Jodha Akbar Episode 522

 By : Kembang Tanjoeng

Adegan dibuka dengan melanjutkan akhir episode 521 Labonbin yang tengah berjalan hendak menghampiri Jalal dan menabur debu mantranya ke Tawis (gelang benang suci) yang dipakainya. Ditengah jalan ia berpapasan dengan Aram Banu yang sedang berlari-lari di halaman istana. Labonbin: “Are ... are... Aram Banu. Kahaam jaldi hei? Aih aih Aram Banu kau mau kemana?” Aram Banu memberi salam hormatnya kepada Leela palsu. Labonbin: “Par ap kahaam jaldi hei? Tetapi kau mau buru0buru kemana?” Aram Banu menjawab: “Khilne. Mau bermaian” Laboni kelihatannya mau ngerjain Aram Banu nih karena dia lanjut berkata: “Aku sedang bosan nih. Mau kah kau bermain bersama ku?” Aram Banu anak kecil yang lugu tentu senang sekali diajak bermain. Ia pun mengiyakan. Sementara itu kamera meperlihatkan Jalal dan Jodha sedang berada berdiri di kamar. Aram Banu kemudian terlihat berlari menghampiri: “Abujan abujan” Jalal bertanya: “Ada apa? Kau mau mengajak bermain?” Aram Banu berkata: “Aku bermain dengan Bibi sekarang aku mau ngumpet disini. Jangan dikasih tau ya” Jodha kaget mendengar Leela palsu bermain dengan Aram Banu. Ia takut pasti Leela palsu akan berbuat sesuatu yang jahat. Tak lama kemudian Leela palsu alias Labonbin datang berlari mencari Aram Banu kesana. Tuh kan dia jadi punya alasan seenaknya masuk kamar Jalal. Jodha langsung tampak kesal. Labonbin pura-pura bertanya apakah Aram Banu ngumpet disini. Didalam hatinya Labonbin berkata bahwa dirinya harus mencari cara agar bisa mendekat ke Jalal dan menaburkan abu penangkal kekuatan Tawis itu. Jalal tersenyum dan berkata ia tak bisa mengatakan apa-apa. Labonbi dipersilahkan melihat sendiri di kamar. Labonbin semakin senang karena ia bisa leluasa. Ia pun berjalan kesana kemari dalam kamar sambil pura-pura mencari: “Aram Banu ram Banu kamu dimana?” Jodha kelihatan super bete dan dengan seksama terus mengawasi Labonbin. Aram Banu kemudian keluar dari persembunyiaannya dan menghampiri Jalal. Sialnya Labonbin jadi punya alasan mengejarnya lalu pura-pura tersandung dan ia pura-pura tersandung langsung memeluk Jalal. Dengan cekatan ia pun menaburkan abu mantranya pad Tawis yang dilengan Jalal. Jodha dengan ketus menegur Labonbin: “LEELA!!! Kau baik-baik saja?!!!” Labonbin kaget dan menjawab ia tak apa.  Dalam hatinya Labonbin berkata: “Ya tentu saja baik. Aku telah berhasil melaksanakan niat ku” Lalu ia pun berpura-pura akan pergi mengejar Aram Banu dan terus bermain. Jodha berkata dalam hati: “Tidak! Tidak aku tak akan percaya apa pun yang dia katakan” Jodha langsung memperhatikan Tawis di lengan kanan Jalal. Dia melihat Tawis itumasih ada disana. Sayangnya Jodha tak sadar Tawis tersebut sudah ditaburi abu mantra Labonbin. Jodha memandangi Jalal ingin memastikan dirinya tak apa-apa. Lalu ia berkeliling melihat-lihat jangan sampai ada sesuatu yang disembunyikan Labonbin disana. Jalal terheran akan apa yang dikaukan Jodha. “Kau tampak kuatir Jodha?” Jodha menjawab: “Tidak apa-apa Shahenshah hanya memastikan tak ada barang yang tertinggal disini”

