JODHA AKBAR EPISODE 437



JODHA AKBAR EPISODE 437 by : KEMBANG TANJOENG


Scene 1
Di kamar Ibu Suri Hamida yg sedang diduduk dikelilingi Jodha, Salima dan Ruqaiya. Ia sedang memilah-milah bahan-bahan baju dan perhiasan hadiah untuk pernikahan Salim. Hamida sambiul bergurau bilang sewaktu Salim maish kecil dia pernah berjanji dia akan menikahi Nenek tercintanya ini. Sekarang ia sudah dewasa Salim akan menikahi orang lain. Semua tertawa riang mendengar gurauan itu. Ruqaiya tertarik dengan kalung yang diperuntukan Jodha dan Hamida menegurnya. Dalam hati Ruqaiya merasa marah hanya saja tak diungkapkannya. Ia terus berpura-pura tersenyum. Akan tetapi Jodha bilang ia tak keberatan jika Ruqaiya menginginkannya. Sekali lagi Ruqaiya berpura-pura baik ia mengatakan:”Tetapi Jodha bukan kah bahwa Mariam Makani (Ibu Suri Hamida) telah memilihkan ini khusus untuk Mariam Uz Zamani dan kaulah yang berhak untuk kalung ini”.  Ruqaiya berpura-pura dengan senang hati memaksa memasangkan kalung itu ke Jodha, akan tetapi ia sengaja pula mematahkannya: “Oh aduh maaf kenapa kalungnya jadi putus begini. Aku akan mencarikan yang lain saja untuk mu Jodha” Dengan tenang Jodha menjawab agar tak perlu repot bahwa ia sendiri yang akan memperbaiki kalung ini. Dengan senyuman sinisnya Ruqaiya berkata dalam hatinya:”Kau bisa memperbaiki kalung ini Jodha, akan tetapi bagaimana dengan hubungan mu dengan Salim? Itu tak akan pernah dapat kau perbaiki!” Ibu Suri Hamida pun menyampaikan bahwa ada pesan Jalal akan segera kembali dari Kabul. Perayaan pertunangan Salim dan Mann Bai akan segera dilaksanakan sepulangnya Jalal. Jodha sambil duduk mematut di cermin berpikir keras tentang bagaimana caranya mengetahui apa penyebab sebenarnya Salim marah.


Adegan berpindah ke ruangan kamar Daniyal yang sedang duduk bersama Murah dan Haider. Daniyal tampak muram makanan yang tersedia di depan matanya pun tak menarik perhatian seperti biasanya. Murad menggodanya dan bertanya kenapa makanan itu tak disentuh Daniyal? Ia menggoda dan berkata apakah jangan-jangan Daniyal ingin dinikahkan juga? Daniyal hanya menjawab ia sedang tak bersemangat, tiba-tiba Mann Bai mengitip dari balik tirai pintu kamar dan diam-diam memanggil Daniyal tanpa setahu yang lainnya. Daniyal semangat melihatnya dan buru-buru permisi keluar menemui Mann Bai. Ternyata Mann Bai ingin menanyakan tentang bagaimanakah hati Salim sebenarnya tapi tak berani bicara dengannya langsung. “Daniyal dapatkah kau mengatakan apakah Salim senang dengan perjodohan ini? Daniyal menjawab bahwa ia juga tak mengetahuinya
akan tetapi pastinya lah Salim senang bisa menikahi seorang Putri secantik Mann Bai.  (gombal nih Daniyal masih aja usaha merayu secara halus. Tapi memang kecantikan Mann Bai yang classic beauty dan dengan mata dan raut wajah yang sejuk mirip sekali dengan Bibinya Jodha).  Sementara Mann Bai bertanya mengapa wajah Daniyal terlihat sedih. Kalau begitu ia akan bawakan manisan untuk Daniyal agar dia kembali gembira. Daniyal bilang bahwa ia tak lapar, ia malah ditertawai Mann Bai. Daniyal menaruh telapak tangannya menutupi mulut Mann Bai ia tak mau ketawanya Mann terdengar yang lainnya. Kemdian dengan lembut ia menarik kembali tangan Mann Bai. Lalu Mann Bai bilang kalau begitu kau pasti sedang jatuh
cinta. Mann Bai kan calon Kakak iparnya maka tak apa jika Daniyal mengatakan kepadanya siapa perempuan itu? Daniyal mengelak dan berkata bahwa Salim pasti senang dengan hubungan ini. Mann Bai kemudian berterimakasih dengan mengatakan bahwa ia amat senang karena ia memiliki Salim yang meencintai dan sekaligus mendapat seorang teman baik yaitu Daniyal. Mann Bai berjanji ia akan menjadi teman selain Kakak Ipar bagi Daniyal. Daniyal mengiyakan dan Mann Bai pun pergi. Daniyal sementara itu terdiam disitu sambil berkata pada dirinya sendiri bahwa pasti bahagia bagaimana ia bisa berpikir mencintai Mann Bai. (aduh kacian Daniyal cuma dianggap teman)



