By : Kembang Tanjoeng
Adegan dibuka dengan melanjutkan akhir episode 521
Labonbin yang tengah berjalan hendak menghampiri Jalal dan menabur debu
mantranya ke Tawis (gelang benang suci) yang dipakainya. Ditengah jalan
ia berpapasan dengan Aram Banu yang sedang berlari-lari di halaman
istana. Labonbin: “Are ... are... Aram Banu. Kahaam jaldi hei? Aih aih Aram Banu kau mau kemana?” Aram Banu memberi salam hormatnya kepada Leela palsu. Labonbin: “Par ap kahaam jaldi hei? Tetapi kau mau buru0buru kemana?” Aram Banu menjawab: “Khilne. Mau bermaian”
Laboni kelihatannya mau ngerjain Aram Banu nih karena dia lanjut
berkata: “Aku sedang bosan nih. Mau kah kau bermain bersama ku?” Aram
Banu anak kecil yang lugu tentu senang sekali diajak bermain. Ia pun
mengiyakan. Sementara itu kamera meperlihatkan Jalal dan Jodha sedang
berada berdiri di kamar. Aram Banu kemudian terlihat berlari
menghampiri: “Abujan abujan” Jalal bertanya: “Ada apa? Kau mau mengajak
bermain?” Aram Banu berkata: “Aku bermain dengan Bibi sekarang aku mau
ngumpet disini. Jangan dikasih tau ya”
Jodha kaget mendengar Leela palsu bermain dengan Aram Banu. Ia takut
pasti Leela palsu akan berbuat sesuatu yang jahat. Tak lama kemudian
Leela palsu alias Labonbin datang berlari mencari Aram Banu kesana. Tuh
kan dia jadi punya alasan seenaknya masuk kamar Jalal. Jodha langsung
tampak kesal. Labonbin pura-pura bertanya apakah Aram Banu ngumpet
disini.
Didalam hatinya Labonbin berkata bahwa dirinya harus mencari cara agar
bisa mendekat ke Jalal dan menaburkan abu penangkal kekuatan Tawis itu.
Jalal tersenyum dan berkata ia tak bisa mengatakan apa-apa. Labonbi
dipersilahkan melihat sendiri di kamar. Labonbin semakin senang karena
ia bisa leluasa. Ia pun berjalan kesana kemari dalam kamar sambil
pura-pura mencari: “Aram Banu ram Banu kamu dimana?” Jodha kelihatan
super bete dan dengan seksama terus mengawasi Labonbin. Aram Banu
kemudian keluar dari persembunyiaannya dan menghampiri Jalal. Sialnya
Labonbin jadi punya alasan mengejarnya lalu pura-pura tersandung dan ia
pura-pura tersandung langsung memeluk Jalal.
Dengan cekatan ia pun menaburkan abu mantranya pad Tawis yang dilengan
Jalal. Jodha dengan ketus menegur Labonbin: “LEELA!!! Kau baik-baik
saja?!!!” Labonbin kaget dan menjawab ia tak apa.
Dalam hatinya Labonbin berkata: “Ya tentu saja baik. Aku telah
berhasil melaksanakan niat ku” Lalu ia pun berpura-pura akan pergi
mengejar Aram Banu dan terus bermain. Jodha berkata dalam hati: “Tidak!
Tidak aku tak akan percaya apa pun yang dia katakan” Jodha langsung
memperhatikan Tawis di lengan kanan Jalal.
Dia melihat Tawis itumasih ada disana. Sayangnya Jodha tak sadar Tawis
tersebut sudah ditaburi abu mantra Labonbin. Jodha memandangi Jalal
ingin memastikan dirinya tak apa-apa. Lalu ia berkeliling melihat-lihat
jangan sampai ada sesuatu yang disembunyikan Labonbin disana. Jalal
terheran akan apa yang dikaukan Jodha. “Kau tampak kuatir Jodha?” Jodha menjawab: “Tidak apa-apa Shahenshah hanya memastikan tak ada barang yang tertinggal disini”
Laboni sedang tiduran sambil memeluk erat gaun pink milik Jodha. Dia
sedang berangan-angan disiang bolong. Dia berkata pada dirinya sendiri:
“Shahenshah aku tak sabar menanti mu. Akhirnya nanti kau akan jadi budak
ku selamanya. Dan hanya diri ku Laboni yang berada dalam keseluruhan
hidup mu. Hanya Laboni”
Dammu datang menghampiri dan bertanya sedang
apa?
