Jodha Akbar Episode 253



*sinopsis Jodha Akbar episode 253 by : ellis*


Ruqaiya sedang duduk santai dikamarnya dan berteriak ingin menghisap hookah,
Lalu Hoshiyar segera meracik hookah untuknya.
Hoshiyar :” nyonya, apa penting untuk menghisap hookah? Anda kan sedang mengandung dan hookah berbahaya untuk anak anda”
Ruqaiya kaget karena Hosyiar menanyakan hal itu padanya. Dia merasa terganggu dengan pertanyaan Hoshiyar dan mengancamnya
Hosyiar : ”hanya karena kau telah kembali padaku, bukan berarti aku tidak dapat membuangmu lagi, aku akan melemparmu keluar dari istana”
Ruqaiya pun menyuruh Hoshiyar menyiapkan hookah yang lain lagi untuknya.
Jalal datang ke kamar Ruqaiya, Ruqaiya kaget melihat kedatangan Jalal dan cepat-cepat berhenti menghisap hookahnya.
Dia lalu mengibas-ibas asap di udara dengan tangannya. Tapi Jalal sudah lebih dulu mencium bau asap hookah.
Jalal : ” apa ini Ruqaiya, kau tahu hookah terlarang bagimu, kenapa kau masih mengisapnya? Ini sangat berbahaya bagimu dan anak dalam kandunganmu”
Ruqaiya pun gugup dia takut Jalal akan curiga padanya
Jalal :”aku menerima segala yang kau lakukan, tapi tidak akan mentolerir kalau kau membahayakan anak kita”
Tiba-tiba Hoshiyar datang dan memberitahu Ruqaiya kalau hookah kedua sudah siap. Melihat itu semua Jalal sangat marah
Jalal : ”kau melayani Ruqaiya dan kau tak tahu kalau hookah adalah racun untuknya? Jika aku mengetahui Ratu Ruqaiya menghisap hookah lagi, aku akan menghukum dirimu, bukan Ruqaiya. Bawa hookah-hookah itu pergi dari sini sekarang juga”
Hosyiar segera menuruti perintah Jalal.
Ruqaiya : ”Jalal aku minta maaff, dan aku sudah terbiasa menghisap hookah”
Jalal : ” aku bisa menerima kebiasaan mu Ratu Ruqaiya, tetapi kau juga harus memperhatikan anak kita, kau boleh menganggap kata-kataku sebagai permintaan atau perintah, tetapi kau tidak boleh lagi menghisap hookah demi pewaris mughal”
Ruqaiya : ”baiklah Jalal, aku berjanji tidak akan menyentuh hookah lagi”
Jalal :”aku bahkan tidak bisa memarahimu saat ini, aku kehilangan calon anakku sebelumnya dan tidak bisa mengambil resiko lagi”
Ruqaiya :”baiklah, tetapi sekarang kau harus mendengarkan aku. Kau selalu datang kesini bersama Jodha, tidak pernah sendirian, aku ingin berbicara denganmu, menghabiskan waktu bersamamu Jalal ”
Jalal :”baiklah”
Kemudian Jalal memegang lengan Ruqaiya dan mengajaknya duduk di ranjang. Ruqaiya bercerita banyak, Jalal mendengarkan dengan serius. Sesekali dia tersenyum. Ruqaiya memegang tangan Jalal dan menggenggamnya. mereka pun menghabiskan waktu bersama-sama
(Ellis. Himeaime.blogspot.com)
Ruqaiya masih tertidur ketika Ratu Jodha masuk kekamarnya.hari menjelang siang. Matahari sudah bersinar.
Jodha lalu membuka tirai, cahaya masuk keruangan membuat Ruqaiya silau.
Ruqaiya lalu memicingkan matanya dan menarik selimut untuk menutupi wajahnya. Ruqaiya merasa terganggu dan berteriak kesal.
Jodha hanya tersenyum melihatnya.
Jodha : ”Ratu Ruqaiya, sekarang bukan waktunya istirahat tapi waktunya minum obat”
Ruqaiya : ”bahkan dalam tidur kau tidak melepaskan diriku,Ratu Jodha”
Jodha : ” aku tidak akan membiarkanmu sampai dia mengendong anakmu”
Jodha lalu meminta Ruqaiya agar segera bangun karena Hamida sebentar lagi akan segera menemuinya.