Scene 2
Salim mengendarai kuda malam hari ia tiba di warung dan duduk disana untuk minum-minum arak. Ia terbayang Anarkali yang sedang menari dan saat Jalal mengumumkan perjodohannya dengan Man Bai. Salah seorang yang sedang mabuk-mabuk disanan bertanya tampaknya Salim sedang patah
hati.  Salim menjawab:”Tuhan memberikan kita hati akan tetapi bersamaan dengan itu ia memberikan kita rasa sakit. Rasa sakit yang kurasakan adalah karena orang yang ku cintai adalah sekaligus orang yang ku benci. Dan orang yangtak kucintai lah yang akan menjadi pasangan hidup ku. Orang yang ku inginkan menjadi pasangan hidup ku, aku tak ingin melihat wajahnya sekarang”.  Lalu Salim pamit pergi. Saat yang sama adegan mempelihatkan dua orang laki-laki mencurigakan yang muncul kemarin di Agra. Mereka sedang berbincang. Salah satunya berkata:”Kita harus menyelesaikan urusannya dengan cepat mumpung Jalal tak ada di Agra” (hemmmm urusan apa ya kiranya kedua orang ini? Suruhan Haider atau salah seorang Raja lain musuh Jalal?)
Anarkali mengeluarkan gelang kerincingan untuk menari (Ghungroos) dan  Zil  menghentikannya sambil berkata stop tak perlu menari lagi sekarang. Anarkali bilang ia akan menari karena rasa bersalah nyakepada Ayahnya. Zil bilang penari dipandang dengan sebelah mata oleh masyarakat. Tapi ia berkeras hati dengan mengatakan itu cuma pandangan orang saja yang berpikiran tak baik. Dia harus merubah persepsi orang tentang Alm Ayahnya. Ia bukan pengkhianat. Anarkali bilang ia akan membuat Raja senang dengan tariannya dan mendapatkan penghargaan darinya. (Waduh ini ceweq nekat. Mau mendekat ke Salim apa mau godain Jalal nih nanti?) Anarkali akan menari di perayaan pernikahan Salim. Ia akan memperlihatkan kepada orang-orang bahwa ia memiliki bakat yang malah menghancurkan dirinya. (maksudnya gimana ya si ceweq ini? kok gitu omongannya? Kok pada terganggun semua jiwanya ya!) Zil bilang tapi Anarkalikan cinta Salim bagaimana bisa menari di acaranya? Tapi dia menjawab dia akan menari dihadapan Jalal. Salim telah merampas dirinya dengan cinta sekaligus kebenciannya. Sekarang Anarkali akan memperlihatakan kebenciannya. (waduh-waduh tuh kan kok spt mau godain Jalal sebagai balas dendam ke Salim. Mau cari gara-gara nih perempuan pengen
ditampar Jodha ya)  

Adegan memperlihatkan Salim menyambangi daerah “hitam” dan meminta salah seorang perempuan  penghibur. Ia menarik perempuan yang pernah
menemaninya. Salim mendengar suara gemerincing gelang-gelang penari yang selalu membuatnya merasa tak nyaman (paranoid). Ia mengajak perempuan itu ke kamar dan perempuan itu pun rebah dipelukannya. Ia babun Karen atak tahan mendengar suara gemerincing gelang penari dan menyuruh peremuouan itu mengusir para penari. Ternyata penari itu Anarkali akan tetapi karena tak saling melihat mereka tak mengetahui keduanya berada ditempat yang sama saat itu. Anarkali telah berhenti menari dan pergi dari situ. Salim menyuruh perempuan yang tadi menemaninya
pergi dari kamar karena ia ingin sendirian disana. Ia membayangkan saat bertemu Anarkali di Amer dan lagu “Rabba is pyar mein” versi irama sedih mengisi back ground music Salim pun menangis. (OMG ini cowoq kok rada-rada juga ya)



