Sinopsis Ashoka Episode 130



Sinopsis by : hime

Siamak sedang berkemas, Noor masuk kamar dan bertanya :”apa yang sedang kau lakukan?”
Siamak hanya diam saja. Noor kembali bertanya :” mengapa kau tidak menjawab pertanyaanku? Kau mengepak barang-barang? kau akan pergi kemana?”
Siamak ingat saat ashoka memintanya untuk tidak memberitahu siapapun tentang pencarian Dharma. Siamak lalu berbohong :” beberapa hari belakangan ini aku merasa takut, jadi aku rasa aku harus pergi untuk bertualang”
Noor merasa kesal: “Kau sudah berjanji pada Justin bahwa kau akan melindungi ku dan sekarang kau mau menyembunyikan sesuatu dari ku?” hime
Siamak akhirnya mengaku: “ aku dan Ashoka mau pergi mencari Dharma”
Noor tertegun ia lalu berkata :” kau tidak boleh pergi kemana-mana! Terutama dengan Ashoka” noor lalu keluar kamar dengan perasaan marah.


Ashok datang ke klub pegulat milik Eravat, ia melihat para prajurit sedang berlatih pedang. Ashoka berdoa lalu pergi ke sana. Ia menanyakan tentang Eravat pada prajurit. Prajurit menjawab :” disini tidak ada yg bernama Eravat! Pergilah dari sini!”
Ashoka menolak :”aku punya sebuah pertanyaan dan hanya Eravat yg bisa menjawabnya. Seetelah itu aku akan pergi dan tidak akan kembali”
Prajurit merasa kesal, ia bertanya dengan ketus : “Apa pertanyaannya?”
Ashok :” aku hanya mau mengatakannya pada eravat saja”
prajurit itu menjadi marah : “apa kau sudah gila?”
Ashok : “aku tidak akan meninggalkan tempat ini sampai Eravat mau menjawab pertanyaanku, aku akan bangga walaupun mati disini”
Semua prajurit mengelilingi ashoka, ashoka bersiap dengan pedangnya, seorang diri melawan kumpulan para prajurit Eravat.
Eravat datang, sebelah matanya karena bekas sayatan, ia bertanya pada Ashoka : “apa yang kau inginkan?” hime