Laboni bilang ia sedang sangat bahagia karena sebentar lagi semuanya
akan berjalan sesuai kehendaknya. Dammu bertanya bagaimana dengan Tawis
itu? Laboni menjawab kekuatan Tawis sudah berhasil di netralkannya.
Dan sebentar lagi ia akan menyandang nama Malika Hindustan. Dammu
senang mendengarnya. Lalu dengan nada sumbang Laboni mulai
bernyanyi-nyanyi sambil membelai gaun pink milik Jodha dipelukannya.
Kamera memperlihatakan suasana malam hari di hutan. Dammu sedang
melalukan ilmu sihirnya sambil membaca mantra-mantra. Laboni berdiri
dihadapannya mengenakan gaun pink milik Jodha. (OMG dia malah lebih
mirip nenek sihir dari pada seorang Putri. Tambah serem). Dammu menyuruh
Labonbin bersiap. Labonbin pun berjalan berdiri dekat pohon sambil
memanggil nama Jalal: “Jalal aao na. Jalal kemarilah kau” tampak dilatar belakang ada semacam replica kamar tidur Jalal di istana lengkap dengan tempat tidurnya.
Sementara itu di Istana Jalal terbangun mendengar panggilan Labonbin.
Bagaikan Zombie Jalal otomatis berdiri dan mulai berjalan keluar kamar.
Tali yang terikat di ujung bajunya masih tersambung dengan ikatan
diujung jari Jodha.
Tak lama kemudian pun Jodha terbangun. Ia tak menemukan Jalal tidur
disampingnya. Jodha segera mengikuti arah benang tersebut. Jalal
berjalan menuju hutan. Ekspresi diwajahnya kosong bagaikan Zombie.
Sementara
itu Laboni terus memanggil nama Jalal. Akhirnya Jalal sampai di
hadapan Laboni. Ia pun menghampiri Jalal karena tak sabar.
Ia berkata: “Begitu lamanya aku menanti diri mu. Ayo lah ikut dengan
ku” Lewat padangan matanya Laboni menyihir Jalal. Ia menuntun Jalal
dan merebahkan nya di tempat tidur. Setelah mencari-cari Jodha akhirnya
melihat Jalal disana. Jodha tak sadar Jodha berteriak lirih menyebutkan
nama Shahenshah. Akan tetapi kemudian ia diam karena teringat pesan Yogi
Udeynaat agar menunggu sampai dia kembali dan jangan menantang mereka
secara frontal.
Jodha berpikir bahwa keadaannya sangat gawat tak ada waktu lagi untuk
menunggu. Ia harus segera berbuat sesuatu. Sementara itu si “desperate”
Laboni She Devil sudah super duper lancang. Ia sekarang telah duduk
dipangkuan Jalal dan mulai membuka baju Jalal. Kemudian ia merebahkan Jalal ditempat tidur dan Labonbin membaringkan dirinya di atas dada Jalal sambil berkata: “Ka apse intezar ka boje. Telah lama aku menantikan saat ini” (
OMG I’ll bet all AKDHA fans are absolutely gutted reading this. I’ll
bet all of you are just eager to rip Laboni apart to pieces. Pasti semua
fans AKDHA muak dan ingin mencabik-cabik Lababoni. Ya ngak? Ngaku aja
deh :D ;) Kebangetan ngak sih ini perempuan?!)
Jodha
tampak terkejut apalagi Laboni kemudian membelai-belai wajah
Shahenshah dan siap menciumnya. Jodha pun berteriak keras:
“SHAHENSHAH!!!” Laboni terkejut dan menengok kearah suara Jodha. Jodha
langsung berlali menghampiri. Laboni dan Jodha tampak saling memelototi
satu sama lain. Jodha langsung melabrak Laboni: “Aku memperlakukan
diri mu dengan hormat sebaik adik ku sendiri dan beginikah cara mu
membalas?!?!?! Kau melakukan hal ini kepada suami ku!!!” Jodha
menyuruh Laboni minggir akan tetapi dengan kasar Laboni menarik
Jodha. Ia malah semakin kurang ajar dan memegang wajah Jodha.