Ruqaiya :”Ratu Jodha, kau mendapatkan kedamaian dengan mengganggu diriku”
Jodha : ”aku akan mendapat ketenangan jika kau meminum obat yang di siapkannya”
Akhirnya dengan susah payah Ruqaiya pun turun dari tempat tidur dengan cepat dan berlari menghindari Ratu Jodha
Ruqaiya :”aku tidak mau minum sirup itu, aku akan muntah mencium baunya, bahkan orang mati akan bangun kalau meminumnya. Aku tak mau meminumnya”
Hamida dan Jalal datang. Ruqaiya dan Jodha pun memberi salam pada mereka. Melihat keributan kecil itu mereka keheranan.
Jalal :” ada apa ini ?”
Jodha :”yang Mulia, Ratu Ruqaiya tidak mau minum obat, aku sudah mencoba memintanya, tapi Ratu Ruqaiya tetap tidak mau. Dan kejadian ini berlangsung tiap hari”
Hamidah :”Ratu Ruqaiya, kau mirip rahim yang selalu berlari kalau di suruh minum susu. Ayo kau harus meminumnya”
Ruqaiya :”baiklah akan ku minum jika kalian semua menyuruhku”
Ruqaiya pun dengan terpaksa akhirnya meminum sirup itu, tapi baru beberapa seteguk dia berteriak
Ruqaiya :”ya allah, apa yang kau campur di dalamnya?”
Jalal :”macam-macam akar tanaman, dathura.... benarkan Ratu Jodha?”
Jodha lalu tertawa”
Ruqaiya :”Amijaan,liatlah Jalal sudah mengolok-olok aku”
Hamida :”sudah,habiskan sirupnya”
Ruqaiya pun menurut meski dengan sangat terpaksa. Selesai minum, hamidah lalu memasangkan benar suci dari Ajmer sharif.
Ruqaiya :” terima kasih Amijan”
.Jalal :”Ratu Ruqaiya, ibu telah memanggil dokter yang sangat kompeten untuk memeriksa kandungannya. Dokter itu bisa memberitahu setiap masalah kehamilan”
Mendengar itu Ruqaiyapun terlihat bingung dan cemas
Ruqaiya : ” untuk apa di cek lagi Jalal”
Jalal :”kenapa tidak? Ibu telah memanggilnya, siapa tahu obatnya tidak sepahit obatnya Jodha”
Lalu mereka meningglkan Ruqaiya sendirian dikamarnya. Ruqaiya pun berpikir keras untuk melakukan sesuatu agar semua tetap sesuai rencananya...
Dikamarnya, Maham marah-marah karena chand begum yang tidak mau memberitahunya tentang isi peta itu.
Ruqaiya datang menemui Maham dan melihat Maham sedang memegang peta di tanganya
Ruqaiya :”apa itu? ”
Maham :”Javeda yang membuatnya, dia agak gila”
Ruqaiya :” aku sedang dalam masalah. Hamida memanggil dokter untuk memeriksa kandunganku dan jika Tabib menceritakan segalanya pada Jalal. Rencanaku akan gagal. maham aku ingin memberiku ide untuk mencegah hal tersebut terjadi”
Maham :”Ratu Ruqaiya, uang memiliki kekuatan dan dapat membeli siapapun. Maka sogoklah dokter itu”
Ruqaiya : Tapi aku tidak mau mengambil resiko, aku takut kalau dokter itu memberitahu orang lain”
Maham :”kalau begitu apa yang akan dilakukan mu?”
Ruqaiya pun pergi dari sana.maham berharap semoga rencana Ruqaiya tidak terbongkar dan Ruqaiya tidak mendapat hukuman dari Jalal seperti dirinya.
Dikamarnya Ruqaiya sedang melumuri wajah dan kelehernya dengan lulur. Lalu Hoshiyar memberitahu kalau dokter sudah datang, dia keheranan karena Ruqaiya memakai lulur
Hosyiar : ”nyonya kenapa anda memakai lulur”
Ruqaiya :”Hoshiyar, ingat kau jangan melewati batasannya. Aku tahu apa yang aku lakukan. Sekarang kau pergi dari sini.