Scene 3
Bhagwan berkata kepada Jodha bahwa Amer dan Agra akan menjalin hubungan yang makin erat sekarang. Istri Bhagwan Das berkata bahwa ia telah megundang seluruh keluarga untuk hadir pada upacara Wagdan. Murad yang juga sedang duduk disana bertanya apa itu Wagdan? Bhagwan menjawab ini ritual diaman CPP dan CPW saling mengikrarkan janji setia sehidup semati.  Wajah Jodha terlihat tegang. Sementara itu Ruqaiya bertanya pada Daniyal dan Murad bagiaman menurut metreka tentang Mann Bai. Murad berkata bahwa sewaktu kecil Mann Bai tak mau berbagi mainan dengannya dan sekarang ia akan menjadi Kaka Ipar nya.  Murad akan menggodanya. Ruqaiya bilang Murad bertanggung jawab agar Mann Bai merasa  nyaman disini. Murad mengiyakan dan bertanya ke Daniyal:”Daniyal aku merasa senang Mann Bai kesini lalu kenapa kau tampak muram?” Ruqaiya mendengar mereka dan menimpali bahwa Daniyal juga ingin menikah. Dan bahwa setelah pernikahan Salim maka masalah Daniyal akan segera bisa teratasi juga. Sementara itu Jodha sedang mengingat kata-kata Salim tentang mereka tak punya hak untuk menentukan hidupnya
dan buru-buru Jodha permisi untuk pergi meninggalkan mereka disana.

Bhagwan Das menghentikan Jodha dan bertanya apakah Jodha menyembunyikan sesuatu dari nya? Jodhan menghindar dengan menjawab tak ada apa-apa, ia hanya sibuk memikirkan persiapan pernikahan itu. Bhagwan berkata:”Aku kan Kakak mu dan jika aku ada bersama mu disini kau tak perlu cemas. Bhagwan pergi dan Jodha berkata dalam hati bahwa ia mau tak mau cemas tentang hubungan ini. Ia tak tahu apa yang ada dalam pikiran Salim. Ia harus bicara dengannya segera.  Jodha mencari Salim dikamarnya dan bertanya pada Dasi (seorang pelayan kamar) kemana Salim? Dasi menjawab ia tak tahu karena Salim belum kembali sejak semalam. Jodha dan Moti pergiu meninggalkan kamar Salim. Jodha lalu berkata kepada  Moti bahwa Salim bilang ingin menyendiri sebelum pernikahan tetapi ia pergi entah kemana? Padahal perayaannya tak lama lagi akan dilangsungkan. Mereka sedang berjalan diluar ketika  Qutub tiba disana dan Jodha bertanya kepadanya dimana Salim. Qutub terlihat ragu-ragu dan tak mau menjawab tetapi Jodha mendesaknya. Akhirnya Qutub menjawab Salim ada di daerah “hitam” Jodha pun amat terkejut.
Scene 4 
Adegan memperlihatkan Salim yang tertidur dikamar tempat hiburan yang ia datangi semalam. Suara pintu diketok terdengar. Salim bertanya siapa itu yang mengganggu dirinya yang sedag tidur. Dua wanita berbaju serba hitam dari atas kebawah menutupi wajah memasuki kamar dan Salim bertanya siapakah mereka? Keduanya membuka penutup selendangnya dan ternyata mereka adalah Jodha dan Moti Bai. Salim terkejut bukan main melihat keduanya berada disana dan ia berkata:”Mariam Uz Zamani kau disini?”. Salim terbata-bata megucapkan nama Ibunya ia pun kehabisan kata-kata menadang ke Jodah dengan raut wajah serba salah. Sementara Jodha memandang balik dengan geram tak mengatakan apapun. Moti Bai pun terlihat kesal dan sedih (episode berakhir mengantung disini. Apa gerangan yang akan dikatakan mereka berdua disana?)

PRECAP-cuplikan agegan episode 438.  Jodha sedang berkata kepada Bhagwan Das bahwa Salim tak pantas mendapatkan Mann Bai sebagai istri dan Bhagwan Das bertanya mengapa, Jodha berkata bahwa ia mengetahui bahwa Salim sering pergi ke daerah hitam.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
3 Komentar untuk "JODHA AKBAR EPISODE 437"

438-440nya donk..penasaran nih..hihi

Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog. - Hapus

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top