Laboni menjawab tak kalah ketusnya: “Akan ku ungkapkan yang
sesungguhnya. Aku bukan adik mu tetapi aku Laboni. Suami mu berhasil
ku kuasai karena ilmu sihir ku ini. Tahu kah kau aku ini siapa?” Jodha
membalas lebih keras lagi: “Tentu aku telah mengetahuinya semua. Bahwa
kau telah membunuh Leela adik ku dan berpura-pura mengakui sebagai
dirinya” Laboni bertanya sambil memperolok Jodha: “Lalu kenapa kau
berani berada disini???” Jodha menjawab marah: “Aku disini demi suami
ku. Aku akan membawanya kembali”
Laboni membalas geram: “Tak akan ku biar kan kau! Ini adalah tahapan
terakhir dari ilmu sihir ku. Aku akan mendapatkan diri Jalal malam ini
juga. Jika kau menghalangi ku maka Jalal akan ku bunuh!!!” Jodha tak
kalah geram menjawab: “Tak akan pernah ku biarkan kau melakukan hal itu.
Kekuatan cinta kami berdua tak akan bisa dikalahkan” Jodha terlihat
amat cemas, Jalal terbujur tak berdaya disana.
Laboni menertawakan dan melecehkan Jodha: “Malam ini kau telah merusak mantra ku sehingga aku harus menunggu sampai keesokan hari. Akan ku berikan kan 2 pilihan.
Biarkan Jalal besok menjadi milik ku dan kau harus pergi meninggalkan
Istana. Atau akan ku biarkan Jalal tetap jadi milik mu Jodha, tetapi
Jalal akan ku bunuh!!!” Katanya: “Cinta kalian memang amat kuat. Likin aj meri Shakti tujhe ara dia hei. Akan tetapi hari ini aku telah mendapatkan kekuatan yang lebih besar dari itu. Mere Shakti hoga bhalai isi mei hei. Kekuatan ku baru akan semakin kuat saja. Jika Jalal tidak berhasil ku miliki maka kau pun tak akan lagi memilikinya!!!” Jodha terlihat tegang dan bingung. Ia memandang kearah Jalal yang terbujur kaku di tempat tidur.
Sementara Laboni seenaknya mendorong-dorong Jodha dan mendesaknya
memberi keputusan segera. Pikir Jodha apa yang mesti diperbuatnya? Jodha terjepit diantara dua pilihan yang sama-sama tak menguntungkan. Sedangkan Yogi Udeynaat belum juga kembali. Pikirnya
ia akan mengulur waktu sampai Yogi Udeynaat tiba di Agra kembali. Ia
harus menjaga agar Jalal tidak disakiti Laboni. Baru kemudian akan dia
akan pikirkan bagaimana mengenyahkan Labonbin dan Dammu. Labonbin
menertawai Jodha, katanya: “Bodohnya kau. Kau
tipe seorang istri setia yang siap berkorban apa saja demi suami
tercinta. Ingat kau harus meninggalkan Istana besok”
Sekali lagi Jodha memandang Jalal yang terbujur tak berdaya. Sambil
meneteskan air mata Jodha menjawab: “Baiklah aku siap untuk pergi” Jodha
memandang sedih kearah Jalal dan berkata dalam hatinya: “Shobha karna Shahenshah. Ap ki se rukhsat keh liya hume esa karna hi hoga. Tetap sehat lah Shahenshah. Kau harus membiarkan apa yang akan aku lakukan untuk mu”
Jalal telah kembali tidur di Istana. Jodha memandang cemas dan sedih
lalu ia menyelimuti Shahenshah dan membelai kepalanya. Jodha menghapus
air matanya dan baru saja akan beranjak pergi. Tangan Jalal menggapainya
dan mencegahnya pergi. Jalal berkata lirih: “Jangan tinggal kan aku
sendirian Jodha” Jodha kembali duduk disamping Jalal dan membelai kepala
suaminya penuh kasih.