Laboni sedang tiduran sambil memeluk erat gaun pink milik Jodha. Dia sedang berangan-angan disiang bolong. Dia berkata pada dirinya sendiri: “Shahenshah aku tak sabar menanti mu. Akhirnya nanti kau akan jadi budak ku selamanya. Dan hanya diri ku Laboni yang berada dalam keseluruhan hidup mu. Hanya Laboni”
 Dammu datang menghampiri dan bertanya sedang apa?  Laboni bilang ia sedang sangat bahagia karena sebentar lagi semuanya akan berjalan sesuai kehendaknya. Dammu bertanya bagaimana dengan Tawis itu? Laboni menjawab kekuatan Tawis sudah berhasil di netralkannya. Dan sebentar lagi ia akan menyandang nama Malika Hindustan. Dammu senang mendengarnya. Lalu dengan nada sumbang Laboni mulai bernyanyi-nyanyi sambil membelai gaun pink milik Jodha dipelukannya.

Kamera memperlihatakan suasana malam hari di hutan. Dammu sedang melalukan ilmu sihirnya sambil membaca mantra-mantra. Laboni berdiri dihadapannya mengenakan gaun pink milik Jodha. (OMG dia malah lebih mirip nenek sihir dari pada seorang Putri. Tambah serem). Dammu menyuruh Labonbin bersiap. Labonbin pun berjalan berdiri dekat pohon sambil memanggil nama Jalal: “Jalal aao na. Jalal kemarilah kau” tampak dilatar belakang ada semacam replica kamar tidur Jalal di istana lengkap dengan tempat tidurnya. Sementara itu di Istana Jalal terbangun mendengar panggilan Labonbin. Bagaikan Zombie Jalal otomatis berdiri dan mulai berjalan keluar kamar. Tali yang terikat di ujung bajunya masih tersambung dengan ikatan diujung jari Jodha. Tak lama kemudian pun Jodha terbangun. Ia tak menemukan Jalal tidur disampingnya. Jodha segera mengikuti arah benang tersebut. Jalal berjalan menuju hutan. Ekspresi diwajahnya kosong bagaikan Zombie.

Sementara itu Laboni terus memanggil nama Jalal. Akhirnya Jalal sampai di hadapan Laboni. Ia pun menghampiri Jalal karena tak sabar. Ia berkata: “Begitu lamanya aku menanti diri mu. Ayo lah ikut dengan ku” Lewat padangan matanya Laboni menyihir Jalal. Ia menuntun Jalal dan merebahkan nya di tempat tidur. Setelah mencari-cari Jodha akhirnya melihat Jalal disana. Jodha tak sadar Jodha berteriak lirih menyebutkan nama Shahenshah. Akan tetapi kemudian ia diam karena teringat pesan Yogi Udeynaat agar menunggu sampai dia kembali dan jangan menantang mereka secara frontal. Jodha berpikir bahwa keadaannya sangat gawat tak ada waktu lagi untuk menunggu. Ia harus segera berbuat sesuatu. Sementara itu si “desperate” Laboni She Devil sudah super duper lancang. Ia sekarang telah duduk dipangkuan Jalal dan mulai membuka baju Jalal.  Kemudian ia merebahkan Jalal ditempat tidur dan Labonbin membaringkan dirinya di atas dada Jalal sambil berkata: “Ka apse intezar ka boje. Telah lama aku menantikan saat ini” ( OMG I’ll bet all AKDHA fans are absolutely gutted reading this. I’ll bet all of you are just eager to rip Laboni apart to pieces. Pasti semua fans AKDHA muak dan ingin mencabik-cabik Lababoni. Ya ngak? Ngaku aja deh :D ;) Kebangetan ngak sih ini perempuan?!)