Ashoka menurunkan pedangnya lalu memberi salam, ia berkata :” aku yakin kau adalah Eravat. Kau bersama Khurrasan 14 tahun yg lalu. Aku Asokha, dan aku butuh bantuanmu. Aku ingin menanyakan tentang Khurasan”
Eravat :” aku sudah lama meninggalkan ketentaraan, dan aku tidak mau membicarakan tentang Khurasan. Pergi dari sini!”
Ashoka menjawab :” aku datang kemari dengan sebuah misi, jadi bagaimana bisa aku pergi sebelum menyelesaikannya?”
Eravat: “kau terlalu percaya diri, itu tidak baik” Eravat menunjuk petarung terkuatnya, lalu berkata dengan sinis :” kau bahkan tidak akan mampu menahan 1 pukulannya!”
Ashok menantang :” aku tidak hanya mampu menerima 1 pukulannya, aku akan menerima 3 pukulannya. Dan jika aku masih tetap bisa berdiri tegak, maka kau harus menjawab pertanyaan-pertanyaanku”
Eravat : “kau bisa mati”
Ashok :” itu adalah resiko jika ingin menjadi prajurit, jadi apakah kau akan menerima tantanganku?”
Eravat setuju, ia memanggil prajurit terkuat agar memasuki arena.
Di istana, Khurasan memerintahkan parra prajuritnya agar mencari dan membawa Dharma kehadapannya. Noor datang, ia sangat cemas :” Ashoka akan menemukan Dharma, jika dia tahu apa yang ingin kita lakukan pada Dharma, maka kita akan mendapatkan masalah”
Khurasan berkata :” aku akan menyuruh prajurit mengikutinya”
Noor : salah satu pendeta (Pendeta yang ditemui oleh subhrasi) mengatakan bahwa ketiga anak bindu akan aman. Tapi Siamak bukanlah anak BIndu”
Khurasan :” jika ini benar maka 3 dari anak-anak Bindu salah satunya ialah anak dharma
. Mungkin dia sedang hamil ketika aku mencoba membunuhnya dulu. Jika Dharma masih hidup, maka begitu juga dengan anaknya”
Noor : “Dharma akan datang untuk menjadikan anaknya sebagai pewaris tahta”
Di tempat Eravat, Ashoka dan petarungpilihan Eravat berada di dalam arena. Petarung memukul dada Ashoka hingga terjatuh. Petarung itu lalu menyeringai senang, namun ashoka segera bangkit dan tersenyum :” seperti inikah kemampuan petarung terbaikmu? Oh. . aku mengerti, hanya penampilannya saja yg seperrti seorang prajurit, tapi dia di sini hanya sebagai sebuah hiburan”
Petarung kesal, ia kembali memukul wajah ashoka dan ashoka pun kembali terjatuh mulutnya mengeluarkan darah, asokha mencoba untuk bangkit ia bertumpu pada wadah berisi air, ashoka membasuh wajahnya, mulutnya penuh dengan darah, petarung kembali memukulnya, prajurit lainnya bersorak menyemangati petarung, Eravat menatap prajurit yg bersorak, prajurit itupun lalu diam. ashoka masih tergeletak ditanah, ia teringat dengan janjinya untuk menemukan dharma dan membawanya kehadapan yang mulia. ashok membuka matanya ia kembali bangkit walaupun kepalanya terasa pusing, ashok tersenyum darah mengalir dari mulutnya yg penuh dengan darah. petarung di ring merasa sangat kesal dan heran dengan kekuatan Ashoka. Ashoka berjalan dengan sempoyongan mendekati petarung itu dan memejamkan wajahnya. Para penonton kini berbalik mendukung Ashoka, mereka mengelukan nama Ashoka. darah masih mengalir dimulutnya, petarung mengambil pedang dari prajurit lainnya ia akan menyerang ashok dengan pedang itu , Eravat yang duduk didekat sana menahan serangan pedang prajurit itu dan mendorongnya, eravat berkata : “ kami memiliki beberapa aturan. Dan kami menghormati seorang prajurit, dan anak ini adalah prajurit yg hebat”
eravat mengambil pedang ashok yang ditancapkan ditanah. Eravat berkata pada Ashoka : “ kau adalah prajurit yg hebat, aku beruntung bisa bertemu dengan orang yg memiliki pedang Maurya Chandra gupta. Mulai sekarang aku adalah temanmu, kau bisa meminta bantuan padaku”
Ashoka :” 14 tahun yg lalu, raja bindusara menyuruh Khurasan mennjemput seorang ratu . Tapi rumah itu terbakar ketika ia sampai di sana. Aku ingin tahu alamat tempat itu”
Eravat :” dulu ia tinggal di Champanagri”
Ashok :” kebetulan rumah lama ibu ku ada disana, dulu ibu ku tinggal disana sebelum rumahnya terbakar. aku harus menemukan kebenarannya” hime


Di istana, noor masih bersama khurasan.
Noor berkata : “ayah, ibu suri Helena akan menangani Shusima, tapi jika ada 1 anak bindu lainnya, maka itu akan menjadi masalah bagi kita”
Khurasan menyuruh Noor agar jangan khawatir, jika anak Dharma masih hidup maka ia akan membunuhnya,
Noor : “Ashoka akan menemukan Dharma sebelum kita,”
Khurasan :” jangan khawatir, aku akan menanganinya” dharma terkejut mendengar, ia bersembunyi di balik pilar.
.
PRECAP- Dharma datang menemui Chanakya dan memohon agar chanakya melindungi Ashoka. Ia memberitahu Chanakya jika Khurasan telah mengirim prajuritnya untuk membunuh Ashok, Chanakya memintanya untuk bersiap-siap untuk pergi dari istana, Dharma menolak, ia tidak mau pergi tanpa Ashoka. Chanakya :” cobalah mengerti, kau tidak aman berada disini"
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
2 Komentar untuk "Sinopsis Ashoka Episode 130"

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top