Dokter datang bersama Jalal, Hamidah, Jodha dan Salima.
Jalal :”Ratu Ruqaiya dokter datang untuk memeriksamu”
Ruqaiya :” aku lupa, Jalal”
Hamida :” tidak apa-apa, dia akan memeriksa ruqaiya.
Ruqaiya lalu mengajak dokter kekamarnya. Ruqaiya pun masuk lebih dahulu dan dokter menyusul. Saat doter datang, ruqaiya sudah tiduran di tempat tidur dengan wajah mengenakan masker dan mata yang tertutup irisan buah mentimun. Dokter memeriksa perut dan nadi Ruqaiya. Dokter berbicara, Tapi Ratu Ruqaiya diam saja. Dokter seperti mencurigai sesuatu. Matanya penuh selidik menatap wanita yang di periksanya. Merasa tidak di beri respon yang baik, dokter segera pergi keluar. Saat berjalan keluar, terdengar suara Ruqaiya yang bertanya bagaimana hasil pemeriksaannya. Dokter menatap wanita yang telentang di tempat tidur, bibirnya tidak bergerak sedikitpun. Dokter menjawab dia akan memberitahu yang Mulia.
Dokter menemui Jalal, Hamida, salima dan Jodha. Dia berbicara sesuatu pada mereka. Semuanya terlihat tegang.
lalu Ruqaiya keluar dari kamar dan terlihat cemas melihat mereka, Jalal tersenyum
Jalal : ”Ratu Ruqaiya, dokter mengatakan kalau bayi kita sehat”
Ruqaiyapun menarik nafas lega mendengarnya
Ruqaiya :” Jalal, kau membuatnya takut. Hamida :” janin Ruqaiya harus baik-baik saja karena Jodha yang mengurus dirinya”
Jalal lalu memberitahu dokter kalau dirinya mempunyai dokter rumahan sendiri, Jalal menunjuk Jodha. Jodha tersipu malu . Hamida tersenyum senang. hamida menyuruh mereka semua meninggalkan Ruqaiya.tetapi Ruqaiya menahan Jalal dan mencium tangannya.
Ruqaiya : ”Jalal, aku ucapkan terimaksih atas semua yang dilakukannya”
Jalal :”aku akan menghabiskan waktu bersamamu setelah urusannya selesai. Ketika Jalal sudah pergi Ruqaiyapun tersenyum sinis.
Adham sedang berlatih pedang. Todar dan Atgah keluar dari pintu gerbang. Adham mengajak Atgah latihan pedang
Atgah :” tapi Adham,aku sibuk dan ada urusan”
Adham tetap memaksa. Todar menyuruh Atgah menunjukan kekuatanya pada Adham. Akhirnya Atgah setuju, Atgah bertarung pedang dengan Adham. Jalal mengampiri mereka
Jalal :” Todar apa yangsedang terjadi”
Todar :” yang Mulia, Atgah sedang berlatih pedang dengan Adham”
Adham menyerang Atgah dengan ganas dan melukai tangan Atgah
Jalal :”berhenti...!”
Jalal lalu menghampiri Atgah dan memujinya. Jalal pun menantang Adham berlatih pedang mengantikan Atgah. Adham setuju. Keduanya lalu terlibat pertarungan yang sengit. Adham terus menyerang Jalal, tapi tetap Jalal lebih unggul. Jalal berhasil menjatuhkan Adham ketanah beberapa kali dan mematahkan pedangnya. Adham marah melihat pedangnya yang patah. Jalal mengulurkan tangan untuk membantu Adham berdiri.
Jalal :”Adham, kau adalah prajurit terbaik yang dimiliki mughal. Tapi kau juga mengontrol amarahmu karena kemarahanmulah dapat melukai dirinya sendiri”
Adham :”Yang Mulia, ada beberapa prajurit tidak bisa bertarung tanpa amarah dan kebencian dalam hati”
Jalal :”kalau yang seperti itu bukan prajurit tapi seorang penjahat......
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk " Jodha Akbar Episode 253"

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top