Jodha tampak terkejut apalagi Laboni kemudian membelai-belai wajah Shahenshah dan siap menciumnya. Jodha pun berteriak keras: “SHAHENSHAH!!!” Laboni terkejut dan menengok kearah suara Jodha. Jodha langsung berlali menghampiri. Laboni dan Jodha tampak saling memelototi satu sama lain. Jodha langsung melabrak Laboni: “Aku memperlakukan diri mu dengan hormat sebaik adik ku sendiri dan beginikah cara mu membalas?!?!?!  Kau melakukan hal ini kepada suami ku!!!”  Jodha menyuruh Laboni minggir akan tetapi dengan kasar Laboni menarik Jodha. Ia malah semakin kurang ajar dan memegang wajah Jodha. Laboni menjawab tak kalah ketusnya: “Akan ku ungkapkan yang sesungguhnya. Aku bukan adik mu tetapi aku Laboni. Suami mu berhasil ku kuasai karena ilmu sihir ku ini. Tahu kah kau aku ini siapa?” Jodha membalas lebih keras lagi: “Tentu aku telah mengetahuinya semua. Bahwa kau telah membunuh Leela adik ku dan berpura-pura mengakui sebagai dirinya” Laboni bertanya sambil memperolok Jodha: “Lalu kenapa kau berani berada disini???” Jodha menjawab marah: “Aku disini demi suami ku. Aku akan membawanya kembali” Laboni membalas geram: “Tak akan ku biar kan kau! Ini adalah tahapan terakhir dari ilmu sihir ku. Aku akan mendapatkan diri Jalal malam ini juga. Jika kau menghalangi ku maka Jalal  akan ku bunuh!!!” Jodha tak kalah geram menjawab: “Tak akan pernah ku biarkan kau melakukan hal itu. Kekuatan cinta kami berdua tak akan bisa dikalahkan” Jodha terlihat amat cemas, Jalal  terbujur tak berdaya disana.

Laboni menertawakan dan melecehkan  Jodha: “Malam ini kau telah merusak mantra ku sehingga aku harus menunggu sampai keesokan hari. Akan ku berikan kan 2 pilihan.  Biarkan Jalal besok menjadi milik ku dan kau harus pergi meninggalkan Istana. Atau akan ku biarkan Jalal tetap jadi milik mu Jodha, tetapi Jalal akan ku bunuh!!!” Katanya: “Cinta kalian memang amat kuat. Likin aj meri Shakti tujhe ara dia hei. Akan tetapi hari ini aku telah mendapatkan kekuatan yang lebih besar dari itu. Mere Shakti hoga bhalai isi mei hei. Kekuatan ku baru akan semakin kuat saja. Jika Jalal tidak berhasil ku miliki maka kau pun tak akan lagi memilikinya!!!” Jodha terlihat tegang dan bingung.  Ia memandang kearah Jalal yang terbujur kaku di tempat tidur. Sementara Laboni seenaknya mendorong-dorong Jodha dan mendesaknya memberi keputusan segera. Pikir Jodha apa yang mesti diperbuatnya?  Jodha terjepit diantara dua pilihan yang sama-sama tak menguntungkan. Sedangkan Yogi Udeynaat belum juga kembali.  Pikirnya ia akan mengulur waktu sampai Yogi Udeynaat tiba di Agra kembali. Ia harus menjaga agar Jalal tidak disakiti Laboni. Baru kemudian akan dia akan pikirkan bagaimana mengenyahkan Labonbin dan Dammu. Labonbin menertawai Jodha, katanya: “Bodohnya kau. Kau tipe seorang istri setia yang siap berkorban apa saja demi suami tercinta. Ingat kau harus meninggalkan Istana besok”  Sekali lagi Jodha memandang Jalal yang terbujur tak berdaya. Sambil meneteskan air mata Jodha menjawab: “Baiklah aku siap untuk pergi” Jodha memandang sedih kearah Jalal dan berkata dalam hatinya: “Shobha karna Shahenshah. Ap ki se rukhsat keh liya hume esa karna hi hoga. Tetap sehat lah Shahenshah. Kau harus membiarkan apa yang akan aku lakukan untuk mu”