Jodha berkata: “Aku akan selalu bersama mu" Jalal lalu berkata lirih:
"Aku selalu merasa baik-baik saja jika kau ada bersama ku" Kelihatan
jelas Jalal semakin tidak sehat. Jalal terus menggenggam tangan Jodha
dan menariknya ke dadanya. Jodha berusaha menenangkan Jalal: “Ap cinta mat kijiye. Jangan kuatir Shahenshah. Se ap á¹hike ko jaega. Kau akan baik-baik saja. Hum ap ko chhod ke kabhi bhi. Kahi nehi jahenge. Aku tak akan pernah mengatakan meninggalkan mu. Hum apke he or ap humari. Diri ku adalah milik mu dan kau adalah milik ku" Sambil merebahkan kepalanya di bahu Jalal maka Jodha lanjut berkata: " Bohot prem hum apke Shahenshah. Aku teramat mencintai mu Shahenshah. Apko sahan heim kitna hei pehle lÄ«. Betapa kau harus bertahan melalui semua nya. Magar hume shigre hi jana hoga. Akan tetapi aku diharuskan pergi”
Sementara itu Yogi Udaynaat masih di dalam gua dipegungan bersama sang
Maha Guru (Si Pertapa). Sang Maha Guru melantunkan mantra-mantra dan
melaksanakan ilmu nya. Tampak ia memilin-milin tanah yang kemarin kita
lihat ditampung di wadah.
Sekarang tanah itu telah berubah bentuk menjadi sebilah pisau belati.
Sang Maha Guru berkata: “Pisau ini dapat memusnahkan para penyihir jahat
itu. Akan tetapi kau harus ingat. Pisau ini hanya dapat dipakai sekali
saja.
Oleh karenanya gunakanlah dengan bijak” Yogi Udeynaat menerima pisau
itu. Sang Maha Guru berpesan lagi: “Kau hanya memiliki sedikit waktu.
Kau harus segera sampai sebelum waktunya habis. Jika tidak maka pisau
ini akan kehilangan kesaktiannya dan tak berguna lagi".
Keesokan paginya Jodha dan Moti Bai tampak sedang berjalan di selasar
istana. Jodha tampak risau dan tak menghiraukan Moti Bai. Beberapa kali
Moti Bai menyapa akan tetapi Jodha tak menjawab. Moti Bai bertanya: “Jodha! Jodha kya hua? Ada apa gerangan?” Jodha diam saja dan Moti Bai lanjut bertanya: “Dimana pikiran mu berada? Kelihatannya kau begitu cemas. Katakan lah pada ku Jodha. Shahenshah
memanggil kita semua. Katakanlah pada ku. Aku amat kuatir” Jodha tetap
diam saja dengan raut wajah yang tegang. Jodha lanjut berjalan dan
mereka berpapasan dengan Lababon.
Tampak jelas ketegangan diantar keduanya. Lababon menatap geram kearah
Jodha dan begitupun sebaliknya. Adegan pun berakhir disini.
PRECAP – culplikan episode 523 tampak Hamida, Jalal, Ruqaiya dan Salima
berjajar berdiri bagaikan boneka diatas balkon istana memandang kebawah
saat Jodha akan pergi meninggalkan istana. Tampaknya mereka semua telah
kena sihir Labonbin. Jodha memberi salam pamit. Semua diam seribu
bahasa.
Jalal tersenyum kecil yang aneh dan Lababon tersenyum khas She Devil
sambil memainkan ujung rambutnya. Perempuan jahat itu memperlihatkan
keangkuhan atas keberhasilan nya mengusir Jodha dari diri Jalal. Jodha
memandang sekali lagi kearah Jalal dan mulai menaiki tandunya untuk
pergi.
LINK PRECAP 523 VIDEO http://www.zeetv.com/shows/jodha-akbar/video/jodha-akbar-episode-523-june-09-2015-full-episode.html
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
2 Komentar untuk "Jodha Akbar Episode 522"
keren
seru juga ya ternyata
Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih