kalau tidak ada apa-apa pada suaminya. Jalal lalu berjongkok dan membuang tanah yang ada di gengamannya, kemudian dia berdiri dan bercerita pada Jodha (by:ellis)
Jalal :”ini membuat aku ingat banyak kenangan, tempat di mana kita berdiri ini, dahulu ayah ku memberi aku tanggung Jawab di sini. Aku juga memiliki hubungan dengan tempat tinggalnya Ratu mahachucak, di tempat ini juga aku diberi mahkota, saat itu juga situasi lebih buruk terjadi disaat itu. ayahku bersembunyi, Jadi Khan baba memberiku tahta dan mahkota. dan seperti hari itu, hari ini juga aku merasa Situasi di kala itu aneh, aku berharap khan baba bersama dengan ku saat ini”
Jodha :”Yang Mulia, kau sangat mencintai khan baba”
Jalal :”ya aku mencintainya mungkin lebih dari ayah saya, tapi hari ini putranya Rahim bersama ku dan juga Salima istrinya yang selalu memberikan saya jalan yang benar”
Jodha :”ya ...Rahim menghadirkan senyuman di wajahnya saat keadaan seperti ini dan Salima dia wanita yang sangat cerdas”

Jodha tiba-tiba merasa mual, dia seperti mau muntah, Jalal melihatnya menjadi sangat khawatir, dia memanggil pelayan dan membantu Jodha
Jalal :” mungkin karena perjalanan jauh sehingga kau tidak merasa baik, pergilah dan beristirahat, Ratu Jodha ”
Jodha :” tidak aku baik-baik saja, yang Mulia” 
Jodha kemudian berkata pada dirinya sendiri ”benar,aku harus segera meninggalkan Yang mulia sekarang atau dia akan mengetahui tentang kehamilan saya. Dan ini akan menjadi masalah”
Jodha lalu pergi ke tendanya.

Ditempatnya Abu mali sedang mengarahkan pasukannya :”malam ini kalian dapat beristirahat karena besok kalian harus menunjukkan kekuatan yang kalian miliki. Berikan keadaan yang sulit untuk pasukan Jalal” para pasukan pun menuruti Abu mali dan mereka segera beristirahat

Di Hutan shehnaz (Nigaar) sedang berlatih pedang dengan sangat serius dengan penuh kebencian dia berkata pada dirinya sendiri ” besok aku akan melihat dan bertemu lagi Dengan kau Jalal” .tiba2 dia dikagetkan dengan kedatangan seseorang, shehnaz menghunuskan pedangnya hampir saja dia membunuhnya, ternyata itu prajuritnya yang datang, dia lalu menurunkan pedangnya dari leher prajurit itu.
prajurit :”Putri, seseorang ingin bertemu dengan mu” 
Shehnaz (nigaar) pergi menemui orang itu. Dari kejauhan dia melihat ada seseorang memainakan obor di tangannya, dia lalu menghampirinya. setelah lbh dekat barulah shehnaz (nigaar) tahu ternyata itu adalah Maham anga. Shehnaz pun menyuruh prajurit pergi dan kemudian dia pergi menemui maham,
Shehnaz :”kau tidak memiliki rasa takut pada kegelapan?”
Maham :”Saya melakukan pekerjaan saya hanya dalam kegelapan ”
Shehnaz :” dimana ibuku, apakah dia datang bersama rombongan jalal?”
Maham :”aku tidak berpikir Jalal akan membawa Ratu chand di sini, Jalal hanya datang ke sini dengan seluruh wanita di hareem, tetapi Ibumu tdk ada dan jalal telah membawa seluruh pasukannya di sini. saya harus memberitahu mu, sebenarnya jalal takut berperang melawan mu”
Shehnaz :”saya mendengar kabar bahwa kekuatan Jalal juga kurang”
Maham :” ya jalal memiliki kekuatan yg sangat kurang, terus terang saat ini dia tidak siap untuk berperang” 
Shehnaz :”ini semua adalah yang aku inginkan”
Shehnaz terlihat sangat bahagia, sedangkan Maham anga tersenyum dengan terpaksa tapi didlm hatinya berkata :” semua berjalan sesuai rencanaku....”