Jalal telah kembali tidur di Istana. Jodha memandang cemas dan sedih lalu ia menyelimuti Shahenshah dan membelai kepalanya. Jodha menghapus air matanya dan baru saja akan beranjak pergi. Tangan Jalal menggapainya dan mencegahnya pergi. Jalal berkata lirih: “Jangan tinggal kan aku sendirian Jodha” Jodha kembali duduk disamping Jalal dan membelai kepala suaminya penuh kasih. Jodha berkata: “Aku akan selalu bersama mu" Jalal lalu berkata lirih: "Aku selalu merasa baik-baik saja jika kau ada bersama ku" Kelihatan jelas Jalal semakin tidak sehat. Jalal terus menggenggam tangan Jodha dan menariknya ke dadanya. Jodha berusaha menenangkan Jalal: “Ap cinta mat kijiye. Jangan kuatir Shahenshah. Se ap á¹­hike ko jaega. Kau akan baik-baik saja. Hum ap ko chhod ke kabhi bhi. Kahi nehi jahenge. Aku tak akan pernah mengatakan meninggalkan mu. Hum apke he or ap humari. Diri ku adalah milik mu dan kau adalah milik ku" Sambil merebahkan kepalanya di bahu Jalal maka Jodha lanjut berkata: " Bohot prem hum apke Shahenshah. Aku teramat mencintai mu Shahenshah. Apko sahan heim kitna hei pehle lÄ«. Betapa kau harus bertahan melalui semua nya. Magar hume shigre hi jana hoga. Akan tetapi aku diharuskan pergi”

Sementara itu Yogi Udaynaat masih di dalam gua dipegungan bersama sang Maha Guru (Si Pertapa). Sang Maha Guru melantunkan mantra-mantra dan melaksanakan ilmu nya. Tampak ia memilin-milin tanah yang kemarin kita lihat ditampung di wadah. Sekarang tanah itu telah berubah bentuk menjadi sebilah pisau belati. Sang Maha Guru berkata: “Pisau ini dapat memusnahkan para penyihir jahat itu. Akan tetapi kau harus ingat. Pisau ini hanya dapat dipakai sekali saja. Oleh karenanya gunakanlah dengan bijak” Yogi Udeynaat menerima pisau itu. Sang Maha Guru berpesan lagi: “Kau hanya memiliki sedikit waktu. Kau harus segera sampai sebelum waktunya habis. Jika tidak maka pisau ini akan kehilangan kesaktiannya dan tak berguna lagi".

Keesokan paginya Jodha dan Moti Bai tampak sedang berjalan di selasar istana. Jodha tampak risau dan tak menghiraukan Moti Bai. Beberapa kali Moti Bai menyapa akan tetapi Jodha tak menjawab. Moti Bai bertanya: “Jodha! Jodha kya hua? Ada apa gerangan?” Jodha diam saja dan Moti Bai lanjut bertanya: “Dimana pikiran mu berada? Kelihatannya kau begitu cemas. Katakan lah pada ku Jodha.  Shahenshah memanggil kita semua. Katakanlah pada ku. Aku amat kuatir” Jodha tetap diam saja dengan raut wajah yang tegang. Jodha lanjut berjalan dan mereka berpapasan dengan Lababon. Tampak jelas ketegangan diantar keduanya. Lababon menatap geram kearah Jodha dan begitupun sebaliknya. Adegan pun berakhir disini.





PRECAP – culplikan episode 523 tampak Hamida, Jalal, Ruqaiya dan Salima berjajar berdiri bagaikan boneka diatas balkon istana memandang kebawah saat Jodha akan pergi meninggalkan istana. Tampaknya mereka semua telah kena sihir Labonbin.  Jodha memberi salam pamit. Semua diam seribu bahasa. Jalal tersenyum kecil yang aneh dan Lababon tersenyum khas She Devil sambil memainkan ujung rambutnya. Perempuan jahat itu memperlihatkan keangkuhan atas keberhasilan nya mengusir Jodha dari diri Jalal. Jodha memandang sekali lagi kearah Jalal dan mulai menaiki tandunya untuk pergi.
LINK PRECAP 523  VIDEO http://www.zeetv.com/shows/jodha-akbar/video/jodha-akbar-episode-523-june-09-2015-full-episode.html

Bagikan :
+
Previous
Next Post »
2 Komentar untuk "Jodha Akbar Episode 522"

Terimakasih atas kunjungan anda. Mohon tidak copy paste artikel yg ada di blog ini, terimakasih

 
Copyright © 2015 HimE aiMe - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top