Ternyata Ratu Hamida pun blm tidur dia melihat Jalal diluar lalu menghampirinya.
Hamida :”Jalal,istirahatlah untuk sementara waktu”
Jalal :”mengapa Ibu keluar dari tenda”
Hamida :”saya tidak bisa tidur kalau kau tidak tidur”
Jalal :”kau tahu amijaan, aku tidak pernah mengkhawatirkan tentang perang”
Hamida :”aku tahu kau prajurit terbesar dan tangguh”

mereka lalu melihat todar mal yang sedang meminta prajuritnya untuk menggali parit didepan tenda. todar mal meminta Adham khan untuk mengawasi prajuritnya melakukan pekerjaan ini. (By:ellis)
Adham :”jangan khawatir saya akan melakukannya”
Jalal dan Hamida menghampiri Todar dan Adham khan.
Jalal :” apa yang kamu lakukan?”
Todar :”Yang Mulia, jika perempuan harem diserang, mereka bisa bersembunyi di sini” Jalal lalu tersenyum karena dia suka dengan ide Todar mal untuk membuat parit itu, kemudian Jodha datang, dia pun seperti Jalal, suka dengan ide todar mal 
Jodha :”sungguh ide yang baik todar mal ji”
Jalal :”kecerdasan Anda membuat saya kagum”
Jodha :”aku punya satu ide, di Amer kita membuat jalan rahasia di mana perempuan bisa pergi dari medan perang dan ada wanita akan melakukan jauhar (membakar diri hidup-hidup)”
Jalal :”mengapa kau mengambil langkah yang berbahaya seperti itu,Ratu Jodha?”
Jodha :”Yang Mulia,kami adalah Rajvanshi, kami membunuh diri sebelum pria lain akan menyentuh kita”
Jalal :”Ya, kau seorang rajvanshi tapi kau seorang istri Mughal juga jadi kau pikir bagaiman sekarang?”
Jodha :”Dulu aku tidak berpikir benar, tetapi aku tidak tahu kau tipe orang seperti ini”
Jalal :”tipe orang seperti apa?”
Jodha :”tipe orang yang bisa aku mencintainya dan untuk siapa aku bisa memberikan hidup ku”
Jalal menatap Jodha dengan perassan penuh cinta.
Jalal :”todar mal,aku sangat berterima kasih atas apa yg kau berikan kepada bangsa ini”
Todar mal pun tersenyum.
Jalal :”Aku mengkhawatirkan adikku bakshi banu” 
Hamida :”jangan khawatir,Jalal. sharifuddin sedang bersama dengan dia”

Di istana Agra. sharifuddin sedang diaula diwan e khass. dia menyentuh singasana Raja dengan mata yang Tajam seakan-akan itu sebuah miliknya yg berharga. dia berkata pada dirinya sendiri ”MasyaAllah apa yang sudah dihadirkan di singasana disini dan membuat tahta ini menjadi bersinar”.
Bakshi bano melihat kelakuan aneh suaminya, dialalu mendekat pada suaminya shariffuddin dan mencari tau apa yg dilakukan suaminya dsana
Bakshi :”itu karena tempat duduk jalal di situ sehingga singasananya bersinar tapi ketika Jalal duduk di singasananya maka akan lebih bersinar lagi” 
shariffuddin sangat kesal mendengarnya,dia lalu duduk di atas singgasana Raja
Bakshi :” apa yang kau lakukan? kau tidak bisa duduk di situ”
shariffudin :”tapi aku sekarang sudah duduk di sini, apa yang akan kau lakukan sekarang? apakah kau akan memberitahu jalal? Hmmm kau tahu segera mungkin jalal tidak akan duduk di tahta ini karena perang yang dia lakuakn saat ini sangat berbahaya” syariffudiin pun tersenyum sinis. Dia pun melanjutkan perkataannya lagi
Shariffudin :”mungkin saja tidak ada yang akan datang kembali. Nigaar memiliki pasukan yang kuat dan juga Jalal membawa seluruh penghuni harem untuk pergi dengan dia sehingga dia harus melindungi mereka juga”
Bakhsi bano sangat marah dengan perkataan suaminya itu. Dia mematahkan perkataan suaminya
Bakshi : ”kau senang mengetahui semua ini” Sariffudin menjadi gugup akhirnya dia sadar apa yangg sudah dia katakan tadi pada bakshi bano.Segera dia pura-pura membujuk istrinya
Sharifuddin :”tidak aku tidak meninginkan semua.aku hanya ingin hidup untuk anak ku. Aku ingin anak ku nanti duduk di tahta ini setelah Jalal karena ia adalah keturunan mughal.percayalah aku hanya mencintaimu seorang bakshi, aku sangat mencintaimu dan anak ini juga yang akan lahir kedunia, jadi katakan padaku jika aku salah ketika berpikir tentang kau sebagai mariam zamani, jika aku pikir anak ku sebagai raja nantinya, maka apakah aku yang salah?” bakshi lalu menangis dan memeluk suaminya, shariffuddin pun membalas memeluknya. Tetapi dia tetap tersenyum sinis..

(By :ellis.himeaime.blogspot.com)
Jodha dan Moti sedang berada di luar tenda, tiba-tiba Jodha merasa pusing dan mual. Moti :”Jodha, kau tidak seharusnya berjalan jauh dalam keadaan ini”
Ruqaiya yg tidak sengaja mendengar pembicaraan jodha dan moti tadi,lalu menghampiri mereka. karena melihat wajah jodha yg pucat, Ruqaiya jadi bertanya-tanya Ruqaiya :”Ratu Jodha,apa yang terjadi pada Anda ?apakah kau merasa pusing? kau baik-baik saja?”
Jodha gugup dia bingung,tidak tahu harus berkata apa, Moti yg melihat Jodha dan ingin mengatakan pada Ruqaiya yang sebenarnya, Tapi Ruqaiya marah, karena Moti memotong pembicaraannya.
Ruqaiya :”Cukup... kau harus tahu ketika Istri Raja berbicara, kau sebagai pelayan tidak boleh mengganggu,kau paham?”
Moti pun mengangguk. 
Ruqaaiya :”Ratu Jodha,ini adalah medan perang, jika istri jatuh sakit maka jalal dapat terganggu dari perang, kau harus bisa mengurus diri sendiri, kita semua di sini bukan untuk menangani hal-hal begini”
Ruqaiya pun segera pergi meninggalkan mereka. 

Ketika Ruqaiya pergi Moti bicara pada Jodha Moti :”aku merasa aneh ketika mengetahui bahwa dia memperhatikan keadaan mu? mungkin perang mengubah pendapat semua orang”... Jodha hanya terdiam mendengar Moti bicara 

Jalal sedang diluar tenda mengasah pedangnya. Kemudian Ruqaiya datang menemui Jalal dan duduk di dekat api unggun.
Ruqaiya :”Jalal, apakah kau merassa jika api ini memberikan manfaat yang baik untuk mu, sehingga kau lupa untuk pergi dari sini dan beristirahat sejenak”
Jalal :”Aku lupa bahwa kau juga datang ke sini”
Ruqaiya :”perang seperti ini saja sudah membuat seorang prajurit mengabaikan banyak hal, lagian kau harus beristirahat” Jalal :”aku akan pergi istirahat sebentar lagi. Kau juga beristirahatlah”
Ruqaiya :”Jalal,aku punya satu saran,aku berfikir kau harus menghabiskan malam ini di tenda Ratu Jodha, aku tahu kau sangat mencintainya dan di tenda Ratu Jodha, kau akan mendapatkan ketenangan dan yang penting bagi mu merasa nyaman disana”
Jalal menatap Ruqaiya, dia seakan-akan tidak percaya apa yg Ruqaiya katakan tadi, Ruqaiya menunduk berusaha menahan air matanya yg hampir terjatuh. Walaupun sedih, dia berusaha tegar dan menyembunyikan kesedihannya
Jalal :”aku sangat mengerti bagaimana sulitnya bagi seorang istri untuk mengijinkan suaminya pergi menemui istri lainnya”
Ruqaiya :”yaa memang sangat sulit tapi aku adalah seorang wanita Mughal sebelum menjadi istri mu jalal.

Jodha sedang berada ditendanya ditemani Moti bai, Moti sedang membantu Jodha minum obat agar tdk merasa pusing dan mual lagi.
Jalal kemudian datang ke tenda Jodha dan melihat Jodha seperti orang yang sakit.
alal segera menghampirinya.
Jalal :”Ratu Jodha, apakah kau baik-baik saja?”
Jodha :”mungkin karena diperjalanan tadi cuaca panas saya merasa tidak enak badan,Yang Mulia”
Moti dan pelayan lainnya lalu pun pergi meninggalkan mereka berdua. Jalal lalu mendekati Jodha di tempat tidurnya
Jalal :”Ratu Jodha, aku merasa khawatir” Jodha :”Yang Mulia,sekarang bukan waktunya kau merasa khawatir tapi waktunya untuk kau beristirahat”
Jalal :”aku tidak siap untuk pergi berperang , mungkin aku tidak akan kembali dari perang ini”
Jodha :”Yang Mulia,jangan berkata seperti itu, kau harus janji padaku tidak akan terjadi apa-apa seperti yg kau katakan. Kau adalah seorang pejuang yg hebat”
Jalal :” terima kasih atas dukungan mu,Ratu Jodha. tapi aku merasa aku memang tidak akan kembali dari medan perang
Jodha :”tidak.... Jangan berkata seperti itu”
Jodha lalu meletakkan tangannya di mulut Jalal
Jalal :” aku ingin menghabiskan malam ku dengan ku, Ratu Jodha berilah aku ketenangan, buatlah agar aku bisa tidur” mereka saling menatap dengan penuh cinta dan kasih sayang.Jalal lalu tidur di pangkuan Jodha, dan Jodha menyanyikan lagu sambil membelai rambut Jalal dengan lembuh, Jalal akhirnya tertidur. Jodha tersenyum menatapnya Jalal . Jodha lalu meletakkan tangannya di perutnya dan berkata pada diri nya sendiri ” aku berharap seperti ayahmu kau juga mendengarkan lagu ini”.....
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Jodha Akbar Episode 281"

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top